Tugas Ringkasan Kep Anak 1 Maudy

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maudy Damayanti

Kelas : 2c keperawataan
Npm: 18.156.01.11.085

PENYAKIT KRONIS DAN TERMINAL PADA ANAK

A. Definisi penyakit kronis dan terminal


 Penyakit Kronik
Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama
sampai bertahun-tahun,bertambah berat,menetap,dan sering kambuh. (Purwaningsih dan
Karbina, 2009).
Penyakit kronis bisa menyebabkan kematian/ kondisi terminal.
            Ketidakmampuan merupakan persepsi individu bahwa segala hal yang dilakukan tidak
akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan
kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. (Purwaningsih dan Karbina, 2009).
 Penyakit Terminal
Kondisi Terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan
melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu.
(Carpenito ,1995 )
            Pasien Terminal adalah : Pasien–pasien yang dirawat, yang sudah jelas bahwa
mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M.
Stevens, dkk ,hal 282, 1999 )

B. Kriteria Penyakit Kronik dan Terminal


Menurut Wristht Le (1987) mengatakan bahwa penyakit kronik mempunyai beberapa
sifat diantaranya adalah :
 Progresif
Penyakit kronik yang semakin lama semakin bertambah parah. Contoh
penyakit kanker, Jantung.
 Menetap
Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan
menetap pada individu. Contoh penyakit diabetes mellitus.
 Kambuh
Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu  dengan kondisi
yang sama atau berbeda. Contoh penyakit Tuberkolosis.
Sedangkan kriteria penyakit terminal yaitu:
 Penyakit sudah tidak dapat disembuhkan
 Mengarah pada kematian
 Diagnosa medis sudah jelas
 Tidak ada obat untuk menyembuhkan
 Prognosis jelek dan bersifat progresif.
C. Jenis-Jenis Penyakit Kronik dan Terminal Pada Anak
 Infeksi Saluran Nafas Bawah, Pneumonia dan Bronkhitis
 HIV/AIDS
  Malaria
 Diare
 Tuberkulosis
 Campak
 Tetanus
 Infeksi Selaput Otak (Meningitis)
  Difteri
 Penyakit Kanker
 Akibat Kecelakaan Fatal

D. Kebutuhan Anak Yang Terminal


 Komunikasi, dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau
berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua karena dengan orang tua
mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak merasa bahhwa ia tidak sendiri dan ia
merasa ditemani.
 Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit
tersebut.
 Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut
berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat
 Social support meningkatkan koping

E. Asuhan Keperawatan Yang Diperlukan Pada Anak yang Mengalami


penyakit Terminal
Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada anak yang mengalami
penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE” tujuan perawatan paliatif ini adalah
guna untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kematian minimal mendekati
normal, diupanyakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada
kematian.
 PALLIATIFE CARE
- Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal.
- Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan
kondisi (kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau
kesenangan hidup anak.
- Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau
spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal.
TUGAS 1

Penyakit kronis dan terminal pada anak

A. Definisi campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang sangat
menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramixovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa
menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam
kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun,
terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita
campak, maka seumur hidupnya biasanya dia akan kebal terhadap penyakit ini.

B. Penyebab Campak
Campak, rubeola (bukan rubella=campak Jerman), atau measles (di beberapa daerah disebut
juga sebagai tampek, dabaken atau morbili) adalah penyakit infeksi yang menular atau infeksius sejak
awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan
oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut
maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum
gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif
pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang
rentan terhadap campak adalah: - bayi berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan
imunisasi - remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

C. Gejala campak
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
1. Panas badan.
2. Nyeri tenggorokan
3. pilek Coryza
4. Batuk ( Cough )
5. Bercak Koplik
6. Nyeri otot
7. Mata merah ( conjuctivitis )
2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).
Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya
gejala di atas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun
papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di
depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam
menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu
tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai
merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa
hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan
ada selama 4 hari hingga 7 hari.

D. Cara mengatasi campak


1. Imunisasi
Mengutip dari WHO, imunisasi adalah salah satu strategi efektif untuk mengurangi angka
kematian akibat campak.
Vaksin campak pada bayi sudah dipakai selama hampir 60 tahun dan sudah terbukti aman
juga efektif.
2. Hindari perjalanan 
Bila Anda sudah merencanakan perjalanan ke luar negeri bersama keluarga, termasuk si
kecil, sebaiknya hindari.
Pasalnya, bayi di bawah usia enam bulan masih terlalu muda untuk diberikan vaksin
campak, sehingga ketika perjalanan, ia akan lebih mudah terkena virus yang ada di luar. 

E. Cara mengobati Campak


Sebenarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk campak, baik pada bayi juga
orang dewasa. Alasannya, tidak seperti infeksi bakteri, campak disebabkan infeksi virus
yang tidak sensitif terhadap antibiotik.
Virus dan gejalanya bisa hilang dalam waktu sekitar dua sampai tiga minggu. Hal
yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah mengurangi tingkat keparahannya, yaitu:
1. Vaksin campak
Apakah yang sudah terkena campak bisa langsung divaksin? Bisa, tapi
tidak langsung. Beri jeda setelah terkena paparan campak setelah 72 jam. 
2. Konsumsi protein imun
Menaikkan sistem kekebalan tubuh sangat penting agar tubuh bayi bisa
melawan virus dan bakteri yang menyerang. Anda bisa memberikan protein
imun yang disebut imunoglobulin. Bisa dikonsumsi dalam waktu enam hari
setelah terpapar atau mengalami gejala campak.
3. Obat penurun demam
Ketika anak demam karena campak, Anda perlu menurunkan demam si
kecil dengan memberikan ibuprofen atau acetaminophen. Bayi disarankan
untuk istirahat agar meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil.
4. Suplemen vitamin A
Bayi yang terkena campak, tubuhnya cenderung kekurangan vitamin A.
Setelah dokter mengetahui si kecil terkena campak, biasanya akan diberikan
suplemen vitamin A untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai