Anda di halaman 1dari 3

#INFO RECON: APAKAH COVID-19 DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN OBAT

PENGENCER DARAH DAN ANTIBIOTIK?

Halo teman-teman! Pernahkah kalian mendengar informasi

"DI ITALIA Obat untuk CORONAVIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN

Italia mengalahkan apa yang disebut Covid-19, yang tidak lain adalah Koagulasi intravaskular
diseminata (Trombosis). Setelah mengetahui diagnosis ini, Kementerian Kesehatan Italia segera
mengubah protokol pengobatan Covid-19 … dan mulai memberikan kepada pasien positif
mereka Aspirin 100mg dan Apronax atau Paracetamol Dan cara untuk memeranginya, yaitu,
penyembuhannya, adalah dengan antibiotik, anti-inflamasi, dan antikoagulan" ???
Informasi tersebut kurang tepat dan dapat bersifat misleading!

Gejala utama dari COVID-19 adalah gangguan pernapasan atau kesulitan bernapas. Penyakit ini
memang dapat berkomplikasi menyebabkan beberapa penyakit sistemik, termasuk gangguan
yang disebabkan oleh pembekuan darah (trombosis) karena itulah WHO merekomendasikan
obat-obat pengencer darah (antikoagulan) dalam dosis kecil untuk mengatasi komplikasi tersebut
tetapi bukan sebagai obat untuk menyembuhkan COVID-19 secara langsung dan untuk
mencegah/mengatasi komplikasinya saja.

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. COVID-19 sendiri
adalah penyakit infeksi virus. Peran obat antibiotik dalam penanganan COVID-19 adalah untuk
menahan infeksi bakteri sekunder yang dapat timbul bersama Coronavirus. Obat antibiotik
tersebut tidaklah efektif digunakan untuk mengatasi Coronavirus secara langsung.

Obat antibiotik dan antikoagulan sendiri tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan tanpa resep
dan monitoring dari dokter. Obat antibiotik dapat menguatkan juga melemahkan kerja obat
antikoagulan, tergantung jenis antibiotik yang dikonsumsi. Antibiotik yang cenderung
menguatkan antikoagulan dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan (bleeding).
Sebaliknya, jika antibiotik tersebut diketahui melemahkan antikoagulan, maka bisa saja
antikoagulan tersebut menjadi tidak berguna karna resiko terjadinya pembekuan darah (clotting)
dapat meningkat. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit
perdarahan atau gangguan pembekuan darah seperti jantung koroner atau tromboemboli.

Sampai sekarang, belum ada obat yang benar-benar spesifik dan terbuki secara saintifik efektif
digunakan dalam penanganan COVID-19. Tidak benar untuk menyarankan bahwa perawatan
terhadap trombosis saja cukup untuk menyembuhkan COVID-19 . Masih banyak yang belum
diketahui tentang virus tersebut.

Sumber:

https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-italia-mengalahkan-covid-19-koagulasi-intravaskular-
diseminata-trombosis
https://www.thejournal.ie/coronavirus-factcheck-debunked-covid-thrombosis-pneumonia-
5103773-May2020/
https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/treatments-for-covid-19
https://www.thelancet.com/pdfs/journals/lancet/PIIS0140-6736(20)30251-8.pdf

Anda mungkin juga menyukai