Anda di halaman 1dari 24

PEMBELAJARAN SAAT INI

WAHID YUNIANTO
TRAINING SPECIALIST
Fasilitator
Wahid Yunianto
wahid_yunianto@yahoo.co.id
SEAMEO QITEP in Mathematics

Educational Background
• Yogyakarta State University
Mathematics-Statistics (SSi)
• UNSRI & Utrecht University, NL
Mathematics Education (MSc)
• University College London, UK
Mathematics Education (MA)

Field of Interest:
RME, Math. Modelling, Problem Solving,
Items for Assessment (MARWA, SEAPLM),
Digital Tech
UNESCO

Mrs Stefania Giannini, UNESCO’s Assistant Director-General for Education:

“We need to come together not only to address the immediate educational consequences of
this unprecedented crisis, but to build up the longer-term resilience of education systems.”

Kita harus berjuang Bersama bukan hanya untuk


mengatasi masalah Pendidikan akibat krisis yang
tidak terduga, tetapi untuk membangun ketahanan
system Pendidikan jangka panjang.
UNESCO
When and how to reopen schools is one of the
toughest and most sensitive decisions on political
agendas today.

the longer the school interruption, the larger the


learning loss.

Kapan sekolah dibuka kembali adalah keputusan yang


sangat berat dan sensitif di agenda politik sekarang.

Semakin lama sekolah terganggu, semakin besar


kerugian belajar.
UNESCO
The absolute priority is to safeguard the lives and
well-being of communities, including children and
teaching personnel. Even if dates cannot be
announced yet, planning for school reopening
begins now.

Prioritas utama adalah melindungi yang hidup dan


kesejahteraan komunitas, termasuk anak-anak dan tim
pengajar. Walaupun harinya belum pasti, perencanaan
pembukaan kembali sekolah harus dimulai sekarang
juga.
NEW NORMAL?

Apa yang harus kita lakukan?

Mengikuti kebijakan dari Pemerintah


(Kemdikbud- Kemenkes dan kementrian
lainnya)
ONLINE LEARNING & BLENDED LEARNING
Online learning: pembelajaran jarak jauh dengan fasilitasi
internet dan sedikit interaksi langsung tatap muka bahkan
tidak ada. Ada yang synchronous and asynchronous

Blended learning: pembelajaran yang memadukan


pembelajaran tatap muka dan jarak jauh/ online learning

Ada yang synchronous and asynchronous

KITA LEBIH SIAP YANG MANA SEKARANG?


ONLINE LEARNING

Tanpa menghadiri sekolah, siswa belajar di rumah

Konsiderasi Keterangan
Fasilitas (jaringan, internet, alat) Ada/ Tidak
Mengajarkannya (kemampuan guru dan siswa) Mampu/ Tidak
Aktivitasnya (Tradisional/Konstruktivis) Traditional /
Konstruktivis
Kurikulum (reduksi atau flexible) Reduksi / Fleksibel
Kesehatan (stress dan beban tugas) Rendah/ Sedang/ Tinggi
Waktu (Flexible) Pagi/ Siang/ Malam
ONLINE
Jika fasilitas tidak ada, maka apa yang bisa kita lakukan?

1. Koordinasi dengan orang tua/wali (subsidi bagi siswa yang


tidak mampu)
2. Koordinasi dengan perangkat desa dan warga (rumah belajar
di kampung/ desa)
Penyediaan PC, laptop, tablet, HP di RBD
Penyediaan Wifi/ internet
Jadwal jaga
Blended

‘blended learning is a model that combines online and face-to-face learning spaces and experiences.’
Blended (the Christensen Institute and blendedlearning.org)
1. Station Rotation Blended Learning
Stasiun bergilir merupakan model yang membuat siswa
bergiliran/ rotasi dari stasiun (post) pada jadwal tertentu, yang
mana siswa setidaknya berada pada 1 stasiun online.

2. Lab Rotation Blended Learning


Laboratorium bergilir adalah model blended learning yang mirip
dengan stasiun bergilir yang mengijinkan siswa untuk bergiliran
berkunjung ke stasiun dalam waktu/ jadwal yang ditentukan, pada
laboraturium yang tersedia, siswa dapat dijadwalkan dengan guru
untuk memanfaatkan computer laboratorium yang ada.
Blended
3. Remote Blended Learning (also referred to as Enriched Virtual)
Pada Pengayaan Virtual blended learning, siswa fokus menyelesaikan
mata pelajaran online sementara itu tatap muka dengan guru tidak
pasti/ sesuai kebutuhan.

4. Flex Blended Learning


The ‘Flex’ merupakan model yang mata pelajarannya online merupakan
inti dari pembeljaran siswa meskipun ini mengarahkan siswa juga
melakukan offline pada saat tertentu. Siswa bisa menyesuaikan sendiri,
jadwalnya mengalir, Guru ada di online system, siswa belajar di kelas/
sekolah, kecuali kalua ada PR. Guru melakukan tatap muka dan
pendampingan secara flesible dan sesuai kebutuhan misalnya tutorial
private, proyek group kecil.
Misal: Pembelajaran mencampur warna, secara online dengan simulasi
virtual, tapi ada saat di mana siswa bisa mencoba dengan cat/
perwarna secara offline.
Blended
5. The ‘Flipped Classroom’ Blended Learning
Ini yang mungkin paling terkenal, siswa dikenalkan dengan
konten/ isi di rumah, mempraktikan atau presentasi di
kelas/sekolah didukung guru datau teman sejawat.
Misal: pembejaran tentang

6. Individual Rotation Blended Learning


Dengan model ini, siswa dapat berpindah ke stasiun yang ada,
tetapi hanya seorang/ satu per satu dijadwalkan oleh guru atau
system.

Bisa dterapkan jika terbatas fasilitas dan siswa masuk bergilir.


Blended
7. Project-Based Blended Learning
Model ini mengarahkan siswa menggunakan mode online dan
tatap muka untuk berkolaborasi mendesain, mebuat iterasi,
mempublikasikan pembelajaran berbasis proyek, produk, atau
artifak. Misal membuat alat penjernih air yang efektif

8. Self-Directed Blended Learning


Pada mode ini siswa menggunakan kombinasi online dan tatap
muka untuk mengakomodasi inkuiri personal, mencapai tujuan
pembelajaran, terhubung dengan mentor secara fisik dan digital.
Peran dari pembelajran online dan guru berubah dan tidak ada
pembejaran online formal yang harus diselesaikan.
Misal: tujuannya untuk belajar geometri: siswa memilih apa yang
akan dia pelajari sendiri pada materi geometri dengan caranya
sendiri.
Blended
Blended
Blended
Blended
9. Inside-Out Blended Learning
Model ini membuat pengalaman siswa dirancang untuk
diselesaikan atau diakhiri melebihi apa yang ada di kelas tatap
muka, tetapi membutuhkan ruang tatap muka dan digital.

10. Outside-In Blended Learning


Model ini, pengalaman dirancang untuk mengawali di lingkungan
non akademis tatap muka dan digital yang digunakan secara
harian dan kemudian diakhiri di dalam kelas.

Ada platform yang dirancang untuk berkolaborasi dan berkreasi


secara aman dan menerima masukan dan support untuk
berkembangnya siswa.
Blended
11. Supplemental Blended Learning
Model ini siswa menyelesaikan tugasnya bisa sepenuhnya online
untuk melengkapi pembelajaran tatap mukanya atau melengkapi
tugasnya sepenuhnya tatap muka untuk melengkapi
pembelajaran onlinenya. Intinya melengkapi apa yang kurang
terdukung di mode yang digunakan.

12. Mastery-Based Blended Learning


Berdasarkan kemampuan keahliannya/ mastery siswa bisa
berpindah-pindah dari online ke tatap muka. Hal yang penting di
sini adalah desain asesmennya, kemampuan menggunakan alat
asesmen tatap muka dan online yang mana bisa jadi rumit atau
bahkan sangat bermnfaat beganting pola pikir/ pandangan
perancang pembelajaran.
STRATEGI
Jika fasilitas terbatas
Gunakan telp/ SMS untuk menghubungi orang tua apa yang
harus dikerjakan siswa

Jika fasilitas mencukupi


Gunakan WA/Line/telegram Group/ FB group untuk
memberikan pembelajaran dan penugasan

Jika fasilitas lengkap


Gunakan LMS dan Video conference
AKTIVITAS PEMBELAJARAN DI RUMAH
Kaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang dekat dengan siswa
di lingkungan rumah atau sekitar.

Misal:
Memasak
Berkebun
Permainan tradisional
Membuat tantangan/ Challenge
Membuat inovasi
Kesenian dan kebudayaan lokal
LMS / CMS
Popular for-profit CMS include:
• Blackboard (www.blackboard.com)
• WebCT (www.webct.com)
• eCollege (www.ecollege.com)

Low cost alternative and open source CMS include:


• ETUDES-NG (http://etudesproject.org)
• Moodle (http://moodle.org)
• Angel (http://angellearning.com)
• GoogleClassroom (https://classroom.google.com/)
• Schoology (https://www.schoology.com/)
• Microsof Teams (https://www.microsoft.com/en-us/education/products/teams/default.aspx)
•Edmodo (https://www.edmodo.com/)
GOTONG ROYONG

• SEKOLAH
• ORANG TUA
• MASYARAKAT
• INSTANSI PEMERINTAH
• INSTANSI SWASTA
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai