Anda di halaman 1dari 3

1.

Manfaat value for money dalam pembangunan sektor publik adalah


 Meningkatkan pelayanan mutu publik
 Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
 Menurunkan biaya pelayanan publik
 Meningkatkan kesadaran terhadap uang publik sebagai pelaksanaan
akuntabilitas publik
 Meningkatkan efektivitas pelayanan publik
2. Untuk mewujudkan terciptanya good governance diperlukan reformasi kelembagaan
dan reformasi manajemen publik. Dalam hal ini reformasi kelembagaan menyangkut
pembenahan atau perbaikan seluruh alat-alat pemerintahan daerah baik infrastruktur
maupun strukturnya. Selain itu terdapat juga hal-hal yang mendukung mewujudkan
good governance yaitu serangkaian reformasi lanjutan terutama terkait dengan sistem
pengolahan keuangan pemerintahan daerah, antara lain :
 Reformasi sistem penganggaran
 Reformasi sistem akuntansi
 Reformasi sistem pemeriksaan
 Reformasi sistem manajemen keuangan daerah
Salah satu contoh dari kegiatan mewujudkan good governance adalah keterbukaan
dari sistem keuangan daerah, memiliki tata keuangan yang baik di pemerintahan
daerah, segala sesuatu harus bisa dipertanggungjawabkan (accuntability), dalam
melakukan tata kelola pemerintahan harus bersumber pada hukum.
3. Tahapan dalam analisis SWOT ada lima, yaitu:
 Peenyataan misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh
manajemen eksekutif organisasi dan memberikan kerangka pengembangan
strategi serta target yang akan dicapai.
 Analisis atau scaning lingkungan, terdiri dari pengidentifikasian dan
pengukuran faktor faktor eksternal yang sedang dan akan terjasi dan kondisi
yang harus dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
 Profil internal dan audit sumber daya, yang mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor
yang oerlu dipertimbangkan dan perencanaan stratejik
 Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi
 Implementasi dan pengendalian rencana stratejik
Contoh analisis swot adalah memberikan gambaran tentang organisasi yang berkaitan
dengan kekuatan (stranght), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity),
ancaman (threat).
4. Organisasi publik sering digambarkan dengan ketidak produktifan, tidak efisien,
selalu rugi, rendah kualitas, miskin inovasi dan kreativitas, serta berbagai kritikan
lainnya. Munculnya kritik keras yang ditujukan kepada organisasi-organisasi sektor
publik tersebut kemudian menimbulkan gerakan untuk melakukan reformasi
manajemen sektor publik. Salah satu gerakan reformasi sektor publik adalah dengan
munculnya konsep New Public Management (NPM).
Konsep new public management pada awalnya dikenalkan oleh Christopher Hood
tahun 1991. Apabila dilihat dari perspektif historis, pendekatan manajemen modern di
sektor publik pada awalnya mucul di Eropa tahun 1980-an dan 1990-an sebagai reaksi
terhadap tidak memadainya model administrasi publik tradisional.

5. Budget performance adalah suatu penyusunan anggaran yang didasarkan atas


perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
serta indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu organisasi publik.
6. Siklus anggaran sektor publik dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :
 Tahap persiapan anggaran (preparation)
Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan
yang tersedia.
 Tahap ratifikasi (approval /ratification)
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit
dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial
skill namun juga harus memiliki kemampuan antara lain political skill, dan
coalition building yang memadai.
 Tahap implementasi (implementation)
Dalam tahap ini harus diperhatikan oleh manager keuangan publik adalah
dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.
Manajer keuanhan publik bertanggung-jawab untuk menciptakan sistem
akuntansi yang memadai dan andal.
 Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting &evaluation)
Dalam tahap terakhir ini tahap yang terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika
tahap implementasi telah didukumg dengan sistem akuntansi dan sistem
pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap ini tidak akan
menemukan banyak masalah.
Salah satu contoh penyusunan anggaran daearah adalah penyusunan APBD,
penyusunan dana operasional daerah, penyusunan dana desa oleh pemerintah daerah
dll
7. Anggaran sebagai alat pengendali maksudnya adalah anggaran memberikan rencana
detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan
dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Kemudian anggaran sebagai alat
pengendali juga digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending,
dan salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggara pada bidang lain
yang bukan merupakan prioritas. Dengan kata lain anggaran sebagai alat pengendali
digunakan untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program
atau kegiatan pemerintah sehingga tercinta transparansi kepada publik.
8. Social opportunity cost rate adalah suatu metode pendekatan yang digunakan untuk
memganalisa bahwa sumber daya yang digunakan untuk melakukan investasi disektor
publik terbatas, dan sumber daya itu tidak digunakan di tempat lain. Salah satu
contohnya adalah jika suatu investasi dilakukan oleh sektor swasta tidak akan
dilakukan, maka tingkat kembali investasi yang daapt dihasilkan disektor swasta
merefleksikan opportunity cost investasi sektor publik.
9. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan analisis investasi publik adalah
 Tingkat diskonto yang digunakan
Tingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek dengan tingkat resiko tertentu.
 Tingkat inflasi
Penilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Makin
tinggi tingkat inflasi, makin rendah nilai riil keuntungan dimasa depan yang
diharapkan sehingga makin tinggi tingkat keuntungan yang di syaratkan. Oleh
karenanya inflasi yang tinggi menyebabkan required rate of return makin
tinggi pula.
 Risiko dan ketidakpastian
Ketidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial politik, tidak adanya
jaminan keamanan, dan kebijakan yang tidak konsisten dapat meningkatkan
risiko investasi. Meningkatnya risiko investasi menyebabkan required rate of
return akan meningkatkan pula.
 Capital rationing
Capital rationing adalah keadaan ketika organisasi menghadapi masllah
ketersediaan dana untuk melakukan pengeluaran investasi.
10. Investasi penggantian
Pengeluaran investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat
barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, maka perlu pembelian
barang modal baru untuk menggantikannya.
Investasi penambahan
Investasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan
cukupan pelayanan.
Investasi baru dilakukan ketika barang modal sudah mengalami kerusakan sehingga
perlu untuk digantikan dengan barang modal yang baru.

Anda mungkin juga menyukai