Anda di halaman 1dari 4

CABANG-CABANG ANTROPOLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Sosiologi dan Antropologi

Di Ajukan Kepada : M.Ridwan.MPH

Oleh :

Ukhti Neilul Fitri

(G1D115032)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2015
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa
Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki
arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan
prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam
bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu
sendiri.

 HUBUNGAN ANTARA BUDAYA DAN KESEHATAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J Herskovits dan


Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut
Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yang
mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

Mengacu pada esensi budaya, nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan
akan keberadaanya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya yang
ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat ditelusuri. Yaitu melalui
komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai yang
dilaksanakan dan diyakini di masyarakat, serta kebudayaan dan teknologi yang berkembang di
masyarakat.
Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap
masyarakat tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika pengetahuan
tentang kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa masyarakat untuk menempuh
cara “trial and error” guna menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun resiko untuk mati
masih terlalu besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman empiris dengan konsep
kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan merupakan konsep sehat
tradisional secara kuratif.
Sebagai contoh pengaruh kebudayaan terhadap masalah kesehatan adalah penggunaan
kunyit sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit kuning (hepatitis) di kalangan masyarakat
Indonesia. Masyarakat menganggap bahwa warna penyakit pasti akan sesuai dengan warna obat
yang telah disediakan oleh alam. Kemudian contoh lainnya adalah ditemukannya system drainase
pada tahun 3000 SM di kebudayaan bangsa Kreta, dan bangsa Minoans. Ini menunjukkan bahwa
kebudayaan dan pengetahuan serta teknologi sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

CABANG-CABANG DALAM ILMU ANTROPOLOGI

Seperti ilmu-ilmu lain, Antropologi juga mempunyai spesialisasi atau pengkhususan.


Secara umum ada 3 bidang spesialisasi dari Antropologi, yaitu Antropologi Fisik atau sering
disebut juga dengan istilah Antropologi Ragawi, Arkeologi dan Antropologi Sosial –Budaya

A. Antropologi Fisik (Antropologi Ragawi)

Antropologi Fisik tertarik pada sisi fisik dari manusia. Termasuk didalamnya
mempelajari gen-gen yang menentukan struktur dari tubuh manusia. Mereka melihat
perkembangan mahluk manusia sejak manusia itu mulai ada di bumi sampai manusia yang ada
sekarang ini. Beberapa ahli Antropologi Fisik menjadi terkenal dengan penemuan - penemuan
fosil yang membantu memberikan keterangan mengenai perkembangan manusia. Ahli
Antropologi Fisik yang lain menjadi terkenal karena keahlian forensiknya, mereka membantu
dengan menyampaikan pendapat mereka pada sidang sidang pengadilan dan membantu pihak
berwenang dalam penyelidikan kasus-kasus pembunuhan.

1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan
meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri
ciri fisik.

B. Arkeologi

Ahli Arkeologi bekerja mencari benda -benda peninggalan manusia dari masa lampau.
Mereka akhirnya banyak melakukan penggalian untuk menemukan sisa-sisa peralatan hidup atau
senjata. Benda–benda ini adalah barang tambang mereka. Tujuannya adalah menggunakan bukti-
bukti yang mereka dapatkan untuk merekonstruksi atau membentuk kembali model-model
kehidupan pada masa lampau. Dengan melihat pada bentuk kehidupan yang direnkonstruksi
tersebut dapat dibuat dugaan-dugaan bagaimana masyarakat yang sisa -sisanya diteliti itu hidup
atau bagaimana mereka datang ketempat itu atau bahkan dengan siapa saja mereka itu dulu
berinteraksi.

C. Antropologi Budaya

Antropologi Sosial-Budaya atau lebih sering disebut Antropologi Budaya


berhubungan dengan apa yang sering disebut dengan Etnologi. Ilmu ini mempelajari tingkah-laku
manusia, baik itu tingkah -laku individu atau tingkah laku kelompok. Tingkah -laku yang
dipelajari disini bukan hanya kegiatan yang bisa diamati dengan mata saja, tetapi juga apa yang
ada dalam pikiran mereka. Pada manusia, tingkah -laku ini tergantung pada proses pembelajaran.
Apa yang mereka lakukan adalah hasil dari proses belajar yang dilakukan oleh manusia sepanjang
hidupnya disadari atau tidak. Mereka mempelajari bagaimana bertingkah -laku ini dengan cara
mencontoh atau belajar dari generasi diatasnya dan juga dari lingkungan alam dan sosial yang ada
disekelilingnya. Inilah yang oleh para ahli Antropologi disebut dengan kebudayaan. Kebudayaan
dari kelompok-kelompok manusia, baik itu kelompok kecil maupun kelompok yang sangat besar
inilah yang menjadi objek spesial dari penelitian-penelitian Antropologi Sosial Budaya. Dalam
perkembangannya Antropologi Sosial-Budaya ini memecah lagi kedalam bentuk-bentuk
spesialisasi atau pengkhususan disesuaikan dengan bidang kajian yang dipelajari atau diteliti.

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya
manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia
bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan
masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada
bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep
psikologi.

Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi.
Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi
ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai