Pengaruh Gel Ekstrak Daun Binahong Anredera Cordif PDF
Pengaruh Gel Ekstrak Daun Binahong Anredera Cordif PDF
Jannatus Salis Sa’diyah1*, Dewi Ayu Septiana1, Nanda Nailul Farih1, Juwita Raditya
Ningsih1
1
Departemen Biomedis dan Biologi Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Indonesia
*korespondensi: jannatussalissadiyah@gmail.com
Submisi: 22 Juni 2019; Penerimaan: 10 April 2020; Publikasi online: 30 April 2020
DOI: 10.24198/jkg.v32i1.26885
ABSTRAK
Pendahuluan: Pencabutan gigi di dunia kedokteran gigi adalah tindakan yang sering dilakukan.
Pasca terjadinya pencabutan gigi, maka tulang pada soket akan rusak. Penyembuhan tulang ditandai
dengan terbentuknya sel-sel osteoblas baru. Daun binahong merupakan daun yang mengandung flavonoid,
alkaloid, terpenoid, asam askorbat, saponin, tanin dan asam oleanolik. Kandungan dari daun binahong
dapat meningkatkan jumlah osteoblas pasca pencabutan gigi. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis
pengaruh pemberian gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) konsentrasi 5% terhadap peningkatan
osteoblas pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi. Metode: Jenis penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental laboratorium murni dengan rancangan post test only control group design. Subyek
penelitian berupa 45 ekor tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok gel ekstrak daun binahong,
kontrol negatif dan kontrol positif. Gigi insisivus sentral kiri rahang bawah dilakukan pencabutan gigi
kemudian diaplikasikan gel ekstrak daun binahong 5%, CMC-Na 1% dan iod gliserin. Tikus diterminasi
pada hari ke 3,5,7,14 dan 21 pasca dilakukan pencabutan gigi untuk selanjutnya dibuat preparat histologis
dengan pengecatan hematoksilin eosin. Jumlah sel osteoblas dihitung dengan optilab dan software image
raster. Hasil: Hasil uji parametrik one way anova menunjukan terdapat perbedaan jumlah osteoblas yang
bermakna antar kelompok (p<0,05) pada masing-masing hari. Hasil LSD (Least Significance Different)
menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada hari ke 5,7, 14 dan 21 antara kelompok
perlakuan dengan kontrol negatif dan terdapat perbedaan yang bermakna pada hari ke 7 dan 14 antara
kelompok perlakuan dan kontrol positif. Simpulan: Gel ekstrak daun binahong konsentrasi 5% berpengaruh
dalam meningkatkan jumlah sel osteoblas pasca dilakukan pencabutan gigi.
Kata kunci: Pencabutan gigi, gel ekstrak daun binahong, osteoblas.
9
Pengaruh gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) 5% terhadap peningkatan osteoblas (Sa’diyah dkk.)
10
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2020;32(1):9-15.
Muhamadiyah Surakarta. Bahan dibuat dalam diserap secara cepat kedalam jaringan sehingga
sediaan serbuk kemudian dimaserasi atau dapat mempercepat proses penyembuhan. Tikus
direndam kedalam percolator dengan etanol 70% diterminasi pada hari ke 3,5,7,14 dan 21 pasca
sebanyak 2 liter selama 5 hari dengan sesekali dilakukan pencabutan gigi kemudian diambil
diaduk dengan spatula. Dilakukan penyaringan rahang bawahnya untuk dibuat preparat histologis
untuk memisahkan residu dan hasil filtratnya dengan pengecatan hematoksilin eosin.
dengan menggunakan kertas flanel. Filtrat yang Jumlah sel osteoblas dihitung dengan
dihasilkan kemudian dilakukan evaporasi pada optilab pada mikroskop dan software image raster.
suhu 50oC selama 9 jam dengan menggunakan Uji yang digunakan yaitu uji parametrik dengan
vaccum rotary evaporator. Evaporasi berfungsi menggunakan uji One Way Anova dengan SPSS
untuk memisahkan larutan pelarut dengan ekstrak 20. Syarat dapat dilakukanya uji parametrik one
binahong sehingga didapatkan ekstrak daun way anova yaitu data harus terdistribusi normal
binahong yang kental. dan varian data harus homogen. Uji normalitas
Ekstrak daun binahong kemudian dibuat yang digunakan adalah uji Shapiro wilk dan uji
sediaan gel dengan dicampurkan CMC-Na 1%. homogenitas menggunakan uji Levene’s test. Uji
Subyek penelitian berupa 45 ekor tikus dengan homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah
usia 4-9 minggu, berat badan 200-250 gram dan varian dari data homogen atau tidak. Kegiatan
jenis kelamin jantan, dibagi menjadi 3 kelompok, penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik
yaitu kelompok gel ekstrak daun binahong, kontrol (ethical approval) untuk menggunakan hewan
negatif dan kontrol positif. Penelitian yang pernah uji tikus strain wistar dari Rumah Sakit Umum
dilakukan oleh Khairunnisa pada tahun 2018 Daerah Moewardi Surakarta dengan nomor 74/I/
dengan menggunakan hewan uji berupa tikus HREC/2019.
wistar untuk dilakukan pencabutan gigi insisivus
rahang bawah, karena gigi insisivus rahang bawah HASIL
tikus memiliki ukuran yang lebih besar dan panjang
sehingga mudah untuk dilakukan pencabutan Sampel sejumlah 45 ekor tikus putih (Rattus
gigi. Gigi insisivus kiri rahang bawah dilakukan norvegicus) strain wistar telah dilakukan perhitungan
pencabutan gigi kemudian diaplikasikan gel ekstrak jumlah osteoblas dengan menggunakan mikroskop
daun binahong 5% (kelompok perlakuan), CMC- optilab dan software image raster. Rata-rata dan
Na 1% (kontrol negatif) dan iod gliserin (kontrol standar deviasi hasil perhitungan jumlah osteoblas
positif) selama 10 menit. Pengaplikasian bahan pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan
pada masing-masing kelompok dilakukan satu gigi tikus disajikan dalam grafik 1.
kali pasca dilakukan pencabutan gigi selama 10 Hasil rata-rata jumlah osteoblas dari
menit. Gel memiliki sifat first pass metabolism yang gambar diatas (Gambar 1) menunjukkan bahwa
artinya mampu menyerap kedalam jaringan dengan sel osteoblas belum mulai terbentuk pada hari
cepat. Pengaplikasian gel selama 10 menit mampu ke-3. Jumlah sel osteoblas pada masing-masing
Perlakuan
Kontrol negatif
Kontrol Positif
11
Pengaruh gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) 5% terhadap peningkatan osteoblas (Sa’diyah dkk.)
kelompok mengalami peningkatan mulai dari hari kelompok pada hari ke-3 adalah nol (0). Hasil uji
ke 5 hingga ke 21. Jumlah sel osteoblas pada homogenitas dengan menggunakan uji Levene’s
kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan test menunjukkan bahwa semua data homogen
dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif. karena semua data pada hari ke-5, ke-7, ke-14 dan
Hasil uji normalitas dari data yang telah ke-21 memiliki p-value >0,05. Data yang sudah
dianalisis dengan menggunakan software SPSS terdistribusi normal dan homogen, kemudian
20 secara keseluruhan diketahui data terdistribusi dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu One Way
normal yang dianalisis dengan uji Shapiro Anova.
wilk (jumlah sampel < 50). Hasil uji Shapiro Hasil uji parametrik One Way Anova, pada
wilk menunjukkan bahwa p-value dari masing- hari ke-5, ke-7, ke-14 dan ke-21 menunjukkan
masing kelompok dalam beberapa hari >0,05 p-value <0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat
kecuali pada hari ke-3 karena data dari semua perbedaan yang bermakna antar kelompok. (tabel 1).
A B C
D E F
G H I
J K L
M N O
Gambar 2. (A) Perlakuan hari ke-3, (B) Kontrol negatif hari ke-3, (C) Kontrol positif hari ke-3; (D) Perlakuan hari ke-5, (E)
Kontrol negatif hari ke-5, (F) Kontrol positif hari ke -5; (G) Perlakuan hari ke-7, (H) Kontrol negatif hari ke-7, (I) Kontrol
positif hari ke -7; (J) Perlakuan hari ke-14, (K) Kontrol negatif hari ke-14 (L) Kontrol positif hari ke 14; (M) Perlakuan hari
ke-21, (N) Kontrol negatif hari ke-21(O) Kontrol positif hari ke 21; (perbesaran 100x)
12
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2020;32(1):9-15.
Tabel 1. Hasil uji One Way Anova jumlah osteoblas perbedaan jumlah osteoblas antara kelompok
Hari ke- Sig. perlakuan dan kontrol positif. Hal ini menunjukkan
5 0,050* bahwa gel ekstrak daun binahong memiliki
7 0,000* kemampuan yang setara dengan iod gliserin.
14 0,001* Pada kelompok perlakuan dan kontrol negatif
21 0,006* menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna
Keterangan: * (p-value <0,05) : terdapat perbedaan yang (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa gel ekstrak
bermakna daun binahong mampu mempercepat proliferasi
dan diferensiasi sel osteoprogenitor menjadi sel
Tabel 2. Ringkasan analisis LSD osteoblas antar kelompok
perlakuan dalam berbagai hari pengamatan
osteoblas dibandingkan dengan kontrol negatif.
Kelompok Hari Pengamatan Sig.
Hari ke-7 pasca pencabutan gigi masih terjadi
proliferasi sel osteoblas serta terbentuknya woven
5 0,019*
bone dimulai dari bagian tepi soket. Osteoblas ini
7 0,000*
Perlakuan-Kontrol Negatif akan membantu proses mineralisasi soft callus
14 0,000*
dengan cara mensekresi matriks (kolagen tipe l)
21 0,003*
yang nantinya akan menjadi woven bone. Uji LSD
5 0,104
menunjukkan bahwa antara kelompok perlakuan
7 0,025*
Perlakuan-Kontrol Positif dan kontrol positif terdapat perbedaan yang
14 0,042*
bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa gel ekstrak
21 0,487
Keterangan: * (p-value <0,05) : terdapat perbedaan yang
daun binahong mampu meningkatkan proses
bermakna proliferasi dan diferensiasi osteoblas.
Hari ke-14 pasca dilakukan pencabutan
Uji selanjutnya yaitu uji Post hoc dengan gigi terjadi aktivitas perubahan woven bone
menggunakan LSD (Least Significant of Difference) menjadi lamellar bone oleh sel osteoblas. Aktivitas
untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki osteoblas dan osteoklas akan mengubah tulang
perbedaan yang bermakna.Hasil uji disajikan pada yang belum matang (woven bone) menjadi lamellar
tabel 2. bone. Osteoklas mampu merusak sel-sel yang
rusak pada soket pasca dilakukan pencabutan
PEMBAHASAN yang kemudian akan diganti oleh osteoblas untuk
membentuk tulang baru. Uji LSD menunjukkan
Hari ke-3 pasca pencabutan gigi bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara
terjadi diferensiasi sel mesenkim menjadi sel kelompok perlakuan dengan kontrol positif dimana
osteoprogenitor. Sel osteoprogenitor berasal dari gel ekstrak daun binahong mampu mempercepat
jaringan mesenkim yang berada pada sumsum proliferasi osteoblas.
tulang yang diferensiasinya dipengaruhi oleh Hari ke-21 pasca pencabutan gigi terlihat
parathyroid hormone (PTH), dengan memproduksi adanya spikula-spikula yang memadat menjadi
osteocalcin, bone sialoprotein dan extracellular trabekula tulang. Hari ke-21 ini osteoblas sudah
matrix proteins spesifik untuk tulang. Hari ke-3 mulai terjebak didalam trabekula tulang dan
pasca pencabutan gigi pada semua kelompok selanjutnya membentuk osteoid. Deposisi garam
belum terlihat adanya sel osteoblas yang baru. kalsium akan terjadi dengan diawali pembentukan
Hal ini menunjukkan bahwa gel ekstrak daun kristal berupa pulau kecil atau spikula kemudian
binahong tidak mempercepat proses diferensiasi akan membentuk osteon dengan sistem Harver.
sel mesenkim menjadi sel osteoprogenitor. Saat osteoid terbentuk, beberapa sel osteoblas
Hari ke-5 pasca pencabutan pada masing- terperangkap dalam osteoid dan selanjutnya
masing kelompok terlihat adanya osteoblas yang disebut osteosit. Uji LSD pada hari ke 21
baru pada bagian tepi soket. Pada hari ke-5 menunjukkan antara kelompok perlakuan dengan
terjadi proliferasi sel osteoprogenitor menjadi sel kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan
osteoblas. Uji LSD menunjukkan bahwa antara yang bermakna.
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol positif Hari ke-21 pasca pencabutan gigi terlihat
didapatkan p-value >0,05 sehingga tidak terdapat adanya spikula-spikula yang memadat menjadi
13
Pengaruh gel ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) 5% terhadap peningkatan osteoblas (Sa’diyah dkk.)
trabekula tulang. Hari ke-21 ini osteoblas sudah dapat menginduksi mesechymal stem cell untuk
mulai terjebak didalam trabekula tulang dan berproliferasi menjadi osteoblas. Mekanisme
selanjutnya membentuk osteoid. Deposisi garam vitamin C dapat menginduksi proliferasi osteoblas
kalsium akan terjadi dengan diawali pembentukan yang dimediasi oleh sintesis kolagen tipe I,
kristal berupa pulau kecil atau spikula kemudian interaksi antara alpha2 dan beta1-integrin, aktivasi
akan membentuk osteon dengan sistem Harver. dari mitogen-activated protein kinase pathway dan
Saat osteoid terbentuk, beberapa sel osteoblas fosforilasi osteoblas-specific-transcription factors.
terperangkap dalam osteoid dan selanjutnya Vitamin C dapat menginduksi ekspresi EB1 (end
disebut osteosit. Uji LSD pada hari ke 21 binding protein 1) untuk menstabilisasi β-catenin
menunjukkan antara kelompok perlakuan dengan signaling pada wnt pathway, β-catenin signaling
kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan yang stabil penting untuk ekspresi gen osteoblas
yang bermakna. Hal ini dapat disebabkan yang dimediasi oleh runx2.16
pertumbuhan osteoblas yang mulai stabil pada Peneliti menyarankan untuk dilakukan
kelompok perlakuan dimana osteoblas sudah penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
mulai terjebak didalam matriks menjadi osteosit mekanisme spesifik dari aktivitas zat aktif daun
dibandingkan dengan kontrol positif yang masih binahong terhadap jumlah sel osteoblas pada
terus menunjukkan peningkatan lebih tinggi dimana proses penyembuhan luka, perlu dilakukan
deposisi matriks tulang oleh osteoblas menjadi penelitian lebih lanjut terkait stabilisasi, daya
osteosit masih sedikit dibandingkan kelompok sebar dan homogenitas pada bahan ekstrak daun
perlakuan. binahong konsentrasi 5% dan perlu dilakukan
Hal ini dikarenakan kandungan zat aktif penelitian lebih lanjut pada waktu lebih dari 21 hari
yang terkandung dalam daun binahong. Flavonoid untuk mengetahui jumlah puncak proliferasi dan
pada daun binahong mampu mempercepat proses diferensiasi sel osteoblas.
diferensiasi osteoblas menjadi osteosit pada proses
osteogenesis. Flavonoid diklasifikasikan sebagai SIMPULAN
fitoestrogen karena memiliki kemiripan aktivitas
yang sama dengan estrogen. Fitoestrogen juga Pemberian gel ekstrak daun binahong
berperan sebagai zat alternatif yang efektif untuk (Anredera cordifolia) konsentrasi 5% memiliki
mencegah kerusakan tulang akibat defisiensi pengaruh terhadap peningkatan osteoblas pada
estrogen.14 Flavonoid merupakan polisakarida yang proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi
terdiri atas glikosaminoglikan yang memiliki sifat tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar.
osteokonduktif sel sehingga dapat menstimulasi
pembentukan osteblas dan menurunkan aktivitas DAFTAR PUSTAKA
osteoklas dengan cara menghambat aktivitas IL-6.15
Flavonoid mampu menstimulasi proliferasi 1. Windrawati NM, Mintjelunngan C, Pangemanan
sel osteoblas menjadi osteosit dengan cara DHC. Gambaran perawatan gigi dan mulut
meningkatkan aktivitas reseptor-reseptor estrogen pada bulan kesehatan gigi nasional periode
dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti TGF- Tahun 2011 dan 2014 di RSGM UNSRAT.
1 sehingga dapat menstimulasi proliferasi dari sel e-Gigi 2015:3:266–72. DOI: 10.35790/
osteoblas. Selain itu, flavonoid juga berperan dalam eg.3.2.2015.8766
mencegah kematian sel dan sebagai antiinflamasi 2. Ningsih JR. Ilmu dasar kedokteran gigi.
sehingga dapat mempercepat waktu inflamasi dan Surakarta: Muhammadiyah University Press.
mempercepat memasuki fase proliferasi sel.11 2018.
Daun binahong memiliki kandungan 3. Hamzah Z, Kartikasari N. Pencabutan gigi
asam askorbat atau biasa yang dikenal yang irrasional mempercepat penurunan
dengan vitamin C yang berperan dalam proses struktur anatomis dan fungsi tulang alveolar.
pembentukan tulang baru atau osteogenesis Stomatognatik JKG Unej 2015:12(2):61–6.
untuk mempercepat pertumbuhan dan proliferasi 4. Koraag JR, Leman MA, Siagian KV. Efektivitas
osteoblas. Osteoprogenitor akan berkembang perasan daun pepaya terhadap jumlah
menjadi osteoblas dalam periosteum.4 Vitamin C osteoblas pasca pencabutan gigi pada tikus
14
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. April 2020;32(1):9-15.
15