Anda di halaman 1dari 8

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Tablet Tambah

Darah Untuk Mencegah Anemia: Literature Review


Syska Susanti Ningsih, Maria Magdalena Purba, Aida Kusnaningsih
Jurusan Keperawatan Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya,
Jalan George Obos No. 30, 32 Palangka Raya 73111 – Kalimantan Tengah
Korespodensi: syskasusanti27@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: : Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental dan
emosional. Kebutuhan makanan yang mengandung zat-zat gizi menjadi cukup besar . Kualitas hidup pada remaja
penting untuk terpenuhi. Apabila terjadi gangguan akibat masalah-masalah yang remaja alami maka akan berpengaruh
terhadap kondisi fisik, mental, maupun emosional. Masalah yang sering terjadi pada remaja adalah anemia. Anemia
ialah keadaan dimana masa eritrosit dan/atau massa hemoglobin (Hb) yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Metode: Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan satu database Google Scholar. Pencarian literatur
dilakukan pada bulan Maret—Mei 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
bukan dari pengamatan langsung, tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Kemudian
diperiksa dari judul, abstrak, teks lengkap, dan metodologinya untuk dinilai kelayakannya. Dari sepuluh jurnal, lima
bisa digunakan untuk literature review dan dilakukan analisis naratif dari temuan penelitian.
Hasil: Lima jurnal memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Remaja putri yang pengetahuannya baik tentang tablet tambah
darah cenderung patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Sedangkan remaja putri yang pengetahuannya
kurang tentang tablet tambah darah cenderung tidak patuh mengkonsumsi tablet tambah darah.
Kesimpulan: Faktor yang memengaruhi pengetahuan adalah informasi atau media masa informasi di peroleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal yang dapat mmeberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan
perubahan atau meningkatkan pengetahuan. Faktor yang mendasari terbentuknya sikap diantaranya pengetahuan,
pengalaman pribadi dan orang lain yang di anggap penting. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan sikap, sehingga
dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang. Oleh karena itu pengetahuan
remaja putri tentang tablet tambah darah perlu ditingkatkan
Kata kunci: pengetahuan dan sikap remaja putri, tablet tambah darah, pencegahan anemia

1. Pendahuluan
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik,
mental dan emosional. Kebutuhan makanan yang mengandung zat-zat gizi menjadi cukup besar
. Kualitas hidup pada remaja penting untuk terpenuhi. Apabila terjadi gangguan akibat
masalah-masalah yang remaja alami maka akan berpengaruh terhadap kondisi fisik, mental,
maupun emosional. Masalah yang sering terjadi pada remaja adalah anemia. Anemia ialah
keadaan dimana masa eritrosit dan/atau massa hemoglobin (Hb) yang beredar tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Masalah yang sering terjadi pada remaja adalah anemia. Anemia ialah keadaan dimana
masa eritrosit dan/atau massa hemoglobin (Hb) yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratorik dijabarkan sebagai
kejadian penurunan kadar hemoglobin, eritrosit dan hematocrit (Alfiyanah, 2010).
Angka kejadian anemia pada remaja putri di dunia masih cukup tinggi. World Health
Organization (WHO) (2011) menyatakan bahwa prevelensi anemia di dunia berkisar 40-80%
dengan prevalensi pada remaja putri di Asia mencapai 191 juta orang.
Anemia pada remaja putri usia 10-19 tahun di Indonesia menempati urutan kedelapan dari
sebelas negara di Asia, dengan prevalensi anemia sebanyak 7,5 juta orang. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013) kejadian anemia pada remaja putri di Indonesia
sebesar 37,1% dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 48,9%.
Kemenkes RI (2017) menyatakan persentase remaja putri yang mendapatkan TTD di
Indonesia masih sangat rendah yakni sebesar 10,3%. Upaya pemerintah dalam menanggulangi
anemia gizi tidak selalu berjalan dengan baik dan efektif. Selain ketersediaan TTD dan efek
samping yang ditimbulkan oleh tablet, terdapat faktor lainnya yang dapat memengaruhi
keefektifan program suplementasi besi yaitu dipengaruhi kualitas tablet tambah darah, cara
sosialisasi kapada remaja putri dan peran orangtua.

2. Metode
Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan satu database Google
Scholar. Pencarian literatur dilakukan pada bulan Maret—Mei 2020. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung,
tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Kemudian diperiksa
dari judul, abstrak, teks lengkap, dan metodologinya untuk dinilai kelayakannya. Dari sepuluh
jurnal, lima bisa digunakan untuk literature review dan dilakukan analisis naratif dari temuan
penelitian.

3. Hasil
Lima jurnal memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Remaja putri yang pengetahuannya baik
tentang tablet tambah darah cenderung patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.
Sedangkan remaja putri yang pengetahuannya kurang tentang tablet tambah darah cenderung
tidak patuh mengkonsumsi tablet tambah darah.

Tabel 1. Hasil Literature Review


No Penulis Tahun Volume Judul Metode (desain, sample, Hasil Penelitian Data base
angka variable, instrument,
analisis)
1 - Prasetya 2015 Vol 3 Pengetahuan - D= Jenis penelitian Pada hasil Google scholar
Lestari berhubungan analitik dengan analisis
- Widardo dengan metode survey melalui hubungan antara
- Sri Mulyani konsumsi tablet pendekatan cross pengetahuan
Fe saat sectional . dengan
menstruasi pada - S= Teknik konsumsi tablet
remaja putri di pengambilan sampel Fe pada
SMAN 2 secara total sampling. penelitian ini
Banguntapan Hal ini dikarenakan tidak ada
Bantul. No. 3. jumlah remaja putri hubungan yang
Vol. 3 kelas XI di SMA N 2 bermakna antara
Banguntapan Bantul kedua variable
hanya berjumlah 64 tersebut.
siswi, dengan kriteria:
siswi usia 16-18
tahun,sudah
mengalami
menstruasi, bersedia
menjadi responden,
hadir pada saat
penelitian.
- V= konsumsi tablet
Fe, menstruasi, dan
remaja putri
- I= Instrumen yang
digunakan adalah
kuesioner untuk
mengukur tingkat
pengetahuan dan
cheklist untuk
mengetahui konsumsi
Fe saat menstruasi.
Instrumen penelitian
sudah diuji validitas
dan reliabilitasnya.
- A= Analisis data
untuk mengetahui
hubungan dengan
menggunakan uji
korelasi fisher exact.
11

2 1. Wisdyana 2019 Vol 1 Hubungan - D= Metode penelitian Hasil penelitian Google scholar
Saridewi pengetahuan ini menggunakan menunjukkan
2. Kartika dengan analitik korelasi bahwa hampir
Ekawati kepatuhan dengan pendekatan setengah dari
dengan cross sectional. responden
mengkonsumsi - S= Jumlah sampel (43,4%)
tablet tambah dalam penelitian ini memiliki
darah di SMAN sebanyak 76 pengetahuan
1 Ngamprah. responden dengan baik mengenai
No. 1. Vol. 1. menggunakan teknik tablet tambah
proportional random darah, sebagian
sampling. besar responden
- V= kepatuhan, tablet (51,3%) patuh
tambah darah. dalam
- I= Instrumen meminum tablet
penelitian tambah darah
menggunakan lembar dan ada
kuisioner yang hubungan antara
sebelumnya telah pengetahuan
dilakukan uji validitas dengan
dan reliabilitas. kepatuhan
- A= Data dianalisis remaja putri
dengan uji Chi- tentang tablet
Square. tambah darah
dengan
kepatuhan
remaja putri
dalam meminim
tablet tambah
darah (p value = 12
0,000).

3 1. Etik 2019 Vol 10 Hubungan - D= Penelitian ini Pengetahuan Google scholar


Sulistyorini pengetahuan dan merupakan penelitian remaja putri
2. Siti sikap remaja survey analitik dengan tentang anemia
Maesaroh putri tentang pendekatan cross mayoritas dalam
anemia dengan sectional. kategori cukup
perilaku - S= Populasi dalam sebanyak 40
mengkonsumsi penelitian ini adalah responden (69
tablet zat besi di seluruh remaja putri %). Sikap
rw 12 Genengan yang ada di RW 12 remaja putri
Mojosongo Genengan Mojosongo tentang anemia
Jebres, Jebres Surakarta yang mayoritas dalam
Surakarta. berjumlah 146 orang. kategori cukup
No. 2. Vol. 10. Tehnik pengambilan sebanyak 42
sampel menggunakan responden
accidental sampling (72,4%).
didapatkan jumlah Perilaku remaja
responden 58 orang. putri dalam
- V= Remaja , anemia, mengkonsumsi
dan konsumsi tablet tablet zat bezi
tambah darah. mayoritas dalam
- I= Alat Pengumpulan kategori kurang
data menggunakan sebanyak 30
kuesioner dengan responden
skala Guttman dan (51,7%). Hasil
Likert. koefisien
- A= Analisa data korelasi Kendall
menggunakan korelasi Tau sebesar
Kendall Tau. 0,022 dengan
angka
signifikansi
sebesar 0,855
sehingga tidak
ada hubungan
antara
pengetahuan
remaja putri
tentang anemia
dengan perilaku
mengkonsumsi
tablet zat besi.
Hasil koefisien
korelasi Kendall
Tau sebesar
-0,181 dengan
angka
signifikansi
sebesar 0,155
sehingga tidak
ada hubungan
antara sikap
remaja putri
tentang anemia
dengan perilaku
mengkonsumsi
tablet zat besi.

4 1. Sri sat titi 2019 - Hubungan - D= Penelitian ini Hasil dari oogle scholar
hamranan pengetahuan dan menggunakan metode penelitian ini
i sikap dengan deskriptif analitik dapat
2. Devi kepatuhan dengan rancangan disimpulkan
permatasa minum tablet Fe penelitian cross bahwa ada
ri pada remaja sectional. hubungan
3. BAK putri kelas Xdi - S= Jumlah sampel pengetahuan
subiakni SMK 1 Klaten. sebanyak 83 responden
responden dengan dengan
teknik pengambilan kepatuhan
sampel dalam minum tablet Fe
penelitian ini adalah kelas X di SMK
sampling dengan N 1 Klaten
teknik Proposional
Rendom Sampling.
- V= Kepatuhan, tablet
Fe, dan remaja putri.
- A= Teknik analisis
data menggunakan
Kendall’s Tau.
13

5 1. Asti R. 2016 Vol 9 Hubungan - D= Metode Hasil dari Google scholar


Wahyunin pengetahuan penelitian ini penelitian ini
gsih tentang anemia adalah deskriptif dapat
2. Anna dengan kuantitatif dengan disimpulkan
Uswatun kepatuhan pendekatan cross bahwa ada
mengkonsumsi sectional. hubungan
tablet tambah - S= Populasi pengetahuan
darah remaja penelitian ini remaja putri
putri di SMA N adalah siswi kelas tentang anemia
1 Karanganom. XI IPS 1 dan XI dengan
No.17. vol. 9. IPS 2 yang kepatuhan
bersekolah di SMA mengkonsumsi
Negeri 1 tablet tambah
Karanganom darah.
sejumlah 41
responden dengan
teknik purposive.
- V= anemia,
konsumsi tablet
tambah darah, dan
remaja putri
- I= Instrumen yang
digunakan
kuesioner dan
lembar observasi.
- A= Data di analisis
menggunakan uji
univariat dan
bivariat.

12
4. Pembahasan 12
a. Anemia Pada Remaja Putri
Anemia pada remaja apabila tidak diatasi dengan baik dapat mengakibatkan
berbagai masalah pada remaja, masalah tersebut meliputi pertumbuhan terhambat,
mudah terjadi terinfeksi, kebugaran/kesegaran tubuh berkurang, semangat belajar atau
prestasi menurun. Anemia yang dialam remaja putri juga akan berdampak lebih serius,
mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi,
sehingga memperbesar resiko kematian ibu, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir
rendah (BBLR) (Badriah, 2011).
Anemia menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
(2018) dapat diatasi atau ditanggulangi dengan berbagai cara yaitu mengkonsumsi
makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin C, dan zink, serta pemberian
tablet tambah darah (TTD). Remaja putri diharuskan mengkonsumsi TTD karena
mengalami menstruasi setiap bulan. TTD berguna untuk mengganti zat besi yang hilang
karena menstruasi dan untuk memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari
makanan. Zat besi pada remaja putri juga bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi
belajar, menjaga kebugaran dan mencegah terjadinya anemia pada calon ibu di masa
mendatang (Dieny, 2014).
b. Tablet Tambah Darah Untuk Mencegah Anemia
Kemenkes RI (2017) menyatakan persentase remaja putri yang mendapatkan TTD
di Indonesia masih sangat rendah yakni sebesar 10,3%. Upaya pemerintah dalam
menanggulangi anemia gizi tidak selalu berjalan dengan baik dan efektif. Selain
ketersediaan TTD dan efek samping yang ditimbulkan oleh tablet, terdapat faktor
lainnya yang dapat memengaruhi keefektifan program suplementasi besi yaitu
dipengaruhi kualitas tablet tambah darah, cara sosialisasi kapada remaja putri dan peran
orangtua.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi TTD pada remaja
putri adalah pengetahuan dan sikap. Remaja putri yang pengetahuannya baik
berpengaruh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah, sebab pengetahuan yang baik
cenderung patuh mengkonsumsi tablet tambah darah. Sikap remaja putri berpengaruh
pada kebiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah karena sikap yang baik terbukti
menciptakan kepatuhan yang baik dan kesadaran yang tinggi tentang konsumsi TTD
(Risva, 2016).
c. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Tablet Tambah Darah
Untuk Mencegah Anemia
Ada tiga jurnal yang mendapatkan hasil penelitian sama yaitu adanya hubungan
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang tablet tambah darah untuk mencegah
anemia. Remaja putri yang memiliki pengetahuan baik maka sikapnya akan baik pula
untuk mengkonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia.

5. Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah informasi atau media masa
informasi di peroleh baik dari pendidikan formal maupun non formal yang dapat
mmeberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan atau meningkatkan
pengetahuan. Faktor yang mendasari terbentuknya sikap diantaranya pengetahuan,
pengalaman pribadi dan orang lain yang di anggap penting. Pengetahuan diperlukan sebagai
dorongan sikap, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi terhadap
tindakan seseorang. Oleh karena itu pengetahuan remaja putri tentang tablet tambah darah
perlu ditingkatkan.

6. Conflict of Interest
Rangkuman menyeluruh atau Literature Review ini adalah penulisan secara mandiri,
sehingga tidak terdapat konflik kepentingan dalam penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA

Alfiyanah. 2010. Hubungan antara Kadar Hemoglobin dan Status Iodium dengan
Prestasi Belajar Siswa SMA. Undergraduate thesis, Program Studi Ilmu Gizi.
Ariantini. 2011.. Efektivitas Terapi Seft Dalam Menurunkan Agresifitas Anak Jalanan Usia Remaja
(12-21 Tahun) Binaan Lembaga Pemberdayaan Anak Jalalan (LPAJ) Griya Baca Kota
Malang. Skripsi (tidak diterbitkan) Malang: Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang.Badriah, D. 2011. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi: Refika Aditama.
Bandung
Dieny, F.F. 2014. Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hamranani, S., Devi Permatasari dan BAK Subiakni. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Kepatuhan Minum Tablet Fe Pada Remaja Putri Kelas X Di Smk N 1 Klaten.
Program Sarjana Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Klaten.
Kemenkes RI. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Kemenkes RI. 2017. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Lestari, P., Widardo dan Sri Mulyani. (2015). Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet
Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul. Jurnal Ners dan
Kebidanan Indonesia, 3(3), 145-149.
Nuradhiani, A., Briawan, D., & Dwiriani, C.M. (2017). Dukungan Guru Meningkatkan Kepatuhan
Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Kota Bogor. Jurnal Gizi Dan
Pangan, 12(3), 153-160
Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) 2012. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2012 Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2012 Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Risva, T.C. 2016. Faktro-faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Konsumsi
Tablet Tambah Darah Sebagai Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Puteri (Studi Pada
Mahasiswa Puteri Tahun Pertama di Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas
Diponegoro) .Jurnal Kesehatan Masyarakat, ISSN 2356-3346. Vol.4. No.3.
Sulistiyorini, E dan Siti Maesaroh. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
Tentang Anemia Dengan Perilaku Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Rw 12 Genengan
Mojosongo Jebres Surakarta. Jurnal Kebidanan Indonesia. 10(2), 110 – 121.
Suryani, D 2015. Analisa Pola Makan Dan Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Kota Bengkulu.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 11-18.
Saridewi, W dan Kartika Ekawati. (2019). Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan dalam
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di SMAN 1 Ngamprah. The 1st Proceeding
Publication of Creativity and Research Medical Laboratory Technology DIV, 1(1)
Tarwoto, Aryani R, Nuraeni A, Miradwiyana B, Tauchid NS, Aminah S, Sumiati, Diarti, Nuraeni
H, Saprudin EA, Chairani R. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
World Health Organization, 2011. Haemoglobin Concentrations For The Diagnosis Of Anemia And
Assessment Of Severity. Vitamin and Mineral Nutrition Information System.
Wahyuningsih, A dan Anna Uswatun. (2019). Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri Di Sma Negeri 1
Karanganom. Jurnal Involusi Kebidanan, 9(17).

Anda mungkin juga menyukai