Anda di halaman 1dari 13

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Logo PT. Pertamina EP

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

a) Elemen Logo Berbentuk Huruf “P”

Yang secara keseluruhan merupakan presentasi bentuk panah menggambarkan


pertamina yang bergerak maju dan progresif.

b) Warna – Warna Mencolok

Menunjukan langkah besar yang diambil pertamina dan aspirasi perusahaan akan
masa depan yang lebih positif dan dinamis.

c) Warna Merah

Yang mencerminkan keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam


menghadapi berbagai macam kesulitan.

d) Warna Hijau

Mencerminkan sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.

e) Warna Biru

Mencerminkan andal, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab.

6
7

2.2 Sejarah PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi


PT. Pertamina EP mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan pemegang
saham Technical Assistant Contract (TAC) dan Kerja Sama Operasi (KSO).
Wilayah kerja PT.Pertamina Eksplorasi & Produksi (EP) saat ini terbagi ke
dalam 5 Asset yang mencakup Sumatera, Jawa dan Kawasan Timur Indonesia.
Diantaranya untuk mengelola wilayah kerja seluas ± 138.611 km 2 berdasarkan kontrak
minyak dan gas bumi Pertamina dengan BPMIGAS pada tanggal 17 September 2005
untuk wilayah kerja Pertamina EP melalui suatu pola pengoperasian sendiri (own
operation) dan beberapa kerja sama kemitraan yakni
adalah Asset 1 yang mengelola wilayah kerja mulai dari Sumatera Bagian Utara sampai
dengan Sumatera Bagian Selatan dan terbagi dalam sejumlah area operasi meliputi
Lapangan Rantau, Lapangan Pangkalan Susu, Lapangan Lirik, Lapangan Jambi dan
Lapangan Ramba.
PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi adalah perusahaan yang
menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi
eksplorasi dan eksploitasi di wilayah Jambi.
Perusahaan PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi atau lapangan Jambi
ditemukan oleh NIAM pada tahun 1922 melalui pemboran sumur BJG-1 dengan hasil
gas dilapangan Bajubang yang kemudian disusul dengan penemuan minyak dilapangan
Betung pada tahun 1922, lapangan Kenali Asam pada tahun1929, lapangan Tempino
pada tahun 1930, lapangan Setiti pada tahun 1936.
Sejak di temukan lapangan minyak di Komplek Jambi, banyak perusahaan yang
mengusahakan daerah ini secara bergantian, yaitu :

1. Tahun 1922 sampai tahun 1945 : NIAM


2. Tahun 1945 sampai tahun 1948 : PERMIRI
3. Tahun 1948 sampai tahun 1959 : NIAM
4. Tahun 1960 sampai tahun 1968 : P.N. PERTAMIN
5. Tahun 1968 sampai tahun 1971 : P.N. PERTAMINA
6. Tahun 1971 sampai tahun 1992 : PERTAMINA
8

7. Tahun 1992 sampai tahun 1997 : JOB – PERTAMINA – Asamera


Jambi Limited.
8. Tahun 1997 sampai tahun 2002 : JOB – PERTAMINA – Gulf
Resources Jambi Limited.
9. Tahun 2002 sampai tahun 2005 : JOB – PERTAMINA – Pearl Oil
Jambi Limited.
10. 26 Januari 2005 – 28 Okober 200 : PT PERTAMINA UBEP JAMBI
(KAS, TPN, BJG)
11. 28 Oktober 2009 – Maret 2013 : PT PERTAMINA EP UBEP
JAMBI (KTT, KTB, SGL, STT, TOB, KAS, TPN, BJG, BBT).
12. Maret 2013 – Sekarang : PT PERTAMINA EP ASSET 1
FIELD JAMBI.

Kantor pusat PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi, terletak di lapangan Kenali
Asam. Lokasi ini terletak 7 km di sebelah Selatan pusat kota Jambi. Pertamina EP Asset
1 Field Jambi memiliki 2 (dua) wilayah kerja yaitu wilayah produksi Jambi Selatan dan
wilayah produksi Jambi Utara. Wilayah produksi Jambi Selatan telah menerapkan EOR
(Enhanced Oil Recovery) untuk meningkatkan produksinya dengan pressure
maintenance, karena wilayah produksi Jambi Selatan adalah eks-kontrak JOB-EOR
antara Pertamina dengan Pearl Oil Jambi Ltd.
Wilayah produksi Jambi Utara masih menerapkan optimalisasi fasilitas produksi
untuk meningkatkan produksinya, dimana wilayah produksi Jambi Utara adalah eks-
Field Jambi Region Sumatera. Gambaran wilayah kerja dari PT PERTAMINA EP Asset
1 Field Jambi dapat dilihat pada Gambar 2.2
9

Gambar 2.2 Peta Wilayah PT.Pertamina EP Asset I Field Jambi.

Data Wilayah Kerja Pertambangan PT.Pertamina EP Jambi.


 Luas wilayah awal : 5,751 km2
 Penandatanganan kontrak : 17 September 2015
 Berakhir Kontrak : 17 September 2035
 Luas WKP saat ini : 5,751 km2

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

2.3.1 Visi

Menjadi perusahaan minyak dan gas bumi yang efisien, unggul, maju dan
mandiri.
10

2.3.2 Misi
1. Melakukan usaha dibidang energi dan petrokimia.
2. Bergerak dalam kegiatan eksplorasi, produksi, pengolahan, pemasaran niaga di
Indonesia dan secara selektif di dunia Internasional.
3. Memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan
masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

2.4 Struktural PT. Pertamina EP Asset 1 Field Jambi

Didalam kegiatan operasi sehari-hari di lapangan Petamina EP UBEP Jambi


dipimpin oleh seorang Field Manager yang membawahi beberapa kegiatan operasi yang
dipimpin oleh seorang Ast. Manager, antara lain Ast. Manajer Produksi Jambi Utara dan
Ast. manajer Produksi Jambi Selatan, Ast. Manajer Perencanaan & Operasi, Ast.
Manajer WO&WS, Ast. Manajer Tehnik & PF, Ast. Manajer Logistik dan Ast. Manajer
Layanan Operasi.
Ast. Manajer Produksi Utara dimana penulis melaksanakan praktek kerja
lapangan ini membawahi antara lain : Ka. Distrik I lapangan produksi Ketaling, Ka.
Distrik II lapangan produksi Setiti, Ka. Distrik III lapangan produksi Sungai Gelam dan
beberapa Pengawas Utama pada masing – masing lapangan.
Dari setiap bagian operasi ini, masing-masing bagian mempunyai kewajiban,
wewenang dan tanggungjawab atas kelancaran operasi di lapangan yang pada hasilnya
harus dapat menjaga kestabilan produksi yang telah di rencanakan. Untuk kelancaran
semua kegiatan operasi di lapangan, mereka dibantu oleh tenaga-tenaga potensial yang
sangat menguasai dibidang kerjanya masing-masing. Selain dari pada itu, kegiatan
operasi ini ditunjang oleh kegiatan-kegiatan lainnya seperti Layanan Operasi,
Telekomunikasi, Teknik & Fasilitas, Transportasi, HSE, serta satuan keamanan
(security) yang keberadaan kegiatan-kegiatan ini sangat membantu kelancaran operasi
di lapangan
11

Gambar 2.3 Struktural PT.Pertamina EP Asset 1 Field Jambi.

2.5 Unit Kerja dan Kegiatan


2.5.1 Fungsi RAM (Reability, Avaibility and Maintenance)
Fungsi RAM membawahi antara lain :

1. Utilities terdiri dari listrik, Instrument, Water treatment Plant.


2. Rencana kerja proyek, estimasi biaya pekerjaan, pembuatan kontrak, engenering
desain.
3. Teknik sipil yang melakukan pengawasan dan pengerjaan bangunan dan jalan,
penyiapan bangunan, penyiapan pipa, tangki, dll.
4. Mekanik menangani permasalahan dan perwatan mesin.
5. Power Plant merupakan pembangkit listrik di lingkungan PT. PERTAMINA EP
FIELD ASSET 1 JAMBI. Listrik yang dihasilkan menggunakan bahan bakar gas
yang didapat dari sumur - sumur produksi. Listrik ini digunakan untuk keperluan
lapangan, perkantoran dan perumahan karyawan.

2.5.2 Health, Safety, Security & Environment (HSE)


HSSE adalah sebuah sub bagian dari perusahaan yang berarti Health Safety
Environment bekerja untuk menjamin seluruh peralatan dan orang-orang yang berada
dalam lingkungan PT.PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI berada dalam
keadaan baik dan memenuhi standart keselamatan yang diterapkan HSSE.
Pada sistem managemen Health, safety & environment (SMHSSE) merupakan
suatu sistem pengolahan HSSE yang terintegrasi dengan kegiatan operasi agar berjalan
12

aman, handal , efisien dan berwawasan lingkungan. Kebijakan Keselamatan Kesehatan


Kerja dan Lindungan lingkungan (K3LL) adalah pernyataan tertulis pimpinan tertinggi
yang merupakan komitmen pemimpin dan membuat prinsip – prinsip pengolahan HSSE
secara keseluruhan yang memberikan kerangka untuk tindakan dan penentuan tujuan
serta sasaran perusahaan.
PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI dalam melaksanaan kegiatan
eksploitasi dan produksi serta transmisi sumber daya migas di sadari mempunyai
potensi menimbulkan dampak negatif terhadap aspek keselamatan, kesehatan kerja dan
lindungan lingkungan (K3LL/HSSE). Kesalahan dalam pengendalian operasi dapat
menimbulkan insiden, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan , dan gangguan
kelangsungan operasi perusahaan, sehingga dapat menurunkan daya saing dan citra
perusahaan PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI memprioritaskan aspek
HSSE dalam kegiatan operasi sebagaimana tertera jelas kebijakan HSSE.
Alat-alat pelindung diri yang wajib digunakan seluruh orang-orang dalam
lingkungan PT.PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI adalah sebagai berikut:

1. Coverall (baju kerja)


2. Safety Shoes (sepatu safety)
3. Safety Helmet (helm safety)
4. Safety Glasses (kacamata kerja)
5. Safety Hand Glove (sarung tangan)
 Safety Hand Glove terbagi dari 3 macam bahan, yaitu:
a. Kain, digunakan untuk pekerjaan ringan.
b. Karet, digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
kelistrikan.
c. Kulit, digunakan untuk pekerjaan berat, seperti di SPU atau RIG.
6. Ear Plug (penutup lubang telinga berbentuk bola kecil)
7. Ear Muf (penutup seluruh bagian telinga)
8. Safety Hardness (alat untuk memanjat dari tali berbentuk baju).
13

HSSE golden Roll (Acuan HSSE) dalam sistem peraturan perundangan


keselamatan kerja adalah :
1. Patuh
2. Intervensi ( Unsafe Action dan Unsafe Condition )
3. Peduli
Jika HSSE mendapati orang-orang bekerja atau berada dalam
lingkunganPT.PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI yang tidak menggunakan
alat pelindung diri yang dianjurkan HSSE, maka HSSE berhak memberhentikan
sementara pekerjaan pekerja tersebut hingga pekerja tersebut memenuhi peraturan untuk
melengkapi seluruh alat pelindung yang dianjurkan HSSE. HSSE mempunya 3 fungsi
yaitu :
1. Fungsi Lingkungan
Yaitu mengurusi masalah lingkungan tentang AMDAL, UPL, UKL, seperti
adanya tumpahan minyak dari korosi maupun ulah manusia seperti pencurian yang
berakibat terjadinya pencemaran lingkungan, Fungsi Lingkungan HSSE juga mengatur
kebisingan dari emisi udara serta ikut serta dalam gerakan penghijauan.
2. Fungsi Keselamatan Kerja,
Yaitu memastikan seluruh orang bekerja sesuai prosedur dan meminimalkan
kecelakaan serta memastikan APD (Alat Pelidung Diri) digunakan secara benar demi
tercapainya K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja).
3. Fungsi Inspeksi,
Yang berarti berhubungan dengan QC baik dalam peralatan lama maupun baru.
Contohnya adalah tangki yang dperiksa 1 (satu) tahun sekali, yang diperiksa adalah
ketebalan dan kekerasan tangki tersebut kira-kira dapat menahan beban dan tekanan
berapa? Kemudian dilakukan kalkulasi dengan standart ASME.
Atau jika kita akan membuat tangki maka kita harus mendesign bentuk dan
ukurannya terlebih dahulu, misalnya kita tangki ini difungsikan untuk menampung
minyak 5000 barrel, maka kita harus memperhitungkan tebal pelat, jenis pengelasan
yang digunakan. Salah satu jenis pelat yang digunakan dalam pembuatan tangki oleh
PT.PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI adalah pelat HSTM 253 grade C atau
HSTM A36 yang minimum digunakan untuk menampung crude oil (minyak mentah).
14

2.5.3 Produksi

Fungsi Produksi pada PT.PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI


mempunyai peranan merencanakan, mengawasi dan memantau proses produksi
dilapangan serta menghitung jumlah produksi harian diseluruh wilayah produksi
PT.PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI.

2.5.4 WO/WS (Work Over/ Well Service)


Fungsi WO/WS pada PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI
mempunyai peranan dalam melakukan pekerjaan lanjutan (work over), dan perawatan
sumur (well service) yang sudah ada, pengerjaan ulang sumur – sumur, seperti ketika
terjadi penurunan produksi sumur akibat kebocoran tubing maka pekerjaan ini
dilakukan oleh WO/WS. Pekerjaan ini dilakukan oleh pertamina sendiri dan beberapa
kontraktor.

2.5.5 SCM (Supply Chain Management)

PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI dipimpin oleh FM (Field Manager)


yang dibawahnya ada asistant manager. Asistant manager bertugas untuk membantu
Field Manager dalam memimpin PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI.
SCM berfungsi untuk menjembatani vendor dan user dalam pengadaan barang.
Apapun barang yang dibutuhkan PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI untuk
memenuhi kebutuhan guna kelancaran proses pekerjaan, maka seluruh barang tersebut
harus dipesan dan diambil melalui SCM. SCM juga berhubungan terhadap penyadiaan
jasa. Contohnya menyediakan mobil dengan cara merental guna memenuhi kebutuhan
PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI. Contoh nya adalah ketika PT.
PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD JAMBI akan memesan filter Oli, maka :
Staf Analisis akan menganalisa dan memperkirakan berapa jumlah filter yang
dibutuhkan dalam 1 ( satu ) tahun, mengusahakan bagaimana agar stok peralatan yang
ada didalam gudang tidak menumpuk dan tidak menyebabkan pemborosan dan
bagaimana agar barang tersebut stoknya juga sedapat mungkin memenuhi seluruh
kebutuhan UBEP Jambi. Staf Analisis juga harus memperkirakan dan menjamin bahwa
type dan jenis filter yang akan dipesan adalah sama dengan filter yang dibutuhkan.
15

Staf pengadaan bertugas mengundang vendor dan mencari vendor terbaik yang
sanggup memenuhi kebutuhan barang UBEP Jambi dengan spesifikasi sesuai
keinginan, lalu setelah mendapatkan vendor yang sesuai maka staf pengadaan
menerbitkan PO.
Staf penerimaan bertugas menerima barang yang dikirim oleh vendor,
memastikan jumlah barang, memastikan spesifikasi barang yang dipesan itu sesuai
keinginan.Setelah staf penerimaan menyetujui barang yang dikirim vendor, barullah
vendor menerima bayaran sesuai harga barang yang disepakati oleh UBEP Jambi.
Staf Inventori bertugas menyusun dan mendata seluruh barang yang masuk dan
keluar, staf inventori juga berhubungan langsung dengan seluruh karyawan UBEP
Jambi yang hendak mengambil barang yang dibutuhkan.Staf Inventori juga bertugas
melaporkan data-data barangyang keluar kepada Staf Analisis.
Staf Transportasi bertugas untuk memenuhi kebutuhan transportasi UBEP
Jambi.

Beberapa istilah yang digunakan dalam Departement SCM adalah :

1. Sistem SAP

Sistem SAP adalah Sistem Application Product dimana melalui sistem ini
seluruh keryawan SCM dapat mengetahui seluruh jumlah, jenis, nama dan spesifikasi
barang secara menyeluruh.

2. Kartu Rayon

Kartu Rayon berfungsi untuk mencatat histori pergerakan keluar masuk seluruh
material.

3. Gate Pass

Gate Pass adalah surat terima barang dari orang gudang ke penerima barang
yang akan di cek quantity barang yang ada tertera pada Gate Pass.

4. Reservasi

Reservasi adalah surat permintaan barang berupa reservation slip yang dibuat
pada sistem SAP, yang membuat surat ini adalah user yakni sebagai dasar orang gudang
SCM untuk mengeluarkan barang.
16

5. PO dan Good Receive

PO stock yang membuat permintaan adalah analisis material, berdasarkan


kebutuhan triwulan, semester, dan per tahun yang kemudian dilanjutkan kebagian
pengadaan, dan bagian pengadaan melakukan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Melakukan penawaran (sebagai referensi harga pada vendor).


b. Melakukan Tender atau penunjukan langsung jika material tersebut sifatnya
sudah urgent ( benar-benar habis ) stoknya.

Setelah mendapatkan pemenang tender tersebut, maka copy PO dikirimkan


kebagian penerimaan, maka vendor pun akan men suplay material yang ada dalam PO,
lalu penerimaan menghitung quantity serta mengundang inspektor HSSE dan user,
apabila hasilnya dari HSSE dinyatakan baik, maka bagian penerimaan membuat good
receive (create) slip kedalam sistem MYSAP sebagai dokumen invoice untuk vendor.
PO non stock yang membuat permintaan adalah user, lalu dilanjutkan ke analisis
material, user dalam melakukan permintaan harus membuat phurchase request (PR)

2.5.6 ICT

ICT adalah sebuah departement yang berwenang dalam penanganan


permasalahan yang mencakup teknologi informasi.Sebagai contohnya adalah dalam
penginstalan computer, radio, telephone, printer, wifi, LAN, CCTV, Infocus, TV
Chanel dan lainnya. Selain dalam penginstalan, ICT juga berperan dalam perbaikan
(service) dalam seluruh permasalahan yang terjadi pada perangkat teknologi informasi
yang ada dalam wilayah UBEP jambi.
Dalam penanganan permasalahan, apabila menerima laporan dari user, maka
pihak ICT langsung turun untuk memproses perbaikan tanpa perlu menunggu surat
perintah. Apabila ICT memerlukan suatu peralatan untuk memperbaiki kerusakan, maka
ICT wajib memintanya pada department SCM.
Untuk melakukan komunikasi disetiap saat antar pekerja di UBEP jambi,pihak
IT menyediakan HT untuk masing-masing karyawan yang membutuhkannya,terutama
karyawanyang ada dilapangan, dalam lingkungan UBEP jambi terdapat 3 (tiga) tower
17

besar dan beberapa tower kecil. Penggunaan HT dalam lokasi produksi dilakukan
karena lokasi tersebut dilarang menggunakan Handphone. Penggunaan Handphone
dilarang karena ditakutkan Batteray Handphone tersebut akanmenimbulkan percikan
api yang dikarenakan masuknya gas menyentuh Batteray tersebut, maka diwajibkan HP
tersebut untuk dinon-aktifkan. Sedangkan HT milik ICT telah berstatus Gas Proof yang
berarti aman dari Gas dan tidak masalah bil;a sewaktu-waktu dipergunakan
dilingkungan Central Facility.
ICT adalah sebagai fungsi layanan, berarti melayani semua kegiatan operasional
di UBEP Jambi, fungsi layanan terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Fungsi layanan Produksi


2. Fungsi layanan Pekerja

Layanan produksi berarti melayani (memenuhi) semua peralatan komunikasi


yang dibutuhkan untuk melayani produksi, contoh dalam produksi membutuhkan
peralatan radio, maka pihak ICT akan memenuhi kebutuhan tersebut dengan
menyediakan perangkat-perangkat radio sesuai standart dan fungsi yang diinginkan.
Sedangkan layanan pekerja merupakan melayani (memenuhi) semua peralatan
komunikasi yang dibutukan pekerja, contoh dalam lingkungan tempat tinggal pekerja
membutuhkan telephone rumah, maka alat komunikasi ini harus dipasang guna tetap
tersambungnya komunikasi antar pengguna telephone dengan baik. Untuk telephone
rumah para pekerja, pihak IT UBEP JAMBI menggunakan server PABX yang berarti
telephone tersebut hanya dapat melakukan komunikasi antar lingkungan UBEP Jambi
saja. Server PABX UBEP Jambi menggunakan PABX dengan 4 digit angka atau kode
telephone, dan jika sewaktu-waktu pekerja membutuhkan untuk melakukan komunikasi
menggunakan telephone rumah yang tujuannya keluar area UBEP Jambi, maka pekerja
tersebut harus melakukan contact terlebih dahulu kepada operator.
Contoh pihak A akan menghubungi nomor Handphone pihak B, maka pihak A
harus contact ke operator terlebih dahulu bahwa dia ingin menghubungi pihak B
tersebut dan meminta bantuan agar operator menyambungkan telephone pihak A ke
nomer Handphone pihak B, maka operator akan menghubungi pihak B dan operator pun
akan menyambungkan pihak B kepihak A.
18

2.5.7 HR (Human Resources)

HR (Human Resources) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada


ruang lingkup karyawan ,pegawai, buruh dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang akititas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Peranan HR (Human Resources) sebagaimana yang terdapat dalam garis –
garis besar haluan perusahaan meliputi :

1. Perencaan yaitu merencanakan tenaga secara efektif dan juga efisiensi sesuai
kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan – tujuan tertentu.
2. Pengornisasian yaitu mengorganisir semua karyawan melalui penetapan
pembagian kerja , hubunbgan kerja , koordinasi dalam bagan organisasi.
3. Pengarah yaitu mengarahkan semua karyawan agar dapat bekerjasa sama dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan karyawan dan masyarakat.
4. Pengendalian yaitu mengendaliakan semua karyawan agar mentaati semua
peraturan perusahaan serta perencaaan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai