123 225 3 PB
123 225 3 PB
Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the learning model CUPs (Conceptual
Understanding Procedures) against higher order thinking skills (HOTS) of students on class X IPA
Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar Gisting. The method used is a quasi-experimental design with non-
equivalent control group. Test independent with sample t-test was used to determine differences in high-
level thinking skills students use models of cups with direct instructional model. The results of the analysis
states that there are differences in the average high-level thinking skills among learners using CUPs
models with conventional instructional model. The effectiveness of the use models of CUPs better in
improving higher order thinking skills of students, it can be seen from the value obtained effect size of 0.3
is included in the medium.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini, adalah untuk meninjau efektivitas penggunaan model pembelajaran
CUPs (Conceptual Understanding Procedures) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (KBTT) peserta
didik kelas X IPA MA Mathla’ul Anwar Gisting. Metode penelitian yang dipilih yakni kuasi eksperimen
dengan desain non equivalent control group. Uji independent sample t-test digunakan untuk mengetahui
perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik menggunakan model CUPs dengan model
pembelajaran langsung. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik antara menggunakan model CUPs dengan model pembelajaran
konvensional. Efektivitas penggunaan model CUPs lebih efektif dalam meningkatkan KBTT peserta didik,
ditunjukkan dari nilai effect size yang diperoleh sebesar 0,3 termasuk dalam kategori sedang.
Kata kunci: conceptual understanding procedures learning model, efect size, KBTT, kemampuan berpikir
tingkat tinggi, model CUPs
logis, reflektif, metakognitif dan berpikir kehidupan sehari-hari peserta didik, dan
kreatif. (King et al., 1998). pokok bahasan ini dapat dilakukan di
Selain itu, kemampuan berpikir sekolah yang minim dengan peralatan
tingkat tinggi tidak hanya memerlukan laboratorium. (Ardani et al., 2014).
kemampuan mengingat saja, akan tetapi Pembelajaran materi fluida statis
dalam praktiknya, juga memerlukan hendaknya diselenggarakan dengan fokus
kemampuan berpikir kritis dan kreatif membangun kompetensi berpikir kritis
(Rosnawati, 2009). Apabila peserta didik peserta didik. Terdapat langkah-langkah
memiliki kemampuan berpikir kreatif dan dalam mengembangkan kemampuan
kritis maka dapat peserta didik mampu berpikir kritis (Herdianto et al., 2014),
mengembangkan diri dalam membuat dalam penelitian ini dapat
keputusan, penilaian dan menyelesaikan mengembangkan KBTT peserta didik.
masalah dengan tepat (Hidayat, 2012). Materi dikaitkan dengan kehidupan
Salah satu cara untuk meningkatkan sehari-hari agar peserta didik dapat
KBTT peserta didik adalah dengan menelaah konsep. (Rahmawati et al.,
menghadapkan peserta didik dalam suatu 2012).
masalah yang belum mereka temui Adapun beda penelitian ini dengan
sebelumnya, disinilah proses berpikir penelitian yang sudah ada yakni terdapat
mereka akan muncul. Dengan demikian, pada model pembelajaran CUPs yang
KBTT peserta didik akan dapat terus digunakan sebagai variabel bebas. Model
terlatih. (Rofiah et al., 2013). Maka dari pembelajaran CUPs ini diyakini mampu
itu perlu diadakan pembelajaran yang memberikan warna tersendiri dalam
dapat melatih kemampuan berpikir proses pembelajaran di kelas, terutama
peserta didik. Kondisi pembelajaran kaitannya terhadap KBTT peserta didik.
sebelumnya hendaknya diperbaiki, salah
satunya dengan menggunakan pendekatan LANDASAN TEORI
pembelajaran saintifik (Saregar, 2016), Efektivitas pembelajaran secara
pendekatan pembelajaran kontekstual konseptual dapat diartikan sebagai
(Saregar, Sunarno, & Cari, 2013), serta perlakuan dalam proses pembelajaran
menggunakan variasi model yang berdampak pada keberhasilan usaha
pembelajaran. (Yuliani et al., 2012; atau tindakan terhadap hasil belajar
Jayanti, Romlah, & Saregar, 2016). peserta didik (Rifa’i, 2013). Efektivitas
Model pembelajaran Conceptual dalam penelitian ini berhubungan dengan
Understanding Procedures (CUPs) model CUPs (Conceptual Understanding
bertujuan untuk membantu meningkatkan Procedures) terhadap kemampuan tingkat
pemahaman konsep (Mahmudah et al., tinggi peserta didik dalam pelajaran
2015; Gummah et al., 2014). Pemahaman Fisika.
konsep juga penting, agar konsep-konsep Model CUPs berbasis pada
yang sudah diterima oleh peserta didik pendekatan kontruktivisme dengan dasar
dapat bertahan lama. (Anisa et al., 2013). bahwa peserta didik mengkontruksi
Proses mengingat kembali tentang apa pemahaman suatu konsep dengan
yang telah terlupa dan mengingat untuk memperluas atau memodifikasi
memahami ilmu pengetahuan baru dalam pengetahuan yang sudah ada didalam
proses berpikir seseorang. dirinya (Hikmah et al., 2014). Model
Salah satu materi Fisika yang CUPs dibangun atas tiga fase, yaitu: 1.
memerlukan pemahaman konsep dan fase individu, peserta didik dilatih untuk
kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah mengemukakan pendapat setelah
materi fluida statis. Fluida statis secara memperhatikan atau mengamati
kontekstual erat kaitannya dengan demonstrasi; 2. Fase kerja kelompok,
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 233-243 235
Kemampuan berpikir tingkat tinggi tinggi, maka data skor yang diperoleh
dikelompokkan menjadi lima kategori dikonversikan kedalam lima kategori
yaitu: sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sesuai rumus konversi yang diadaptasi
sangat rendah. Untuk menginterpretasikan oleh Anas Sudjono dalam Irvan (Irvan
hasil tes kemampuan berpikir tingkat dan Lubis, 2011).
Tabel 3 Deskripsi KBTT awal dan akhir peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol
KBTT
KBTT
No Data Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Nilai 32,5 77,5
1 35 85
Tertinggi
Nilai 17,5 50
2 22,5 50
Terendah
3 Mean 26,4 68,3 25,0 65,0
Gummah, S., Soraya, L. H., Ahzan, S., & Pendidikan Fisika Indonesia
Hardariyanti, H. (2014). Penerapan (Indonesian Journal of Physics
Model Pembelajaran Kooperatif Education), 10(1).
Teknik Conceptual Understanding Jayanti, D. R., Romlah, & Saregar, A.
Procedures Untuk Meningkatkan (2016). Efektivitas Pembelajaran
Hasil Belajar Dan Aktivitas Fisika Model Problem Based
Siswa. Prisma Sains: Jurnal Learning (PBL) Melalui Metode
Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Poe Terhadapkemampuan
Matematika dan IPA IKIP Berpikir Tingkat Tinggi Peserta
Mataram, 2(2). Didik. Prosiding Seminar Nasional
Hake, R. R. (2002, August). Relationship Pendidikan (pp. 208-214). Bandar
of individual student normalized Lampung, Indonesia: Program
learning gains in mechanics with Studi Pendidikan Fisika.
gender, high-school physics, and doi:10.13140/RG.2.2.20606.18247
pretest scores on mathematics and Kawuwung, F. (2012). Profil Guru,
spatial visualization. In submitted to Pemahaman Kooperatif NHT, dan
the Physics Education Research Kemampuan Berpikir Tingkat
Conference (Boise, ID. Tinggi Di SMP Kabupaten
Hengky Herdianto, Worosetyarsih. Minahasa Utara. el–Hayah, 1(4).
Identifikasi Profil Berpikir Kritis King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F.
Siswa dalam Pembelajaran Fluida (1998). Higher Order Thinking
Statis dengan Modifikasi High-α Skills.http://www.cala.fsu.edu/files/
Binaural Beats dan Guided Problem higher_order_thinking_skills.pdf.
Solving. Jurnal Inovasi Pendidikan Lindawati, Saregar, A., Yuberti.
Fisika Vol. 3 No. 2, 2014. Pengembangan Instrumen Authentic
Hidayat, W. (2012). Meningkatkan Assessment untuk Mengukur Higher
Kemampuan Berpikir Kritis dan Order Thinking Skills Peserta
Kreatif Matematik Siswa SMA Didik. Prosiding Seminar Nasional
Melalui Pembelajaran Kooperatif Pendidikan (pp. 140-149). Bandar
Think Talk Write (TTW) Prosiding Lampung, Indonesia: Program Studi
Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Fisika.
Pendidikan dan Penerapan MIP. http://dx.doi.org/10.13140/RG.2.2.1
Huck, Scuyler. (2012). Reading Statistics 7250.73920)
and Research. Noxville: University Mahmudah, A., Sutarni, S., & Rejeki, S.
of Tennessee. (2015). Ekperimentasi Metode
Irvan, I., & Lubis, H. (2011). Program Conceptual Understanding
Bantu Pembelajaran Mata Kuliah Procedures dan Mind Mapping
Kalkulus Menggunakan Ditinjau dari Gaya Belajar. Jurnal
Multimedia. Proceedings Simantap Varidika: Varia Pendidikan, 27(1),
2011, 1(1). 33-42.
Isjoni, D. (2013). Cooperative Learning Munawaroh, R., Subali, B., & Sopyan, A.
Efektivitas Pembelajaran (2012). Penerapan Model Project
Kelompok. Bandung: Alfabeta Based Learning Dan Kooperatif
Ismawati, F., Nugroho, S. E., & Untuk Membangun Empat Pilar
Dwijananti, P. (2014). Penerapan Pembelajaran Siswa SMP. Unnes
Model Pembelajaran Conceptual Physics Education Journal, 1(1).
Understanding Procedures untuk Ningzaswati, D. R., Marhaeni, A. N., &
Meningkatkan Curiosty dan Suastra, I. W. (2015). Pengaruh
Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal Model Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 05 (2) (2016) 233-243 243