Anda di halaman 1dari 4

SINTESIS ASAM LEMAK

sumber: (https://suryaramadan.wordpress.com/2014/11/05/sintesis-asam-lemak/ )

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum
dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam
asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
Tahap-tahap sintesis asam lemak
Jalan yang tampak untuk mensintesis asam lemak berbeda sekali dari Jalan
oksidasinya. Senyawa yang digunakan untuk menambah panjang rantai asam lemak adalah
malonil-KoA, yang disiintesis dari asetil-KoA. Pada hewan tingkat tinggi sintesis asam lemak
terutama terjadi dalam hati, jaringan adipose dan dalam kelenjar susu. Di tingkat sel
pembentukan asam lemak berlangsung dalam sitosol, sebaliknya pada oksidasi asam lemak
terjadi pada mitochondria.
Asam sitrat dan karbondioksida merupakan senyawa yang penting pada biosintesis
asam lemak, kemungkinan besar kedua senyawa di atas bertindak sebagai katalisator. Setelah
berakhirnya reaksi, CO2 yang mula-mula terlibat di dalamnya, tidak terdapat dalam asam
lemak yang dibentuk.
Enzim yang mengkatalisis biosintesis asam lemak merupakan enzim kompleks yang
terdiri dari tujuh protein. Tahapan reaksi biosintesis asam lemak diteliti dalam laboraturium
F.Lynen,S. wakil dan P.R. Vagelos yang kemudian disusun ke dalam sebuah siklus.
Berikut ini adalah tahapan dari sintesis asam lemak :
1. Pengangkutan asetil-KoA ke dalam sitoplasma
Asetil-KoAyang terdapat dalm mitochondria berasal dari tiga sumber yaitu: 1)
dekarboksilasi asam piruvat, 2) degradasi asam amino dan 3) β-oksidasi asam lemak.
Senyawa beratom C dua buah diatas tidak dapat keluar menembus dinding mitochondria
untuk menuju ke Sitosol tempat berlangsungnya sintesis asam lemak . asetil-KoA itu dapat
keluar mitochondria dengan Jalan mengubah senyawa tersebut menjadi asam sitrar atau
diangkut oleh karnitin. Baik asil-karnitin maupun asam sitrat dapat menembus dinding
mitochondria dan kemudian terurai lagi menjadi bagian-bagian
2. Pengubahan asetil-KoA menjadi malonil-KoA
Satuan yang memperpanjang rantai pada biosentesis asam lemak adalah malonil-KoA.
Pembentukan senyawa ini dikatalisis oleh enzim asetil-KoA karboksilase yang membutuhkan
biotin, CO2 dan ATP.
3. Transfer gugus asil ke kompeks enzim
Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA.
Senyawa aktif yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang selanjutnya di
tempelkan ke enzim β-ketoasil-ACP ssintas.
4. Gugus malonil terikat pada ACP
Malonil-KoA, yang dibentuk melalui reaksi karboksilasi asetil-KoA, selanjutnya di
kait oleh ACP.
Malonil-S-KoA +HS-ACP malonil-S-ACP+KoA-SH dengan bantuan ACP-malonil
transferase
5. Reaksi kondensasi
Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada
kompleks enzim maka terjadilah reaksi kondensasi
6. Reaksi reduksi pertama
Asetoasetil yang masih terikat erat pada kait 4’-fosfopantetein direduksi menjadi β-
hidroksibutiril –S-ACP oleh enzim β-ketoasil reduktase.
7. Dehidrasi
Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini.
Senyawa yang terbentuk tidak jenuh pada atom C α dan β, ikatan gandanya adalah trans dan
dinamakan asil-S-ACP tak jenuh.

8. Reaksi reduksi kedua


Enzim enoil-ACP reduktase (NADPH) mereduksi krotonil-S-ACP menjadi butiril-S-
ACP. Senyawa yang masih tetap terkait pada kompleks melalui kait 4’ fosfopantenin
kemudian dipindahkan ke enzim sintase. Oleh karena itu maka ACP menjadi bebas dan dapat
mengkait malonil-KoA berikutnya. Senyawa ini kemudian direaksikan dengan butiril-S-
sintase dan berlangsunglah siklus sintesis yang kedua melalui urutan dan mekanisme reaksi
yang sama, terjadilah siklus-siklus biosintesis berikut, sehingga tercapai panjang asam lemak
tertentu.
Pada biosintesis asam palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali. Hasil
sintesis yang terakhir adalah palmitoil-S-ACP yang dibebaskan dari ACPnya melalui reaksi
hidrolisis dengan bantuan enzim tioesterase. Gugus palmitoil yang terikat pada ACP bias
langsung dipindahkan pada HS-KoA menjadi palmitoil –KoA dan apabila bereaksi dengan
asam fosfatidat akan membentuk fosfolipida. Pada umumnya jasad hidup mensitesis asam
lemak hanya sampai C16 saja.
Sintesis asam lemak sebagian berlangsung melalui jalur metabolik lain, walaupun ada
sebagian keci asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari reaksi penguraian asam
lemak dan mitokondria.
Sumber: (Lehninger, Albert L.1992.Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2.Jakarta : Erlangga
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta)
Sintesis Asam Lemak
(sumber: https://hermawanbtl.wordpress.com/2014/06/13/metabolisme-lipid/ )

Sintesis asam lemak bukan berarti kebalikan dari jalur penguraian asam lemak,
artinya pembentukan asam lemak sebagian besar berlangsung melalui jalur metabolik lain,
walaupun ada sebagian kecil asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari reaksi
penguraian asam lemak dalam mitokondria.

Pada hakikatnya sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA. Enzim yang bekerja
sebagai katalis adalah kompleks enzim-enzim yang terdapat pada sitoplasma, sedangkan
enzim pemecah asam lemak terdapat pada mitokondria. Beberapa ciri penting jalur
biosintesis asam lemak adalah :

Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks


mitokondria.
Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada
protein–pembawa asil (ACP), sedangkan zat antara pada pemecahan asam lemak berikatan
dengan koenzim A.
Enzim–enzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi
tergabung dalam suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak.
Sebaliknya, enzim-enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.
Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan
berturut–turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua karbon pada
tahap perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO2.
Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada
pemecahan asam lemak adalah NAD dan FAD.
Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah
terbentuknya palmitat (C16).Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap
oleh system enzim yang lain.

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat mensintesis
asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur
membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis
asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (Acyl Carrier Protein)
digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Pengikatan ini terjadi pada ujung molekul
yang mengandung gugus-SH, yaitu gugus fosfopantoteinat. Gugus ini terdapat pula pada
molekul koenzim A.

Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH
digunakan untuk sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Biosintesis Trigliserida

Nama lain untuk golongan senyawa ini adalah lemak netral dan trigliserida. Fungsi
dasar dari trigliserida adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Senyawa
golongan ini dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang terikat secara ester. Setiap
gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika
gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam
lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

Tahap pertama sintesis trigliserida ialah pembentukan gliserofosfat, baik dari gliserol
maupun dari dihidroksi aseton fosfat. Reaksi pada gliserol berlangsung dalam hati dan ginjal
sedangkan pada dihidroksi aseton fosfat berlangsung dalam mukosa usus serta dalam jaringan
adipose. Selanjutnya gliserofosfat yang telah terbentuk bereaksi dengan 2 mol asil koenzim A
membentuk suatu asam fosfatidat. Tahap berikutnya adalah reaksi hidrolisis asam fosfatidat
ini dengan fosfatase sebagai katalis dan menghasilkan suatu 1, 2-digliserida. Asilasi terhadap
1, 2-digliserida ini merupakan reaksi pada tahap akhir karena molekul asil koenzim A akan
terikat pada atom C nomor 3, sehingga terbentuk trigliserida.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah


gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun
utama minyak nabati dan lemak hewani.

Struktur kimia trigliserida yaitu


Struktur umum trigliserida

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR”, dimana R, R’


dan R” masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH,
R’COOH dan R”COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua
diantaranya yang sama.

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat
bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam
lemak alami yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom
karbon yang genap disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil KoA. Sekalipun
begitu, bakteri memiliki kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon
ganjil ataupun rantai bercabang. Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari
berbagai macam trigliserida karena ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda.
Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas,
tidak seperti molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi
dengan lapisan ganda fosfolipid pada membran.

Anda mungkin juga menyukai