Anda di halaman 1dari 2

Prosedur ketika rate 35 T/h dan Salah Satu Boiler Trip

1. Segera tutup suplai steam ke jalur hot water di TC-677 dan di E-308
2. Ubah jalur steam ke kondensat di E-309
3. Potong stroke katalis ke 0% dan arahkan ke rate 25 T/h
4. Lakukan proses dilution di reaktor dengan target JI-241 & JI-251 ke 160 kW

Prosedur ketika rate 35 T/h dan Kedua Boiler Trip

1. Segera tutup suplai steam ke jalur hot water di TC-677 dan di E-308
2. Ubah jalur steam ke kondensat di E-309
3. Potong stroke katalis dan arahkan ke mode Cold Run atau ikuti prosedur SPR/PRO.01.15
tentang Penanganan Bila Tidak Ada Steam Secara Tiba-tiba

Prosedur ketika rate 35 T/h dan Absorption Chiller trip

1. Potong stroke katalis dan arahkan ke rate 25 T/h


2. Lakukan proses dilution di reaktor dengan target JI-241 & JI-251 ke 160 kW
3. Perhatikan di panel absorption chiller dan analisis penyebab trip di alarm history
4. Segera jalankan kembali absorption chiller jika semua premis telah terpenuhi

Skenario Trial Running P-207 A & B, A&C atau B&C, dan A/B/C

1. Running P-207 A & B


a. Perhatikan pompa mana yang sedang running (contoh P-207 A running), catat flow yang
terukur dan pressure suction dan discharge pompa
b. Jalankan pompa P-207 B, dan perhatikan perubahan pada flow, pressure suction dan
discharge, dan TC-242 A
2. Running P-207 A/B & C
a. Perhatikan pompa mana yang sedang running (contoh P-207 A running), catat flow yang
terukur dan pressure suction dan discharge pompa
b. Pastikan P-206 running dan melayani kebutuhan pendingin di R-202
c. Ubah jalur suction dan discharge P-207 C dari sebelumnya melayani R-202 menjadi ke R-
201 dengan menggunakan jalur terdahulu (gabung suction dan discharge P-207 A/B)
d. Lalu jalankan pompa P-207 C, dan perhatikan perubahan pada flow, pressure suction
dan discharge, dan TC-242 A
3. Running P-207 A, B, & C
a. Perhatikan pompa mana yang sedang running (contoh P-207 A running), catat flow yang
terukur dan pressure suction dan discharge pompa
b. Pastikan P-206 running dan melayani kebutuhan pendingin di R-202
c. Jalankan pompa P-207 B, dan perhatikan perubahan pada flow, pressure suction dan
discharge, dan TC-242 A
d. Ubah jalur suction dan discharge P-207 C dari sebelumnya melayani R-202 menjadi ke R-
201 dengan menggunakan jalur terdahulu (gabung suction dan discharge P-207 A/B)
e. Lalu jalankan pompa P-207 C, dan perhatikan perubahan pada flow, pressure suction
dan discharge, dan TC-242 A
4. Jika P-206 trip dan P-207 C sedang melayani ke R-201
a. Secara prinsip, hampir sama seperti SPR/PRO.01.05 tentang Penanganan Bila P-205
atau P-206 Shutdown
b. Jika P-206 trip dan P-207 C sedang melayani ke R-201, segera kembalikan jalur suction
dan discharge P-207 C untuk melayani ke R-202
c. Taruh TC-252 A dalam manual mode, dan atur OP sekitar 40 - 70%.
d. Segera turunkan stroke katalis ke 10%, dan tutup manual valve inlet ke D-201, lalu
stroke katalis ke 0% dan matikan pompa katalis.
e. Lakukan dilution di reactor dan arahkan ke normal shutdown
f. Kembali nyalakan pompa katalis dan injek katalis ketika TC-251 < 70 C (atau reaksi
cenderung turun)

Anda mungkin juga menyukai