Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA/TOR (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS BALOCCI


KAB.PANGKEP TA. 2015

Instansi Induk : DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP


Puskesmas : BALOCCI
Program : PENGENDALIAN PENYAKIT
Kegiatan : Pelacakan Kasus Kontak (TB/Kusta)
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Kegiatan Pelacakan Kasus Kontak (TB/Kusta)
melalui Pendanaan Bantuan Operasional Kesehatan
Kabupaten Pangkep.

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang Kesehatan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
e. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
f. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
g. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
h. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
i. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerinta, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4743);
j. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
k. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5462);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
n. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014;
o. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara;
p. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK/05/2010 tentang Penyelesaian Tagihan
Atas Beban APBN Satuan Kerja;
q. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA tentang Tata Cara Penyelenggaraan Administrasi
Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2012;
r. PMK Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
s. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 TAHUN 2014 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan

2. Gambaran Umum
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan
terus berupayauntuk meningkatkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu. Indonesia sebagai salah satu Negara anggota PBB dengan beberapa negara
berkomitmen untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015
untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk. Berdasarkan laporan
pencapaian tujuan pembangunan Millennium (MDGs) diperkirakan akan on track
pada tahun 2015 namun masih terdapat beberapa target yang memerlukan upaya lebih
keras untuk mencapainya (off track). Hasil yang telah dicapai sampai dengan evaluasi
harus dipertahankan dan/atau ditingkatkan semaksimalnya agar pada tahun 2015 dapat
tercapai dengan kontribusi dari semua komponen bangsa, baik ditingkat pusat maupun
daerah termasuk masyarakat.
Salah satu langkah untuk mempercepat pencapaian MDGs bidang kesehatan adalah
alokasi sumber daya termasuk anggaran kesehatan harus memadai dari sisi jumlah dan
pemerataan untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sejak tahun 2010
hingga sekarang Kementerian Kesehatan RI mengalokasikan Bantuan Anggaran Kesehatan
(BOK) yang difokuskan pada kegiatan promotif dan preventif dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Salah satu kegiatan yang mendukung
program ini adalah Dukungan Manajemen BOK baik ditingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota yang ditujukan untuk memperlancar kegiatan administrasi dan
manajemen dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana Program BOK.
B. PENERIMA MANFAAT
- Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian TB, memutuskan rantai penularan, serta mencegah terjadinya MDR TB.
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
- Metode pelaksanaan kegiatan adalah
1. Tatalaksana Pasien TB:
a. Penemuan tersangka TB
b. Diagnosis
c. Pengobatan
2. Manajemen Program:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
3. Pencatatan dan Pelaporan
a. Pelatihan
b. Bimbingan teknis
c. Pemantapan mutu laboratorium
4. Pengelolaan logistic
a. Promosi
b. Kemitraan
c. Penelitian
5. Pemantauan dan Evaluasi

2. Tahapan Kegiatan
- Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Sosialisasi P2 TB dengan sasaran masyarakat umum, 6 wilayah Puskesmas dengan rendah
cakupan TB.
b. Penjaringan tersangka (suspek) & penderita.
c. Penatalaksanaan pengobatan.
d. Pelacakan kontak serumah penderita TB BTA (+)
e. Sosialisasi AKMS TB bagi petugas TB dan Promkes Puskesmas Kabupaten Hulu Sungai Utara
f. Perigatan TB Day (Hari TB Sedunia) dengan menyelnggarkan acara Talk Show yang
disiarkan melalui TV Lokal dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu
Sungai Utara, seorang Dokter Puskesmas dan mantan penderita TB dengan isu pengobatan
TB gratis dan harus tuntas dan mengusung tema jangan biarkan TB ada dalam hidup kita,
promosi TB melalui iklan radio dan TV lokal serta spanduk dan baliho di tempat-tempat
strategis.
g. Peningkatan Sumber Daya Manusia P2TB melalui pelatihan teknis P2TB yang difasilitasi
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan maupun Kementerian Kesehatan RI
berupa Pelatihan TB Bagi Petugas Fasyankes : Dokter (2 orang), Paramedis (1 orang)
dokter, Pelatihan Kolaborasi TB HIV : 2 orang, Pelatihan Sistem Informasi Terpadu TB
(SITT) : 1 orang dan Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) TB : 2 orang.
h. Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi penderita TB sebanyak 100 paket.
i. Pengadaan logistik laboratorium untuk buffer stock
j. Cetak leaflet dan form TB
k. Cross check slide (spesimen) TB setiap triwulan
l. Monitoring evaluasi (2x), bimbingan teknis (2x) & supervise (4 triwulan).
m. Pencatatan & Pelaporan

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KEGIATAN


- Kurun waktu pencapaian kegiatan ini ditargetkan sebanyak 3 kali tiap kelurahan/desa
selama satu tahun oleh perawat berjumlah 1 orang dari Puskesmas Balocci, dan pada satu
tahun ini penganggaran dana BOK bisa mendukung tercapainya kegiatan ini.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


- Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp. 975.000,- (Sembilan
Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah). Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti yang
terlampir RAB.

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Balocci Penanggung Jawab
Pelaksana Kegiatan

ALIMUDDIN, SKM ALIMUDDIN, SKM


NIP. 19661231 198603 1 068 NIP. 19661231 198603 1 068
KERANGKA ACUAN KERJA/TOR (TERM OF REFERENCE)
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS BALOCCI
KAB.PANGKEP TA. 2015

Instansi Induk : DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP


Puskesmas : BALOCCI
Program : PENGENDALIAN PENYAKIT
Kegiatan : Transport Mengantar Preparat Suspek TB Paru Ke PRM
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Kegiatan Transport Mengantar Preparat
Suspek TB Paru Ke PRM melalui Pendanaan Bantuan
Operasional Kesehatan Kabupaten Pangkep.

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang Kesehatan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
e. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
f. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
g. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
h. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
i. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerinta, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4743);
j. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
k. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5462);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
n. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014;
o. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara;
p. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK/05/2010 tentang Penyelesaian Tagihan
Atas Beban APBN Satuan Kerja;
q. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA tentang Tata Cara Penyelenggaraan Administrasi
Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2012;
r. PMK Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
s. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 TAHUN 2014 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan

2. Gambaran Umum
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan
terus berupayauntuk meningkatkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu. Indonesia sebagai salah satu Negara anggota PBB dengan beberapa negara
berkomitmen untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015
untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk. Berdasarkan laporan
pencapaian tujuan pembangunan Millennium (MDGs) diperkirakan akan on track
pada tahun 2015 namun masih terdapat beberapa target yang memerlukan upaya lebih
keras untuk mencapainya (off track). Hasil yang telah dicapai sampai dengan evaluasi
harus dipertahankan dan/atau ditingkatkan semaksimalnya agar pada tahun 2015 dapat
tercapai dengan kontribusi dari semua komponen bangsa, baik ditingkat pusat maupun
daerah termasuk masyarakat.
Salah satu langkah untuk mempercepat pencapaian MDGs bidang kesehatan adalah
alokasi sumber daya termasuk anggaran kesehatan harus memadai dari sisi jumlah dan
pemerataan untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sejak tahun 2010
hingga sekarang Kementerian Kesehatan RI mengalokasikan Bantuan Anggaran Kesehatan
(BOK) yang difokuskan pada kegiatan promotif dan preventif dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Salah satu kegiatan yang mendukung
program ini adalah Dukungan Manajemen BOK baik ditingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota yang ditujukan untuk memperlancar kegiatan administrasi dan
manajemen dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana Program BOK.
B. PENERIMA MANFAAT
- Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah agar proses preparet suspek TB Paru ke PRM
yang diantar oleh Petugas Kesehatan dapat berjalan dengan lancar.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
- Metode pelaksanaan kegiatan adalah
a. Menyiapkan preparet suspek TB Paru yang akan dikirim ke PRM
b. Mengantar langsung preparet suspek TB Paru ke PRM

2. Tahapan Kegiatan
- Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan alat dan bahan/preparet suspek TB Paru
b. Penyimpanan preparet suspek TB Paru yang akan dikirim ke PRM
c. Proses Pengiriman preparet suspek TB Paru dengan menggunakan
angkutan/kendaraan milik Puskesmas.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KEGIATAN


- Kurun waktu pencapaiankegiatan ini ditargetkan sebanyak 10 kali di Puskesmas Balocci
selama satu tahun oleh Perawat berjumlah 1 orang dari Puskesmas Balocci, dan pada satu
tahun ini penganggaran dana BOK bisa mendukung terjadinya peningkatan kualitas dan
mutu pelayanan kesehatan.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


- Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp. 750.000,- (Tujuh
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti yang
terlampir RAB.

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Balocci Penanggung Jawab
Pelaksana Kegiatan

ALIMUDDIN, SKM ALIMUDDIN, SKM


NIP. 19661231 198603 1 068 NIP. 19661231 198603 1 068
KERANGKA ACUAN KERJA/TOR (TERM OF REFERENCE)
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS BALOCCI
KAB.PANGKEP TA. 2015

Instansi Induk : DINAS KESEHATAN KAB.PANGKEP


Puskesmas : BALOCCI
Program : PENGENDALIAN PENYAKIT
Kegiatan : Penyuluhan TB / Paru
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Kegiatan Penyuluhan TB / Paru melalui
Pendanaan Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
Pangkep.

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
b. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Wajib Bidang Kesehatan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
d. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
e. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
f. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
g. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);sebagaimana telah diubah terkahir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
h. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
i. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerinta, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4743);
j. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
k. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5462);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);
n. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014;
o. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara;
p. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK/05/2010 tentang Penyelesaian Tagihan
Atas Beban APBN Satuan Kerja;
q. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA tentang Tata Cara Penyelenggaraan Administrasi
Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan Tahun 2012;
r. PMK Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
s. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1 TAHUN 2014 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan

2. Gambaran Umum
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan
terus berupayauntuk meningkatkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
bermutu. Indonesia sebagai salah satu Negara anggota PBB dengan beberapa negara
berkomitmen untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015
untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk. Berdasarkan laporan
pencapaian tujuan pembangunan Millennium (MDGs) diperkirakan akan on track
pada tahun 2015 namun masih terdapat beberapa target yang memerlukan upaya lebih
keras untuk mencapainya (off track). Hasil yang telah dicapai sampai dengan evaluasi
harus dipertahankan dan/atau ditingkatkan semaksimalnya agar pada tahun 2015 dapat
tercapai dengan kontribusi dari semua komponen bangsa, baik ditingkat pusat maupun
daerah termasuk masyarakat.
Salah satu langkah untuk mempercepat pencapaian MDGs bidang kesehatan adalah
alokasi sumber daya termasuk anggaran kesehatan harus memadai dari sisi jumlah dan
pemerataan untuk penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sejak tahun 2010
hingga sekarang Kementerian Kesehatan RI mengalokasikan Bantuan Anggaran Kesehatan
(BOK) yang difokuskan pada kegiatan promotif dan preventif dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Salah satu kegiatan yang mendukung
program ini adalah Dukungan Manajemen BOK baik ditingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota yang ditujukan untuk memperlancar kegiatan administrasi dan
manajemen dalam pengelolaan dan pemanfaatan dana Program BOK.
B. PENERIMA MANFAAT
- Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah agar masyarakat dapat memahami dan
mengerti mengenai Penyakit TB/Paru. Penyuluhan kesehatan mengenai penyakit TB Paru
dalam hal ini ditujukan kepada masyarakat pada umumnya dan penderita khususnya.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
- Metode pelaksanaan kegiatan adalah
a. Menyediakan alat penyuluhan (leaflet, flip chart, laptop, auto focus, Ember
kecil/wadah berisi pasir, masker, handscun/sarung tangan, sabun)
b. Metode penyuluhan (ceramah, Tanya jawab, demonstrasi penjelasan tentang
penyakit TB Paru)
c. Menyiapkan materi yang akan disajikan.
d. Menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan yang dilakukan.
e. Menyajikan materi kemudian melakukan diskusi dan tanya jawab.
f. Evaluasi dan pelaporan

2. Tahapan Kegiatan
- Tahapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan TB/Paruadalah sebagai berikut :
1. Persiapan :
a. Survey karakter dan lokasi sasaran.
b. Koordinasi dengan pihak kelurahan.
c. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Pelaksanaan :
a. Melakukan ceramah dengan materi penyuluhan yaitu Pengertian TB Paru, Tanda dan
gejala penyakit TB Paru Cara penularan TB Paru dan penyebaran Kuman TBCCara
mencegah penularan agar terhindar dari penyakit TB Paru, Pengobatan penderita
TB Paru
b. Tanya jawab.
c. Evaluasi : Tanya jawab dengan audiens.
- Jangka Pendek
Peserta mampu menjawab sebagian atau seluruh pertanyaan yang diajukan
penyuluh antara lain :
1. Apa Pengertian TB Paru?
2. Sebutkan Tanda dan gejala penyakit TB Paru?
3. Bagaimana Cara penularan TBC dan penyebaran Kuman TB Paru?
4. Sebutkan Cara mencegah penularan agar terhindar dari penyakit TB Paru?
5. Bagaimana Pengobatan penderita TB Paru?
- Jangka Panjang
Peserta mengetahui dan memahami tentang Pencegahan Penularan Penyakit
TB Paru dan bersedia menularkan ilmu yang didapat kepada orang lain.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KEGIATAN


- Kurun waktu pencapaiankegiatan ini ditargetkan sebanyak 4 kali diadakan setiap
kelurahan/desa selama satu tahun oleh 1 Petugas Puskesmas yaitu perawat, dan pada satu
tahun ini penganggaran dana BOK bisa mendukung tercapainya kegiatan ini.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


- Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp. 1.300.000,- (Satu Juta
Tiga Ratus Ribu Rupiah). Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut seperti yang terlampir
RAB.

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Balocci Penanggung Jawab
Pelaksana Kegiatan

ALIMUDDIN, SKM ALIMUDDIN, SKM


NIP. 19661231 198603 1 068 NIP. 19661231 198603 1 068

Anda mungkin juga menyukai