Anda di halaman 1dari 4

1) Pemeriksaan ini untuk bertujuan untuk melihat kelainan di organ paru dan organ lain

yang berhubungan dengan sistem respirasi. “

8. inspeksi keadaan umum yang berkaitan dengan pernafasan.

“Pemeriksaan Konjungtiva dan Sklera:

Melihat muka,…. apakah terdapat edema?,


melihat bibir dan kulit… apakah sianosis?,
memeriksa kelenjar getah bening leher, supraklavikula dan infraklavikula.”
…………………lama jeda

“Pemeriksaan Ekstremitas untuk melihat adanya clubbing finger.”


8.1 memeriksa ada tidaknya bendungan vena leher

2) “Inspeksi: pemeriksaan sistem respirasi dimulai dengan inspeksi, yaitu pengamatan


yang dilakukan pada pasien. Inspeksi dapat dilakukan pada keadaan statis dan
keadaan dinamis.”
3) I: “Inspeksi dalam keadaan statis dimulai dengan mengetahui atau memahami
anatomi dada,
 pertama tentukan bentuk dada, diameter antero posterior dan lateral. lihat apakah
bentuknya simetris atau tidak,
 bentuk dada yang asimetris dapat disebabkan oleh kelainan pada struktur tulang
atau isi rongga dada,
4. perhatikan apakah sela iga sama antara sisi kanan dan sisi kiri. Kita harus melihat
kelainan bentuk dada yang sering ditemukan seperti
 pigeon chest, funnel chest, flat chest, barrel chest, unilateral flattening, atau
unilateral prominence.
5. Selain itu, kita juga melihat kelainan di dinding dada, apakah terdapat tumor?,
sikatrik atau jaringan parut?, atau venektasi?.”
6. Pemeriksaan dinamis kita lakukan dengan
pertama, menghitung frekuensi nafas dalam 1 menit. ---------
kedua, Menilai apakah ada pola pernafasan abnormal seperti kusmaul, asimetric
brithing, atau cainstuk,-------------
Ketiga menilai apakah ada otot-otot bantu pernafasan yang bekerja.------------
6.1 Keempat, menilai apakah pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris.”
6.2 kelima, menilai kedalaman pernafasan

7. Palpasi. Pemeriksaan palpasi memberikan penegasan tentang penemuan yang


diperoleh pada inspeksi.
Pertama lakukan palpasi pada trakea.
pada waktu inspirasi, trakea akan tertarik ke bawah, nilai…. apakah ada deviasi
trakea.
Kedua palpasi umum dinding dada untuk menilai adanya krepitasi, nyeri tekan, atau
tumor. ….. mekelo jeda

7.1 Ketiga, palapasi dada pada keadaan dinamis, untuk menilai apakah
pengembangan dada kanan dan kiri simetris
. Keempat lakukan pemeriksaan taktil fremitus
9. “Perkusi. Tujuan perkusi adalah untuk memperilihatkan keadaan pekak pada
tempat yang seharusnya ada resonansi.
Pertama, membandingkan paru kiri dan kanan, secara normal akan terdengar bunyi
sonor. (lakukan spt yg di pabdi)

10. Menentukan batas paru-hati. perkusi pada linea


midklavikula kanan……………… tentukan juga peranjakan hati dengan meminta
pasien menarik nafas dan menahan nafas sementara.
11. Mentuksn batas paru lambung. perkusi pada linea
aksilaris anterior kiri.
12. Auskultasi. Pemeriksaan auskultasi dilakukan dengan menggunakan stetoskop.
Pada pemeriksaan ini, kita akan mendengarkan suara nafas utama

13. pertama yaitu suara nafas trakeal.”


Pada daerah trakeal durasi inspirasi sama dengan ekspirasi dengan intensitas sangat
keras dan peach yang tinggi.
Kedua, suara napas bronkial pada daerah suprasternal dimana durasi ekspirasi lebih
panjang dibandingkan dengan inspirasi, dengan intensitas keras dan peach yang
tinggi.

Ketiga, suara nafas bronko-vesikular dapat didengarkan pada daerah inter kostal 1
dan 2, dekat dengan sternum, dimana intensitas sedang dan peach yang sedang.
Keempat, suara napas vesikuler hampir di seluruh lapangan paru dimana durasi suara
inspirasi lebih panjang, intensitasnya sangat lunak dengan peach rendah.
Suara nafas bronkial dan bronkovesikular apabila ditemukan selain pada posisi
tersebut akan memberikan petunjuk adanya proses patologis
14. selain itu kita juga mendengarkan bunyi suara napas tambahan, yaitu:
ronki,
wizzing,
stridor,
fraction rub,
bronkoponi.
Adanya bunyi napas tambahan juga memperlihatkan adanya proses patologis
15.lakukan juga pemeriksaan egofoni, ………… bronkoponi …………., dan wishper
pekto-rilo-kui

16. Pemeriksaan fisik paru posterior


Pemeriksaan paru posterior atau bagian belakang dapat
dilakukan pada posisi pasien duduk membelakangi
pemeriksa. Pemeriksaan yang dilakukan sama, yaitu inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi.”

17. “Inspeksi. Lakukan inspeksi dalam keadaan statis,


perhatikan apakah ada kelainan bentuk punggung seperti
gibus, skloliosis atau kifosis, bandingkan sisi kanan dan kiri.

Lakukan inspeksi dalam keadaan dinamis, apakah terdapat


perbedaan pergerakan antara thoraks kiri dan kanan. Lakukan
dengan cara menempelkan telapak tangan pada punggung
dengan ibu jari saling berdekatan, kemudian pasien disuruh
melakukan inspirasi.” ………………Perhatikan apakah
terdapat perbedaan pergerakan tangan kiri dan kanan.”

18. PALPASI. Lakukan pemeriksaan fremitus dengan


meletakkan permukaan palmar pangkal jari-jari atau sisi ulnar
kedua tangan pada toraks posterior kiri dan kanan.sambil
menyuruh pasien mengucapkan kata tujuh puluh tujuh.”
……..
lakukan mulai dari bagian atas sepanjang garis scapula
sampai pinggir bawah iga.”
19. Perkusi. Lakukan pemeriksaan perkusi pada tgoraks
posterior mulai dari bagian atas skapula bergantian antara kiri
dan kanan sampai ke arkus kostarum.”

20. Tentukan batas paru diafragma kiri dan kanan, melalui


linea skapula mulai dari bagian bawah skapula sampai
pinggir bawah iga. Tentukan batas peranjakan diafragma kiri
dan kanan.”

21. Auskultasi. Lakukan pemeriksaan auskultasi, pada


kondisi normal, bunyi brokovesikuler didengarkan di daerah
interskapula dan bunyi vesikuler dapat di dengar di seluruh
lapangan paru.”

Anda mungkin juga menyukai