08159619221
Kegawatdaruratan dibidang
urologi mencakup organ
urinaria laki-laki dan
perempuan dan memerlukan
tindakan segera.
Tunda Ke Rumah Sakit
Virus corona atau COVID-19
semakin hari kian bermutasi
menjadi virus yang lebih kuat
dan lebih cepat
penyebarannya. Oleh karena
itu, pemerintah melarang
masyarakat untuk berada di
tempat umum dan juga ke
RUMAH SAKIT guna mencegah
penyebaran virus corona.
Beberapa Perhimpunan Dokter Spesialis Indonesia menyarankan
masyarakat agar menghindari rumah sakit terlebih dahulu jika
penyakit yang diderita tidak terlalu parah.
Keluarga
ODP
PROSES
/Pengantar
ADMISI
Pasien Kamar
Jenazah
Ruang
MERAH
TRIASE Rawat
Pasien masuk
- Perawat/Nurse
- GP KUNING Kamar
- Case manager DISCHARG Operasi
- Ketua Tim Chief E PASIEN
- Perawat PK III
HIJAU
ISOLASI Pulang
Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi
• Laboratorium Pindah
• Farmasi RS
• Gizi
ZONASI IGD PELAYANAN COVID
19
Zona Merah Zona Kuning Zona Hijau
Zona campuran : Zona yang
Zona infeksius dan dilarang
Kriteria memungkinkan pertemuan
melewati daerah ini tanpa alat Zona Non Infeksius
Zona antara pasien COVID-19 dan non
pelindung diri
COVID 19
Lantai 1 : Zona merah, Zona Lantai 1 : Kasie, R. Supervisor,
Lantai 1 : Tenda, R. Isolasi, Zona
Kuning, Radiologi, Kamar R. EMMan, Ruang MOD,
Hijau (cadangan)
jenazah Lounge
Area di Lantai 2 : ICU, HD Covid Lantai 2: PICU, HD Non Covid,
Lantai 2 : kamar dokter
IGD PKT, CAPD, Laboratorium
Lantai 3 : Zona kuning anak dan
Lantai 3 : Ruang transisi bayi
kebidanan, SCN 4-5 Lantai 3, 4 dan 5 : area kantor
Lantai 4 : OK 4 dan 5 Lantai 4 : RR, OK 1, 2, 3,6
Apron/Gown/Cover All
Apron/Gown
jumpsuit
Penutup kepala Penutup kepala
APD Sepatu tertutup/Shoes Cover Sepatu tertutup/Shoes Cover Masker bedah
Masker N95 Masker bedah
Pelindung Wajah Pelindung Wajah
Sarung tangan Sarung tangan
Cardiac Arrest
Algoritma BHD pada Pasien Terduga atau
Terkonfirmasi COVID-19
Penatalaksanaan
Kegawatdaruratan
• Kontrol Airway
• Kontrol Breathing
• Kontrol Perdarahan
• Resuisitasi Syok
• Pemeriksaaan Fisik
• Kaji Riwayat Kejadian
• Kaji Riwayat Penyakit
• Tindakan definitive dilakukan bila kondisi stabil
1. TRAUMA GINJAL
Paling sering terjadi pada system
urogenital, 5% dari kasus Trauma, 10%
dari trauma Abdomen.
Penyebab:
❑ Tumpul
Pukulan langsung,kecelakaan, jatuh dari
ketinggian
❑ Tembus :
Pisau, tembakan, iatrogenik, misal :
nefrolitotomi perkutan (PCNL)
Penatalaksanaan :
Konservatif: 2. Trauma URETER
➢IV line. Antibiotik IV.
Bedrest Relatif Jarang
Pembedahan DJ Stant
Penyebab :
(explorasi ❖ Langsung ureter ke
Trauma Eksternal
ureter Reseksi
Luka Tusuk, Luka Tembak
anastomosis
Trauma Internal
❖ Reimplantasi ureter ke
Tindakan
Operasi/Iatrogenik dalam kemih
❖ Nephrectomy
3. Trauma kandung kemih
Penyebab:
Cedera Kecelakaan, trauma
tembus,tauma tumpul
berhubungan dengan fraktur; bisa
Intraperitoneal, trauma mengenai
perut bagian bawah, tembus
kandung kemih.
Eksperitoneal, Fraktur pelvis,
menembus kandung kemih,..urine
terinfeksi—infeksi pelvis
Trauma uretra
anterior
Trauma
urethra
posterior
PENATALAKSANAAN :
❑ Luka memar
❖ Kateter uretra ukuran kecil selama satu minggu
❑ Ruptur Parsial pada Uretra Anterior
❖ pengalihan urin suprapubik selama satu minggu
❖ Luka tembus parsial (mis, Pisau, luka tembak) === lakukan
perbaikan primer (langsung).
❑ Ruptur Komplit pada Uretra Anterior
❖Pasien tidak stabil, === kateter suprapubik.
❖ Pasien stabil, === uretra dapat segera direpair atau
kateter suprapubik
❑ Trauma tembus Uretra Anterior
❖ Umumnya dilakukan debridement dan repair.
Trauma Uretra Posterior
Pemasangan stant dengan catheter resiko striktur, inkotinensia,
disfungsi
Tindakan Cystostomi suprapubik
5. Trauma Penis
• Robekan dari corpora Cavernosa,tunica
albuginea--Penis Patah
• Jarang Terjadi pada trauma tumpul,
kecelakaan
• Sering terjadi saat Hubungan Seksual
• Tindakan : Pembedahan
Tujuan :
Memelihara Penis mengembalikan
fungsi ereksi, reproduksi dan berkemih.
6.Trauma Testis
Torsio Testis:
Pembuluh darah menuju Testis terpelintir—
kerusakan pada testis
Penyebab: cedera kecelakaan atau olahraga.
Tanda dan gejala : Nyeri hebat pada testis, skrotum
bengkak, bila diraba posisi testis abnormal/lebih
tinggi.
Bila ada perlengketan dan tanda kebiruan lanjut
eksplorasi, lanjut orchidopeksi/orchidektomi.
Estimasi ; 6 jam
Kegawatan Non Trauma
a.Foley Chateter
b.Sistotomy suprapubik.
c. Businasi (dilatasi),
d.Uretrotomi
adalah didapatkannya sel-sel darah
merah di dalam urine.
Penyebab
Hematuria makroskopik yang berlangsung terus
1. Infeksi/inflamasi
menerus dapat mengancam jiwa
2. Tumor
karena dapat menimbulkan penyulit berupa:
3. Kelainan bawaan
terbentuknya gumpalan darah yang
sistem urogenitalia,
dapat menyumbat aliran urine, eksanguinasi
4. Trauma yang
sehingga menimbulkan syok
mencederai sistem
hipovolemik/anemi, dan menimbulkan urosepsis.
urogenitalia.
Komplikasi 1, Retensi urine karena bekuan darah 5. Batu saluran kemih.
2. Infeksi
3. Anemia yang berat, bila hematuria
profus atau berlangsung lama
PENATALAKSANAAN 1. kateterisasi dan pembilasan buli-buli
dengan memakai cairan garam fisiologis
2. Transfusi
3. hematuria dapat ditanggulangi, tindakan
selanjutnya adalah mencari
penyebabnya
4. selanjutnya menyelesaikan masalah
primer penyebab hematuria.
TORSIO TESTIS
Terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya
gangguan aliran darah pada testis.
GEJALA KLINIS
PENYEBAB ❖ nyeri hebat di scrotum yg mendadak
1. Trauma ✓ Suhu dan diikuti pembengkakan testis
✓ Celana dlm ketat ❖ Nyeri dapat menjalar kedaerah
2. Kelainan sistem penyangga testis ✓ trauma inguinal atau perut sebelah bawah
(anomali bell-clapper) ❖ Pada bayi gejalanya tidak khas yakni
gelisah, rewel, atau tidak
maumenyusui.
Patofisiologi
Secara fisiologis otot kremaster berfungsi PEMERIKSAANDANDIAGNOSIS
• Anamnesa
menggerakkan testis mendekati dan
• Inspeksi
menjauhi rongga abdomen guna • Palpasi
mempertahankan suhu ideal untuk testis. • Pemeriksaan urine (tdk adanya leukosit) dan
darah (tidak menunjukan adanya inflamasi
kecuali pd torsio testis yg lama)
Kedaruratan uologi
bisa disfungsi ereksi
merupakan kasus tersering
95%
Patogenesis Priapismus