Anda di halaman 1dari 23

valve

Jenis-jenis valve yang sering di gunakan yaitu gate valve, globe valve, Butterfly Valve,
ball valve, Plug Valve, dan Check Valve atau Non-Return Valve.
1) Gate Valve
Keran jenis ini memiliki ciri menggunakan penyekat berbentuk piringan yang digerakkan
keatas atau kebawah. Pada umumnya digunakan untuk menutup dan membuka secara penuh
sehingga biasa digunakan untuk control on/off dengan sedikit kehilangan tekanan. Jenis ini
tidak disarankan untuk membuka/menutup sebagian, karena tekanan fluida bisa merubah posisi
sekat piringan.

Gambar 2.8 Gate Valve

2) Globe Valve
Globe valve biasanya digunakan untuk mengatur banyaknya aliran fluida. Katup globe
dinamai sesuai bentuknya. bentuk globe valve memiliki partisi interior, dan katup inlet dan
pusat-pusat outlet yang inline. Konfigurasi ini memaksa perubahan arah aliran dalam bentuk S.
Disk menghambat aliran cairan dengan menekan terhadap seat di partisi dengan konsep force
againts. Yaitu dengan mengubah posisi disc valve globe, globe valves dapat di gunakan untuk
both throttling dan untuk full-on, full-off flow control.

Gambar 2.9 Globe Valve


3) Butterfly Valve
Bentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di tengahnya. Jenis
valve ini menurut disainnya, dapat dibagi menjadi concentric dan eccentric. Eccentric memiliki
desain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi yang lebih baik dari concentric. Bentuknya yang
sederhana membuat lebih ringan dibandingkan valve lainnya.

Gambar 2.10 Butterfly Valve

4) Check Valve atau Non-Return Valve


Jenis valve ini Mempunyai fungsi untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan
mencegah aliran ke arah sebaliknya. Mempunyai beberapa tipe lagi berdasarkan bagian
dalamnya seperti double-plate, swing, tilting, dan axial.

Gambar 2.11 Check Valve

5) Ball Valve
Keran jenis ini digunakan untuk kontrol on/off dengan kehilangan sedikit tekanan, cocok
untuk operasi buka secara cepat. Katup ini juga dapat digunakan untuk mengatur arus, namun
tidak disarankan. Ciri utama dari keran ini adalah sekat yang berbentuk bola dengan lubang
yang menerobos ditengahnya.
Gambar 2.12 Ball Valve
6) Plug Valve
Seperti ball valve, tetapi bagian dalamnya bukan berbentuk bola, melainkan silinder. Karena
tidak ada ruangan kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida yang berat atau
mengandung unsur padat seperti lumpur.

Gambar 2.13 Plug Valve

Menentukan Jenis Valve yang Akan Digunakan


Cara menentukan jenis valve (katup) yang akan di gunakan berdasarkanfungsi valve. Jenis
valve yang hanya akan digunakan untuk posisi buka atau tutup sempurna, gate, butterfly, ball
atau plug dapat digunakan. Jika katup akan digunakan untuk mengatur banyaknya arus
(digunakan dalam kondisi antara buka dan tutup) maka globe valve adalah yang paling sesuai.
Lain halnya kalau fungsi yang dibutuhkan adalah mencegah adanya arus balik, maka check
valve adalah satu-satu nya pilihan.
Cara menentukan jenis valve (katup) yang akan di gunakan berdasarkan ukuran valve. Ball,
plug atau globe valve cocok untuk ukuran kecil, tetapi untuk ukuran besar, katup akan menjadi
sangat berat, tidak efektif dan tidak ekonomis. Menggantinya menjadi butterfly valve adalah
suatu jalan yang biasa diambil untuk katup berukuran besar. Tetapi perlu diperhatikan juga
bahwa butterfly valve tidak biasa digunakan untuk fluida bertekanan tinggi.
Cara memilih jenis valve (katup) antara gate valve dan ball valve yang keduanya
mempunyai fungsi yang sama dengan memerhatikan struktur dari ball valve memungkinkan
penggunaan soft/resilient seat untuk bagian penyekat. Dengan soft seat tersebut, ball valve bisa
dibuat dengan jaminan zero leakage yang tidak bisa diaplikasikan pada gate valve. Selain itu,
ball valve juga mempunyai sistem quarter turn yang memungkinkan menutup dan membuka
katup dengan cepat. Tetapi dengan kelemahan soft seat yang rentan terhadap suhu tinggi, gate
valve memiliki keunggulan dengan berat yang lebih ringan dan lebih ekonomis walaupun tidak
menjamin zero leakage.
Control Valve
Control valve adalah valve yang digunakan untuk sistem kontrol dari aliran, tekanan,
suhu, dan level liquid dengan cara membuka atau menutup penuh maupun sebagian sebagai respon
dari sinyal yang diterima dari kontroler yang membandingkan “set point” dengan “variabel
proses” yang nilainya diatur oleh suatu sensor yang memonitor perubahan dari kondisi-kondisi
tersebut. Membuka dan menutupnya control valve ini biasanya dilakukan secara otomatis oleh
aktuator elektrik, hidraulik, atau pneumatik.

Didalam sistem pengendalian suatu proses industri, salah satu elemen sistem
kontrol yang sangat penting adalah final control element (control valve).
Pentingnya menggunakan ukuran control valve yang benar harus merupakan
penekanan didalam desain suatu sistem kontrol agar tujuan pengendalian suatu
proses dapat terpenuhi. ukuran control valve yang terlalu kecil tidak akan bisa
melaksanakan tugas, dan harus diganti dengan yang lebih besar. Ukuran yang
terlampau besar akan menyedot biaya awal lebih besar serta biaya pemeliharaan
yang cukup besar.
Dilihat dari segi operasinya valve yang over size akan memberikan fungsi control
yang tidak baik dan dapat menyebabkan ketidak stabilan system. Suatu controller
yang mahal, sensitive dan akurat akan menjadi tidak berarti jika control valve
tidak dapat mengoreksi aliran secara benar untuk menjaga titik control.

Control Valve Body

Berbagai macam bentuk body control valve telah dikembangkan berberapa tahun
yang lalu, namun secara garis besar valve dapat diklasifikasikan ke dalam dua
kelompok berdasarkan kepada cara penutupan, yaitu gerak linear dan gerak
rotasi. Berikut disampaikan ilustrasi beberapa body
control valve yang populer penggunaannya saat ini.

Gambar 4.25. Valve Body Assembly


A. Globe Valves
1. Single-Port Valve Body

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
 Rangeability : tinggi
 Tight shutoff : kebocoran sangat kecil atau tidak ada pada saat
control valve dalam kondisi baru atau baik.
 Tersedia plug yang dapat dibalik (reversible)
 Sering digunakan dalam ukuran di bawah 2 inches

Kekurangan
 Control Valve dengan disain “unbalanced” membutuhkan actuator
yang relative lebih besar.
 Mempunyai karakteristik Low Pressure Recovery.

a. Popular Single-Ported Globe-Style Valve Body

Control Valve ini digunakan secara luas pada aplikasi pengendalian


proses, terutama untuk ukuran 1 ~ 4 inch.

Single-ported Globe Single-seated Globe

Gambar 4.26. Popular Single-Ported Globe-Style Valve


Body

b. Flanged Angle-Style Control Valve Body

Bentuk angel valve hampir selalu single-port, biasanya digunakan di


dalam aplikasi feedwater dan heater drain.
Gambar 4.27. Flange Angle-Style Control Valve
Body

c. Bar Stock Valve Bodies


Control Valve ini sering digunakan untuk aplikasi korosif di dalam
industri kimia.

Gambar 4.28. Bar Stock Valve Bodies

d. High Pressure Globe-Style Control Valve Body


High pressure single-ported globe valve sering digunakan untuk
aplikasi dalam produksi minyak dan gas. Flanged tersedia dalam rating
class 2500.

Gambar 4.29. High Pressure Globe-Style Control Valve


Body

e. Ballanced-Plug Cage-Style Valve Bodies


Control valve ini tersedia dalam size hingga 20 inch dengan pressure
rating class 2500.

Gambar 4.30. High Pressure Globe-Style Control Valve


Body
f. High Capacity, Cage-Guided Valve
Bodies
Control valve ini dirancang untuk aplikasi yang menimbulkan noise seperti
pada station penurunan tekanan dari gas bertekanan tinggi dimana
kecepatan sonic (sonic velocity) dari gas sering ditemui pada keluaran
valve bila menggunakan control valve konfensional.

Gambar 4.31. High Capacity, Cage-Guided Valve


Bodies
Noise Abatement Trim

2. Double-Port Valve Body


Control valve jenis double-port ini secara normal hampir semua di-
assembled dengan aksi plug valve secara push-down to open (reverse),
namun dapat juga dirakit dengan aksi push-down to closed (direct). Control
valve ini dirancang untuk digunakan untuk fluida dengan viscositas
tinggi, kotor,
terkontaminasi atau proses yang mengakibatkan deposit pada trim valve.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
 Kapasitas flow : tinggi dibanding dengan single port valve pada
ukuran yang sama.
 Rangeability :
tinggi
 Control Valve dengan disain “unbalanced” membutuhkan actuator
yang relative lebih kecil dibanding single port.
 Tersedia plug yang dapat dibalik
(reversible)
 Sering digunakan dalam ukuran di atas 2
inches
Kekurangan
 Rate kebocoran (leakage) pada saat shutoff relative
tinggi,
 Mempunyai karakteristik Low Pressure
Recovery.
 Erosi terjadi pada aplikasi high pressure drop dalam kaitan
dengan karakteristik kebocoran.
 Tidak baik untuk flow yang tinggi, aplikasi low pressure
drop.
Gambar 4.32. Reverse-Acting Double-Ported Globe-Style Valve Body

3. Three-Way Valve Bodies

Three way valve dirancang untuk digunakan pada aplikasi sebagai pemecah
(diverting) aliran fluida dan sebagai penyatuh (blending) aliran fluida.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
 Baik untuk aplikasi blending atau diverting
 Dapat menggantikan 2 two-way valve pada aplikasi tertentu.
 Sering digunakan untuk sistem kontrol temperatur heat exchanger.
Kekurangan
 Tidak bias mengendalikan total flow.
 Bila diinginkan ukuran port yang berbeda, maka tidak tersedia.
 Harus diketahui kondisi flow dengan tepat.

Gambar 4.33. Three Way Valve with Balanced Valve


Plug
B. Rotary Valves

1. Butterfly Valve Bodies

Gambar 4.34. Typical Butterfly Control Valve

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
 Kapasitas : besar
 Hemat, terutama pada ukuran yang besar
 Mempunyai karakteristik High Pressure Recovery.
 Low pressure drop melalui valve
 Baik untuk service “slurry”
 Membutuhkan space yang minimum untuk instalasi.
 Tersedia dalam ukuran besar (hingga 200 inches)
Kekurangan
 Torque tinggi, dibutuhkan actuator besar jika ukuran valve besar
atau pressure drop tinggi.
 Tight shut off tergantung pada penggunaan resilient seat
dimana temperaturnya terbatas.
 Throttling travel terbatas hingga 60º

2. V-Notch Ball Control Valve Bodies

Gambar 4.35. Rotary-Shaft Control Valve with V-Notch


Ball
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
 High capacity
 Karakteristik control : baik
 Rangeability : baik
 Baik untuk service “slurry”
Kekurangan
 Operating pressure : terbatas
 Tidak baik untuk high pressure drop.

3. Eccentric-Plug Control Valve Bodies

Gambar 4.36. Eccentric-Plug Control


Valve

4. Eccentric-Disk Control Valve Bodies

Gambar 4.37. Eccentric-Disk Rotary-Shaft Control


Valve

4.8.3. Karakteristik Aliran - Valve Plug

Valve plug adalah bagian yang bergerak dari control valve yang mengatur aliran
melalui control valve tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan karakteristik
aliran (flow characteristic) dari valve plug adalah hubungan antara persentase
laju aliran (flow rate) yang melalui control valve dengan presentase pergerakan
valve plug pada drop tekanan yang konstan.
Dikenal ada tiga macam karakteristik aliran dari valve plug, yaitu
:
 Linear Flow
 Equal-percentage Flow
 Quick-opening Flow

Gambar 4.38. Characterized Cages for Globe-Style Valve Bodies

Gambar 4.39. Inherent Flow Characteristics Curves


Aplications
Realisasi Alat
•Prosedur Simulasi Tekanan
Mulai TC 2
Level Tangki
Inisiasi
Tutup semua valve

Nyalakan
Heater

PSH-01
PSH-02
PSHH

BOG
PSV->
Flare 1,1kg/cm222
->PP==1,3kg/cm
1,5kg/cm

27
Data dan Analisa
•Data Simulasi Level

Bottom Fill
Temperature Tinggi Solenoid Valve Motor Pompa Heater Basin Lampu indikator
No. Level Keterangan
Basin (cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 1 2 LED LED Strip
1 LSLL 15 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
LSH-01 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 Loading GM-2A
2 22
LSH-01 T < 40 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 Loading GM-2B
3 LSH-02 32 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1
4 LSHH 52 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

Top Fill
Temperature Tinggi Solenoid Valve Motor Pompa Heater Basin Lampu indikator
No. Level Keterangan
Basin (cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 1 2 LED LED Strip
1 LSLL 15 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 Loading GM-2A
2 LSH-01 22
T >= 40 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 Loading GM-2B
3 LSH-02 32 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
4 LSHH 52 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

29

Data dan Analisa


•Analisa Simulasi Pressure
Lo g ic De sa in Sim ula si Pre ssure
Heater Tangki Solenoid Valve Lampu Indikator
No Level Basin Tinggi (cm) Presssure (kg/cm2)
1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 LED LED Strip

1 PSH-01 1 1 1,1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

2 PSH-02 22 1 1 1,3 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 PSHH 1 1 1,5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

Lo g ic Aktua l Sim ula si Pre ssure

Heater Tangki Solenoid Valve Lampu Indikator


No Level Basin Tinggi (cm) Presssure (kg/cm2)
1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 LED LED Strip

1 PSH-01 1 1 1,1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

2 PSH-02 22 1 1 1,3 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1

3 PSHH 1 1 1,5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1

Dari hasil simulasi aktual tekanan di atas, jika kita membandingkan


dengan desain logic didapatkan hasil bahwa sequences pada simulasi
tekanan dapat beroperasi sesuai rancangan.
31

Anda mungkin juga menyukai