Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ABDUL WAFI

MAKUL : Meth. Pembelajaran Kreatif

A. PENDAHULUAN

Latar Belakang Maslah


Pendidikan adalah salah satu bentuk dari perwujudan manusia yang sangat dinamis yang
akan mampu menjadi pengembangan potensi ilmu bagi para peserta didik dilain sisi penyakit
wabah virus korona COVID-19 atau lebih dikenal dengan sebutan Virus Korona pada saat ini
telah dihadapi oleh berbagai Negara di belahan dunia khususnya Negara kita yaitu Indonesia dan
yang saat ini telah meluas ke berbagai wilayah tanah air. Semua turut andil dalam menghindari
virus ini serta pemerintah pun memberlakukan pembatasan social berskala besar atau lebih
dikenal dengan PSBB guna memutus mata rantai virus Korona dan dalam perjalanan waktu
Indonesia telah sampai ke tahapan new normal pada saat ini.Pengertian dari New Normal adalah
tatanan kehidupan baru untuk beradaptasi atau berdampingan dengan virus ini demi memajukan
semua sektor perekonomian di Indonesia termasuk sektor pendidikan yang sebelumya dengan
sistem belajar mengajar bertatap muka langsung antara peserta didik dan guru dan kini hanya
dengan sebatas daring atau online saja.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah pada mini
riset ini sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis daring atau via online.

Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu adanya pembatasan masalah agar mini riset
ini lebih terfokus.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu adanya perumusan masalah ini adalah:
1. Bagaimana penerapan metode pembelajaran kreatif terhadap pendidikan karakter
dimasa pandemi?

Tujuan
Tujuan dari mini riset ini adalah agar mahasiswa mampu menyumbangkan ide dari
metode pembelajaran yang kreatif dan kritis terhadap pendidikan karakter dimasa
pandemi.

B. PEMBAHASAN
Mendikbud memutuskan untuk memindahkan PBM tatap muka menjadi pembelajaran
dengan system daring atau Online yang ditetapkan sebagai pembelajaran dirubah pada seluruh
pendidikan yang ada di Indonesia. Pembelajaran menuntut tenaga pendidik guna mencapai
inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran dirancang agar membawa peserta didik kepada nilai pengayatan dan
akhirnya pada pengamalan dan demikian semua yang dipelajari harus bermuatan pendidikan
karakter. Misi utama pendidikan tidak mendukung membuat peserta didik cerdas dari segi
intelektual namun juga berkarakter baik. Misi tersebut tetap harus menjalankan setiap metode
pembelajaran yang digunakan dengan baik serta pembelajaran yang berani. Pendidikan karakter
digunakan untuk menanamkan nilai-nilai yang menguntungkan, membentuk manusia secara
keseluruhan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, berpikir, berusaha, dan juga melatih
setiap potensi diri agar dapat berkembang menjadi Arah yang positif dan selain itu berkaitan
dengan dunia pendidikan, karakter pendidikan untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan.

Prinsip dari pendidikan karakter adalah pembelajaran yang dibuat agar peserta didik
dapat berpartisipasi aktif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif berpusat pada peserta didik
berarti peserta didik disetujui dalam proses belajar sebanyak mungkin. Tenaga pendidik berhasil
menuntun peserta didiknya agar aktif tanpa harus mengatakan bahwa ia harus aktif. Pendidik
juga perlu belajar tentang kegiatan belajar yang dapat menarik peserta didik aktif. Misalnya
merumuskan pertanyaan, mencari informasi, mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah
informasi yang sudah dimiliki, merekonstruksi data, menyajikan hasil sehingga dapat
menumbuhkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik melalui kegiatan belajar berani.

Pendidik itu sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengalaman
sosial yang lebih luas untuk membentuk karakter siswa. Hal itu karena karakter yang dihasilkan
tidak dibuat secara otomatis tetapi dikembangkan melalui yang dihasilkan. Berharap pendidiklah
yang berhasil mengembangkan karakter peserta. Para pakar pendidikan umumnya sependapat
tentang pentingnya peningkatan pendidikan karakter melalui jalur pendidikan Namun, berbeda
pendapat tentang tentang dan model pendidikannya. Inovasi yang dapat pendidik dilakukan
untuk menerapkan karakter pendidikan dalam pembelajaran dimulai dengan pembelajaran yang
menarik. Ingin tahu rasa ingin tahu peserta didik. Selanjutnya dalam pelaksanaannya, pendidik
dapat menerapkan kedisiplinan dengan menepati waktu belajar daring atau saat mendukung
tugas. Akhirnya, pendidik harus mampu berinovasi membuat pembelajaran berani ini sekreatif
mungkin membuat nilai-nilai karakter bisa diterapkan.
C. PENUTUP
Kesimpulan

Prinsip dari pendidikan karakter adalah pembelajaran yang dibuat agar peserta didik
dapat berpartisipasi aktif dan menyenangkan. Pendidik itu adalah sebagai fasilitator dalam
kegiatan belajar mengajar memiliki pengalaman sosial yang lebih luas untuk membentuk
karakter siswa. Hal itu karena karakter yang dihasilkan tidak dibuat secara otomatis tetapi
dikembangkan melalui yang dihasilkan. Berharap pendidiklah yang berhasil mengembangkan
karakter peserta.

Saran

Inovasi yang dapat pendidik dilakukan untuk menerapkan karakter pendidikan dalam
pembelajaran dimulai dengan pembelajaran yang menarik. Ingin tahu rasa ingin tahu peserta
didik. Selanjutnya dalam pelaksanaannya, pendidik dapat menerapkan kedisiplinan dengan
menepati waktu belajar daring atau saat mendukung tugas. Akhirnya, pendidik harus mampu
berinovasi membuat pembelajaran berani ini sekreatif mungkin membuat nilai-nilai karakter bisa
diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/covid-19

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan#:~:text=Pendidikan%20adalah%20pembelajaran
%20pengetahuan%2C%20keterampilan,tetapi%20juga%20memungkinkan%20secara
%20otodidak.

https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/4295688/mendikbud-luncurkan-merdeka-
belajar-episode-guru-penggerak-secara-daring

Anda mungkin juga menyukai