Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA BIOGAS
(PLTBg)

Disusun Oleh :

Nama : Alya Franciska Sulistyo

NIM : 17/415729/SV/13594

Kelas :A

PROGRAM DIPLOMA TEKNOLOGI LISTRIK


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Populasi manusia dan jumlah peternakan di Indonesia semakin tahun
semakin meningkat.Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) 2013 jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai
265 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan
131,88 juta jiwa perempuan. Berdasarkan data Lokadata, sapi, kambing,
domba adalah tiga hewan ternak dengan populasi tertinggi dalam catatan
Kementerian Pertanian semenjak 2013 sampai 2017. Populasi sapi terus naik
semenjak 2013. Pada 2013, jumlah sapi yang tercatat 12 ribu ekor dan ada
tahun 2016, jumlah sapi tercatat di angka 16 ribu ekor lebih.
Penambahan jumlah tersebut menyebabkan tingkat pencemaran 
lingkungan yang tinggi antara lain menyebabkan bau tidak sedap yang
mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar, endemik bibit penyakit, dan
air resapan tanah dan sungai menjadi beracun dan bau.
Kotoran/tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk
bakteri koli-tinja. Sebagian diantaranya tergolong sebagai mikroba patogen,
seperti bakteri Salmonelatyphi penyebab demam tifus, bakteri Vibrio
cholerae penyebab kolera, virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab
polio. Dalam kotoran sapi terkandung gas metana (CH4) apabila dibuang
secara bebas keatmosfir akan menyebabkan efek rumah kaca, proses ini
berakibat suhu bumi menjadi tinggi, ini adalah yang disebut dengan
pemanasan global (global warming).
Alasan diatas dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memanfaatkan
kotoran manusia/kotoran hewan daripada dibiarkan menumpuk. Salah satu
caranya adalah memanfaatkan biogas untuk sumber tenaga listrik. Kotoran
manusia/kotoran hewan dapat dijadikan sebagai bahan bakar PLTBg
sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan biogas?
b. Bagaimana biogas dapat menghasilkan listrik?
c. Bagaimana prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas?
d. Berapa efisiensi pembangkitan energinya?
e. Sesuaikah apabila PLTBg diterapkan di Indonesia?
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui tentang biogas
b. Untuk mengetahui bagaimana proses biogas dapat menghasilkan listrik
c. Untuk mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
d. Untuk mengetahui berapa besar efisiensi pembangkitan energinya
e. Untuk mengetahui apakah PLTBg sesuai jika diterapkan di Indonesia

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan kita tentang Pembangkit Listrik Tenaga Biogas.
BAB II
PEMBAHASAN

Sekarang ini masalah energi adalah masalah yang sangat diperhatikan di dunia.
Peningkatan permintaan energi di dunia semakin meningkat sedangkan sumber
energi terutama minyak semakin menipis. Apabila kita hanya mengandalkan minyak
sebagai sumber energi maka tentunya energi tidak akan terpenuhi sesuai
permintaan/kebutuhan. Oleh karena itu perlu adanya energi terbarukan untuk
memenuhi kebutuhan energi di masa yang akan datang. Salah satu energi alternatif
adalah biogas.
2.1. Biogas
Biogas adalah jenis gas yang dihasilkan oleh bahan organik seperti kotoran
ternak dan manusia, biomassa limbah pertanian atau campuran keduanya melalui
proses fermentasi anaerobik didalam suatu ruang pencerna (digester). Biogas
mengandung gas methan (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Gas methan
adalah komponen utama dalam gas methan karena memiliki nilai kalor yang
cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar. Karena memiliki
nilai kalor yang cukup tinggi itulah biogas ini dapat dimanfaatkan sebgai sumber
energi.
2.2. Proses Biogas Berubah Menjadi Listrik
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengubah biogas
menjadi listrik.
1. Biogas dapat digunakan secara langsung untuk memanaskan air dan
menghasilkan uap bertekanan. Uap air yang bertekanan tinggi ini kemudian
digunakan untuk menggerakkan generator turbin yang kemudian
menghasilkan listrik, seperti sistem pembangkit listrik konvensional yang
biasa digunakan.
2. Biogas dapat digunakan secara langsung untuk menggerakkan motor stirling.
Kelebihan dari metode ini adalah biogas yang digunakan tidak harus
dimurnikan terlebih dahulu karena motor stirling menggunakan sistem
pembakaran eksternal (yaitu proses pembakaran dilakukan di luar sistem
mesin) namun metode ini memiliki kelemahan pada efisiensinya yang
rendah.
3. Biogas digunakan sebagai bahan bakar pada generator yang menggunakan
BBM sebagai bahan bakarnya, baik diesel maupun bensin. Untuk metode
ini, generator dapat menggunakan biogas murni maupun menggunakan
sistem hibrid bersama dengan solar ataupun bensin.

Diantara ketiga metode di atas, metode ketiga adalah yang paling banyak
digunakan. Hal ini karena metode ini memungkinkan hibridisasi dengan bahan
bakar lain dan memiliki efisiensi yang paling tinggi. 
2.3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biogas

Tahap pertama adalah dari masuknya sampah organik padat (pupuk,


kotoran) yang diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ke tangki penyimpanan
kotoran. Sampah cair yang awalnya datang ke tangki utama, kemudian
dicampur. Selanjutnya sampah organik cair dipompa ke Pembangkit Listrik
Tenaga Biogas dengan pompa  atau jalur pipa dari tempat penyulingan sampah
organik cair. Dari tangki pencampuran dan keran biomasa disalurkan ke
digeste.r Selanjutnya biomasa didalam Digester diaduk. Pengadukan ini
biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin pengaduktipe “paddle giant”
atau pengaduk tipesubmersed.Biogas terdapat di gasholder, di
dalam gasholder, tekanan dan biogas dicampur sama
rata.Dari gasholder biogas terus dialirkan ke gas co-generation unit, disini
panas dan listrik  dapat diproduksi,

2.4. Efisiensi Pembangkitan Energi Biogas


Pakar peternakan dan Wakil Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah
Mada (UGM) Bidang Penelitian, Bambang Suwignyo berasumsi bahwa kotoran
sapi dan kerbau yang dihasilkan adalah 20 kilogram per ekor dan 345.700 ton per
hari. Diperkirakan seekor sapi menghasilkan 28 kg tinja per hari. Di dalam 1 kg
kotoran sapi terdapat ± 0,24 m³ biogas.
Potensi biogas = 0,24 m³ x banyaknya kotoran sapi
= 0,24 m³ x 3.457.000.000 kg
= 829.680.000 m³ biogas
Diketahui bahwa 1 m³ biogas dapat membangkitkan tenaga listrik sebesar 1,24
kWh, sehingga untuk 829.680.000 m³ biogas dapat membangkitkan energi
sebesar: Besar energi = banyak biogas x energi yang dibangkitkan per m³
= 829.680.000m³ x 1,24 kWh
= 1.028 GWh
= 1.028 GWh continues/hari

2.5. Apakah PLTBg Sesuai Jika Diterapkan Di Indonesia


Potensi sumber daya biomassa di Indonesia salah satu yang terbesar
dibandingkan negara lain, menurut laman Kementerian ESDM, potensinya
apabila dikembangkan adalah 50 Giga Watt (GW). Selain itu, data dari
(ZREU,2000) menyebutkan bahwa Indonesia memproduksi 146,7 Juta ton atau
setara 470 Giga Joule (GJ)biomassa per tahun yang mana sumber utamanya
berasal dari residu pertanian yaitu sebesar 150 GJ per tahun dan karet kayu 120
GJ per tahun. Berikut adalah sebaran potensi biomassa di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. PLTBG adalah instalasi pembangkit listrik dengan pemanfaatan biogas
sebagai bahan bakar yang dapat diperbaharui.
2. Kotoran sapi sebagai media penghasil biogas dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakarPLTBG sehingga mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Efisiensi energi biogas sangat besar dimana perharinya rata-rata dapat
menghasilkan 1.028 GW
4. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Indonesia sangat besar

3.2. Saran
1. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah maupun pihak swasta dengan
peternakan sapiuntuk pembangunan PLTBG.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang tempat yang tempat yang
berpotensi sangat besar untuk didirikan sebuah PLTBg
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Biogas
diakses pada tanggal 03 Maret 2019
2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/05/18/2018-jumlah-penduduk-
indonesia-mencapai-265-juta-jiwa
diakses pada tanggal 03 Maret 2019
3. https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/jumlah-ternak-di-indonesia-2013---
2017-1525445392
diakses pada tanggal 03 Maret 2019
4. http://phenomena13.blogspot.com/2016/11/pltb-pembangkit-listrik-tenaga-
biogas.html
diakses pada tanggal 03 Maret 2019
5. https://medium.com/@alfinfadhilah/mengupas-perkembangan-energi-biomassa-di-
indonesia-e8a9cf4cb7fc
diakses pada tanggal 03 Maret 2019
6. https://www.merdeka.com/uang/kotoran-sapi-kerbau-bantu-pemerintah-hemat-rp-
64-t-per-tahun.html
diakses pada tanggal 03 Maret 2019
7. https://www.researchgate.net/publication/309748760_Studi_Potensi_Pemanfaatan_
Biogas_Sebagai_Pembangkit_Energi_Listrik_di_Dusun_Kaliurang_Timur_Kelura
han_Hargobinangun_Pakem_Sleman_Yogyakarta
diakses pada tanggal 03 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai