Anda di halaman 1dari 4

Dari Video berjudul Future Classroom and Student Life, penulis dapat menganalisa

bahwa video tersebut menggambarkan pola masyarakat digital abad 21, dimana anak/siswa,
orang tua dan guru telah bersinergi secara efektif dengan teknologi digital dalam pola kehidupan
masyarakat dan pengembangan belajar anak/siswa pada abad 21 ini.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009), dalam
bukunya berjudul 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times, yang mengidentifikasi ada
beberapa kecakapan yang harus dimiliki oleh generasi abad 21 mencakup nilai dan perilaku
seperti rasa keingintahuan tinggi, kepercayaan diri, dan keberanian. Keterampilan dan kecakapan
abad 21 mencakup tiga kategori utama, yaitu:
1. Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
2. Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT.
3. Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan inisiatif
adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya, kecakapan
kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta bertanggungjawab.
Pembelajaran abad 21 sangat mempengaruhi karakteristik siswa, siswa
dituntut untuk aktif, mandiri, dapat bekerjasama dan kreatif. Seorang siswa harus memiliki
keterampilan 4 C yaitu :
a. Communication
Siswa dituntut memiliki keterampilan berkomunikasi secara interaktif baik
antarsiswa dalam satu sekelas bahkan antarsiswa dari penjuru dunia. Dengan
pemanfaatan teknologi abad 21 siswa dapat berkomunikasi langsung dengan berbagai
nara sumber dalam bidang pendidikan
b. Collaboration
Kolaborasi melibatkan kemampuan siswa untuk berpartisipasi aktif dan
bekerjasama dalam kelompok untuk tujuan yang sama. Tujuannya agar siswa dapat
membangun pengetahuan melalui dialog, saling membagi informasi sesama siswa dan
guru
c. Critical Thinking and Problem Solving
Pembelajaran pada abad 21 lebih berorientasi kepada siswa aktif terlibat dalam
proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berfikir. Kemampuan
siswa berfikir kritis, kreatif agar dapat menyelesaikan masalah dalam proses
pembelajaran
d. Creativity and Innovation
Siswa dituntut untuk memiliki kreatifitas dan inovasi dalam proses pembelajaran
dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Dari Video tersebut tergambar jelas bagaimana siswa abad 21 dengan keterampilan 4 C
yang di miliki, bersinergi dalam membentu pola integritas yang membangun karakter siswa. Hal
tersebut juga menuntut peran orang tua menjadi salah satu faktor pendukung untuk tercapainya
proses pembelajaran yang diinginkan. Orang tua dapat mengontrol, memberikan motivasi dan
mengevaluasi proses pembelajaran siswa baik di rumah maupun di sekolah dengan pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi. Kontrol terhadap content aplikasi yang digital yang
digunakan oleh siswa akan sangat efektif jika dilakukan oleh orang tua karena akan sangat
berpengaruh terhadap proses proses perkembangan pembelajaran siswa. Hal lain yang dapat
dilakukan oleh orang tua, dalam menunjang perkembangan belajar siswa adalah dengan
membangun komunikas komunikasi dan kerjasama yang baik antara guru dengan orangtua siswa
dalam proses pembelajaran.
Kemudian, dari video tersebut penulis juga menganalisa kemungkinan Dampak Terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru Abad 21, dimana guru sebaagai professional pendidik harus mampu
dan terus mengembangkan diri, menyelaraskan tugas dan tanggung jawab sebagai guru dengan
perkembangan Teknologi Digital yang telah berkembang pesat dan telah memainkan perannya
dalam pola kehidupan bermasyarakat dan pola perkembangan belajar siswa.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi.
Berpedoman pada pengertian tersebut tersebut, dan analisa tayangan video Future
Classrroom and student life, tentukan akan memberikan dampak yang besar terhadap kompetensi
pedagogik guru. Dimana Guru harus mampu meningkatkan kemampuan kemampuan beradaptasi
(adaptability), memahami disiplin ilmunya dari berbagai konteks, dan peka terhadap
perkembangan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Guru harus mau untuk berpacu
mengikuti tuntutan perkembangan bukan hanya terlibat namun bertindak inovatif. Seorang guru
harus mampu untuk memformulasikan, mengkonstruk, menyusun, memodifikasi dan peka
terhadap informasi sehingga dapat dipahami sebagai suatu pengetahuan. Hal ini sejalan dengan
Kompetensi inti pedagogi guru abad 21.
Berikut penulis sajikan secara umum dampak terhadap kompetensi inti pedagogi guru,
yakni:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual.
Dampaknya: Hal ini jadi tantangan baru bagi guru abad 21. Karena peserta didik
karakteristiknya tidakhanya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tapi juga lingkungan
maya yang lebih luas.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Dampaknya: Teori-teori belajar akan berkembang pesat lewat tersedianya teknologi.
Banyak hal yangharus dipelajari guru guna menunjang berubahnya sarana pembelajaran.
Guru harus bisamengakses teknologi dan mengantarkannya ke siswa.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu.
Dampaknya: Pengembangan kurikulum jadi dinamis karena perkembangan teknologi.
Guru juga harusselalu update perkembangan kurikulum yang waktu dinamisnya sangat
cepat.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Dampaknya: Pembelajaran yang mendidik tidak hanya dibatasi ruang kelas.
Pembelajaran tanpa sekatruang dan waktu juga menjadi tantangan berkutnya bagi guru.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Dampaknya: Secara otomatis hal ini wajib dikuasi oleh guru abad 21
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.
Dampaknya: Dengan kemudahan teknologi fasilitas teknologi memudahkan interaksi
guru dan siswa.Siswa dapat mengaktualisasikan potensi tidak dibatasi ruang dan waktu.
Setiap saat dansetiap waktu bisa diimplementasikan ke hadapan guru.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
Dampaknya: Ini jadi tantangan baru. Kesantunan siswa didunia maya musti mulai
diajarkan dandicontohkan. Komunikasi memang menjadi lebih mudah dengan teknologi
tapi kesantunandan etika juga musti mulai ditata diruang maya.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Dampaknya: Lewat visualisasi itu nampak jelas evaluasi hasil belajar dapat di berikan
setiap saat olehguru dan direkap setiap saat oleh system sehingga guru dan siswa akan
lebih mudahmengetahui progress kemajuan pendidikannya.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Dampaknya: Dengan teknologi analisa dari proses otomatis akan tersaji lebih mudah dan
cepat
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Dampaknya: Refleksi dari pembelajaran dapat dengan mudah diimplementasikan dengan
kecanggihan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai