(NUGROHO UTOMO)
ABSTRAK
ABSTRACT
The management of waste is now viewed as one of the critical environmental issues
confronting airports and becoming especially important due to the significant
increases in passenger numbers and the consequent volumes of waste that is
generated. FAA (Federal Aviation Administration) together with EPA
(Environmental Protection Agency) FAA has assembled a standard procedures of
waste problems handling in airport facility. On this procedures specifically
explained about important things that must be prepared to handling a waste which
generated from airports by landside or airside sections as shown next: i).
Identification of waste what can and cannot handle directly, ii). Locations of airport
section which are potentially generating the large amounts of waste, iii). Type of
waste that generated from locations of airport sections including plastic and paper
waste, etc., iv). Quantity or amount of waste which as generated from activities
area on airports, v). Identification to which type of waste that recycle, reuse and
reduce treatment can be proceeds.
38
PENANGANAN SAMPAH DI BANDAR..(NUGROHO UTOMO)
39
PENANGANAN SAMPAH DI BANDAR..(NUGROHO UTOMO)
pembersihan tanah, ekskavasi tanah, dan 7. Sampah dari pembersihan dan penanganan
renovasi atau perbaikan konstruksi serta tumpahan cairan yang tidak terpakai (spill
utilitas yang lain. cleanup and remediation waste)
3. Sampah hijau (green waste). Merupakan sampah cair yang dihasilkan oleh
proses pembersihan dan penanganan cairan
Merupakan sampah yang dihasilkan dari
tumpahan dari tangki penyimpanan minyak,
tanaman yang terdapat di bandar udara
kebocoran atau tumpahan dari kegiatan
berupa guguran daun, dan cabang pohon.
pemeliharaan pada fasilitas di bandar udara.
Sampah jenis ini dapat ditangani dengan
Perhatian dan tindakan khusus harus
proses dekomposisi (decomposting)
dilakukan terhadap sampah jenis ini agar
4. Sampah makanan (food waste) tidak bercampur dan tidak terjadi reaksi
Merupakan sampah yang dihasilkan oleh dengan aliran sampah cair lain.
penyedia makanan (catering) di penerbangan 8. Sampah berbahaya (hazardous waste)
berupa sisa dari makanan yang disajikan.
Merupakan sampah yang harus ditangani
5. Sampah penerbangan (deplaned waste / dengan peraturan dan persyaratan tertentu
aviation waste) yang ketat dari pemerintah atau instansi
Merupakan sampah padat khusus yang berwenang karena tidak bisa dilakukan
dihasilkan oleh penumpang pada saat tindakan melalui cara biasa. Sampah
perjalanan penerbangan berupa kemasan berbahaya ini termasuk pada kategori mudah
tempat makanan dan minuman dari plastik, menyala (terbakar), menimbulkan dampak
tisu bekas pakai, peralatan makan disposal, korosif, beracun dan reaktif terhadap zat-zat
sisa makanan, koran atau majalah. Sampah lain. Sampah berbahaya yang dihasilkan dari
padat ini dikumpulkan jadi satu dan dibuang area bandar udara (hangar) adalah sebagai
setelah pesawat terbang sampai di bandar berikut:
udara tujuan. Sampah yang berasal dari a. Cairan pelarut (solvents)
pesawat terbang ini (international waste)
b. Bilasan zat cair yang dapat membakar
dapat mewakili 20% dari total jumlah
kulit (caustic parts washes) atau larutan
sampah padat dari bandar udara dengan
asam (HCl atau H2SO4)
komposisi kasar 30% berupa sampah kertas,
sisa makanan yang dapat diuraikan dan c. Sampah cat yang mengandung logam
material yang tidak dapat didaur ulang. berat
6. Sampah padat dari toilet pesawat terbang d. Endapan air limbah bekas proses etsa
(lavatory waste) pada logam dan pelapisan logam dengan
metoda electroplating
Merupakan sampah yang dihasilkan dari
proses biologis penumpang. Setelah pesawat e. Bekas zat polimer (epoxy) dan monomer
terbang mendarat di bandar udara tujuan, yang tidak terpakai
sampah jenis ini dipindahkan dari tangki
f. Limbah bahan bakar (sisa endapan bahan
lavatory toilet pesawat terbang ke tangki
bakar dari tangki penyimpan bahan
khusus. Selanjutnya tangki lavatory pesawat
bakar)
terbang yang kosong diisi dengan campuran
air dan cairan disinfektan. Sampah lavatory g. Cairan kimia yang tidak terpakai
yang telah dipindahkan dari toilet pesawat h. Timbunan ilegal kontainer berisi bahan
terbang kemudian diangkut menuju fasilitas kimia
triturator. Sampah lavatory ini harus
mendapat perlakuan khusus karena i. Sisa endapan hasil pembersihan fasilitas
mempunyai kandungan potensi kuman yang perbaikan pesawat terbang yang telah
pathogen (menimbulkan penyakit) sehingga terkontaminasi
apabila tidak ditangani dengan baik dapat j. Bekas baterai yang mengandung nikel-
menyebabkan resiko pencemaran pada kadmium (Ni-Cd)
lingkungan dan gangguan kesehatan pada
manusia. EPA (Environmental Protection Agency)
mendefinisikan jenis sampah berbahaya ini
40
JURNAL ENVIROTEK VOL 1 NO 2 (2019)
sebagai sampah universal (universal waste). terbang yang rentan terhadap gangguan
Sampah universal yang termasuk dihasilkan dari sampah, karena apabila sampah ini terhisap
kegiatan bandar udara ini adalah: baterai, limbah masuk ke dalam mesin jet akan dapat
cair kimia berbahaya, limbah elektronik (sisa mengakibatkan kerusakan pada mesin
perangkat elektronik instrumen pesawat terbang pesawat terbang.
yang sudah rusak).
c. Hanggar perawatan dan perbaikan pesawat
terbang
B. Sumber dan jalur dari sampah bandar Hanggar merupakan tempat perawatan dan
udara perbaikan pesawat terbang. Proses perawatan
dan perbaikan pesawat terbang yang
Menurut FAA (2013), setiap kegiatan pada
dilakukan baik pada fasilitas hanggar
bandar udara mempunyai masing-masing orang
maupun pada GSE (Ground Service
yang bertanggung jawab, sumber daya yang
Equipment) yang dimiliki oleh maskapai
memenuhi syarat dan menghasilkan aliran
penerbangan akan menghasilkan sampah.
sampah. Setiap rencana yang dilakukan untuk
Sampah tersebut berupa oli bekas, minyak
mengimplementasikan program penanganan
pelumas, limbah cair kimia berbahaya,
sampah di bandar udara harus
sampah universal (baterai, limbah merkuri,
mempertimbangkan terhadap semua kegiatan
dan limbah elektronik), serta sampah plastik
dan aliran sampah pada fasilitas tersebut.
dan karet (bekas komponen pesawat terbang
Kegiatan utama harus dapat dianalisis sesuai
dan bekas ban roda pesawat terbang).
dengan konteksnya. Konteks dari tugas yang
dikerjakan dan jenis sampah apa yang d. Hanggar kargo
dihasilkan.
Hanggar kargo merupakan tempat bongkar
Kegiatan utama yang dilakukan pada bandar muat barang yang menggunakan transportasi
udara dan jenis sampah yang dihasilkan udara. Proses bongkar muat yang dilakukan
dijelaskan sebagai berikut: pada hanggar kargo ini menghasilkan
sampah berupa kayu pallet atau papan kayu
a. Kegiatan pada terminal penumpang (sisi
yang dipakai untuk mengemas barang, sisa
darat / landside)
plastik pembungkus barang dan sisa cairan
Terminal penumpang merupakan pusat dari (minyak pelumas atau oli) dari peralatan
kompleks bandar udara dan secara normal pengangkut barang.
mempunyai konsentrasi jumlah penumpang
e. Dapur pesawat terbang
terbesar dan pasti akan menghasilkan
konsentrasi sampah yang terbesar juga. Pada Dapur pesawat terbang merupakan tempat
terminal penumpang terdapat beberapa untuk menyajikan makanan bagi
fasilitas seperti konter pelayanan penumpang. Proses penyajian ini biasanya
penumpang, ruang tunggu penumpang, menghasilkan sampah berupa sisa makanan,
restoran, toko dan toilet yang sering air limbah, dan sisa kemasan pembungkus
dikunjungi tidak hanya oleh penumpang makanan (plastik atau kertas).
tetapi juga karyawan dari maskapai
f. Kantor di bandar udara
penerbangan.
Setiap bandar udara mempunyai ruang
Sampah yang dihasilkan berupa sisa
kantor yang digunakan oleh karyawan dari
makanan, kertas dan plastik kemasan
maskapai penerbangan atau pegawai
pembungkus, kemasan makanan dari
pengelola bandar udara. Sampah yang
aluminium, sampah universal dan sampah
dihasilkan dari kegiatan operasional kantor
penerbangan.
seperti: kertas bekas, sisa cartridge tinta
b. Kegiatan pada area apron, taxiway dan printer, sampah universal (baterai, dan sisa
runway (sisi udara / airside) lampu), sisa makanan dan bekas kemasan
makanan atau minuman.
Pada area ini jumlah sampah yang dihasilkan
adalah hampir tidak ada (zero quantity). g. Proyek konstruksi bandar udara
Daerah apron, taxiway dan runway
Dalam perkembangannya baik bandar udara
merupakan zona pergerakan dari pesawat
besar maupun kecil selalu mengalami
41
PENANGANAN SAMPAH DI BANDAR..(NUGROHO UTOMO)
42
JURNAL ENVIROTEK VOL 1 NO 2 (2019)
43
PENANGANAN SAMPAH DI BANDAR..(NUGROHO UTOMO)
44