Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN

DI SUSUN OLEH :
NURAMALIA RAMADANI SAM (A.18.10.045)
NURWAFIAH RAMADANI S (A.18.10.044)
NUR AZISAH WARIS (A.18.10.043)
NURASNI WULANDARI (A.18.10.046)
MITA ANUGRAH (A.18.10.041)
MUSDALIFAH NASRUN (A.18.10.042)
MAKRIFATUL HIKMAH (A.18.10.039)
MIFTA HIDAYAT AKSAD (A.18.10.040)
KHAERUL MUKRIMIN (A.18.10.038)
AYYUB EDI PURNOMO (A.18.10.037)
ASWARYANTO (A.18.10.035)

PRODI SI KEPERAWATAN
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan
adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan
kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan
pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat
mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu
memelihara dan meningakatkan kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan
kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan
pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau
pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non
perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan
lingkungan SosBud, serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Makalah ini dapat membantu pembaca untuk dapat mengetahui
konsep-konsep promosi kesehatan baik ditingakat penentu kebijakan
maupun pelaksana lapangan. Selain itu, makalah ini dapat menembah
kepustakaan kesehatan masyarakat dan promosi atau pendidikan
kesehatan yang masih kurang.
Kami telah berusaha mempelajari konsep promosi kesehatan dari
sumber-sumber seperti, dari buku maupun internet. Namun, tidak
menutup kemungkinan masih adanya kekurangan maupun kesalahan,
maka kami sangat memerlukan saran dan kritik pembaca ataupun dosen
pengampu.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan
bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu
pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat
tentang hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat
adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya
didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi
kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya
memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka
didalam makalah ini kami akan  membahas tentang “Promosi Kesehatan”
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia
tahun 1948 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi setiap orang
tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat sosial
ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup
bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan
yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk
mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan
antar golongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan
dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam
pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan
mengingat lima fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan
kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika kependudukan. Kedua,
Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran. Ketiga, Tantangan global
sebagai akibat dari kebijakan perdagangan bebas, revolusi informasi,
telekomunikasi dan transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan
.Kelima,Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju
IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah
menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma
Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan
masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model
pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan mampu
mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan
yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat
yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi
lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia
Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam Piagam Ottawa disebutkan
bahwa promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang-
orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health
promotion is the process of enabling people to increase control over, and
to improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi
kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang
pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang
akan melakukan usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.Untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun
sosial, individu atau kelompok harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi kebutuhannya dan
agar mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik,
sosial budaya, dan sebagainya).
Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang menitikberatkan
sumber daya pada pribadi dan masyarakat sebagaimana halnya pada
kapasitas fisik. Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya merupakan
tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya
hidup secara sehat untuk kesejahteraan (WHO,1986). Penyelenggaraan
promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi
yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat
kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini
didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum
yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik
merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).

B. RumusanMasalah
1. Apa definisi dari promosi kesehatan?
2. Bagaimana sejarah promosi kesehatan?
3. Apa konsep promosi kesehatan?
C. Tujuan
1. Mahasisiwa mampu memahami definisi dari promosi kesehatan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana sejarah dari promosi
kesehatan.
3. Mahasiswa mampu mengerti konsep promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari
ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni.
Dilihat dari sisi seni, yakni aplikasi pendidikan kesehatan adalah
merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya
bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan
penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi
lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan
dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya
promosi kesehatan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan
yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus
mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial
budaya dan sebagainya).
Menurut Australian Health Foundansion Promosi kesehatan adalah
program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan
untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan
(Green dan Ottoson,1998).
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan
bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi
kesehatan pribadinya dan orang lain.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,
dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih
mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan
para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasisukarela
terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
B. SEJARAH PROMOSI KESEHATAN
Sebelum menjadi promosi kesehatan pengertiannya di samakan
dengan pendididkan kesehatan, pada pendidikan kesehatan di tekankan
pada perubahan perilaku masyarakat dengan cara memberikan informasi
kesehatan melalui berbagai cara dan teknologi. Dari hasil studi yang di
lakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli pendidikan
kesehatan didapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
meningkat tetapi tidak di imbangi oleh perubahan perilakunya. Disadari
bahwa pendidikan kesehatan belum “memampukan” masyarakat tetapi baru
dapat “memaukan” Mengenai istilah Promosi Kesehatan sendiri juga
mengalami perkembangan. Mula-mula dicetuskan di Ottawa, Canada pada
tahun 1986 merupakan konferensi Internasional promosi kesehatan yang
pertama kali dilaksanakan yang berlangsung tanggal 17 sampai dengan 21
November 1986 dikenal dengan Ottawa Charter.
Pada konferensi Internasional promosi kesehatan ini mengambil tema
Menuju Kesehatan Masyarakat Baru, namun pada konferensi ini tidak
terlepas dari Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Pelayanan Kesehatan
Dasar atau Primary Health Care oleh WHO promosi kesehatan didefinisikan
sebagai: the process of enabling people to control over and improve their
health.
Tetapi definisi tersebut diaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,Meningkatkan dan
melindungi kesehatannya. Definisi ini tetap dipergunakan, sampai kemudian
mengalami revisi pada konferensi dunia di Bangkok pada bulan Agustus
2005, menjadi (Health promotion is the process of enabling people to
increase control over their health and its determinants, and thereby improve
their health) dan dimuat dalam The Bangkok Charter. Dan definisi baru ini
belum dibakukan bahasa Indonesia. Selain istilah Promosi Kesehatan,
sebenarnya juga beredar banyak istilah lain yang mempunyai kemiripan
makna, atau setidaknya satu nuansa dengan istilah promosi kesehatan,
seperti.
         Komunikasi, Informasi dan Edukasi
         Pemasaran social
          Mobilisasi social
          Pemberdayaan masyarakat, dll
C. KONSEP DALAM PROMOSI KESEHATAN

  LAWRENCE GREEN (1984)


Lawrence Green mendefinisi promosi kesehatan sebagai berikut:
Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan
dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan.
Dari batasan ini jelas, bahwa promosi kesehatan adalah pendidikan
kesehatan plus, atau promosi kesehatan adalah lebih dari pendidikan
kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk menciptakan suatu keadaan,
yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

  PIAGAM OTTAWA (OTTAWA CHARTER: 1986)


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Canada,
menyatakan bahwa:
Healt promotion is the process of enabling people to increase control
over, and inprove   their health. To reach a state of complete physical,
mental, ang social well-being, an individual or group must be able to identify
and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or cope with the
environment.
Dari kutipan di atas jelas dinyatakan, bahwa Promosi Kesehatan adalah
suatu proses memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas
kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan mereka. Dengan kata
lain promosi kesehatan adalah upaya  yang dilakukan terhadap masyarakat
sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan mereka sendiri. Batasan promosi kesehatan ini mencakup dua
dimensi yakni “ kemauan” dan “ kemampuan”, atau tidak sekedar
meningkatnya kemauan masyarakat seperti dikonotasikan oleh pendidikan
kesehatan. Untuk mencapai status kesehatan yang paripurna baik fisik,
mental dan kesejahteraan social, masyarakat harus mampu
mengenal/mengidentifikasi dan mewujudkam aspirasinya, untuk memenuhi
kebutuhannya, dan mengubah atau  mengatasi keadaan lingkungannya.
Kesehatan, , sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan
hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada
sumber-sumber social dan personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik.
Karena itu, promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab sector kesehatan,
tapi juga meliputi sector-sektor lain yang mempengaruhi gaya hidup sehat
dan kesejahteraan social.
Teori klasik oleh Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 determinan utama
yang mempengaruhi derajat kesehatn individu, kelompok/masyarakat. Empat
determinan tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap
kesehatan adalah:
         Lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan non fisik
         Perilaku
         Pelayanan kesehatan
         Keturunan atau herediter
Determinan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana, dan prasarana, dsb), dan
lingkungan non fisik, seperti lingkungan social, budaya, ekonomi, politik, dsb.
Bila dianalisis lebih lanjut determinan kesehatan itu sebenarnya adalah
semua factor diluar kehidupan manusia , baik secara individu, kelompok,
maupun komunitas yang secara langsung atau tidak langssung
mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti, di samping
determinan-determinan tersebut yang telah dirumuskan oleh Blum masih
terdapat factor lain yang dapat mempengaruhi atau menentukkan
terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
Faktor-faktor atau determinan yang menentukan atau mempengaruhi
kesehatan  baik individu, kelompok atau masyarakat ini, dalam piagam
Ottawa (Ottawa Charter) disebut persyaratan untuk kesehatan (prerequisites
for health) terdapat 9 faktor, yakni:
         Perdamaian atau kemakmuran (peace)
         Tempat tinggal (shelter)
         Pendidikan (education)
         Makanan (food)
         Pendapatan (income)
         Ekosisten yang stabil dan seimbang (a stable eco-sistem)
         Sumber daya yang berkesinambungan (sustainable resources)
         Keadilan social (social justice)
         Pemerataan (equity)
Faktor-faktor tersebut dalam mempenggaruhi kesehatan tidaklah
berdiri masing-masing melainkan bersama-sama atau secara akumulatif,
karena masing-masing factor tersebut saling mempengaruhi.
  KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT
Secara definisi istilah promosi dalam ilmu kesehatan masyarakat (healt
promotion) mempunyai dua pengertian. Pengertian promosi kesehatan yang
pertama adalah sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit. Level and
clark mengatakan ada 5 tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif
masyarakat, yaitu:
         Healt promotion (peningkatan/promosi kesehatan)
         Specifik Protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
         Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
         Disability limitation (membatasi atau mengurangi kecatatan)
         Rehabilitation (pemulihan)
Sedangkan pengertian yang kedua promosi kesehatan diartikan
sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau menjual
kesehatan. Dengan kataan lain promosi kesehatan adalah memasarkan atau
menjual atau memperkenalkan pesan-pesan kesehatan atau upaya-upaya
kesehatan, sehingga masyarakat menerima atau membeli (dalam arti
menerima perilaku kesehatan) atau mengenal pesan-pesan kesehatan
tersebut yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat. dari
pengertian promosi kesehatan yang kedua ini, maka sebenarnya sama
dengan pendidikan kesehatan (health education). Karena pendidikan
kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan.
Memang promosi kesehatan dalam konteks kesehatan masyarakat pada
saat ini dimaksudkan sebagai revitalisasi atau pembaruan dari pendidikan
kesehatan pada waktu yang lalu. Berubahnya pendidikan kesehatan menjadi
promosi kesehatan, tidak terlepas dari sejarah praktik pendidikan kesehatan
di dalam masyarakat di Indonesia, maupun secara praktik kesehatan secara
global.
  YAYASAN KESEHATAN VICTORIA
Komfrensi kesehatan victoria menyatakan sebagai berikut:
Health promotion is a  programs are design to bring about “change” within
people, organization, communities, and their environment.
Batasan ini menekankan, bahwa promosi kesehatan adalah suatu program
perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks
masyarakatnya. Bukan hanya perubahan perilaku (within people), tetapi juga
perubahan lingkungannya. Perubahan perilaku tanpa diikuti perubahan
lingkungan tidak akan efektif, perilaku tersebut tidak akan bertahan lama.
Contoh: Orang yang pernah tinggal di luar negeri atau di Negara maju
misalnya Amerika. Sewaktu tinggal di Amerika  telah berperilaku teratur,
mengikuti budaya antri dalam memperoleh pelayanan apa saja, naik bus,
kereta, dsb. Tetapi setelah kembali ke Indonesia, dimana budaya antri
(lingkungan) belum ada, maka ia akan ikut berebut waktu naik bus, kereta,
dsb.  Penerapan dalam promosi kesehatan sebagai contoh, misalnya ada
suatu daerah yang merupakan endemic penyakit DBD, untuk mengatasi
penyebarluasan penyakit DBD maka harus ada perubahan perilaku dari
masyarakat di daerah tersebut misalnya dengan cara tidak menampung air
disembarangan tempat, menggunakan lotion anti nyamuk untuk menghindari
gigitan nyamuk, mengatur pola makan yang baik dan bergizi agar tubuh kuat
sehingga tidak mudah sakit. Tetapi selain perubahan perilaku harus diikuti
pula oleh perubahan lingkungan misalnya lingkungan fisik yag semula kurang
sehat karena dapat menjadi sarang nyamuk kemudian di bersihkan agar
tidak terdapat sarang nyamuk yang terbentuk, perubahan lingkungan ini
sangat penting untuk menunjang kesehatan selain perubahan perilaku
karena apabila tidak di imbangi maka perilaku kesehatan tidak akan bertahan
lama. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan sekedar mengubah perilaku
saja tetapi juga mengupayakan perubahan lingkungan, system, dsb.
BAB III
PENUTUP
A.        Simpulan
       Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
         Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana
yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani
ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi
tingkah laku manusia yang baik.
 
DAFTAR PUSTAKA

D.J., M. H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai