Anda di halaman 1dari 1

Wanita Bergaun Merah

‘’ Adaptasi Mangkujiwo ‘’
Sinopsis

Namanya Amira, ia seorang gadis desa yang memiliki hoby menyanyi, suatu ketika amira
mencoba mendaftarkan diri di salah satu ajang pencarian bakat di internet. Wawasan amira
yang sangat sedikit tentang industri musik malah menjerumuskan amira ke dunia yang kelam
dan penuh misteri. Hampir satu bulan amira menunggu, ia mendapatkan kabar bahwa ia di
terima dan diundang untuk menjadi seorang penyanyi pada sebuah lebel musik di
Yogyakarta. Mendapatkan kabar bahagia ini, amira langsung menghubungi nomor yang
mengundang amira ke Yogyakarta, disela-sela pembicaraan via telfon, kedua teman amira,
nensi dan jamila saling tatap menatap, dan begumam, ‘’mana mungkin semudah itu
memenangkan lomba, aku teh curiga, jangan-jangan teh penipuan kayak yang di tv-tv itu’’
ucap nensi. Uusshhhh, ulah kitu, kita harus ikut seneng dong kalau temen kita jadi artis
nannti kita juga yang kecipratan eksisnya’’ timpal jamila. Setelah beberapa menit menelfon,
amira terlihat begitu senang.

Tibalah pada waktu keberangkatan amira ke Yogya, keluarga amira dan tidak lupa juga nensi,
serta jamila ikut mendampingi kepergian amira. Sesampainya di kota Yogya, Amira dijemput
oleh, pak darmo sang supir mobil, namun sekilas mobil yang digunakan pak darmo sangat
aneh, tampilan mobil tersebut sangat menyeramkan, mulai dari warna dan gambar-gambar
yang menempel di body mobil membuat mobil tersebut mirip dengan mobil penghantar
nyawa. Amira dibawa ke sebuah rumah tua. Dirumah tersebut amira disambut oleh beberapa
wanita muda dan beberapa orang yang tak dikenalnya. Amira di di arahkan masuk ke dalam
rumah dan diperkenalkan dengan si pemilik rumah yaitu Ibu Kanti, ‘’monggo ndoro’’ ucap
pak darmo kepada ibu kanti. ‘’Bu maaf, kalau saya boleh tanya, tadi saya di depan melihat
banyak wanita-wanita cantik bermuka pucat, dan tampaknya melihat ke arah saya, kira kira
siapa yah bu? Apakah anak ibu?,’’ ucap kanti, belum sempat menjawab pertanyaannya, ibu
kanti langsung menjabat tangan amira sambil berkata ‘’ selamat datang di Rumah Senandung,
kamu akan senang disini nduk.’’

Beberapa hari hari amira lewati dengan normal, sampai puncaknya dihari kelima, tepatnya
pada malah satu suro, amira mulai mengalami keanehan-keanehan dirumah tersebut, seperti
ketika amira sedang mengambil air wudhu, tiba tiba kran air disbelah amira menyala sendiri,
dan masih banyak lagi kejadian-kejadian aneh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai