Anda di halaman 1dari 38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

LAPORAN TUGAS AKHIR


PEMBUATAN ABSORBER UNTUK MENGURANGI
KANDUNGAN CO2 DALAM BIOGAS

Disusun Oleh:
ALAN DARMA SAPUTRA I 8308070
ARFIAN PERDANA PMD I 8308073
FEFI AMBARWATI I 8308086
SIWI PAMUNGKAS I 8308110

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
dapat menyelesaikan Tugas Akhir sampai dengan selesainya penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bregas S.T. Sembodo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Diploma III Jurusan Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Ir. Arif Jumari, MSc. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang
senantiasa memberikan pengarahan dalam pengerjaan maupun penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini.
3. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan dorongan.
4. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir.
5. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk
menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya kami selaku penyusun mohon maaf kepada semua pihak apabila
dalam kami melakukan Tugas Akhir dan dalam penyusunan laporan ini terdapat
kesalahan. Kami berharap lapoan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Januari 2012

Penyusun

commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i


Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................... vii
Daftar Tabel.................................................................................................... viii
Daftar Gambar ............................................................................................... ix
Intisari ............................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Peumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
D. Manfaat........................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka............................................................................. 4
B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 10
BAB III METODOLOGI
A. Alat dan Bahan................................................................................ 12
B. Lokasi Pembuatan Alat................................................................... 12
C. Spesifikasi Alat............................................................................... 13
D. Langkah Kerja................................................................................. 13
E. Gambar Desain Absorber................................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Desain Absorber Biogas................................................................. 17
B. Spesifikasi Alat.............................................................................. 19
C. Pengoperasian Absorber................................................................. 21
D. Pengujian Absorber........................................................................ 22

commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Perawatan Absorber....................................................................... 25

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 26
B. Saran.............................................................................................. 26
Daftar Pustaka
Lampiran

commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Nilai Kalor Berbagai Jenis Bahan Bakar........................................ 2


Table II.1 Komposisi Biogas ...... 5
Tabel IV.1 Kandungan CO2 dalam biogas keluar absorber dengan absorben
larutan Ca(OH)2 0,5M sebagai fungsi waktu operasi (kandungan
CO2 keluar dari digester = 38.4% volume).................................... 23
Tabel IV.2 Kandungan CO2 dalam biogas keluar absorber dengan absorben
larutan Ca(OH)2 1 M sebagai fungsi waktu operasi (kandungan
CO2 keluar dari digester = 38.4% volume)................................... 24
Tabel IV.3 Kandungan CO2 dalam biogas keluar absorber dengan absorben
larutan Ca(OH)2 2 M sebagai fungsi waktu operasi (kandungan
CO2 keluar dari digester = 38.4% volume) ............. 24

commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Desain Absorber ................................................................ 16


Gambar III.2 Absorber tampak atas............................................................... 17
Gambar III.3 Absorber tampak bawah ....................................................... 17
Gambar III.4 Packing.................................................................................... 17
Gambar IV.1 Rangkaian Instalasi Biogas...................................................... 18
Gambar IV.2 Rangkaian Absorber................................................................ 19
Gambar IV.3 Menara Absorber..................................................................... 21
Gambar IV.3 Grafik Hubungan antara Waktu Operasi (jam) dengan
Konsentrasi 2M Vs Kadar CO2 25

commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

INTISARI

ALAN DARMA SAPUTRA, ARFIAN PERDANA PMD, FEFI AMBARWATI,


SIWI PAMUNGKAS, 201 PEMBUATAN
ABSORBER UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN CO2 DALAM
BIOGAS STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA, FAKULTAS
TEKNIK, UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
Seperti diketahui, bahwa pada saat ini sumber energi dan bahan bakar
minyak di Indonesia semakin berkurang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sumber
energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Salah satu energi alternatif yang
digunakan adalah biogas. Biogas dapat dihasilkan dari limbah organik seperti
sampah, sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan limbah industri makanan. Biogas
mengandung CO2 yang merupakan salah satu kendala dalam penggunaannya. Salah
satu alat yang digunakan untuk mengurangi kandungan CO 2 dalam biogas adalah
absorber.
Tujuan dari Tugas Akhir yang dilakukan adalah merancang dan membuat
absorber untuk mengurangi kandungan CO2 dalam biogas. Alat ini dibuat dengan
sistem semi batch yaitu larutan Ca(OH)2 sebagai absorben yang dibuat diam didalam
absorber. Selanjutnya biogas akan dialirkan kedalam absorber dan akan kontak
dengan larutan Ca(OH) 2. Sistem semi batch ini dibuat agar penggunaan absorber
menjadi lebih sederhana dan praktis karena tidak menggunakan alat pendukung lain
dalam pengoprasiannya.
Absorber didesain dengan waktu operasi selama 1,18 jam dan laju alir umpan
biogas sebesar 5,56 liter/menit untuk menurunkan kadar CO2 dalam biogas dari 50%
volume menjadi 15% volume. Sehingga diperoleh dimensi absorber dengan panjang
45 cm dan diameter 12 cm. Absorber juga dilengkapi packing berupa pipa paralon
yang dipotong dengan panjang 2 cm dan disusun sampai memenuhi absorber.
Dari uji yang telah dilakukan, absorber dapat bekerja sesuai dengan yang
diharapkan yaitu terbukti dengan berkurangnya kandungan CO 2 dalam biogas setelah
keluar dari absorber. Pada pengujian dapat dilihat bahwa konsentrasi larutan
Ca(OH)2 yang dipakai untuk proses absorbsi gas CO2 pada biogas adalah 2 M.
Karena larutan kapur dengan konsentrasi 2 M ini mampu menurunkan kadar CO2
dari konsentrasi awal 38,4 % volume menjadi 11,12 % volume. Tetapi dalam
pengujian yang dilakukan kandungan CO2 dalam biogas setelah melewati absorber
samakin lama semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu
pengoperasian, kemampuan larutan Ca(OH) 2 dalam menyerap CO2 semakin
berkurang. Terbatasnya kemampuan larutan Ca(OH)2 dalam menyerap CO 2 ini dapat
diatasi dengan penggantian larutan Ca(OH)2 yang baru. Penggantian larutan Ca(OH)2
2 M ini dilakukan setelah absorber beroperasi selama 1,5 jam.

commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Alan Darma Saputra, Arfian Perdana PMD, Fefi Ambarwati, Siwi Pamungkas,
and Manufacturing of Gas Absorber
for Reducing CO2
Program, Faculty Of Engineering, Sebelas Maret University.
As we know that recently the energy resources and the oil fuels in Indonesia
are decreased. Because of that situations, there are some alternative energy resources
are needed, particularly, those that cheap and environmental friendly, to fullfil the
needs of energy for human life. One of those is biogas. Biogas can be made from
organic wastes, such as garbages, food remnants, animal feces, and food industrial
wastes. Though biogas is an alternative energy resource, it contains CO2, which is
one of the constraints from using it. One of the devices to reduce CO2 level in biogas
is called absorber.
The aims of this final report project were to design and to make an absorber
to reduce CO2 level in biogas. This absorber was made by using semi batch system
using an Ca(OH)2 liquid as an absorben, which was inserted to the absorber. Then,
the biogas would be flowed to the absorber so that it could be bound with Ca(OH)2
liquid. This batch system was made purposely to make the using of the absorber
could be easier and simpler because it might not need another supporting device to
operate it.
The absorber was designed during operating time for 1,18 hours and the feed
flow speed of the biogas was set 5,56 litres/minute to reduce CO 2 level in biogas
volume from 50% to 15%. Thus, the absorber dimention was obtained in 45 cm
length and 12 cm diameter. In addition, the absorber was also equipped with a
packing, that was, a paralon pipe cutted 2 cm length and fill inserted to the absorber.
From the experiments we had done, the absorber could work well as
expected, that was proven by the reduced of the CO 2 level in biogas after it came
over the absorber. It could be seen from the experiment result, that was, 2 M of the
Ca(OH)2 liquid concentration was used to absorb the CO2 gas in biogas. Although
this 2 M Ca(OH)2 liquid concentration was able in reducing CO2 level from 38,4% to
11,12%, but during the experiment the CO2 level in biogas was getting more after
flowing the absorber. This was because of the long the time of period, the less the
capability of Ca(OH)2 in absorbing the CO2 level. It could be modified by changing
a new Ca(OH)2 liquid. This changing should be done after the absorber was operated
for 1,5 hours.

commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seperti diketahui, bahwa pada saat ini sumber energi dan bahan bakar minyak
di Indonesia semakin berkurang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sumber energi
alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Biogas merupakan salah satu energi
alternatif yang banyak diproduksi terutama pada pengolahan limbah cair industri
makanan, peternakan, dan pertanian. Biogas dapat dihasilkan dari limbah organik
seperti sampah, sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan limbah industri makanan.
Penduduk desa di kecamatan Sambi, kabupaten Boyolali pada umumnya
memelihara ternak yang sebagian besar berupa sapi. Sehingga, hasil kotoran dan
urine sapi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi
biogas. Komposisi biogas yang dihasilkan terdiri dari 50 80 % gas metana yang
memiliki kemiripan komposisi dengan Liquid Natural Gas (LNG), dimana LNG
tersebut merupakan salah satu sumber energi yang terdiri dari gas metana (CH4).
Biogas yang dihasilkan biasanya masih mengandung beberapa komponen
senyawa pengotor gas metana yang menurunkan nilai kalor dari biogas. Komponen
pengotor yang biasanya ada dalam biogas adalah karbondioksida (CO2), hidrogen
sulfide (H2S). Jika biogas dibersihkan dari senyawa pengotor secara baik maka akan
memiliki nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar
alternatif dalam rumah tangga.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka diperlukan usaha dalam
menurunkan komponen pengotor tersebut untuk menghasilkan kualitas biogas yang
bernilai kalor lebih tinggi. Salah satu komponen yang perlu diturunkan kadarnya
adalah gas CO2. Alternatif teknologi yang digunakan untuk menurunkan kandungan
gas CO2 dalam biogas adalah dengan menggunakan absorber. Dimana absorber ini
berfungsi untuk menyerap kandungan gas CO2 dalam biogas.

commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan berkurangnya kandungan gas CO2 tersebut maka nilai kalor biogas
akan naik. Sehingga efisiensi biogas sebagai bahan bakar akan bertambah. Berikut
ini adalah contoh perbandingan nilai kalor biogas dan beberapa bahan bakar lainnya:
Tabel I.1 Nilai Kalor Berbagai Jenis Bahan Bakar
No Jenis Bahan Bakar Nilai Kalor (kkal/kg)
1 CH4 13.279,302
2 LPG 11220
3 Minyak Tanah 8365
4 Arang Kayu 7075
5 Batu Bara 4800
6 Biogas (kadar CO 2 40%) 4647,76
7 Kayu Bakar 3920

(www.energyefficiencyasia.org)

B. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dikaji dalam tugas akhir ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana perancangan dan dimensi absorber untuk mengurangi kadar CO2
dalam biogas?
2. Bagaimana kinerja absorber dalam menurunkan kandungan CO2 dalam biogas
tersebut?

C. TUJUAN
Adapun tujuan kami menyusun tugas akhir ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Merancang absorber yang dapat digunakan untuk mengurangi kandungan CO2
dalam biogas.
2. Menguji kinerja absorber.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. MANFAAT
Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Absorber yang dibuat dapat digunakan untuk menurunkan kandungan CO2 dalam
biogas.
2. Meningkatkan kualitas biogas yang dihasilkan dengan cara menurunkan
kandungan gas CO2 dalam biogas sehingga nilai kalornya menjadi lebih tinggi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Biogas
2.1.1.1 Pengertian biogas
Biogas merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewable
fuel). Biogas dihasilkan secara anaerobic digestion atau fermentasi anaerob
dari bahan organik dengan bantuan bakteri metana seperti Methanobacterium
sp. Bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biogas yaitu
bahan biodegradable seperti biomassa (bahan organik bukan fosil), kotoran,
sampah padat hasil aktivitas perkotaan dan lain-lain. Akan tetapi, kebanyakan
biogas dibuat dari kotoran ternak seperti kerbau, sapi, kambing, kuda dan
lain lain. Kandungan utama biogas adalah gas metana (CH4) dengan
konsentrasi sebesar 50 80 % volume. Kandungan lain dalam biogas yaitu
gas karbon dioksida (CO2), gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2), gas karbon
monoksida (CO) dan gas hidrogen sulfida (H2S). Gas dalam biogas yang
dapat berperan sebagai bahan bakar yaitu gas metana (CH4), dan gas
hidrogen (H2) (Price dan Cheremisinoff, 1981).
2.1.1.2 Proses pembuatan biogas
Proses pembuatan biogas dilakukan secara fermentasi yaitu proses
terbentuknya gas metana dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri
anaerob. Proses fermentasi ini terjadi di dalam digester yang nantinya akan
dihasilkan gas metana (CH 4) dan gas karbon dioksida (CO2) yang volumenya
lebih besar dari gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2) dan asam sulfida (H 2S).
Proses fermentasi memerlukan waktu 7 sampai 10 hari untuk menghasilkan
biogas dengan suhu optimum 35 oC dan pH optimum pada range 6,4 7,9.
Bakteri pembentuk biogas yang digunakan yaitu bakteri anaerob seperti
Methanobacterium, Methanobacillus, Methanococcus dan Methanosarcina
(Price dan Cheremisinoff, 1981).

commit to user

4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.1.1.3 Komposisi biogas


Biogas dapat dihasilkan dari limbah organik seperti sampah, sisa-sisa
makanan, kotoran ternak dan limbah industri makanan. Komposisi biogas
yang dihasilkan bervariasi tergantung dari bahan pembuat biogas, namun
rata-rata biogas dapat menghasilkan gas metana (CH4) sebesar 40 - 70 %
volume. Komposisi komponen biogas yang dihasilkan oleh kotoran ternak
dapat dilihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1 Komposisi Biogas
Komposisi %
No Komponen Satuan
1*) 2**)
1 Metana (CH4) % Vol 40-70 55-75
2 Karbon dioksida (CO2) % Vol 30-60 25-45
3 Nitrogen (N2) % Vol - 0-0,3
4 Hidrogen (H2) % Vol 0 1 1-5
5 Karbonmonoksida (CO) % Vol - -
6 Oksigen (O2) Ppm - 0,1-0,5
7 Hidrogen Sulfida (H2S) Ppm 0 3 0-3
*) Muryanto, (2006)
**) wikipedia.com

Biogas yang dihasilkan di desa Jagoan Kecamatan Sambi Kabupaten


Boyolali berasal dari kotoran sapi. Biogas ini memiliki kadar CO 2 sebanyak
38,4 % volume.

2.1.1.4 Karakteristik Kandungan Biogas


a. Gas Metana (CH4)
Karakteristik umum (Perry, 1997) :
Berat molekul : 16,04 gram/mol
Densitas : 7,2 x 10-4 gram/ml (pada 1 atm dan 0 oC)
Titik didih : -161,4 oC
Titik leleh : -182,6 oC

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Nilai kalor CH4 : 13.279,302 Kkal/kg

b. Karbon dioksida (CO2)


Karakteristik umum (Perry, 1997) :
Berat molekul : 44,01 gram/mol
Densitas : 1,98 x 10-3 gram/ml (pada 1 atm dan 0 oC)
Titik leleh : -55,6 oC (pada tekanan 5,2 atm)
Titik didih : -78,5 oC

c. Nitrogen (N2)
Karakteristik umum (Perry, 1997) :
Berat molekul : 28,02 gram/mol
Densitas : 1,25 x 10-3 gram/ml (pada 1 atm dan 0oC)
Titik didih : -195,8 oC
Titik leleh : -209,86 oC
Merupakan senyawa inert (sukar bereaksi) (Fessenden, 1989)
Merupakan senyawa dwiatomik (Fessenden, 1989)

d. Hidrogen (H 2)
Karakteristik umum (Perry, 1997) :
Berat molekul : 2,016 gr/mol
Densitas : 8,97 x 10-5 gram/ml (pada 1 atm dan 0oC)
Titik leleh : -259,1 0C
Titik didih : -252,7 0C

e. Oksigen (O2)
Karakteristik umum (Perry, 1997) :
Berat molekul : 16 gr/mol
Titik didih : -183 C

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Titik beku : -218,40C


Densitas : 1,43 x 10-3 gr/ml

f. Hidrogen Sulfida (H2S)


Karakteristik umum (Perry, 1997) :
Berat molekul : 34,08 gram/mol
Titik didih : - 59,6 oC
Titik leleh : - 82,9 oC

2.1.1.5 Permasalahan biogas


Permasalahan yang muncul ketika biogas baru diproduksi adalah
komposisi biogas itu sendiri. Karena biogas mengandung beberapa gas lain
yang tidak menguntungkan. Sehingga menyebabkan nilai kalor biogas
menjadi berkurang. Beberapa gas dalam biogas yang tidak menguntungkan
antara lain :
1. Gas Karbon Dioksida (CO 2)
Kandungan gas CO2 dalam biogas perlu dikurangi karena gas
tersebut dapat mengurangi nilai kalor pembakaran biogas. Selain itu,
kandungan gas karbon dioksida (CO 2) dalam biogas cukup besar yaitu
sekitar 20 50 % sehingga nilai kalor pembakaran biogas akan berkurang
cukup besar. Nilai kalor pembakaran gas metana murni pada tekanan 1
atm dan temperatur 15,5 C yaitu 13.279,302 Kkal/kg (Fessenden, 1989).
2. Gas Hidrogen Sulfida (H2S)
Kandungan Hidrogen Sulfida (H2S) dalam biogas relatif kecil yaitu
antara 0,1 2%, namun gas ini bersifat korosif. Selain itu, gas ini
mempunyai bau yang tidak sedap, bersifat racun dan hasil pembakarannya
menghasilkan gas sulfur dioksida (SO 2).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

II.A.2 Absorber
Absorbsi merupakan salah satu operasi pemisahan dalam industri
kimia dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap
yang sesuai. Pada proses absorbsi terjadi transfer massa. Proses transfer
massa ini mengakibatkan komponen didalam gas yang diserap akan
berpindah dari fase gas ke fase cair. Cairan penyerap yang digunakan untuk
proses absorbsi harus mempunyai selektivitas pelarutan yang berbeda dari
gas yang akan dipisahkannya (Bernasconi, 1995).
Alat yang digunakan dalam proses absorbsi disebut absorber.
Absorber berfungsi untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari
campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Karena perbedaan
kelarutan inilah, transfer massa absorber digunakan untuk memisahkan suatu
solute dari arus gas. Solute adalah komponen yang dipisahkan dari
campurannya sedangkan pelarut (solvent sebagai separating agent) adalah
cairan atau gas yang melarutkan solute. Kinerja absorber juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Tekanan.
2. Laju alir gas.
3. Konsentrasi larutan penyerap.
Absorben merupakan cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorbsi. Adapun persyaratan absorben antara lain :
1. Mampu melarutkan dalam jumlah yamg besar.
2. Selektif
3. Tidak korosif.
4. Mempunyai viskositas yang rendah
5. Stabil secara termis.
6. Murah dan mudah didapat
7. Pelarut tidak beracun, tidak mudah terbakar dan harus mempunyai titik
beku yang rendah (Bernasconi, 1995).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Absorben yang di gunakan untuk menyerap gas CO 2 pada biogas ini


adalah larutan kapur (Ca(OH)2) atau Kalsium Hidroksida. Hal ini di
karenakan larutan kapur (Ca(OH)2) dapat bereaksi dengan gas CO2. Berikut
ini adalah karakteristik dari larutan kapur (Ca(OH)2).
Sifat sifat fisika Ca(OH)2 (ScienceLab, 2008) :
Berat molekul : 74,10 gr/mol
Densitas : 2,24 gr/cm 3
Titik lebur : 580 oC
pH : 14
Berwarna putih.
Sifat sifat kimia Ca(OH)2 (Greenwood dkk, 1997) :
Pada suhu 512 oC dapat terurai menjadi kalsium oksida dan air.
Merupakan basa dengan kekuatan sedang.
Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui
pencampuran larutan kalsium klorida (CaCl 2) dengan larutan natrium
hidroksida (NaOH).
Banyak digunakan sebagai flokulan dalam air, pengolahan limbah, serta
pengolahan tanah asam.
Larut dalam gliserol dan asam.
Tidak larut dalam alkohol.

II.A.3 Bahan Isian


Hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan absorber adalah
keberadaan bahan isian (packing). Bahan isian (packing) dalam absorber
berfungsi untuk memperluas bidang kontak di dalam absorber. Bahan
isian (packing) yang digunakan dalam absorber dapat terbuat dari
bermacam macam bahan. Syarat syarat suatu bahan isian yang bisa di
gunakan adalah sebagai berikut (Mc. Cabe, 1999) :
1. Tidak bereaksi dengan fluida dalam absorber
2. Kuat tetapi tidak berat

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

3. Memberikan luas kontak yang besar


4. Murah
5. Tahan Korosi
Bahan isian yang digunakan dalam pembuatan absorber ini adalah
pipa paralon. Pipa paralon terbuat dari bahan PVC (Polimer polivinil
klorida). PVC termasuk ke dalam jenis polimer thermoplastic. Ditinjau
dari segi kestabilan, senyawa ini sangat stabil karena berbentuk padatan
keras sehingga hampir tidak berpengaruh (tidak bereaksi) terhadap
kehadiran oksidator kuat. Dari segi keamanan senyawa ini hampir tidak
berbahaya dan tidak mengganggu lingkungan karena tidak berpotensi
mencemari udara, air maupun tanah. Dan yang paling penting PVC tidak
korosif oleh senyawa lain (www.umam.web.id-PVC)

B. Kerangka Pemikiran
II.B.1 Proses Pembuatan Absorber
Biogas pada umumnya memiliki kandungan CO2 sekitar 30 - 60 %. Gas
CO2 ini akan mengurangi nilai kalor dari biogas sehingga CO 2 ini perlu
dikurangi kandungannya dengan cara diserap.
Mempertimbangkan hal tersebut maka alat yang digunakan adalah
absorber dengan media penyerap berupa larutan kapur (Ca(OH)2). Dipilihnya
larutan kapur (Ca(OH)2) sebagai penyerap dikarenakan larutan kapur
(Ca(OH)2) mudah didapat. Pada absorber, larutan kapur (Ca(OH)2) dibuat
dalam keadaan diam. Biogas masuk melalui bagian bawah absorber.
Kemudian di dalam absorber terjadi kontak antara biogas dan larutan kapur
(Ca(OH)2) sehingga CO2 akan terserap. Reaksi yang terjadi adalah :
CO2(g) +Ca(OH)2(l) CaCO3 + H2O(aq)
Selanjutnya kandungan CO 2 akan berkurang ketika keluar dari absorber dan
nilai kalor biogas akan naik.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

II.B.2 Proses Pengerjaan

Studi literatur / pustaka tentang absorber dan biogas

Menentukan desain absorber

Menentukan Bahan absorber

Menentukan packing

Membuat absorber

Menentukan absorben

Merangkai alat

Menguji kerja absorber

Membuat laporan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat yang digunakan :
1. Las listrik 6. Palu
2. Bor besi 7. Obeng
3. Kunci pas/ring 8. Rol pipa
4. Tang 9. Gergaji besi
5. Kunci L 10. Alat pemotong plat

2. Bahan pembuatan absorber :


1. Plat Stainless steel
2. Lem Silikon
3. Sekrup
4. Kaca Akrilik
5. Kran
6. Pipa Stainless steel
7. Karet ban

3. Bahan percobaan :
1. CaO
2. Air Kran

B. LOKASI PEMBUATAN
Pembuatan absorber gas CO2 ini dikerjakan oleh Bengkel Pak Teguh
Wiyono yang beralamat pasar Kabangan Los 1 Laweyan Solo. Sedangkan
pengambilan sampel di lakukan di Dukuh Ringinwok RT 03/01 Desa Jagoan
Kecamatan Sambi Kab. Boyolali dan Pengujian dilakukan di Kantor Dinas
Perhubungan Kota Surakarta.

commit to user

12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

C. SPESIFIKASI ALAT
1. Absorber
- Bahan : Stainless steel
- Tebal : 0,5 mm
- Diameter : 12 cm
- Kapasitas : ± 4 liter
- Panjang : 45 cm
- Diameter pipa gas keluar : 1/2 inch
- Diameter pipa gas masuk : 1/2 inch
- Panjang kaca akrilik : 21 cm
- Lebar kaca akrilik : 9 cm
- Diameter kran : 1/2 inch

D. LANGKAH KERJA
Pembuatan alat
Pembuatan Absorber
a. Memotong plat stainless steel sepanjang 45 cm.
b. Melubangi bagian tengah plat sebagai tempat untuk memasang kaca
akrilik.
c. Membuat plat stainless steel menjadi tabung dengan diameter 12 cm
dengan cara di patri.
d. Memasang kaca akrilik dengan ukuran 20 cm x 10 cm dengan cara di
sekrup dan di lem dengan menggunakan lem silicon.
Pembuatan tutup absorber bagian atas
a. Memotong plat stainless steel berbentuk lingkaran dengan diameter
17 cm.
b. Memotong pipa stainless steel ukuran 1/2 in dengan panjang 10 cm yang
di gunakan sebagai lubang keluar biogas dan dipasang pada stainless
steel berbentuk lingkaran (a) dengan cara di las.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

c. Memasang ulir pada stainless steel berbentuk lingkaran (a) yang


berfungsi sebagai lubang masuknya absorben (larutan Ca(OH)2) dengan
cara di las.
Pembuatan bagian bawah absorber.
a. Memasang kran dengan ukuran 1/2 in di bagian bawah absorber untuk
lubang masuknya biogas ke dalam absorber dengan cara di las.
b. Memasang kran kran ukuran 1/2 in di bagian samping bawah absorber
untuk lubang keluar absorben (larutan Ca(OH)2) dengan cara di las.
Pembuatan bahan isian (packing) absorber.
a. Memotong pipa pralon ukuran diameter 1/2 in dengan panjang 2 cm yang
digunakan sebagai bahan isian (packing) absorber.
b. Menata pipa pralon (a) ke dalam absorber sampai memenuhi absorber.
Memasang tutup bagian atas absorber
a. Melubangi absorber dan tutup bagian atas absorber sebagai lubang
tempat sekrup.
b. Memasang tutup bagian atas absorber menggunakan sekrup dengan
terlebih dulu menambahkan karet pada absorber yang bertujuan agar
absorber tidak bocor.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

E. GAMBAR DESAIN ABSORBER

3
20 cm 45 cm
4

6 10 cm

12 cm

Keterangan :
1. Pipa keluaran biogas
2. Pipa pemasukan larutan kapur (Ca(OH)2)
3. Packing (pipa paralon)
4. Kaca Akrilik
5. Kran pengeluaran larutan kapur (Ca(OH)2)
6. Pipa pemasukan biogas

Gambar III.1 Desain Absorber

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

½ in

12 cm 17 cm

½ in

Gambar 3.2 Absorber tampak atas

12 cm

½ in

Gambar 3.3 Absorber tampak bawah

2 cm

Gambar 3.4 Packing

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DESAIN ABSORBER

Rangkaian instalasi biogas di Desa Jagoan Kecamatan Sambi Kabupaten


Boyolali dapat dilihat pada gambar IV.1, sedangkan rangkaian alat dapat dilihat
pada gambar IV.2.

Absorber

Gambar IV.1Rangkaian Instalasi biogas

commit to user

17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

Gambar IV.2Rangkaian Absorber


Pada instalasi biogasdi Desa Jagoan Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali
absorber ditempatkan setelah biogas keluar dari digester. Absorber dibuat dengan
sistem semi batch agar penggunaanya lebih praktis dan sederhana. Bahan yang
dipilih untuk pembuatan absorber adalah stainless steel karena bahan ini tahan
terhadap korosi. Absorber ini didesain dengan waktu operasi selama 1,18 jam
untuk menurunkan kadar CO2 dalam biogas dari 50% volume menjadi 15%
volume. Absorber ini dibuat dengan tinggi 45 cm dan diameter 12 cm. Didalam
absorber berisi bahan isian (packing) berupa potongan pipa paralon sebagai media
kontak antara absorben dan biogas. Absorben yang digunakan adalah larutan
Ca(OH)2 karena mampu bereaksi menyerap CO 2. Sedangkan pipa paralon yang
dipilih terbuat dari bahan PVC, dimana senyawa ini tidak berbahaya, tidak
mencemari lingkungan, dan yang paling penting tidak korosif. Selanjutnya pipa
paralon ini dipotong dengan panjang 2 cm dan disusun sampai memenuhi seluruh
absorber. Pada bagian bawah absorber terdapat dua buah kran yaitu kran untuk

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

mengatur laju alir biogas ke dalam absorber, dan kran untuk mengeluarkan
larutan Ca(OH)2. Larutan Ca(OH)2 ini dikeluarkan dari dalam absorber saat
dilakukan proses pembersihan dan penggantian larutan. Dibagian atas absorber
terdapat dua pipa yaitu pipa sebagai tempat keluarnya biogas dan pipa
memasukkan larutan Ca(OH)2. Absorber dilengkapi kaca akrilik berukuran
panjang 20 cm danlebar 10 cm yang berfungsi untuk melihat kondisi cairan dan
gas didalamnya. Untuk mempermudah pemasangan absorber, dibuat kerangka
dari bahan besi dengan ukuran tinggi 80 cm, lebar 30 cm dan panjang 30 cm.

B. SPESIFIKASI ALAT

Untuk mengurangi kandungan CO2 dalam biogas digunakan absorber,


spesifikasinya dapat dilihat sebagai berikut:
1. Absorber
Bahan : stainless steel
Diameter : 12 cm
Tinggi : 45 cm
Tebal : 0,5 mm

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

Gambar IV.3 Menara Absorber


2. Pipa keluaran biogas
Bahan : stainless steel
Panjang : 10 cm
Diameter : ½ in
Fungsi : sebagai tempat keluarnya biogas dari dalam absorber.
3. Pipa masukan larutan Ca(OH)2
Bahan : kuningan
Panjang : 3 cm
Diameter : ½ in
Fungsi : sebagai tempat untuk memasukkan larutan Ca(OH)2 ke dalam
absorber.
4. One way valve
Bahan : kuningan
Diameter : ½ in
Fungsi : sebagai alat untuk mengatur laju alir biogas yang masuk ke dalam
absorber.
5. Kran keluaran absorben
Bahan :stainless steel
Diameter : ½ in
Fungsi : sebagai alat untuk mengeluarkan larutan Ca(OH)2 dari dalam
absorber.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

6. Kerangka absorber
Bahan : besi
Tinggi : 80 cm
Lebar : 30 cm
Panjang : 30 cm
Fungsi : untuk mempermudah pemasangan absorber di instalasi biogas.

C. PENGOPERASIAN ABSORBER

Agar pengoperasian absorber dapat berjalan dengan baik maka perlu


dilakukan langkah langkah sebagai berikut:
1. Pengoperasian absorber
a. Menyiapkan absorber.
b. Menyiapkan absorben berupa larutan Ca(OH)2.
c. Memasang absorber kedalam rangkaian instalasi biogas.
d. Memastikan semua kran pada absorber dalam keadaan tertutup.
e. Memasukkan absorben (larutan Ca(OH)2) kedalam absorber sampai
terisi penuh ± 4 liter.
f. Membuka one way valve di bagian bawah absorber secara perlahan.
g. Memastikan biogas mengalir didalam absorber.
h. Menjaga kondisi proses agar laju alir biogas stabil.
2. Pembersihan absorber
a. Menutup one way valve di bagian bawah absorber
b. Memastikan tidak ada biogas yang mengalir didalam absorber.
c. Membuka kran keluaran absorben
d. Menyemprotakan air ke dalam absorber untuk memastikan tidak ada
larutan Ca(OH)2 yang tersisa.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

D. PENGUJIAN ABSORBER

Pengujian absorber dilakukan pada tanggal 13 23 Desember 2011 di


Desa Jagoan Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali. Pengujian sampel biogas
dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Surakarta. Pengujian sampel biogas ini
dilakukan dengan berbagai macam konsentrasi larutan Ca(OH)2. Hasil analisa
kandungan CO2 dalam biogas tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.1 IV.3.
Tabel IV.1 Kandungan CO2 dalam biogas keluar absorber dengan absorben
larutan Ca(OH)2 0,5M sebagai fungsi waktu operasi (kandungan
CO2 keluar dari digester = 38.4% volume)

No Waktu (jam) Kandungan CO2 (% vol)

1 awal 24,32
2 0,25 24,925
3 0,5 25,223
4 1 25,83
5 1,25 26,25
6 1,5 26,612
7 2 27,336

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

Tabel IV.2 Kandungan CO2 dalam biogas keluar absorber dengan absorben
larutan Ca(OH)2 1 M sebagai fungsi waktu operasi (kandungan
CO2 keluar dari digester = 38.4% volume)

No Waktu (jam) Kandungan CO2 (% vol)

1 awal 19,07

2 0,25 20,043

3 0,5 20,775

4 1 21,984

5 2 23,087

6 3 24,567

7 4 26,54

8 5 28,25

Tabel IV.3 Kandungan CO2 dalam biogas keluar absorber dengan absorben
larutan Ca(OH)2 2 M sebagai fungsi waktu operasi (kandungan
CO2 keluar dari digester = 38.4% volume)

No Waktu (jam) Kandungan CO2 (% vol)

1 Awal 11,12
2 0,25 11,999
3 0,5 12,104
4 1 13,801
5 2 14,9985
6 3 16,477
7 4 19,198

8 5 21,089

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

Dari hasil uji kandungan CO2 di atas diketahui bahwa larutan Ca(OH)2 0,5
M dapat menurunkan kadar CO2 dari konsentrasi awal 38,4 % volume menjadi
24,514 % volume. Larutan Ca(OH)2 dengan konsentrasi 1 M mampu menurunkan
kadar CO2 dalam biogas sampai 19,249 % volume. Sedangkan larutan Ca(OH)2
dengan konsentrasi 2 M mampu menurunkan kadar CO2 dari konsentrasi awal
38,4 % volume menjadi 11,12 % volume. Larutan Ca(OH)2 dengan konsentrasi
2M inilah yang digunakan karena sesuai dengan tujuan, yaitu untuk menurunkan
kadar CO2 dalam biogas sampai 15% volume.
Dalam pengujian yang dilakukan kandungan CO2 dalam biogas setelah
melewati absorber samakin lama semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena
semakin lama waktu pengoperasian, kemampuan larutan Ca(OH)2 dalam
menyerap CO2 semakin berkurang. Sehingga perlu dilakukan proses regenerasi
larutan Ca(OH)2. Untuk mengetahui lamanya waktu regenerasi dapat dilihat dari
grafik dibawah ini.
30

25
y = 2,5192x + 11,222 Data percobaan
Kadar CO 2 (% vol)

20
Linear (Data
15 percobaan)

10

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5
Waktu operasi (jam)

Gambar IV.4 Grafik Hubungan antara Waktu operasi (jam)


dengan konsentrasi 2M Vs Kadar CO 2 dalam Biogas (% vol)

Dari grafik diatas diketahui bahwa untuk mencapai konsentrasi CO2 15% volume
waktu regenerasi yang dibutuhkan adalah 1,5 jam. Sedangkan dalam perhitungan,
waktu regenerasi yang dibutuhkan adalah 1,18 jam. Hal ini disebabkan karena
penurunan kadar CO2dalam perhitungan lebih besar. Sehingga kadar CO 2 yang
diserap tiap jamnya menjadi lebih banyak dan menyebabkan waktu regenerasi
menjadi lebih singkat.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

Dari pengujian diatas, absorber dapat bekerja sesuai dengan yang


diharapkan yaitu terbukti dengan berkurangnya kandungan CO2 dalam biogas dari
konsentrasi semula sebesar 38,4 % volume menjadi 15 % volume. Selain mampu
mengurangi kadar CO2 dalam biogas, kelebihan lain yang dimiliki absorber ini
adalah penggunaannya lebih sederhana dan praktis karena tidak diperlukan alat
tambahan untuk mendukung pengoperasiannya. Selain itu untuk pengoperasian
dan pembersihan mudah dan tidak beresiko. Tetapi dalam praktek di lapangan,
absorber ini juga memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah absorber ini
beroperasi secara semi batch sehingga perlu dilakukan penggantian larutan
Ca(OH)2 secara periodik.
E. PERAWATAN ABSORBER

Perawatan bertujuan untuk memperpanjang umur pemakaian absorber.


Dengan adanya perawatan diharapkan absorber dapat selalu dalam kondisi siap
pakai dan bekerja dengan baik. Pemeliharaan absorber biogas ini mencakup
seluruh rangkaian dan komponen-komponennya:
1. Absorber
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Memeriksa bagian luar absorber secara teliti untuk menghindari
adanya kebocoran.
Membersihkan saluran pengeluaran absorber apabila terjadi
penyumbatan yang disebabkan oleh endapan larutan Ca(OH)2 dengan
cara menyemprotkan air kedalam absorber.
2. Rangka absorber
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Bagian luar rangka di cat untuk menghindari karat dan keropos.
Memeriksa sambungan setiap akan digunakan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Absorber memiliki dimensi tinggi 45 cm dan diameter 12 cm. Didalam
absorber terdapat packing berupa potongan pipa paralon dengan panjang 2 cm.
Absorber ini menurunkan kadar CO2 dari konsentrasi 38,4 % volume menjadi
konsentrasi 15% volume.
2. Absorber dapat dioperasikan selama 1,5 jam. Selanjutnya absorben dapat
diganti dengan larutan Ca(OH)2 2 M yang baru
3. Konsentrasi larutan kapur yang digunakan adalah 2 M.

B. SARAN
Untuk lebih memaksimalkan pengoperasian absorber ini sebaiknya
dilakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Penggantian larutan absorber dapat dilakukan dengan cara mengganti larutan
absorben yang baru
2. Waktu regenerasi dapat diperpanjang dengan cara menurunkan kadar minimal
CO2 dalam biogas menjadi diatas 15% volume.
3. Membersihkan absorber secara berkala.

commit to user

26

Anda mungkin juga menyukai