Anda di halaman 1dari 8

MENGENAL PENYAKIT TBC DAN JENIS OBAT NYA

TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-


paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan
gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya
berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.

Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang
tulang, usus, atau kelenjar.

Jenis TBC yang diderita oleh pasien sering kali merupakan infeksi TBC laten,
di mana terdapat bakteri TBC yang "tertidur" atau belum aktif secara klinis.
Bakteri TBC akan aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah periode waktu
tertentu, beberapa minggu bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi
kesehatan dan daya tahan pasien. Jika pasien memiliki sistem kekebalan
tubuh yang melemah (misalnya pada penderita HIV, kanker, atau pasien yang
menjalani kemoterapi), maka TBC akan berkembang lebih cepat.

1. Gejala TBC (Tuberkulosis)

Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita


TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti :

 Demam
 Lemas
 Berat badan turun
 Tidak nafsu makan
 Nyeri dada
 Berkeringat di malam hari

2. PENGOBATAN :

Obat-obatan merupakan penyembuh yang efektif bagi TBC. Namun, beberapa


tahun belakangan terjadi revolusi pada kuman TBC yang menjadi resisten
terhadap obat yang biasa digunakan. Oleh karena itu penting menentukan
kepekaan obat anti-tuberkulosis pada setiap kasus yang baru didiagnosis,
sehingga setiap kasus bisa ditangani dengan obat yang paling tepat. Pada
penderita TBC aktif, penanganan biasanya dimulai dengan empat obat yakni,
isoniazid, rimpafin, pyrazinamid, dan ethambutol. Di laboratorium juga
dilakukan evaluasi biakan sputum atau sekret tubuh lain (saliva, keringat,
urine, dan cairan tubuh lainnya) atau jaringan untuk menentukan kepekaan
bakteri atau ketahanan terhadap setiap obat. Jika hasil biakan sudah
diperoleh dalam waktu 6-8 minggu, dokter bisa mengganti obat yang tidak
efektif dengan obat lain. Ketika pemberian obat dimulai, perbaikan gejala

1
sudah bisa terlihat dalam waktu 2-3 minggu diikuti dengan membaiknya hasil
foto toraks

Terapi dengan obat ini baru bisa mencapai hasil terbaik jika penderita
mengonsumsi obat selama 6-12 bulan agar bakteri TBC benar-benar terbasmi
tuntas. Seluruh obat yang digunakan untuk TBC memiliki efek samping yaitu
hepatitis dan sakit kuning.

3. PENULARAN PENYAKIT TBC

Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC, ketika
berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada
seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah.

Dari uraian di atas penyakit TBC yang di derita Bapak Mistak adalah
TBC Aktif

2
1. RIFAMPICIN

Rifampicin atau rifampin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk


mengobati beberapa infeksi akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan cara
menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri.

Sejumlah infeksi yang dapat ditangani oleh rifampicin, di antaranya adalah


tuberkulosis (TBC) dan kusta. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk
mencegah meningitis akibat bakteri N. meningitidis dan infeksi bakteri H.
influenza tipe B (Hib).

Dosis Rifampicin

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan rifampicin untuk beberapa


kondisi:

Kondisi Dosis

Dewasa: 8-12 mg/kgBB per hari.


TBC (Tuberkulosis) Anak-anak: 10-20 mg/kgBB per hari.
Dosis maksimum 600 mg per hari

3
Gunakan rifampicin sesuai dengan anjuran dokter atau informasi yang tertera
pada kemasan. Obat ini sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, yaitu 1 jam
sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Jika diresepkan rifampicin sirop, kocok terlebih dahulu sebelum diminum.


Usahakan untuk mengonsumsi rifampicin pada waktu yang sama tiap
harinya, agar pengobatan efektif.

Bagi Anda yang lupa mengkonsumsi rifampicin, disarankan untuk segera


melakukannya begitu teringat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya
tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan
dosis.

2. VIP-ALBUMIN

VIPALBUMIN 30 KAPSUL suplemen makanan yang terbentuk dari Ekstrak


Ophiocephalus striatus (ikan gabus). Kegunaannya yaitu untuk meningkatkan
daya tahan tubuh, meningkatkan kadar albumin dan hemoglobin (Hb), sebagai
nutrisi tambahan untuk lansia, ibu hamil, dan anak.

3. ISONIAZID

Isoniazid adalah obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TBC).


Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri yang menyerang paru dan terkadang
bagian tubuh lainnya. Isoniazid yang dikombinasikan dengan obat lain juga
digunakan untuk mencegah infeksi TB pada orang yang berisiko tinggi
terinfeksi bakteri, yaitu:

 Orang yang memiliki hubungan dekat dengan orang yang memiliki TB


aktif.
 Orang dengan hasil uji kulit tuberkulin positif.
 Penderita HIV.
 Penderita fibrosis paru.

Isoniazid bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab


tuberkulosis. Pengobatan umumnya berlangsung selama 6 bulan. Dokter
mungkin akan memberikan resep obat TB lainnya selama proses pengobatan
tuberkulosis.

Isoniazid dikenal sangat efektif dalam mengobati TB. Namun terkadang, obat
ini dapat mengakibatkan rusaknya saraf perifer (neuropati perifer) yang
menimbulkan gejala seperti kesemutan. Untuk mencegah hal itu, dokter
biasanya akan meresepkan suplemen piridoksin (vitamin B6) pada penderita
yang berisiko tinggi mengalami efek samping tersebut.

4
4. KAMOLAS

Kamolas kaplet digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan


demam. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter.
Kamolas mengandung paracetamol.

Manfaat : Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit dan nyeri pada saat
gejala pilek, flu, setelah vaksinasi dan meredakan nyeri setelah operasi
pengangkatan amandel (tonsilektomi).

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

 Dewasa:
o Dosis awal: 1-2 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari.
o Dosis maksimal: 8 kaplet/hari.

5. LIVRON B-PLEX
LIVRON B-PLEX TABLET merupakan suplemen yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dalam masa penyembuhan, dan membantu
memelihara daya tahan tubuh.
6. ETHAMBUTOL
Ethambutol adalah obat yang digunakan untuk mengobati TBC. Dalam
pengobatan TBC, obat ini dikonsumsi bersama dengan antibiotik lainnya, baik
dalam bentuk tunggal atau tablet kombinasi. Ethambutol bekerja dengan
menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis. Obat ini tidak
digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus,
seperti flu.
7. PYRAZINAMIDE

Pyrazinamide adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengobati


penyakit TBC. Pyrazinamide bekerja dengan membunuh dan menghentikan
perkembangan bakteri penyebab TB.

Pyrazinamide akan dikombinasikan dengan obat TB lain dalam pengobatan


penyakit tersebut. Secara keseluruhan, pengobatan TB dengan kombinasi
obat-obatan bisa mencapai waktu 6-9 bulan. Untuk pyrazinamide sendiri,
biasanya obat ini akan digunakan untuk dua bulan pertama pengobatan TB.

5
1. ONDANSETRON

Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati


mual dan muntah yang bisa disebabkan oleh efek samping kemoterapi,
radioterapi, atau operasi. Obat ini hanya boleh dikonsumsi dengan resep
dokter.

Ondansetron bekerja dengan menghambat ikatan serotonin pada reseptor


5HT3, sehingga membuat penggunanya tidak mual dan berhenti muntah.
Ondansetron tersedia dalam bentuk tablet 4 mg dan 8 mg, tablet salut selaput,
sirop, suppositoria, serta suntik.

2. RANITIDINE

Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung. Produksi
asam lambung yang berlebihan dapat membuat memicu iritasi dan
peradangan pada dinding lambung dan saluran pencernaan.

Ranitidin akan menghambat sekresi asam lambung berlebih. Beberapa kondisi


yang dapat ditangani dengan ranitidin adalah tukak lambung, sakit maag,
penyakit refluks asam lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison.

6
Beberapa waktu belakangan, beberapa produk yang mengandung ranitidin
terbukti terkontaminasi oleh N-Nitrosodimethylamine (NDMA), yaitu zat yang
berpotensi menimbulkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah yang
berlebihan dan dalam waktu yang lama. Karena alasan itu, BPOM sementara
ini memutuskan untuk menarik beberapa produk ranitidin dari peredaran.

OBAT INI SAMA DENGAN OBAT YANG PALING ATAS

7
8

Anda mungkin juga menyukai