Anda di halaman 1dari 35

Tatalaksana Kedaruratan

Keperawatan Urologi Pada


Pandemi Covid-19

Ns. Fery Ludfi, S.Kep


NIRA.31730027103

Himpunan Perawat Urologi Indonesia


HPUI
lutfifery68@gail.com

08159619221

NS. FERY LUDFI, SKEP


PENDAHULUAN
Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan
tindakan medis dan perawatan segera untuk menyelamatkan
nyawa dan pencegahan kecacatan

Menurut Permenkes RI No 47 Tahun 2018, Pelayanan Kegawatdaruratan harus


memenuhi kriteria kegawatdaruratan yang meliputi: Mengancam nyawa,
membahayakan diri dan orang lain /linkungan, gangguan jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi penurunan kesadaran

Kegawatdaruratan dibidang
urologi mencakup organ
urinaria laki-laki dan
perempuan dan memerlukan
tindakan segera.
Tunda Ke Rumah Sakit
Virus corona atau COVID-19
semakin hari kian bermutasi
menjadi virus yang lebih kuat
dan lebih cepat
penyebarannya. Oleh karena
itu, pemerintah melarang
masyarakat untuk berada di
tempat umum dan juga ke
RUMAH SAKIT guna mencegah
penyebaran virus corona.
Beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia menyarankan
masyarakat agar menghindari rumah sakit terlebih dahulu jika
penyakit yang diderita tidak terlalu parah.

Kecuali ada tanda-tanda


KEGAWATAN
Kegawatan dibidang Ikatan Ahli Urologi Indonesia
menganjurkan agar masyarakat tidak
Urologi memerikasan diri terlebih dahulu ke
rumah sakit atau klinik guna
mencegah penularan virus corona,
kecuali merasakan beberapa kondisi

➢ Kasus trauma dibidang


urologi meliputi trauma
ginjal, trauma Ureter,
trauma Buli, trauma
Urethra, trauma genitalia
(penis dan testis).
➢ Kasus non trauma,
urosepsis, retensi urine,
anuria, kolik ureter dan
ginjal,hematuria,Torsio
Testis, Priapismus,
gangguan aliran darah pada
genitalia (strangulasi),
Parapimosis
Coronavirus
• Coronavirus adalah virus RNA berukuran
120-160 nm. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit saluran
pernapasan,mulai flu biasa hingga penyakit
serius.

• Coronavirus jenis baru dilaporkan mulai


muncul di Wuhan pada 12 Desember 2019,
kemudian diberinama Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARSCOV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease- 2019 (Covid-19)

Sumber: Burhan et al (2010): Susiolo et al


(2020); Wu F et al (2020)
6
COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang berbeda dari Penyakit
virusEbola (EVD), yang ditularkan melalui cairan tubuh terinfeksi. Oleh
karena
terdapat perbedaan dalam hal transmisi, persyaratan APD untuk COVID-19
berbeda dari yang diperlukan untuk EVD. Secara spesifik, coverall (kadang
disebut APD Ebola) tidak dipersyaratkan saat mengelola pasien COVID-19.
(Rational use of personal protective equipment (PPE) for coronavirus
disease (COVID-19)WHO)
Namun dalam situasi wabah COVID -19 di Indonesia dengan laju
peningkatan
kasus konfirmasi (+) yang cepat, maka penggunaan coverall dapat
memperluas area perlindungan bagi tenaga kesehatan

Update Corona di Indonesia 15 Mei: 16.496


Positif, 1.076 Meninggal, 3.803 Sembuh
235.035 0DP Sumber : Juknis APD selama wabah Covid 19
Kompas NEWS Kemenkes 5 april 2020
Transmisi penularan COVID-19 ini adalah droplet
dan kontak, APD yang digunakan antara lain :
a) Gaun/gown,
b) Sarung tangan,
c) Masker N95/bedah,
d) Pelindung kepala
e) Pelindung mata (goggles)
f) Sepatu pelindung
Catatan: APD di atas bisa ditambah dengan penggunaan pelindung
wajah (face shield)

APD yang dipakai untuk merawat pasien terduga atau terkonfirmasi


Covid- 19 harus dikategorikan sebagai material infeksius. Tidak
diperlukan prosedur khusus dan penanganannya sama dengan linen
infeksius yang lain. Semua APD baik disposable atau reuseable harus
dikemas secara terpisah (dimasukkan ke dalam kantong plastik
infeksius atau tempat tertutup) yang diberi label dan anti bocor.
adalah perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair,
atau udara untuk melindungi pemakainya dari cedera
atau penyebaran infeksi atau penyakit.
Memasang dan Melepaskan APD
Pada Pandemi Covid -19
Triase
adalah proses skrining secara cepat
❑ Triase Pasien Gawat Darurat
❑Triase Pasien Infeksi Air bone /Covid -19
Upaya yang dilakukan untuk mencegah /
mengurangi pajanan infeks menular/air bon
kepada petugas kesehatan, pasien,
pengunjung dan lingkungan

Sumber: Djoti atmodjo (2020)


ALUR PASIEN IGD

Keluarga
ODP
PROSES
/Pengantar
ADMISI
Pasien Kamar
Jenazah
Ruang
MERAH
TRIASE Rawat
Pasien masuk
- Perawat/Nurse
- GP KUNING Kamar
- Case manager DISCHARG Operasi
- Ketua Tim Chief E PASIEN
- Perawat PK III
HIJAU

ISOLASI Pulang
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
• Laboratorium Pindah
• Farmasi RS
• Gizi
ZONASI IGD PELAYANAN COVID
19
Zona Merah Zona Kuning Zona Hijau
Zona campuran : Zona yang
Zona infeksius dan dilarang
Kriteria memungkinkan pertemuan
melewati daerah ini tanpa alat Zona Non Infeksius
Zona antara pasien COVID-19 dan non
pelindung diri
COVID 19
Lantai 1 : Zona merah, Zona Lantai 1 : Kasie, R. Supervisor,
Lantai 1 : Tenda, R. Isolasi, Zona
Kuning, Radiologi, Kamar R. EMMan, Ruang MOD,
Hijau (cadangan)
jenazah Lounge
Area di Lantai 2 : ICU, HD Covid Lantai 2: PICU, HD Non Covid,
Lantai 2 : kamar dokter
IGD PKT, CAPD, Laboratorium
Lantai 3 : Zona kuning anak dan
Lantai 3 : Ruang transisi bayi
kebidanan, SCN 4-5 Lantai 3, 4 dan 5 : area kantor
Lantai 4 : OK 4 dan 5 Lantai 4 : RR, OK 1, 2, 3,6
Apron/Gown/Cover All
Apron/Gown
jumpsuit
Penutup kepala Penutup kepala
APD Sepatu tertutup/Shoes Cover Sepatu tertutup/Shoes Cover Masker bedah
Masker N95 Masker bedah
Pelindung Wajah Pelindung Wajah
Sarung tangan Sarung tangan
Cardiac Arrest
Algoritma BHD pada Pasien Terduga atau
Terkonfirmasi COVID-19
Penatalaksanaan
Kegawatdaruratan
• Kontrol Airway
• Kontrol Breathing
• Kontrol Perdarahan
• Resuisitasi Syok
• Pemeriksaaan Fisik
• Kaji Riwayat Kejadian
• Kaji Riwayat Penyakit
• Tindakan definitive dilakukan bila kondisi stabil
1. TRAUMA GINJAL
Paling sering terjadi pada system
urogenital, 5% dari kasus Trauma, 10%
dari trauma Abdomen.
Penyebab:
❑ Tumpul
Pukulan langsung,kecelakaan, jatuh dari
ketinggian
❑ Tembus :
Pisau, tembakan, iatrogenik, misal :
nefrolitotomi perkutan (PCNL)
Penatalaksanaan :
Konservatif: 2. Trauma URETER
➢IV line. Antibiotik IV.
Bedrest Relatif Jarang
Pembedahan DJ Stant
Penyebab :
(explorasi ❖ Langsung ureter ke
Trauma Eksternal
ureter Reseksi
Luka Tusuk, Luka Tembak
anastomosis
Trauma Internal
❖ Reimplantasi ureter ke
Tindakan
Operasi/Iatrogenik dalam kemih
❖ Nephrectomy
3. Trauma kandung kemih

Penyebab:
Cedera Kecelakaan, trauma
tembus,tauma tumpul
berhubungan dengan fraktur; bisa
Intraperitoneal, trauma mengenai
perut bagian bawah, tembus
kandung kemih.
Eksperitoneal, Fraktur pelvis,
menembus kandung kemih,..urine
terinfeksi—infeksi pelvis

Tanda dan Gejala


Riwayat trauma perut bagian bawah, gross hematuria,tidak bisa BAK,nyeri tekan abdomen bagian
bawah.
Diagnostik : X Ray, Cystoscopy
PENATALAKSANAAN :
Atasi syok,
Repair Buli
❑ Extraperitoneal ❑ Intra peritoneal:
❖Drainase kandung kemih 7-10 hari ❖Operasi open
Komplikasi :
❖Kebocoran menyebabkan peritonitis
❖Terkait cedera organ lainnya.
4. Trauma URETHRA

Trauma uretra
anterior

Trauma
urethra
posterior

PENATALAKSANAAN :
❑ Luka memar
❖ Kateter uretra ukuran kecil selama satu minggu
❑ Ruptur Parsial pada Uretra Anterior
❖ pengalihan urin suprapubik selama satu minggu
❖ Luka tembus parsial (mis, Pisau, luka tembak) === lakukan
perbaikan primer (langsung).
❑ Ruptur Komplit pada Uretra Anterior
❖Pasien tidak stabil, === kateter suprapubik.
❖ Pasien stabil, === uretra dapat segera direpair atau
kateter suprapubik
❑ Trauma tembus Uretra Anterior
❖ Umumnya dilakukan debridement dan repair.
Trauma Uretra Posterior
Pemasangan stant dengan catheter resiko striktur, inkotinensia,
disfungsi
Tindakan Cystostomi suprapubik
5. Trauma Penis
• Robekan dari corpora Cavernosa,tunica
albuginea--Penis Patah
• Jarang Terjadi pada trauma tumpul,
kecelakaan
• Sering terjadi saat Hubungan Seksual
• Tindakan : Pembedahan
Tujuan :
Memelihara Penis mengembalikan
fungsi ereksi, reproduksi dan berkemih.

6.Trauma Testis
Torsio Testis:
Pembuluh darah menuju Testis terpelintir—
kerusakan pada testis
Penyebab: cedera kecelakaan atau olahraga.
Tanda dan gejala : Nyeri hebat pada testis, skrotum
bengkak, bila diraba posisi testis abnormal/lebih
tinggi.
Bila ada perlengketan dan tanda kebiruan lanjut
eksplorasi, lanjut orchidopeksi/orchidektomi.
Estimasi ; 6 jam
Kegawatan Non Trauma

Tidak keluar urine


Retensi ❑ Striktur utetra
Uerine
❑ Batu ureter
❑ Kelainan-kelainan dari kelenjar
ODP
prostat
Orang dalam
pemantauan
demam, batuk ,pilek,
sakit tenggorokan

Pisahkan pelayanan pasien bergejala infeksi sal.


napas dg pasien umum
Etiology Obstruksi

Batu, infeksi, hidronefrosis, neoplasma

Batu, Anomali, striktur, infeksi,

Batu, Ca Bladder, Contracture, BPH

Striktur, Fimosis, Stenosis


Masfuri, SKp, MN
Tatalaksana Retensi Urine
Pengeluaran urine

a.Foley Chateter
b.Sistotomy suprapubik.
c. Businasi (dilatasi),
d.Uretrotomi
adalah didapatkannya sel-sel darah
merah di dalam urine.
Penyebab
Hematuria makroskopik yang berlangsung terus
1. Infeksi/inflamasi
menerus dapat mengancam jiwa
2. Tumor
karena dapat menimbulkan penyulit berupa:
3. Kelainan bawaan
terbentuknya gumpalan darah yang
sistem urogenitalia,
dapat menyumbat aliran urine, eksanguinasi
4. Trauma yang
sehingga menimbulkan syok
mencederai sistem
hipovolemik/anemi, dan menimbulkan urosepsis.
urogenitalia.
Komplikasi 1, Retensi urine karena bekuan darah 5. Batu saluran kemih.
2. Infeksi
3. Anemia yang berat, bila hematuria
profus atau berlangsung lama
PENATALAKSANAAN 1. kateterisasi dan pembilasan buli-buli
dengan memakai cairan garam fisiologis
2. Transfusi
3. hematuria dapat ditanggulangi, tindakan
selanjutnya adalah mencari
penyebabnya
4. selanjutnya menyelesaikan masalah
primer penyebab hematuria.
TORSIO TESTIS
Terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya
gangguan aliran darah pada testis.
GEJALA KLINIS
PENYEBAB ❖ nyeri hebat di scrotum yg mendadak
1. Trauma ✓ Suhu dan diikuti pembengkakan testis
✓ Celana dlm ketat ❖ Nyeri dapat menjalar kedaerah
2. Kelainan sistem penyangga testis ✓ trauma inguinal atau perut sebelah bawah
(anomali bell-clapper) ❖ Pada bayi gejalanya tidak khas yakni
gelisah, rewel, atau tidak
maumenyusui.

Patofisiologi
Secara fisiologis otot kremaster berfungsi PEMERIKSAANDANDIAGNOSIS
• Anamnesa
menggerakkan testis mendekati dan
• Inspeksi
menjauhi rongga abdomen guna • Palpasi
mempertahankan suhu ideal untuk testis. • Pemeriksaan urine (tdk adanya leukosit) dan
darah (tidak menunjukan adanya inflamasi
kecuali pd torsio testis yg lama)

Bila kondisi testis


PENATALAKSANAAN nekrosis dilakukan
❑ Detorsi manual orkidektomi.
❑ Operasi
Kolik Ureter/Kolik Ginjal
• Nyeri pinggang Hebat datangnya mendadak, intermitten yang terjadi
karena spasme otot polos untuk melawan suatu hambatan, dari
pinggang ke arah perut, ingunal, testis
• Penyebab : Batu, sumbatan darah
• Gambaran klinis:
nyeri pinggang, gelisah,Nadi/Tensi/P meningkat, sering berkemih,
demam
Diagnostik : Lab urine lengkap, foto Rontgen,usg,bno ivp
• Terapi : anti spasmodic, analgetik, Pemasangan Dj stan
Priapismus
Suatu keadaan involunter, ereksi yang selama lebih
dari 4 jam dan tidak berhubungan dengan stimulasi
seksual dan tidak dapat berhenti dengan ejakulasi

Kedaruratan uologi
bisa disfungsi ereksi
merupakan kasus tersering
95%
Patogenesis Priapismus

gagalmya aliran darah balik


Iskhemik pada vena
Ereksi terus
aliran darah pada arteri berlebihan
menerus
Noniskhemik dan masuk kepenis berlibih
Tatalaksana:
Priapismus iskemik
Deteksi Covid - 19

Pencegahan Pada Petugas


Transport Pasien Covid -19
Ruang Rawat Isolasi
Dari IGD Ke

Evakuasi / Rujuk Rumah Sakit


❖Pisahkan pelayanan pasien bergejala infeksi sal. napas
dg pasien umum
❖Seluruh pasien memakai masker bedah
❖ Petugas memakai masker bedah pd saat anamnesis
berjarak minimal 1 meter
❖Setiap tindakan/pemeriksaan pasien < 1 m petugas
menggunakan masker bedah, sarung tangan,gaun
pelindung, sepatu/shoes cover
❖Jika ada tindakan yang perlu membuka mulut pasien
petugas wajib menggunakan masker N95.
❖Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeiksaan fisik
Motivasi
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu.
Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Anda mungkin juga menyukai