Anda di halaman 1dari 1

Hubungan Antara Pola Kuman Dengan Derajat Obstruksi (VEP1) pada PPOK Eksaserbasi Akut.

Ppok adalah suatu penyakit paru yang dapat dicegah dan diobari, ditandai dengan aliran udara yang
tidak sepenuhnya reversibel, adanya respon inflamasi paru dan efek ekstraparu yang berkontribusi
terhadap derajat beratnya penyakit. Gejala utamanya adalah sesak nafas yang memberat saat aktivitas,
batuk dan produksi sputum purulen (hijau).

Eksaserbasi periodik berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas, ditandai denhan gejala sesak yang
meningkat, perubahan jumlah dan purulensi sputum, batuk dan demam. Semakin sering terjadi makan
akan semakin mempengaruhi kualitas hidup penderita akibat reaksi inflamasi berulang yang
menyebabkan penurunan fungsi dan kerusakan paru. Infeksi diduga sebagai pemicu utama walah
bakteri yang diduha sebagai penyebab eksaserbasi masih kontroversi. Frekuensi eksaserbasi dan derajat
obstruksi sering dihubungkan dengan dgn peningkatan kolonisasi bakteri di saluran nafas. Identifikasi
penyebab melalui biakan sputum menjadi penting untuk ketepatan pemberian antibiotik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pola kuman dgn derajat Obstruksi VEP1 pada pasien ppok
eksaserbasi akut di Rsup Adam Malik di Medan sebanyak 38 orang dan di RS Pringadi Medan sebanyak 7
orang, serta penggunaan antibiotik yang masih sensitif sesuai dgn hasil uji kepekaan. Penelitian
menggunakan studi potong lintang dalam kurun waktu 1 tahub antara september 2015-2016 dgn
populasi pasien PPOK yg didiagnosis berdasarkan GOLD 2017, yaitu pasien dgn nilai VEP1/KVP <75%
pasca bronkodilator pada pemeriksaan spirometri dalam kondisi stabil. Derajat hambatan aljran udara
berdasarkan spirometri terakhir sebelum eksaserbasi. Sampel hapusan gram diambil dari sputum
ekspektoran dan jumlah sel epitel dan PMN memakai kriteria Barttlet. Sampel ditanam pada agar darah
dan dilakukan uji kepekaan terhadap antibiotik dgn metode Vitec 2. Data diperoleh dengan uji T tidak
berpasangan (T independen). Hasil dianggap bermakna bila p <= 0,05.

Hasil

Terdapat 45 pasien, kisaran usia 50-67 th, berjenis kelamin pria, bekas perokok berat baik campuran
maupun kretek dan indeks brinkmank berat. sebanyak 53,8 % mengalami obstruksi berat, 37,8 obstruksi
sangat berat, dengan 66,7 % biakan adalah positif dan sisanya biakan negatif.

Isolasi bakteri dari 30 sampel biakan positif diperoleh 33,4% patogen gram positif dan sisanya gram negatif.
Bakteri terbanyak adalah S.pneumoniae 26,7%, Klebsiella pneumoniae 20%, Ecolli 20% dan Acitobacter
pneumoni.

Analisis hubungan vep1 terhadap biakan positif dan negatif didapatkan p>0.05 sehingga disimpulkan tidak
ada perbedaan hubungan antara kepositifan hasil biakan dan pola kuman dgn derajat obstruksi. Uji
kepekaan terhadap 30 isolat menunjukkan hasil yang sensitif terhadap Amikasin, meropenem dan piperacilin
sebanyak 100%.

Anda mungkin juga menyukai