Catatan Sejarah Lisan
Catatan Sejarah Lisan
NIM : 3101417018
Rombel : 6A
TRANSKRIP WAWANCARA
Informan I
Identitas Informan
Nama : Sujak
Umur. : 55 tahun
Pendidikan Formal : SD
Hasil Wawancara :
Jawab : di Desa Bodeh ada tradisi salah satunya yang disebut Sedekah Bumi
2. Apa hubungan tradisi Sedekah Bumi dengan sejarah awal desa Bodeh ?
Jawab : Nah kalau tentang bagaimana awalnya itu saya kurang paham karena tradisi
tersebut sudah ada sejak pendahulu saya hingga sekarang. Yang menciptakan tradisi
sedekah bumi dulunya si A atau si B saya kurang paham karena sudah sangat lama.
Jawab : Biasanya kalau mau ada acara sedekah bumi, itu biasanya dari pihak desa itu
sudah memberi pengumuman kepada setiap rumah diberitahu bahwa hari itu disuruh
persiapan buat untuk sedekah bumi
Jawab : Biasanya dari perintah Pak Lurah kepada perangkat desa seperti Bayan, la nanti
yang membgumumkan kepada setiap rumah itu melalui Pak Bayan.
Jawab : Tujuanya yang pertama bahwa kita sebagai manusia yang hidup dibumi, kedua
karena kita mencari makan dari hasil bumi, yaitu para petani yang menanam dengan hasil
yang bagus, tanamanya subur, padinya bagus-bagus
7. Kapan tradisi sedekah bumi dilakukan dan berapa kali dilakukan dalam setahun?
Jawab : Dari orang tua ketika masih kecil dari Bapak Ibuk saya
11. Apa yang warga desa Bodeh lakukan ketika hari pelaksanaan tradisi sedekah bumi?
Bagaimana prosesnya
Jawab : setelah pihak desa menentukan harinya, memberitahu warga, nanti warga akan
mengikuti. Warga akan membuat persiapan sedekah lalu nanti dibawa ke balai dusun.
Setelah dibawa ke dusun biasanya orang-orang sudah mengetahui sendiri untuk
memberikan sedekah sekaligus membawa uang entah sepuluh ribu, atau dua ribu disana
ada kotaknya yang disebut wajib. Setelah itu nanti khusus pak ustad/kiyai mendoakan,
setelah itu warga yang satu rumahnya membuat satu yang disebut ancak. Setelah
didoakan, setelah selesai, yang tadinya membawa satu ancak nanti pulanhnya membawa
setengah.
Jawab : Ancak dibuat dari bambu yang dipotong-potong dengan panjang 25 cm nanti
dianyam berbentuk segiempat, bagian sampingnya terbuat dari debug(pelepah pisang).
Jawab : Lauknya biasanya tidak pasti, tergantung apa keinginannya orang masing-masing.
Kalau istri saya biasanya kacang panjang, serundeng, goreng-gorengan entah tempe, tahu
atau teri. Biasanya yang ada rezeki lebih diberi daging.
Jawab : Satau saya tidak ada, itu hanya perlengkapan bahwa makan ada laukmya.
Makanya lauknya membuatnya tidak sama, macem-macem ada yang dari pepaya, nangka,
semampunya.
Jawab : Semuanya membuat, apabila ada yang tidak membuat hanya satu dua karena
tidak mampu, tetapi umumnya membuat semua
17. Apa perbedaan sedekah bumi yang ada di desa Bodeh dengan desa lain?
18. Bagimana pelestarian tradisi sedekah bumi pada generasi muda saat ini menurut
Bapak?
19. Apabila tradisi sedekah bumo tidak dilaksanakan apakah ada dampaknya ?
Jawab : Ya itu sepertinya ada, soalnya seumur saya 55 tahun sejak dulu sedekah bumi
tidak pernah tidak dilakukan setiap tahun. Katanya kalau tidak dilakukan desanya yang
akan terkena dampak misalnya orang-orangnya kesusahan mencari kerja, orang-orang
bertani susah.
20. Kemana sebagian ancak warga yang dikumpulkan jika hanya setengah yang dibawa
pulang ?
Jawab : Setengahnya buat makan para perangkat desa, kalau sisa diberikan pada orang
yang belum mampu.
21. Apakah tradisi ini diikuti oleh seluruh agama/aliran agama yang ada di desa bodeh?
Jawab : Disini meskipun ada satu dua warga yang juga beragama kristen tetapi kalau
acara sedekah bumi tetap berpartisipasi jadi semuanya membuat
22. Nili-nilai tradisi apa yang terdapat dalam tradisi sedekah bumi?
Jawab : disini orangnya jadi baik-baik, saling menyapa ketika dijalan, jadi untuk menjaga
nilai kerukunan