BELIA
Angiofibroma nasofaring belia adalah sebuah tumor jinak nasofaring yang cenderung
menimbulkan perdarahan yang sulit dihentikan dan terjadi pada laki-laki prepubertas
dan remaja.
Angiofibroma Nasofaring Belia merupakan tumor jinak nasofaring terbanyak dan 0,05%
dari seluruh tumor kepala dan leher
Secara histopatologi, Angiofibroma Nasofaring Belia termasuk tumor jinak, tetapi secara
klinis ganas karena bersifat ekspansif dan mempunyai kemampuan mendestruksi
tulang. Tumor yang kaya pembuluh darah ini memperoleh aliran darah dari arteri
faringealis asenden atau arteri maksilaris interna.
Angiofibroma kaya dengan jaringan fibrosa yang timbul dari atap nasofaring atau
bagian dalam dari fossa pterigoid. Setelah mengisi nasofaring, Angiofibroma Nasofaring
Belia meluas ke dalam sinus paranasal, rahang atas, pipi dan orbita serta dapat meluas
ke intra kranial setelah mengerosi dasar tengkorak.
Biopsi tidak dianjurkan mengingat resiko perdarahan yang masif dan karena teknik
pemeriksaan radiologi yang modern sekarang ini dapat menegakkan diagnosis dengan
tingkat ketepatan yang tinggi. Angiofibroma Nasofaring Belia dapat didiagnosis banding
dengan polip koana, adenoid hipertrofi, dan lain-lain.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang timbul dapat berupa perdarahan yang berlebihan dan transformasi
maligna.
STADIUM ANGIOFIBROMA
Untuk menentukan perluasan tumor, dibuat sistem staging. Ada 2 sistem yang paling
sering digunakan yaitu Sessions dan Fisch.
(Doenges, 2000)
Kepustakaan
Averdi R, Umar SD. Angiofibroma Nasofaring Belia. Dalam : Efiaty AS, Nurbaiti I.
Buku ajar ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi ke 5, Jakarta
: Balai Penerbit FK UI, 2001. 151-2.
Adams GL, et al. Boies – Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 1997.
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa.
Ed. 3. Jakarta : EGC;1999
Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. Buku Ajar Ilmu Kesehatan : Telinga
Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2001
R. Sjamsuhidajat &Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta :
EGC ; 1997
Sadeghi N. Sinonasal Papillomas, Treatment. Available from URL :
http://www.emedicine.com/ent/topic529.html
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta :
EGC; 2001
Tewfik TL. Juvenile Nasopharyngeal Angiofibroma. Available from URL :
http://www.emedicine.com/ent/topic470.html
Popular Search