Anda di halaman 1dari 32

CLINICAL PATHWAY

No. Formulir :
KSM PENYAKIT DALAM
No. RM :
DIARE AKUT RINGAN SEDANG

Nama Pasien : ………………………… BB/TB : ………. Kg / …….. Cm Lama Rawat : …….…..…..Hari


Jenis Kelamin : ………………………… Tgl. Masuk : ……………................. Rencana Rawat : …….…..…..Hari
Tanggal Lahir / Umur : ………………………… Tgl. Keluar : ……………................. R. Rawat / Kelas : …….…..…..
Diagnosis : ………………………… Kode ICD : …………….................

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Asesmen Awal
a. Asesmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
b. Asesmen Perawat Primer :
Keperawatan Kondisi umum, tingkat kesadaran, tanda- Dilanjutkan dengan asesmen
tanda vital, riwayat alergi, skrining gizi, bio, psiko, social, spiritual
nyeri, status fungsional : bartel index, dan budaya.
risiko jatuh, risiko decubitus, kebutuhan
edukasi dan budaya.
2. Laboratorium Darah Lengkap
Urine Lengkap
Elektrolit
Widal, lg M Salmonella
Tinja Macroscopic & Microscopic
3. Asesmen Lanjutan
a.  Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian / Follow up
Dokter non DPJP/ Dokter Ruangan Atas Indikasi / Emergency
b.  Asesmen Perawat Penanggung jawab Dilakukan dalam 3 Shif,
Keperawatan 14 kebutuhan dasar tetap
dilaksanakan sesuai kondisi
pasien
c.  Asesmen Gizi Tenaga Gizi (Nutrisionis / Dietisien) Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik / klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48 jam.
d. Asesmen Farmasi Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
Rekonsiliasi Obat farmasi yang sesuai hasil
Telaah dan Rekonsiliasi obat.
4.  Diagnosis
a. Diagnosis Medis Diare Akut Ringan-Sedang
b. Diagnosis Diare Masalah keperawatan yang
Keperawatan Risiko ketidakseimbangan volume cairan dijumpai setiap hari. Dibuat
Risiko keseimbangan elektrolit oleh perawat penanggung
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan jawab. Mengacu pada
tubuh diagnosis NANDA. Int
Nyeri Akut
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Peningkatan kebutuhan cairan berkaitan
dengan diare ditandai dengan estimasi
asupan cairan kurang dari kebutuhan.
c. Diagnosis Gizi Tidak cukupnya asupan mineral Sesuai dengan data asesmen,
berkaitan dengan pengeluaran yang kemungkinan saja ada
tinggi (diare) ditandai dengan estimasi diagnosis lain atau diagnosis
asupan kurang dari kebutuhan, berubah selama perawatan.
malabsorbsi. Tidak cukup asupan
makanan peroral berkaitan dengan
tidak nafsu makan ditandai dengan
asupan energi dan protein kurang dari
kebutuhan.
5. Discharge Planning Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan.
Identifikasi Kebutuhan di rumah. Program pendidikan pasien
Hand Hygiene dan keluarga.
Kualitas hidup sehat

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
6. Edukasi Terintegrasi
a. Edukasi / Informasi Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
Medis Rencana terapi berdasarkan kebutuhan dan
Informed Consent juga berdasarkan Discharge
Planning.
b. Edukasi & Diberikan oralit, ekstra minum. Pengisian formulir informasi dan
Konseling Gizi Pemberian makanan bertahap kembali edukasi terintegrasi oleh pasien
ke makanan dan atau keluarga.
semula, frekuensi 6 kali (porsi kecil sering)
sesuai kemampuan.
c. Edukasi Keperawatan Hand Hygiene Edukasi gizi dilakukan saat awal
Menjaga kebersihan makanan dan peralatan masuk dan atau pada hari ke 4
makanan atau hari ke 5
Cara perawatan perianal
d. Edukasi Farmasi Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan pasien
Konseling Obat meminum / menggunakan obat.
Pengisian Fomulir Informasi Lembur Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga / Pasien
dan Edukasi terintegrasi
7.  Terapi / Medikamentosa
a. Cairan Infus RL Varian
b. Obat Injeksi Antibiotik Varian
Simtomatis
c.  Obat Oral Simtomatis Varian
8.  Tata Laksana / Intervensi
a. Tata Laksana /
Intervensi Medis
b. Tata Laksana / Manajemen Cairan & Elektrolit
Intervensi Keperawatan Manajemen Nyeri
Manajemen Diare
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Perawat Perianal
Pemenuhan ADL
Kolaborasi Pemasangan Infus
Kolaborasi Pemberian Obat
c. Tata Laksana / Rehidrasi cairan oralit, Diet makanan cair / Bentuk makanan, kebutuhan zat
Intervensi Gizi lumat, tim saring, lunak, biasa, gizi disesuaikan dengan usia dan
secara bertahap kondisi klinis
d. Tata Laksana / Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
Intervensi Farmasi
9. Monitoting & Evaluasi
a. Dokter DPJP Asesmen Ulang & Review Monitor perkembangan pasien
Verifikasi Rencana Asuhan
b. Keperawatan Monitoring tanda vital Mengacu pada NOC
Monitoring Intake & Output Cairan
Monitoring Frekuensi Karekteristik
diare
Monitoring Tanda Rehidrasi
Monitoring Integritas Kulit Perianal
c. Gizi Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan
Monitoring Antropometri tanda gejala yang akan dilihat
Monitoring biokima kemajuannya. Monev pada hari ke
4 atau ke 5 kecuali asupan
makanan
Monitoring Fisik / Klinis terkait Mengacu pada IDNT (Internasional
Dietetic & Nutrition Terminology)
d. Farmasi Monitoring interaksi obat Menyusun Software Interaksi
Monitoring efek samping obat Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan terapi obat farmasi yang sesuai
10. Mobilisasi / Rehabilitasi
a. Medis
b. Keperawatan Dibantu sebagian Tahap mobilisasi sesuai kondisi
pasien
c. Fisioterapi
11. Outcome / Hasil
a. Medis Dehidrasi Teratasi
BAB kurang dari 3 X sehari dengan ampas +
b. Keperawatan Tanda vital dalam batas normal Mengacu pada NOC
Index output seimbang
Integritas kulit perianal baik Dilakukan dalam 3 shif

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
c. Gizi Memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memperberat Status gizi berdasarkan
saluran cerna. Mencegah dan mengurangi risiko antropometri, biokomia, fisik/klinis
dehidrasi asupan makan ≥ 80%
Status Gizi Optimal
d. Farmasi Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
Obat rasional pasien
12. Kriteria Pulang Umum Status pasien / tanda vital sesuai
Khusus dengan PPK
13. Rencana Pulang/ Resume medis & keperawatan Pasien membawa resume
Edukasi Pelayanan Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan perawatan / surat rujukan / surat
Lanjutan umum pasien kontrol / homecare saat pulang
Surat pengantar kontrol

Prabumulih, …………………………………..
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

VARIASI PELAYANAN
TANGGAL ALASAN
YANG DIBERIKAN

Keterangan : Yang harus dilakukan √ Bila sudah dilakukan


Bisa Dilakukan/ Bisa X Bila tidak dilakukan
Tidak
CLINICAL PATHWAY No. Formulir :
KSM PENYAKIT DALAM
No. RM :
RSUD PRABUMULIH
DEMAM TIFOID

Nama Pasien : ………………………… BB/TB : ………. Kg / …….. Cm Lama Rawat : …….…..…..Hari


Jenis Kelamin : ………………………… Tgl. Masuk : ……………................. Rencana Rawat : …….…..…..Hari
Tanggal Lahir / Umur : ………………………… Tgl. Keluar : ……………................. R. Rawat / Kelas: …….…..…..
Diagnosis : ………………………… Kode ICD : …………….................

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Asesmen Awal
a. Asesmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
b. Asesmen Perawat Primer :
Keperawatan Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan asesmen
penyakit, status psikologis, mental, sosial, bio, psiko, social, spiritual
ekonomi dan budaya pemeriksaan fisik, dan budaya.
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional :
bartel index, risiko jatuh, risiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge planning.
2. Laboratorium Darah Lengkap Varian
Urine Lengkap
GDS/Elektrolit
Widal, lg M Salmonella
NS 1 atau Dengue Blot, Malaria Mikroskopik dan
ICT
3. Asesmen Lanjutan
a.  Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian / Follow up
Dokter non DPJP/ Dokter Ruangan Atas Indikasi / Emergency
b.  Asesmen TTV dan status nutrisi : nafsu makan, mual, Dilakukan dalam 3 Shif,
Keperawatan muntah, diare, konstipasi
c.  Asesmen Gizi Tenaga Gizi (Nutrisionis / Dietisien) Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik / klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48 jam.
d. Asesmen Farmasi Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
Rekonsiliasi Obat farmasi yang sesuai hasil
Telaah dan Rekonsiliasi obat.
4.  Diagnosis
a. Diagnosis Medis Demam Tifoid (Non Komplikasi)
b. Diagnosis Hipertermia Masalah keperawatan yang
Keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
tubuh perawat penanggung jawab.
Mengacu pada diagnosis NANDA.
Int
c. Diagnosis Gizi Peningkatan kebutuhan zat gizi energi berkaitan Sesuai dengan data asesmen,
dengan meningkatnya kebutuhan untuk menjaga kemungkinan saja ada
suhu tubuh ditandai dengan asupan tidak adekuat, diagnosis lain atau diagnosis
demam (NI - 1.1) berubah selama perawatan.
5. Discharge Planning Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan.
Identifikasi Kebutuhan di rumah. Program pendidikan pasien
Hand Hygiene dan keluarga.
Kualitas hidup sehat
6. Edukasi Terintegrasi
a. Edukasi / Informasi Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
Medis berdasarkan kebutuhan dan
juga berdasarkan Discharge
Planning.
Rencana terapi Pengisian formulir informasi dan
edukasi terintegrasi oleh pasien
dan atau keluarga.
Informed Consent
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
b. Edukasi & Diet lambung bentuk saring atau lambung Edukasi gizi dilakukan saat awal
Konseling Gizi masuk dan atau pada hari ke 4
atau hari ke 5
c. Edukasi Keperawatan Konseling nutrisi / pola makan
Pola istirahat
Pola hidup sehat
d. Edukasi Farmasi Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan pasien
Konseling Obat meminum / menggunakan obat.
Pengisian Fomulir Informasi Lembur Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga / Pasien
dan Edukasi terintegrasi
7.  Terapi / Medikamentosa
a. Injeksi Cefalosporin generasi 3 : Varian
Ceftriaxone 1 x 3 - 4 gr selama 3 - 5 hari atau
Cefotaxime 2 - 3 x 1 gr
b. Cairan Infus RL / NaCl 0.9 Varian
c.  Obat Oral Kloramfenikol 4 x 500 gr mg s/d 7 hari bebas Varian
demam
Levofloxacin 1 x 500 mg selama 7 hari
Cefadroxyl 2 x 500 mg
Cefixim 2 x 200 mg
Simptomatik : Antipiretik
Paracetamol bila demam
8.  Tata Laksana / Intervensi
a. Tata Laksana /
Intervensi Medis
b. Tata Laksana / Fever Treatment Mengacu pada NIC
Intervensi Keperawatan Fluid Management
Infection Control
Medication Management
Vital Sign Monitoring
Nutritional Therapy
Nutritional Counseling
Nutritional Monitoring
c. Tata Laksana / Intervensi Pemenuhan kebutuhan nutrisi / gizi Bentuk makanan, kebutuhan zat
Gizi Diet makanan lunak atau makanan saring (diet gizi disesuaikan dengan usia dan
lambung) kondisi klinis
d. Tata Laksana / Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
Intervensi Farmasi
9. Monitoting & Evaluasi
a. Dokter DPJP Asesmen Ulang & Review Monitor perkembangan pasien
Verifikasi Rencana Asuhan
b. Keperawatan Monitoring tanda vital Mengacu pada NOC
Monitoring status hidrasi pasien meliputi balance
cairan, terapi intervena dan tanda - tanda dehidrasi
Monitoring tindakan pencegahan infeksi yang
harus dilakukan oleh pasien dan keluarga selama
perawatan
Monitoring pemberian obat antipiretik
Monitoring status nutrisi pasien dan nilai balance
intake dan outtake
Diet yang diberikan tepat dan tidak ada gejala
kontipasi atau diare
Monitoring tanda-tanda kurang nutrisi
Monitoring hasil laboratorium yang meliputi nilai
albumin, protein total, hemoglobin, imfosit, dan
elektrolit.
c. Gizi Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan
Monitoring Antropometri tanda gejala yang akan dilihat
kemajuannya. Monev pada hari ke
Monitoring biokima 4 atau ke 5 kecuali asupan
makanan
Monitoring Fisik / Klinis terkait Mengacu pada IDNT (Internasional
Dietetic & Nutrition Terminology)
d. Farmasi Monitoring interaksi obat Menyusun Software Interaksi
Monitoring efek samping obat Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan terapi obat farmasi yang sesuai
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
10. Mobilisasi / Rehabilitasi
a. Medis
b. Keperawatan Mobilisasi bertahap dari miring kiri dan kanan, Tahap mobilisasi sesuai kondisi
duduk bersandar di tempat tidur, duduk berjuntai, pasien
berdiri dan berjalan.
c. Fisioterapi
11. Outcome / Hasil
a. Medis Tegaknya diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Didapatkan diagnosis definitif salmonella typhi
atau salmonella paratyphi dari pemeriksaan
penunjang.
b. Keperawatan Thermoregulation Mengacu pada NOC
Hydration
Infection Saverity
Medication Responses
Vital Signs Dilakukan dalam 3 shif
Nutritional Status
Nutritional Status : biochemical measures.
Nutritional energy
c. Gizi Asupan makan ≥ 80 % Status gizi berdasarkan
Optimalisasi status gizi antropometri, biokimia, fisik/klinis
d. Farmasi Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
Obat rasional pasien
12. Kriteria Pulang Umum : Hemodinamik stabil, Intake baik. Status pasien / tanda vital sesuai
Khusus : Demam turun, kesadran baik, tidak ada dengan PPK
komplikasi.
13. Rencana Pulang/ Resume medis & keperawatan Pasien membawa resume
Edukasi Pelayanan Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan perawatan / surat rujukan / surat
Lanjutan umum pasien kontrol / homecare saat pulang
Surat pengantar kontrol

Prabumulih, …………………………………..
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

VARIASI PELAYANAN
TANGGAL ALASAN
YANG DIBERIKAN

Yang harus dilakukan


Keterangan : Bila sudah dilakukan

Bisa Dilakukan/ Bisa X Bila tidak dilakukan
Tidak
\
(Internasional
udah dilakukan
CLINICAL PATHWAY No. Formulir :
KSM ANAK
No. RM :
RSUD PRABUMULIH
DEMAM TIFOID

Nama Pasien : ………………………… BB/TB : ………. Kg / …….. Cm Lama Rawat : …….…..…..Hari


Jenis Kelamin : ………………………… Tgl. Masuk : ……………................. Rencana Rawat : …….…..…..Hari
Tanggal Lahir / Umur : ………………………… Tgl. Keluar : ……………................. R. Rawat / Kelas : …….…..…..
Diagnosis : ………………………… Kode ICD : …………….................

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Asesmen Awal
a. Asesmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
b. Asesmen Perawat Primer :
Keperawatan Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan asesmen
penyakit, status psikologis, mental, sosial, bio, psiko, social, spiritual
ekonomi dan budaya pemeriksaan fisik, dan budaya.
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional :
bartel index, risiko jatuh, risiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge planning.
2. Laboratorium Darah Lengkap Varian
Urine Lengkap
Widal, lg M Salmonella
NS 1 atau Dengue Blot, Malaria Mikroskopik dan
ICT
3. Asesmen Lanjutan
a.  Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian / Follow up
Dokter non DPJP/ Dokter Ruangan Atas Indikasi / Emergency
b.  Asesmen TTV dan status nutrisi : nafsu makan, mual, Dilakukan dalam 3 Shif,
Keperawatan muntah, diare, konstipasi
c.  Asesmen Gizi Tenaga Gizi (Nutrisionis / Dietisien) Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik / klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48 jam.
d. Asesmen Farmasi Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
Rekonsiliasi Obat farmasi yang sesuai hasil
Telaah dan Rekonsiliasi obat.
4.  Diagnosis
a. Diagnosis Medis Demam Tifoid (Non Komplikasi)
b. Diagnosis Hipertermia Masalah keperawatan yang
Keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
tubuh perawat penanggung jawab.
Mengacu pada diagnosis NANDA.
Int
c. Diagnosis Gizi Peningkatan kebutuhan zat gizi energi berkaitan Sesuai dengan data asesmen,
dengan meningkatnya kebutuhan untuk menjaga kemungkinan saja ada
suhu tubuh ditandai dengan asupan tidak adekuat, diagnosis lain atau diagnosis
demam (NI - 1.1) berubah selama perawatan.
5. Discharge Planning Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan.
Identifikasi Kebutuhan di rumah. Program pendidikan pasien
Hand Hygiene dan keluarga.
6. Edukasi Terintegrasi
a. Edukasi / Informasi Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
Medis berdasarkan kebutuhan dan
juga berdasarkan Discharge
Planning.
Rencana terapi Pengisian formulir informasi dan
edukasi terintegrasi oleh pasien
dan atau keluarga.
Informed Consent
b. Edukasi & Diet lambung bentuk saring atau lambung Edukasi gizi dilakukan saat awal
Konseling Gizi masuk dan atau pada hari ke 4
atau hari ke 5
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
c. Edukasi Keperawatan Konseling nutrisi / pola makan
Pola istirahat
Pola hidup sehat
d. Edukasi Farmasi Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan pasien
Konseling Obat meminum / menggunakan obat.
Pengisian Fomulir Informasi Lembur Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga / Pasien
dan Edukasi terintegrasi
7.  Terapi / Medikamentosa
a. Injeksi Ceftriaxone, Cefotaxime, Cefoperazone atau Varian
cefixim
b. Cairan Infus RL / Kn 1B Varian
c.  Obat Oral Kloramfenikol Varian
Tiamfenicol
Cefixim
Simptomatik : Antipiretik paracetamol bila demam
8.  Tata Laksana / Intervensi
a. Tata Laksana /
Intervensi Medis
b. Tata Laksana / Fever Treatment Mengacu pada NIC
Intervensi Keperawatan Fluid Management
Infection Control
Medication Management
Vital Sign Monitoring
Nutritional Therapy
Nutritional Counseling
Nutritional Monitoring
c. Tata Laksana / Pemenuhan kebutuhan nutrisi / gizi Bentuk makanan, kebutuhan zat
Intervensi Gizi Diet makanan lunak atau makanan saring (diet gizi disesuaikan dengan usia dan
lambung) kondisi klinis anak
d. Tata Laksana / Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
Intervensi Farmasi
9. Monitoting & Evaluasi
a. Dokter DPJP Asesmen Ulang & Review Monitor perkembangan pasien
Verifikasi Rencana Asuhan
b. Keperawatan Monitoring tanda vital Mengacu pada NOC
Monitoring status hidrasi pasien meliputi balance
cairan, terapi intervena dan tanda - tanda dehidrasi
Monitoring tindakan pencegahan infeksi yang
harus dilakukan oleh pasien dan keluarga selama
perawatan
Monitoring pemberian obat antipiretik
Monitoring status nutrisi pasien dan nilai balance
intake dan outtake
Diet yang diberikan tepat dan tidak ada gejala
kontipasi atau diare
Monitoring tanda-tanda kurang nutrisi
Monitoring hasil laboratorium yang meliputi nilai
albumin, protein total, hemoglobin, imfosit, dan
elektrolit.
c. Gizi Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan
Monitoring Antropometri tanda gejala yang akan dilihat
kemajuannya. Monev pada hari ke
Monitoring biokima 4 atau ke 5 kecuali asupan
makanan
Monitoring Fisik / Klinis terkait Mengacu pada IDNT (Internasional
Dietetic & Nutrition Terminology)
d. Farmasi Monitoring interaksi obat Menyusun Software Interaksi
Monitoring efek samping obat Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan terapi obat farmasi yang sesuai
10. Mobilisasi / Rehabilitasi
a. Medis
b. Keperawatan Mobilisasi bertahap dari miring kiri dan kanan, Tahap mobilisasi sesuai kondisi
duduk bersandar di tempat tidur, duduk berjuntai, pasien
berdiri dan berjalan.
c. Fisioterapi
11. Outcome / Hasil
a. Medis Tegaknya diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Didapatkan diagnosis definitif salmonella typhi
atau salmonella paratyphi dari pemeriksaan
penunjang.

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
b. Keperawatan Thermoregulation Mengacu pada NOC
Hydration
Infection Saverity
Medication Responses
Vital Signs Dilakukan dalam 3 shif
Nutritional Status
Nutritional Status : biochemical measures.
Nutritional energy
c. Gizi Asupan makan ≥ 80 % Status gizi berdasarkan
Optimalisasi status gizi antropometri, biokimia, fisik/klinis
d. Farmasi Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
Obat rasional pasien
12. Kriteria Pulang Umum Status pasien / tanda vital sesuai
Khusus dengan PPK
13. Rencana Pulang/ Resume medis & keperawatan Pasien membawa resume
Edukasi Pelayanan Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan perawatan / surat rujukan / surat
Lanjutan umum pasien kontrol / homecare saat pulang
Surat pengantar kontrol

Prabumulih, …………………………………..
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

VARIASI PELAYANAN
TANGGAL ALASAN
YANG DIBERIKAN

Keterangan : Yang harus dilakukan Bila sudah dilakukan



Bisa Dilakukan/ Bisa X Bila tidak dilakukan
Tidak
\
(Internasional
udah dilakukan
CLINICAL PATHWAY No. Formulir :
KSM ANAK
No. RM :
RSUD PRABUMULIH
DIARE AKUT RINGAN SEDANG

Nama Pasien : ………………………… BB/TB : ………. Kg / …….. Cm Lama Rawat : …….…..…..Hari


Jenis Kelamin : ………………………… Tgl. Masuk : ……………................. Rencana Rawat : …….…..…..Hari
Tanggal Lahir / Umur : ………………………… Tgl. Keluar : ……………................. R. Rawat / Kelas : …….…..…..
Diagnosis : ………………………… Kode ICD : …………….................

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Asesmen Awal
a. Asesmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
b. Asesmen Perawat Primer :
Keperawatan Kondisi umum, tingkat kesadaran, tanda- Dilanjutkan dengan asesmen
tanda vital, riwayat alergi, skrining gizi, bio, psiko, social, spiritual
nyeri, status fungsional : bartel index, dan budaya.
risiko jatuh, risiko decubitus, kebutuhan
edukasi dan budaya.
2. Laboratorium Darah Lengkap
Urine Lengkap
Elektrolit
Widal, lg M Salmonella
Tinja Macroscopic & Microscopic
3. Asesmen Lanjutan
a.  Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian / Follow up
Dokter non DPJP/ Dokter Ruangan Atas Indikasi / Emergency
b.  Asesmen Perawat Penanggung jawab Dilakukan dalam 3 Shif,
Keperawatan 14 kebutuhan dasar tetap
dilaksanakan sesuai kondisi
pasien
c.  Asesmen Gizi Tenaga Gizi (Nutrisionis / Dietisien) Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik / klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48 jam.
d. Asesmen Farmasi Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
Rekonsiliasi Obat farmasi yang sesuai hasil
Telaah dan Rekonsiliasi obat.
4.  Diagnosis
a. Diagnosis Medis Diare Akut Ringan-Sedang
b. Diagnosis Diare Masalah keperawatan yang
Keperawatan Risiko ketidakseimbangan volume cairan dijumpai setiap hari. Dibuat
Risiko keseimbangan elektrolit oleh perawat penanggung
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan jawab. Mengacu pada
tubuh diagnosis NANDA. Int
Nyeri Akut
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Peningkatan kebutuhan cairan berkaitan
dengan diare ditandai dengan estimasi
asupan cairan kurang dari kebutuhan.
c. Diagnosis Gizi Tidak cukupnya asupan mineral Sesuai dengan data asesmen,
berkaitan dengan pengeluaran yang kemungkinan saja ada
tinggi (diare) ditandai dengan estimasi diagnosis lain atau diagnosis
asupan kurang dari kebutuhan, berubah selama perawatan.
malabsorbsi. Tidak cukup asupan
makanan peroral berkaitan dengan
tidak nafsu makan ditandai dengan
asupan energi dan protein kurang dari
kebutuhan.
5. Discharge Planning Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan.
Identifikasi Kebutuhan di rumah. Program pendidikan pasien
Hand Hygiene dan keluarga.
Kualitas hidup sehat
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
6. Edukasi Terintegrasi
a. Edukasi / Informasi Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
Medis Rencana terapi berdasarkan kebutuhan dan
Informed Consent juga berdasarkan Discharge
Planning.
b. Edukasi & Diberikan oralit, ekstra minum. Pengisian formulir
Konseling Gizi Pemberian makanan bertahap kembali edukasi terintegra
ke makanan dan atau keluarga
semula, frekuensi 6 kali (porsi kecil sering)
sesuai kemampuan.
c. Edukasi Keperawatan Hand Hygiene Edukasi gizi dilakukan saat awal
Menjaga kebersihan makanan dan peralatan masuk dan atau pada hari ke 4
makanan atau hari ke 5
Cara perawatan perianal
d. Edukasi Farmasi Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan pasien
Konseling Obat meminum / menggunakan obat.
Pengisian Fomulir Informasi Lembur Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga / Pasien
dan Edukasi terintegrasi
7.  Terapi / Medikamentosa
a. Cairan Infus RL / Kn 3A Varian
b. Obat Injeksi Antibiotik Varian
Simtomatis
c.  Obat Oral Oralit Varian
Zync Oxyde
Simtomatis
8.  Tata Laksana / Intervensi
a. Tata Laksana /
Intervensi Medis
b. Tata Laksana / Manajemen Cairan & Elektrolit
Intervensi Keperawatan Manajemen Nyeri
Manajemen Diare
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Perawat Perianal
Pemenuhan ADL
Kolaborasi Pemasangan Infus
Kolaborasi Pemberian Obat
c. Tata Laksana / Rehidrasi cairan oralit, Diet makanan cair / Bentuk makanan, kebutuhan zat
Intervensi Gizi lumat, tim saring, lunak, biasa, gizi disesuaikan dengan usia dan
secara bertahap kondisi klinis anak
d. Tata Laksana / Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
Intervensi Farmasi
9. Monitoting & Evaluasi
a. Dokter DPJP Asesmen Ulang & Review Monitor perkembangan pasien
Verifikasi Rencana Asuhan
b. Keperawatan Monitoring tanda vital Mengacu pada NOC
Monitoring Intake & Output Cairan
Monitoring Frekuensi Karekteristik
diare
Monitoring Tanda Rehidrasi
Monitoring Integritas Kulit Perianal
c. Gizi Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan
Monitoring Antropometri tanda gejala yang akan dilihat
Monitoring biokima kemajuannya. Monev pada hari ke
4 atau ke 5 kecuali asupan
makanan
Monitoring Fisik / Klinis terkait Mengacu pada IDNT (Internasional
Dietetic & Nutrition Terminology)
d. Farmasi Monitoring interaksi obat Menyusun Software Interaksi
Monitoring efek samping obat Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan terapi obat farmasi yang sesuai
10. Mobilisasi / Rehabilitasi
a. Medis
b. Keperawatan Dibantu sebagian Tahap mobilisasi sesuai kondisi
pasien
c. Fisioterapi
11. Outcome / Hasil
a. Medis Dehidrasi Teratasi
BAB kurang dari 3 X sehari dengan ampas +
b. Keperawatan Tanda vital dalam batas normal Mengacu pada NOC
Index output seimbang
Integritas kulit perianal baik Dilakukan dalam 3 shif

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
c. Gizi Memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa memperberat Status gizi berdasarkan
saluran cerna. Mencegah dan mengurangi risiko antropometri, biokomia, fisik/klinis
dehidrasi asupan makan ≥ 80%
Status Gizi Optimal
d. Farmasi Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
Obat rasional pasien
12. Kriteria Pulang Umum Status pasien / tanda vital sesuai
Khusus dengan PPK
13. Rencana Pulang/ Resume medis & keperawatan Pasien membawa resume
Edukasi Pelayanan Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan perawatan / surat rujukan / surat
Lanjutan umum pasien kontrol / homecare saat pulang
Surat pengantar kontrol

Prabumulih, …………………………………..
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

VARIASI PELAYANAN
TANGGAL ALASAN
YANG DIBERIKAN

Keterangan : Yang harus dilakukan √ Bila sudah dilakukan


Bisa Dilakukan/ Bisa X Bila tidak dilakukan
Tidak
\
CLINICAL PATHWAY No. Formulir :
KSM ANAK
No. RM :
RSUD PRABUMULIH
BRONKOPNEUMONIA

Nama Pasien : ………………………… BB/TB : ………. Kg / …….. Cm Lama Rawat : …….…..…..Hari


Jenis Kelamin : ………………………… Tgl. Masuk : ……………................. Rencana Rawat : …….…..…..Hari
Tanggal Lahir / Umur : ………………………… Tgl. Keluar : ……………................. R. Rawat / Kelas: …….…..…..
Diagnosis : ………………………… Kode ICD : …………….................

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Asesmen Awal
a. Asesmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
b. Asesmen Perawat Primer :
Keperawatan Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan asesmen
penyakit, status psikologis, mental, sosial, bio, psiko, social, spiritual
ekonomi dan budaya pemeriksaan fisik, dan budaya.
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional :
bartel index, risiko jatuh, risiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge planning.
2. Laboratorium Darah Lengkap Varian
C - Reactive Protein (CRP)
3. Radiologi/Imaging Rontgen dada PA
4. Asesmen Lanjutan
a.  Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian / Follow up
Dokter non DPJP/ Dokter Ruangan Atas Indikasi / Emergency
b.  Asesmen TTV dan status nutrisi : nafsu makan, mual, Dilakukan dalam 3 Shif,
Keperawatan muntah, diare, konstipasi
c.  Asesmen Gizi Tenaga Gizi (Nutrisionis / Dietisien) Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik / klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48 jam.
d. Asesmen Farmasi Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
Rekonsiliasi Obat farmasi yang sesuai hasil
Telaah dan Rekonsiliasi obat.
5.  Diagnosis
a. Diagnosis Medis Bronkopneumonia
b. Diagnosis Hipertermia Masalah keperawatan yang
Keperawatan a. Gangguan pertukaran gas dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
b. Ketidakefektifan pola nafas perawat penanggung jawab.
c. Resiko ketidakmampuan aktifitas Mengacu pada diagnosis NANDA.
Int
c. Diagnosis Gizi Peningkatan kebutuhan zat gizi energi berkaitan Sesuai dengan data asesmen,
dengan meningkatnya kebutuhan untuk menjaga kemungkinan saja ada
suhu tubuh ditandai dengan asupan tidak adekuat, diagnosis lain atau diagnosis
demam (NI - 1.1) berubah selama perawatan.
6. Discharge Planning Identifikasi Kebutuhan Edukasi &
Latihan Selama Perawatan.
Identifikasi Kebutuhan di rumah. Program pendidikan pasien
Hand Hygiene dan keluarga.
7. Edukasi Terintegrasi
a. Edukasi / Informasi Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
Medis berdasarkan kebutuhan dan
juga berdasarkan Discharge
Planning.
Rencana terapi Pengisian formulir informasi dan
edukasi terintegrasi oleh pasien
dan atau keluarga.
Informed Consent
b. Edukasi & Diet lambung bentuk saring atau lambung Edukasi gizi dilakukan saat awal
Konseling Gizi masuk dan atau pada hari ke 4
atau hari ke 5
c. Edukasi Keperawatan Konseling nutrisi / pola makan
Pola istirahat
Pola hidup sehat
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
d. Edukasi Farmasi Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan pasien
Konseling Obat meminum / menggunakan obat.
Pengisian Fomulir Informasi Lembur Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga / Pasien
dan Edukasi terintegrasi
8.  Terapi / Medikamentosa
a. Injeksi Inj. Ampicilin Varian
Inj. Gentamicin
Inj. Ceftriaxone
b. Cairan Infus RL Varian
Nebulasi B2 agonis dan atau NaCl
Kaen 1B
c.  Obat Oral Simptomatik : Antipiretik paracetamol bila demam Varian
9.  Tata Laksana / Intervensi
a. Tata Laksana /
Intervensi Medis
b. Tata Laksana / Fever Treatment Mengacu pada NIC
Intervensi Keperawatan Fluid Management
Infection Control
Medication Management
Vital Sign Monitoring
Nutritional Therapy
Nutritional Counseling
Nutritional Monitoring
c. Tata Laksana / Pemenuhan kebutuhan nutrisi / gizi Bentuk makanan, kebutuhan zat
Intervensi Gizi Diet makanan lunak atau makanan saring (diet gizi disesuaikan dengan usia dan
lambung) kondisi klinis anak
d. Tata Laksana / Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
Intervensi Farmasi
10. Monitoting & Evaluasi
a. Dokter DPJP Asesmen Ulang & Review Monitor perkembangan pasien
Verifikasi Rencana Asuhan
b. Keperawatan Monitoring tanda vital Mengacu pada NOC
Monitoring status hidrasi pasien meliputi balance
cairan, terapi intervena dan tanda - tanda dehidrasi
Monitoring tindakan pencegahan infeksi yang
harus dilakukan oleh pasien dan keluarga selama
perawatan
Monitoring pemberian obat antipiretik
Monitoring status nutrisi pasien dan nilai balance
intake dan outtake
Diet yang diberikan tepat dan tidak ada gejala
kontipasi atau diare
Monitoring tanda-tanda kurang nutrisi
Monitoring hasil laboratorium yang meliputi nilai
albumin, protein total, hemoglobin, imfosit, dan
elektrolit.
c. Gizi Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan
Monitoring Antropometri tanda gejala yang akan dilihat
kemajuannya. Monev pada hari ke
Monitoring biokima 4 atau ke 5 kecuali asupan
makanan
Monitoring Fisik / Klinis terkait Mengacu pada IDNT (Internasional
Dietetic & Nutrition Terminology)
d. Farmasi Monitoring interaksi obat Menyusun Software Interaksi
Monitoring efek samping obat Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan terapi obat farmasi yang sesuai
11. Mobilisasi / Rehabilitasi
a. Medis
b. Keperawatan Mobilisasi bertahap dari miring kiri dan kanan, Tahap mobilisasi sesuai kondisi
duduk bersandar di tempat tidur, duduk berjuntai, pasien
berdiri dan berjalan.
c. Fisioterapi
12. Outcome / Hasil
a. Medis Perawat ICU dan penggunaan ventilator bila
terdapat gagal nafas
b. Keperawatan Monitor suhu, nafas, pergerakan dinding dada, Mengacu pada NOC
suara nafas
Hydration
Infection Saverity
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
Medication Responses Dilakukan dalam 3 shif
Vital Signs
Nutritional Status
Nutritional Status : Biochemical measure
Nutritional energy
c. Gizi Asupan makan ≥ 80 % Status gizi berdasarkan
Optimalisasi status gizi antropometri, biokimia, fisik/klinis
d. Farmasi Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
Obat rasional pasien
13. Kriteria Pulang Umum : tanda vital baik, intake baik, mobilisasi Status pasien / tanda vital sesuai
baik.
Khusus : pemeriksaan fisik dan penunjang dengan PPK
kembali normal
14. Rencana Pulang/ Resume medis & keperawatan Pasien membawa resume
Edukasi Pelayanan Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan perawatan / surat rujukan / surat
Lanjutan umum pasien kontrol / homecare saat pulang
Surat pengantar kontrol

Prabumulih, …………………………………..
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

VARIASI PELAYANAN
TANGGAL ALASAN
YANG DIBERIKAN

Keterangan : Yang harus dilakukan Bila sudah dilakukan



Bisa Dilakukan/ Bisa X Bila tidak dilakukan
Tidak
\
(Internasional
udah dilakukan
CLINICAL PATHWAY No. Formulir :
KSM BEDAH
No. RM :
RSUD PRABUMULIH
APENDISITIS AKUT

Nama Pasien : ………………………… BB/TB : ………. Kg / …….. Cm Lama Rawat : …….…..…Hari


Jenis Kelamin : ………………………… Tgl. Masuk : ……………................. Rencana Rawat : …….…..…Hari
Tanggal Lahir / Umur : ………………………… Tgl. Keluar : ……………................. R. Rawat / Kelas : …….…..…
Diagnosis : ………………………… Kode ICD : …………….................

HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
1. Asesmen Awal
a. Asesmen Awal Medis Dokter IGD Pasien masuk melalui IGD
Dokter Spesialis Pasien masuk melalui RJ
b. Asesmen Perawat Primer :
Keperawatan Alasan utama masuk rumah sakit, riwayat Dilanjutkan dengan asesmen
penyakit, status psikologis, mental, sosial, bio, psiko, social, spiritual
ekonomi dan budaya pemeriksaan fisik, dan budaya.
tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, riwayat
alergi, skrining gizi, nyeri, status fungsional :
bartel index, risiko jatuh, risiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge planning.
2. Laboratorium Darah Lengkap
3. Radiologi/Imaging USG
Thorax AP Usia > 40 tahun
4. Konsultasi Penyakit Dalam, Anastesi
5. Asesmen Lanjutan
a.  Asesmen Medis Dokter DPJP Visite harian / Follow up
Dokter non DPJP/ Dokter Ruangan Atas Indikasi / Emergency
b.  Asesmen Perawat Penanggungjawab Dilakukan dalam 3 Shif,
Keperawatan
c.  Asesmen Gizi Tenaga Gizi (Nutrisionis / Dietisien) Lihat risiko malnutrisi melalui
skrining gizi dan mengkaji
data antropometri, biokimia,
fisik / klinis, riwayat makan
termasuk alergi makanan
serta riwayat personal.
Asesmen dalam waktu 48 jam.
d. Asesmen Farmasi Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi
Rekonsiliasi Obat farmasi yang sesuai hasil
Telaah dan Rekonsiliasi obat.
6.  Diagnosis
a. Diagnosis Medis Apendistis Akut
b. Diagnosis Nteri Akut Masalah keperawatan yang
Keperawatan Hipertermia dijumpai setiap hari. Dibuat oleh
Mual perawat penanggung jawab.
Risiko intoleran aktifitas
c. Diagnosis Gizi Prediksi suboptimal asupan energi berkaitan Sesuai dengan data asesmen,
rencana tindakan bedah/operasi ditandai dengan kemungkinan saja ada
asupan energi lebih rendah dari kebutuhan diagnosis lain atau diagnosis
berubah selama perawatan.
7. Discharge Planning Informasi tentang aktivitas yang dapat dilakukan Program pendidikan pasien dan
sesuai dengan tingkat kondisi pasien. keluarga
Terapi yang diberikan meliputi kegunaan obat,
dosis dan efek samping.
Diet yang dapat dikonsumsi selama pemulihan
kondisi yaitu diet lunak yang tidak merangsang
dan tinggi energi protein.
Anjurkan untuk istirahat
8. Edukasi Terintegrasi
a. Edukasi / Informasi Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberi asuhan
Medis berdasarkan kebutuhan dan
juga berdasarkan Discharge
Planning.
Rencana terapi Pengisian formulir informasi dan
edukasi terintegrasi oleh pasien
dan atau keluarga.
Informed Consent
b. Edukasi & Diet pra dan pasca bedah makan cair saring lunak Edukasi gizi dilakukan saat awal
Konseling Gizi makan biasa TETP setelah operasi bertahap masuk
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
c. Edukasi Keperawatan a. Kemampuan melakukan ADL secara mandiri Pengisian formulir informasi dan
b. Manajemen nyeri edukasi terintergrasi oleh pasien
c. Tanda-tanda dan atau keluarga.
d. Diet selama perawatan
e. Teknik meredakan mual
d. Edukasi Farmasi Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan pasien
Konseling Obat meminum / menggunakan obat.
Pengisian Fomulir Informasi Lembur Edukasi Terintegrasi Di TTD Keluarga / Pasien
dan Edukasi terintegrasi
9.  Terapi / Medikamentosa
a. Injeksi Ketorolac 3x10 mg Varian
Cefoperazone 2x1 gr
b. Cairan Infus RL Varian
c.  Obat Oral Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali/oral Varian
10.  Tata Laksana / Intervensi
a. Tata Laksana / Apendictomi
Intervensi Medis
b. Tata Laksana / a. Manajemen nyeri Mengacu pada NIC
Intervensi Keperawatan b. Terapi relaksasi
c. Pengobatan demam
d. Manajemen cairan
e. Kontrol infeksi
f. Manajemen pengobatan
g. Monitoring tanda -tanda vital
h. Manajemen mual
i. Manajemen energi
j. Self Care Assistance
k. Pemasangan infus
l . Medikasi IV
m. Persiapan operasi, edukasi, persiapan fisik :
mandi, penyiapan organ, enema, ganti pakaian,
perlepasan perhiasan, persetujuan tindakan.
n. Perawatan luka
c. Tata Laksana / Bertahap diet cair, saring, lunak/makan biasa Bentuk makanan, kebutuhan zat
Intervensi Gizi tinggi energi dan tinggi protein (TETP) selama gizi disesuaikan dengan usia dan
pemulihan. kondisi klinis secara bertahap.
d. Tata Laksana / Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
Intervensi Farmasi
11. Monitoting & Evaluasi
a. Dokter DPJP Asesmen Ulang & Review Monitor perkembangan pasien
Verifikasi Rencana Asuhan
b. Keperawatan a. Monitoring penurunan skala nyeri pasien Mengacu pada NOC
b. Monitoring implementasi mandiri teknik relaksasi
untuk menurunkan nyeri
c. Monitoring tanda-tanda vital
d. Monitoring status hidrasi pasien meliputi balance
cairan, terapi intervena dan tanda-tanda dehidrasi
e. Infeksi yang harus dilakukan oleh pasien dan
keluarga selama perawatan
f. Monitoring pemberian obat antipiretik
g. Monitoring frekuensi mual pasien
h. Monitoring implementasi pasien dalam
mengurangi mual
i. Monitoring kondisi kelemahan, ketidaknyamanan
yang dialami oleh pasien
j. Membantu pasien dalam melakukan ADL
k. Monitoring pelaksanaan ADL yang dilakukan
pasien dengan bantuan keluarga atau mandiri.
c. Gizi Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan
Monitoring Antropometri tanda gejala yang akan dilihat
kemajuannya.
Monitoring biokima Mengacu pada IDNT (Internasional
Dietetic & Nutrition Terminology)
Monitoring Fisik / Klinis terkait

d. Farmasi Monitoring interaksi obat Menyusun Software Interaksi


Monitoring efek samping obat Dilanjutkan dengan intervensi
Pemantauan terapi obat farmasi yang sesuai
HARI RAWAT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
12. Mobilisasi / Rehabilitasi
a. Medis
b. Keperawatan Dibantu sebagian/mandiri Tahap mobilisasi sesuai kondisi
pasien
c. Fisioterapi
13. Outcome / Hasil
a. Medis Demam Hilang
Nyeri abdomen hilang/berkurang
b. Keperawatan a. Kontrol nyeri Mengacu pada NOC
b. Effect Distructive Nyeri
c. Level nyeri
d. Thermoregulation
e. Hydration
f. Saverity infeksi
g. Respon pengobatan
h. tanda-tanda vital
i. Kontrol mual dan muntah
j. Effect distructive mual dan muntah
k. konservasi energi
l. ADL
c. Gizi Asupan makan ≥ 80 % Status gizi berdasarkan
antropometri, biokimia, fisik/klinis
d. Farmasi Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan kualitas hidup
Obat rasional pasien
14. Kriteria Pulang Tanda vital normal Status pasien / tanda vital sesuai
sesuai NOC
15. Rencana Pulang/ Resume medis & keperawatan Pasien membawa resume
Edukasi Pelayanan Penjelasan diberikan sesuai dengan keadaan perawatan / surat rujukan / surat
Lanjutan umum pasien kontrol / homecare saat pulang
Surat pengantar kontrol

Prabumulih, …………………………………..
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

VARIASI PELAYANAN
TANGGAL ALASAN
YANG DIBERIKAN

Keterangan : Yang harus dilakukan Bila sudah dilakukan



Bisa Dilakukan/ Bisa X Bila tidak dilakukan
Tidak
NGAN

ui RJ

w up

iagnosis
NGAN

T (Internasional
NGAN

rifikasi

sudah dilakukan
tidak dilakukan

Anda mungkin juga menyukai