Anda di halaman 1dari 7

Asal Usul

‘’ Kampung Dumpit Jalur Naga Beringin ‘’


Dulunya Kampung Dumpit Jalur Naga bernama Kampung Dumpit Hilir. Kampung
tersebut berada Di Jalan Raya Manis Rt 003/ Rw 003 Kecamatan. Jatiuwung Kabupaten
Tangerang. Kampung Dumpit Jalur Naga, itulah sebutannya sekarang. Kampung ini menjadi
kampung yang cukup di takuti oleh orang -orang yang melintas pada jam jam tertentu. Hal itu
diakibatkan oleh sering muncul penampakan seorang wanita di sekitar jalan kampung,
terutama pada malam hari. Bahkan pernah terjadi insiden, seorang wanita muda
berboncengan dengan temannya pada saat pulang kerja. Di tengah perjalanan, tiba tiba motor
si wanita itu diberhentikan oleh sesosok wanita berparas cantik. Wanita tersebut meminta
tolong agar kedua wanita itu bisa mengantarnya pulang, mengingat motor yang ia gunakan
sudah penuh, kedua wanita itu menolaknya dan langsung pergi, namun selang beberapa detik
wanita cantik itu menghilang dan ketika kedua wanita itu melintas di jalan kampung Dumpit
Jalur Naga tepat di bawah pohon beringin tua yang sudah memiliki akar panjang, wanita
cantik tersebut sudah ada di dekat pohon tersebut. Sontak kedua Wanita yang berboncengan
tersebut langsung menancap gas berusaha melarikan diri.

Semua berawal pada tahun 1979, dulunya kp dumpit jalur naga ini adalah sebuah
perkampungan yang dihuni oleh orang orang pribumi dan campuran pendatang seperti china
benteng. Mengapa disebut dumpit hilir, karna dulunya pada masa penjajahan, kampung ini
sangat ramai dan padat pemukiman, serta berada di hilir kali Sabi, sehingga disembut dumpit
hilir atau desa kampung sempit yang berada di hilir kali/sungai Sabi. Kali Sabi yang memiliki
aliran air yang meliyak-liyuk dan cukup deras, mengalir sepanjang jalan kampung Dumpit
Hilir.

Perubahan nama tersebut di akibatkan oleh sebuah tragedi yang cukup tragis yang di
alami oleh sebuah keluarga. Sebut saja keluarga Bp.Subarjo. pada masanya beliau dikenal
sebagai seorang dukun, yang katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dulunya beliau mempunyai musuh yaitu seorang pemilik saham Bp. Kohan. beliau berniat
untuk membeli sebagian tanah yang ada di daerah kampung dumpit hilir dan akan dijadikan
pabrik sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada seluruh warga di sekitar area
kampung dumpit. Namun sayangnya niat baik Kohan di salah artikan oleh Subarjo. Subarjo
lalu membuat perlawanan pada tim atau anak buah dari Kohan. Subarjo mengumpulkan
warga kampung dumpit hilir untuk berdiskusi dan menyebarkan isu bahwa kohan akan
mengusir warga dengan cara tidak hormat atau menggusur siapa saja yang menghalanginya.
Setelah subarjo menyebarkan isu tersebut dan membuat seluruh warga marah akan ulah
kohan. Subarjo lalu membuat sebuah taktik ingin mencelakai kohan, dengan keahliannya
Subarjo meracik mantra mantra untuk melukai Kohan. Namun tak disangka Kohan
mengetahui niat jahat Subarjo, dan Kohan langsung mendatangi rumah Subarjo untuk
mengklarifikasi maksudnya.

‘’ Subarrjooo... jooo.. keluar kamuuu..

Sontak Subarjo yang sedang menangani pasien langsung keluar dan menghadapi Kohan,
‘’Ada apaa kamu datang kemari? Mau meminta pelet untuk membuat semua warga
kampungku menuruti perintahmu.?

‘’ kurang ajar kamu Subarjo, niatku baik disini, aku hanya ingin kampungmu ini bisa
menjadi kampung yang terkenal dengan adanya pabrik pabrik dan peluang kerja yang
kubuka untuk umum khususnya wargamu..

‘’ Hahhhhh,, omong kosong kau kohan...

Seiring perdebatan itu, warga kampung dumpit hilir berdatangan dan menyaksikan
perdebatan itu, beberapa warga juga membawa benda tajam demi membela subarjo orang
yang mereka percaya akan melindungi desa mereka.

‘’ Lihattt laahh warga sekalian, kohan datang kerumahku ingin menantangku, dan
memerasku agar aku mau membuatkan pelet untuk kalian para warga..

‘’ cukup masss,, jangan membuat gaduh disini, lihatlah ibu sedang sakit..

Dari belakang subarjo muncul wanita cantik nan mempersona, wanita itu adalah istri
subarjo, yaaaa, benar istri subarjo memang wanita yang paling cantik di kampungnya, status
subarjo sebagai dukun sudah tak di pungkiri, ia bisa membuat wanita secantik Ratna bisa
bertekuk lutut dengannya . lalu sontak kohan kaget melihat wanita itu, dan tersenyum melihat
kearah istir subarjo.

Melihat gelahat kohan tampaknya menyukai istrinya, subarjo langsung membuat situasi
semakin memanas, subarjo berkata

‘’ Lihatlah,,, si licik kohan, sekarang ia menginginkan istriku yang cantik ini, setelah
duu menginjak nginjak ayahku dengan cara memecat ayahku dan mengusirnya dari
rumahnya, sekarang kohan berusaha merayu istriku dan mau merebutnya dariku.

Dulunya ayah subarjo yaitu bp. Suryatna adalah pegawai dirumah kohan saat kohan
masih tinggal dirumah ayahnya, ayah subarjo diperlakukan tidak baik oleh ayah kohan,
sehingga itulah yg membuat subarjo tidak menyukai keluarga kohan dan kohannya. Singkat
cerita kohan langsung pergi dan berkata

‘’ baik lah, jika kamu seperti ini, aku akan ikuti maumu dan wargamu...

Warga yang mulai geram dengan keberadaan kohan langsung menyorakinya dan
menyuruhnya pergi.

‘’ hayyy orang kaya sombong pergikauu, kampung ini haram untukmu.. iyaa pergii
pergii ,, atau usir dengan cara kekerasan.. pergi .. pergi .. pergi ..

Sorak sorak warga terdengar jelas oleh kohan, membuat kohan juga ikut kesal dan
marah atas pelakuan subarjo dan para warga kampung. Tapi ada satu hal yang menarik
perhatian kohan, yaitu wanita cantik yang keluar dari rumah subarjo yang tidak lain adalah
istri subarjo yang bernama ratna. Kohan pulang dengan raut wajah kesal dan menyusun
strategi membalaskan dendamnya.

Setelah beberapa lama tak terdengar kabar tentang kohan yang ingin membeli
sebagian besar tanah di kampung dumpit hilir. Tiba tiba subarjo dikejutkan oleh perkataan
warga yang bilang bahwa warga melihat istri subarjo ratna pergi menemui kohan. Tanpa tahu
alasan mengapa istrinya pergi menemui kohan. Sontak subarjo menemui istrinya yang sedang
memasak di dapur lalu menjambak rambut istrinya.

‘’ dasar wanita jalang, mau apa kamu pergi menemuhi si china brengsek itu..

Kohan adalah keturunan jauh dari orang tuanya, kohan memang berparas seperti china
memiliki wajah tampan dan rupawan, dan berkulit putih. Hanya saja darah yang mengalir di
kohan tidak sepenuhnya sama dengan kaum china, karna ayah kohan menikahi wanita asal
indonesia, sehingga kohan juga memiliki wajah seperti orang indonesia.

‘’ ampun mass,, ampun,, aku tidak bermaksud membuat mas marah, aku hanya..
belum selesai menyampaikan maksudnya subarjo langsung menampar istrinya

‘’ Prakk,,, hanya apa hahh ? hanya apa ? jangan jangann ...

‘’ jangan jangan apa mass,, ? aku tidak melakukan apapun dengannya ...

‘’ ohh aku tahu sekarang, jangan jangan kamu suka sudah lama menyembunyikan ini
yahh hah ...

‘’ asstagfiruulloh mas, aku tidak serendah itu, aku tidak sepertimu yang tega
manghasut para warga untuk membenci kohan, niat dan tujuan kohan itu baik mass,
semata mata karna ingin warga kampung dumpit ini maju dengan adanya pabrik atau
industri disini maka warga kampung akan mendapat pekerjaan yang layak. Tidak
malah berguru dan memuja yang tidak tidak sepertimu mas..

‘’Prak ,,suara tamparan kembali terdengar ‘’kubunuhh kau ...

‘’ hentikan,, barjoo,, kau ini memang tidak punya perasaan, teganya kamu menyiksa
istrimu. Ibu subarjo datang dengan menggunakan tongkat, dan menasehati subarjo.
Tapi belum selesai menasehatinya, subarjon langsug pergi meninggalkan ratna dan
ibunya.

Mendengar kabar bahwa subarjo dan istrinya sempat renggang, kohan yang awalnya
berniat baik, kini berubah menjadi jahat karna tidak terima dengan perkataan subarjo waktu
itu. Kohan memanfaatkan keadaan ini dengan terus menerus menemui istri subarjo. Dan
puncaknya adalah ketika ratna istri subarjo pergi ke pasar dan tidak sengaja bertemu kohan.

‘’Ratna,?” sapa Kohan

‘’Eh, Kohan! Sedang apa disini, tumben sekali,” tanya Ratna

‘’Iya, aku sedang menemani ibuku berbelanja,” jawbnya pendek.


Kohan berbohong padahal Kohan sengaja mengikuti Ratna hingga ke pasar, aksi
Kohan terus berlanjut hingga mengantar Ratna pulang, namun tak disangka sangka Kohan
malah mengajak Ratna ke rumahnya dengan alasan ingin mencicipi masakan Ratna. Ratna
yang memang juga sedang kesal di rumah karena tingkah Subarjo, langsung mengiyakan
untuk pergi ke rumah Kohan dan membuatkan masakan untuk Kohan. Semenjak Ayah kohan
meninggal, Kohan tinggal di rumahnya sendirian, Kohan tinggal terpisah dengan Ibunya.

‘’oiya bagaimana kalau kamu mampir kerumahku dan ajari aku masak,

‘’tapi,, aku harus izin dulu ke suamiku..

‘’ahhh tidak perluu, lagian untuk apa kau izin dan pulang kerumah, kalau suamimu
saja menyiksamu.

‘’Kohan tau dari mana ?

‘’ssttt, sudahh nanti saja kita ceria dirumahku yah.’’ dengan rayuan rayuan yang di
ucapkan oleh kohan, ratnapun mau dan mengiakan ajakan kohan

Namun ketika diperjalanan, kembali warga kampung dumpit hilir memergoki ratna
yang sedang pergi bersama kohan, sontak warga langsung melapor ke subarjo, tentang
istrinya yang dibawa oleh kohan kerumahnya. Mendengar laporan warga, subarjo geram dan
murka. Subarjopun membuat siasat untuk mencelakai Kohan.

‘’Assalamualaikum,,’’ waktu menunjukkan pukul lima sore

‘’walaikumsaalam,, tumben pulang soree na,,’’ jawab ibu barjo

‘’iya bu tadi mampir dulu kerumah teman ratna ...

Dari belakang subarjo yang murka, langsung menarik tangan ratna, dan membawanya
ke kamar, dan membantingnya ke kamar, ...

‘’diaaammm di sini kamuu.. jangan pernah keluar dari kamar,, dasar wanita jalang..

‘’subarjoooo,, apa apaan kamu iniii,, dia ini istrimuuuu

‘’ibu juga diaammmm,,’’ dengan nada tinggi

‘’dia bukan lagi istriku bu,, tubuhnya sudah dinikmati pria lain, dia sudah hina bu,, ini
semua karna ulah kohan sialan itu..

‘’jaga mulutmu barjo,, tidak boleh kamu memfitna istrimu sendiri..

Tak terima dengan ulah Kohan, Subarjo langsung memanggil para warga kampung
Dumpit Hilir untuk melabrak Kohan. Tepat pkl. 22:00 Subarjo berhasil mengumpulkan
warganya dan langsung menuju kerumah Kohan. Ratna yang panik berlari dan mengejar
rombongan warga yang di bawa oleh suaminya. Setibanya di hilir sungai, Kohan yang baru
pulang dari rumah ibunya kaget melihat kerumunan warga berbondong bondong datang ke
arah rumahnya. Dari kejauhan ratna datang dan menangis sejadi jadinya.
‘’sudah mass sudahh,, jangan lakukan ini’’

‘’ diaamm kau, dasar istri durhaka, tak tahu diri.. pergi sana, aku bukan suamimu lagi.

Kohan yang melihat ratna diperlakukan kasar seperti itu oleh Subarjo, langsung berteriak dan
marah,

‘’hey barjoo, jangan septi itu kau, dia itu istrimu...’’

‘’dasarr manusia tak tau diri sudah, cukup harga diri ayahku yang kau dan keluargamu
injak injak,

Suasana semakin memanas, tiba tiba Suarjo berjalan menghampiri Kohan membawa
sebuah benda tajam. Ketika melintas di hilir sungai, tiba tiba dari belakang Ratna menarik
tangan Subarjo. Subarjo yang kaget secara spontan menepis dan mendorong Ratna hingga
Ratna terjatuh ke sungai Sabi, dan terbawa arus. Subarjopun panik dan menyuruh warga
kampung Dumpit Hilir untuk mencari Ratna. Namun na’as, Ratna tidak kunjung ditemukan.
Sampai saat inipun tak jelas kemana perginya jasad Ratna. Satu bulan setelah tragedi itu,
subarjo meninggal dunia terkena serangan jantung, dan tak lama Ibunda Subarjopun juga ikut
meninggal karna sakit keras. Bertahun tahun berlalu, kampung Dumpit Hilir berubah menjadi
kampung yang kotor, kumuh dan tak terawat, berbagai macam tumbuhan dan pepohonan
mulai tumbuh, sehingga mendatangkan inverstor tanah yang ingin membelinya. Persis di
tempat Ratna jatuh, tiba tiba tumbuh pohon berisingin tua, dan sampai saat ini pohon itu terus
tumbuh.

Lalu kemudian beberapa bos bos besar membeli sebagian besar tanah di kampung
tersebut, dan mengeruk kali sabi untuk dijadikan jalan. Seluruh warga bergotong royong
untuk membantu meninbun aliran sungai sabi. Di pandu oleh sesepuh kampung Dumpit Hilir,
para warga membuat jalan berkelak kelok seperti arus sungai sabi yang dulu pernah ada, serta
untuk menghargai jasad Ratna yang tak kunjung ditemukan. Hari demi hari terlewati,
kampung Dumpit Hilir kini menjadi daerah industri yang cukup padat, namun tidak
mengurangin history dan kisah kelam di dalamnya. Warga semakin banyak berdatangan
berbagai versi cerita dan julukan diberikan pada jalan kampung tersebut.

Hingga saat ini Kampung Dumpit Hilir berubah nama menjadi Kampung Dumpit
Jalur Naga Beringin, dipercaya bahwa jalan yang berkelak kelok layaknya naga terebut
adalah aliran kali sabi yang di timbun, dan kata beringin bermakna rumah bagi Ratna, karna
pada waktu pembuatan jalan pohon beringin besar yang kini berdiri kokoh, dulunya tidak bisa
ditebang. Warga asli kampung Dumpit Hilir tersebut percaya bahwa disinilah tempat Ratna
tinggal. karena dulunya jasad Ratna tidak ditemukan, sehingga tumbuhlah pohon besar yang
tepat berada di posisi dimana Ratna meninggal dunia terbawa arus sungai sabi.

Sampai saat ini tahun 2020, jalan kampung Dumpit Jalur Naga Beringin hanya ramai
dilewati pada siang dan sore hari, namun menginjam pkl. 22:00 jalanan terebut terasa sepi
dan sunyi. Tak jarang juga ada laporan warga yang sedang melakukan Ronda sempat di
datangi oleh sesosok wanita cantik, yang tiba tiba menghilang, dan para warga percaya itu
adalah Ratna yang sedang mencari keluarganya.
Nara Smber : Ketua Rt. 004 Rw 007. Bp. Amarudin Sohidan

Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai