Anda di halaman 1dari 4

LEPTOSPIROSIS

No. Dokumen : C/ VII/ SOP/


UMUM/ 22/
SOP II/ 2017
No. Revisi :0
Tgl. Terbit : 4 FEB 2017
Halaman : 1/4
UPT Titin Hendrawati,SKM.MM
PUSKESMAS NIP.196303081988012001
SEMIN II

1. Pengertian Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia disebabkan


oleh mikroorganisme Leptospira interogans dan memiliki manifestasi
klinis yang luas. Spektrum klinis mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai
fulminan dan fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul
seperti influenza dengan sakit kepala dan myalgia.Tikus adalah reservoir
yang utama dan kejadian leptospirosis lebih banyak ditemukan pada musim
hujan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah penanganan leptospirosis.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Semin II Nomor 440 / 38 / PKM-SMN
II / 2017 tentang Standar Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Semin II
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 514 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur a. Petugas melakukan anamnesis ( Subjective )
Keluhan:
Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia yang
hebat pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan. Mual,
muntah, diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan kesadaran.

b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


(Objective)
PemeriksaanFisik
1. Febris
2. Ikterus
3. Nyeri tekan pada otot
4. Ruam kulit
5. Limfadenopati
6. Hepatomegali dan splenomegali
7. Edema
8. Bradikardi relatif
9. Konjungtiva suffusion
10. Gangguan perdarahan berupa petekie, purpura, epistaksis dan
perdarahan gusi
11. Kaku kuduk sebagai tanda meningitis

1
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/μL, dengan
pergeseran ke kiri, trombositopenia yang ringan terjadi pada 50%
pasien dan dihubungkan dengan gagal ginjal.
2. Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyalin atau
granular) dan proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya
meningkat.

c. Petugas menegakkan diagnosis ( Assessment )


Diagnosis Klinis
Diagnosis dapat ditegakkan pada pasien dengan demam tiba-tiba,
menggigil terdapat tanda konjungtiva suffusion, sakit kepala,
mialgia, ikterus dan nyeri tekan pada otot. Kemungkinan tersebut
meningkat jika ada riwayat bekerja atau terpapar dengan
lingkungan yang terkontaminasi dengan kencing tikus.
Diagnosis Banding
1. Demam dengue,
2. Malaria,
3. Hepatitis virus,
4. Penyakit rickettsia.

d. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif ( Plan )


Penatalaksanaan
1. Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi
dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal
ginjal sangat penting pada leptospirosis.
2. Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin.Pada kasus-
kasus ringan dapat diberikan antibiotik oral seperti doksisiklin,
ampisilin, amoksisilin atau eritromisin. Pada kasus leptospirosis
berat diberikan dosis tinggi penisilin injeksi.
Komplikasi
1. Meningitis
2. Distress respirasi
3. Gagal ginjal karena renal interstitial tubular necrosis
4. Gagal hati
5. Gagal jantung

Konseling dan Edukasi


1. Pencegahan leptospirosis khususnya didaerah tropis sangat sulit,
karena banyaknya hospes perantara dan jenis serotipe. Bagi mereka
yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular leptospirosis harus
diberikan perlindungan berupa pakaian khusus yang dapat
melindunginya dari kontak dengan bahan-bahan yang telah
terkontaminasi dengan kemih binatang reservoir.
2. Keluarga harus melakukan pencegahan leptospirosis dengan
menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari
tikus, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mencuci
tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah
bekerja di sawah/ kebun/ sampah/ tanah/ selokan dan tempat tempat
2
yang tercemar lainnya.

Rencana Tindak Lanjut


Kasus harus dilaporkan ke dinas kesehatan setempat.

Kriteria Rujukan
Pasien segera dirujuk ke pelayanan sekunder (spesialis penyakit
dalam) yang memiliki fasilitas hemodialisa setelah penegakan
diagnosis dan terapi awal.

6. Diagram Alir
Petugas melakukan anamnesis

Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif

rekam medis
Petugas menulis di rekam medis

7. Unit Terkait a. Ruang Pendaftaran


b. Ruang Pemeriksaan Umum
c. Ruang Laboratorium
d. Ruang Kasir
e. Ruang Pelayanan Farmasi
8. Dokumen a. Rekam Medis
Terkait b. Form Rujukan Internal
c. Kuitansi Pembayaran

3
9. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai