Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.

1 Tahun 2016

DAMPAK KEBISINGAN DARI AKTIFITAS BANDARA SULTAN THAHA JAMBI


TERHADAP PEMUKIMAN SEKITAR BANDARA
Peppy Herawati1
Abstract
The increasing needs of the people of Jambi on air transport makes Sultan Taha Airport
increased airline service. The airport activity is potentially causing the noise. Noise is unwanted
sound, causing health problems and human comfort. Around the airport there are still many
settlements that could be affected due to the sound emitted from flying activity, causing hearing
loss, discomfort and sleep disorders. The purpose of this study was to determine the noise level of
flight activity in residential areas and how their impact. Noise measurements carried out for 8 days
at which point the first three points are on the road Soekarno Hatta, point II at the South Rim, and
the third point in the former area in the village Talang MTQ Jambi Hyacinths by using Sound
Level Meter. The measurement results obtained average noise level at the point I is 58.4 dB, point
II was 65.5 dB and the third point is 68 dB. It was concluded that the region does not deserve to be
a residential area because of the noise that occurs above the threshold quality standard that is 55
dB. This has implications for public health in the vicinity where the 30 respondents showed at the
point I feel very noisy 40% and 60% is quite noisy, and point II approximately 10% feel very noisy
and the remaining 90% is quite noisy. So is the case with settlements in point III about 10% feel
very noisy and 90% quite noisy. for residential health disorders found about 60% of respondents
experienced sleep disturbances, hearing loss due to noise exposure is too long.
key words: noise, health impact, airport,
PENDAHULUAN psikologis yang mengakibatkan
Seiringnya tingginya kebutuhan terganggunya pendengaran, dimana manusia
masyarakat Provinsi Jambi akan transportasi normal hanya mampu mendengar suara
udara, tentu memberikan pengaruh pada berfrekuensi 20-20.000 Hz sehingga akan
aktifitas penerbangan di Jambi dimana sangat rentan terhadap penurunan kesehatan
semakin tinggi juga intesitas penerbangan masyarakat. Dalam jangka waktu pendek
dan peningkatan jumlah penumpang. Pada gangguan ini tidak sampai menyebabkan
saat ini Bandara Udara Sultan Thaha kerusakan fisiologis pada sistem
memiliki luas tanah ± 152,22 Ha dalam pendengaran manusia akan tetapi dalam
penyediaan sarana pelayanan memiliki jangka panjang dapat mengakibatkan
landas pacu (runway) yang berdimensi : menurunnya tingkat ambang pendengaran
2.220 M x 45 M dan arah landas pacu 13 - manusia (anonim 2007). Menurut keputusan
31 dengan pergerakan 13 pergerakan/hari, Mentri Lingkungan Hidup no
operasional bandara selama 17 Jam, mampu 48./MenLH/11/1996 tingkat kebisingan
mengangkut 3000 penumpang per harinya. maksimal untuk daerah pemukiman 55 dBA.
Peningkatan jumlah pesawat yang landing Berdasarkan hal-hal tersebut diatas,
maupun take-off di Bandara Sultan Thaha ini maka penelitian ini dimaksudkan untuk
menyebabkan juga peningkatan tingkat mengetahui sejauhmana pengaruh tingkat
kebisingan di sekitar Bandara. kebisingan lingkungan Bandara udara Sultan
Intensitas kebisingan dibandara Sultan Thaha terhadap pemukiman disekitar
Thaha di timbulkan dari aktifitas pesawat bandara sehingga dapat diambil langkah-
udara baik waktu mendarat, tinggal landas, langkah yang perlu di tempuh agar
pergerakan menuju landasan pacu serta uji masyarakat pemukim disekitar badara
mesin pesawat berjenis Boeing seperti terhindar dari dampak kebisingan.
maskapai Garuda dan Lion yang setiap TINJAUAN PUSTAKA
harinya mampu menerbangkan 5 sampai 6 Definisi Kebisingan
kali penerbangan, di tambah lagi Kebisingan adalah bunyi yang tidak
penerbangan seperti Sriwijaya dan Citilink dikehendaki karena tidak sesuai dengan
yang berjenis Air Bus dengan intensitas konteks ruang dan waktu sehingga dapat
penerbangan sebnyak 2 sampai 3 kali setiap menimbulkan ganggua terhadap
harinya dan pesawat Wings Air yang kenyamanan dan kesehatan manusia
berjenis ATR sebanyak 2 kali penerbangan. (Sasongko, dkk, 2000). Kebisingan adalah
Pengaruh buruk dari kebisingan yang bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
terus menerus dari aktifitas bandara tersebut kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
sangat luas memberikan efek terhadap yang dapat menimbulkan gangguan
tingkah laku berupa efek fisiologi dan efek kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan (Kep. MenLH. N0. 48 Tahun
1996), atau semua suara yang tidak
1
Dosen Fakultas Teknik Universitas dikehendaki yang bersumber dari alat- alat
Batanghari
104
Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha Jambi terhadap Pemukiman Sekitar
Bandara
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016

proses produksi dan atau alat-alat kerja pada gas;


tingkat tertentu dapat menimbulkan 3. Kebisingan terputus putus ( inter mittent
gangguan pendengaran (Kep. MenNaker. ) adalah kebisingan yang terjadi secara
No. 51 Tahun 1999). terputus-putus atau tidak stabil. Misalnya
Bunyi yang menimbulkan kebisingan suara lalu lintas, suara kapal terbang di
disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. lapangan udara ;
Getaran sumber suara ini mengganggu 4. Kebisingan impulsif ( impact or
keseimbangan molekul-molekul udara di impulsive noise ) adalah kebisingan
sekitarnya sehingga molekul-molekul udara dimana waktu yang diperlukan untuk
ikut bergetar. Getaran Sumber ini mencapai puncaknya tidak lebih dari 35
menyebabkan terjadinya gelombang milidetik dan waktu yang dibutuhkan
rambatan energi mekanis dalam Medium untuk menurunkan intensitas sampai 20
udara menurut pola rambatan longitudinal. dB tidak lebih dari 550 milidetik.
Rambatan gelombang di udara ini dikenal Misalnya tembakan atau meriam;
sebagai suara atau bunyi (Sasongko dkk 5. Kebisingan impulsif berulang adalah
2000). Laju rambat gelombang suara di kebisingan yang terjadi berulang ulang
udara bergantung pada suhu sekitar. Pada dengan intensitas yang relatif rendah.
suhu 20 oC laju rambat suara sekitar 344 Misalnya mesin tempa di perusahaan.
m/dt. Setiap kenaikan 10 oC maka laju Dampak Kebisingan
rambat suara bertambah sekitar 0,61 m/dt. Dari sudut pandang lingkungan,
Kebisingan merupakan suara yang tidak kebisingan adalah masuk atau di
diinginkan yang bersumber dari alat masukkannya energi (suara) ke dalam
produksi dan atau alat yang pada tingkat lingkungan hidup sedemikian rupa sehingga
tertentu akan menimbulkan gangguan mengganggu peruntukannya. Dari sudut
pendengaran. Kebisingan (Noise) dapat juga pandang lingkungan, maka kebisingan
diartikan sebagai sebuah bentruk getaran lingkungan termasuk kategori pencemaran
yang dapat berpindah melalui medium padat, karena dapat menimbulkan gangguan
caire dan gas (Harris, 1991). Kebisingan terhadap kenyamanan dan kesehatan
adalah produk samping yang tidak manusia. Munculnya kebisingan biasanya
diinginkan dari sebuah lingkungan Bandara akan memberikan pengaruh terhadap
yang disebabkan oleh kegiatan operasional penduduk atau pekerja di sekitar sumber
Bandara yaitu bunyi suara mesin pesawat kebisingan.
terbang yang menimbulkan kebisingan yang Dampak kebisingan tergantung kepada
tidak hanya mempengaruhi aktifitas besar tingkat kebisingan. Tingkat kebisingan
karyawan bandara (Ground Handling) dan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan
penduduk yang tinggal di sekitar Bandara. dalam satuan desiBel (dB). Pengaruh
Sumber kebisingan kebisingan terhadap manusia tergantung
Bunyi yang menimbulkan bising pada karakteristik fisis, waktu berlangsung
disebabkan oleh sumber yang bergetar, dan waktu kejadiannya. Pendengaran
getaran sumber suara mengganggu molekul - manusia sebagai salah satu indera yang
molekul udara di sekitar sehingga molekul - berhubungan dengan komunikasi/suara.
molekul ikut bergetar. Getaran sumber ini Telinga berfungsi sebagai fonoreseptor yang
menyebabkan terjadinya gelombang mampu merespon suara pada kisaran antara
rambatan energi mekanis dalam medium 0 – 140 dBA. Frequensi yang dapat direspon
udara menurut pola rambatan longitudinal. oleh telinga manusia antara 20 - 20.000 Hz
Temperatur Difference, bising yang (Gambar 1), dan sangat sensitif pada
terbentuk oleh pemuaian dan penyusutan frequensi antara 1000 sampai 4000 Hz.
fluida, misalnya terjadi pada mesin jet Ambang batas keamanan yang
pesawat. direkomendasikan oleh Occupational Safety
Jenis - Jenis Kebisingan and Health Administration (OSHA) dan
Jenis kebisingan antara lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(Sumamur,1996) : Peningkatan tingkat kebisingan yang
1. Kebisingan kontinue dengan spektrum terus menerus dari berbagai aktifitas pada
frekuensi luas (steady state,wide band lingkungan Bandara dapat berujung kepada
noise) noise misalnya suara yang di gangguan kebisingan, efek yang ditimbulkan
timbulkan oleh kipas angin; kebisingan (Sasongko dkk, 2000) :
2. Kebisingan kontinue dengan spektrum 1. Efek psikologis pada manusia
frekuensi sempit (steady state, narrow (kebisingan dapat membuat kaget,
band noise) misalnya suara yang di mengganggu, mengacaukan konsentrasi).
timbulkan oleh gergaji sirkuler dan katup

105
Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha Jambi terhadap Pemukiman Sekitar
Bandara
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016

2. Menginterferensi komunikasi dalam di pakai skala A skala ini adalah skala


percakapan dan lebih jauh lagi akan kebisingan yang sensitif untuk frekuensi
menginterferensi hasil pekerjaan dan yang tinggi dan paling cocok dengan
keselamatan kerja. pendengaran manusia. Skala B memberikan
3. Efek fisis kebisingan dapat respon yang baik untuk frekuensi rendah
mengakibatkan penurunan kemampuan sedangkan untuk skala C memberikan
pendengaran dan rasa sakit pada tingkat respon yang paling baik terhadap frekuensi
yang sangat tinggi. rendah.
Selain gangguan kesehatan kerusakan Spesifikasi dari Sound Level Meter adalah :
terhadap indera-indera pendengar, 1. Pengukuran berkisar dari 26 Db (A);
kebisingan juga dapat menyebabkan: 2. Catatan fungsi hingga 99 catatan;
gangguan kenyamanan, kecemasan dan 3. 6 rentang pengukuran yang di sesuaikan;
gangguan emosional, stress, denyut jantung 4. Dimensi 264 x 68 x 27 mm;
bertambah dan gangguan-gangguan lainnya. METODE PENELITIAN
Secara umum pengaruh kebisingan terhadap Penelitian ini dilakukan dengan 3 lokasi
masyarakat dapat dibagi menjadi 2 yaitu: di sekitar Bandara Sultan Thaha mulai
1. Ganguan Fisiologis tanggal 13 februari-20 februari 2014 .
Gangguan fisiologis yang diakibatkan Penentuan Titik Sampling
oleh kebisingan yakni gangguan yang Pengambilan sampel dilakukan di daerah
langsung terjadi pada faal manusia. pemukiman yang terletak disekitar Bandara
Gangguan ini diantaranya: Peredaran darah Sultan Thaha Jambi . Sebelum sampling
terganggu oleh kerena permukaan darah dilakukan penulis meneliti terlebih dahulu
yang dekat dengan permukaan kulit titik lokasi mana yang akan di ukur . Lokasi
menyempit akibat bising > 70 dB. yang akan di ukur dapat diihat dari gambar
2. Gangguan Psikologis dibawah ini
Gangguan yang secara tidak langsung
terhadap manusia dan sukar untuk diukur.
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak
nyaman, kurang konsentrasi, dan cepat
marah. Bila kebisingan diterima dalam
waktu lama dapat menyebabkan penyakit
psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres,
kelelahan dan lain-lain.
Perhitungan Level Kebisingan
Untuk mendapatkan tingkat tekanan rata–
rata pada interval waktu tertentu
Dengan persamaan : Leq = 10 log ( Σ
fi.10li/10 ) Gambar Peta Lokasi Penelitian
Lek : Tingkat kebisingan ekivalen; a. Titik I yaitu di Jalan Soekarno Hatta
fl : Fraksi waktu terjadinya tingkat Rt. 14 Kel. Palmerah.
kebisingan pada interval waktu pengukuran Titik lokasi ini dipilih karena titik lokasi
tertentu; ini terletak di dekat Bandara Sultan Thaha
Li : Nilai tengah kebisingan dan di daerah yang dilalui oleh kendaran
Alat pengukuran kebisingan b. Titik II yaitu di Jalan Lingkar Selatan
Pengukuran tingkat kebisingan dan Rt. 22 Kel. Palmerah.
paparan bising dapat di sesuaikan dengan Titik lokasi ini dipilih karena terletak
tujuan pengukuran, berikut peralatan yang dilokasi daerah pemukiman dan di daerah
dapat di gunakan untuk pengukuran tersebut penduduknya masih merasa
kebisingan yaitu : terganggu dengan pembangunan bandara
a. Sound Level Meter tersebut.
Alat ini terdiri dari mikrofon, sirkuit, dan c. Titik III yaitu di Jalan MTQ Raya Kel.
display pembacaan. Mikrofon ini akan Talang Bakung
mendeteksi tekanan udara yang bervariasi Titik lokasi ini dipilih karena terletak di
yang kemudian dengan bunyi akan daerah pemukiman dan juga terletak di
mengubahnya menjadi sinyal elektrik. belakang landasan pacu bandara
Sinyal ini kemudian akan di proses oleh Persiapan Pengukuran
sirkuit elektronik pembacaan ini akan Persiapan penelitian meliputi persiapan
terlihat dalam satuan desibel. Sound Level alat, pemilihan lokansi penelitian dan
penentuan waktu penelitian.
Meter memiliki pembobotan atau skala A, B
Alat yang digunakan adalah Sound Level
dan C untuk pengukuran tingkat kebisingan
Meter Model SL – 4010SLM tipe ini
106
Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha Jambi terhadap Pemukiman Sekitar
Bandara
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016

digunakan untuk mengukur kebisingan antara landing. Pengukuran pada titik sampling
35- 130 Db dan memiliki berbagai aplikasi dilakukan 2 orang yaitu orang I menentukan
untuk mengukur kebisingan dibandara dengan waktu dan membaca hasil pengukuran
spesifkasi : sementara orang ke II mencatat hasil
1. Display 4 digit LCD; pengukuran. Setelah seluruh pengukuran
2. Mikrofon ½ “ condenser listrik mikrofon; selesai dilakukan tabulasi hasil pengukuran.
3. Range 35 – 130 Db; Tingkat kebisingan ini akan berpengaruh
4. Frekuensi Pembobotan A dan C; terhadap pemukiman di sekitar bandara,
5. Waktu bobot cepat dan lambat; sehingga disamping pengukran tingkat
6. Berat 250 gram; kebisingan juga di perlukan tanggapan
7. Ukuran 251 mm x 63 mm x 40 mm. masyarakat tentang gangguan yang di rasakan
Satuan tingkat kebisingan ini dinyatakan akibat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan
dalam desibel bobot A atau dB (A) yaitu Thaha. Untuk itu dilakukan penyebaran
frekuensi bobot yang sesuai dengan respon kuisioner sebanyak 30 responden dengan
telinga manusia normal. Pembacaan tujuan mendapatkan data tentang pengaruh
kebisingan dilakukan dalam periode waktu tingkat kebisingan pada masyarakat sekitar
tertentu dengan menggunakan Stopwatch . Bandara.
Mekanisme kerja Sound Level Meter adalah HASIL PENELITIAN
apabila ada benda bergetar maka akan 1. Pada titik I yaitu dijalan Soekarno Hatta Rt
menyebabkan terjadinya perubahan tekanan 14 Kelurahan Palmerah dilakukan
udara yang dapat ditangkap oleh alat ini yang pengukuran selama 8 hari berturut-turut
selanjutnya akan menggerakkan meter didapatkan tingkat kebisingan rata-rata
penunjuk. adalah 58,4 dB, dimana baku mutu tingkat
Metode Pengukuran. kebisingan untuk kawasan pemukiman
a. Pada dasarnya pengukuran dilakukan di adalah 55 dB sehingga hal ini
tempat dimana terdapat keluhan atau menggambarkan bahwa jalan Soekarno
dimana dilakukan pemantauan secara Hatta masih tidak layak sebagai kawasan
permanen tidak diijinkan untuk melakukan pemukiman.
pengukuran di tempat dimana sehari – hari 2. Pada titik II yaitu di jalan Lingkar Selatan
sama sekali tidak pernah ada orang lalu RT 22 Kel palmerah lama dilakukan
lalang. pengukuran selama 8 hari berturut-turut
b. Pengukuran harus dilakukan ditempat didapatkan tingkat kebisingan rata-rata
terbuka berjarak 3 meter dari dinding untuk adalah 65,5 dB dimana jika dibandingkan
menghindari pantulan kalau hal ini tidak baku mutu masih diatas baku mutu
mungkin maka diizinkan untuk melakukan sehingga pemukiman sekitar ini tidak layak
pengukuran pada jarak 0,5 m di depan sebagai kawasan pemukiman.
jendela terbuka. 3. Pada titik III yaitu di jalan MTQ Raya
c. Tinggi alat ukur sekitar 1,2 m diatas tanah Kelurahan Talang Bakung dilakukan
harus di pasang pada statif dalam keadaan pegukuran selama 8 hari berturut-turut
apapun tidak di ijinkan untuk memegang didaptkan tingkat kebisingan rata-rata
alat ukur terus menerus kecuali pada saat adalah 68,1 dB. Hal ini menggambarkan
mengubah control attenuator pada alat ukur bahwa jalan MTQ Raya tidak
. Jarak antara badan operator dan alat ukur diperuntukkan sebagai kawasan
harus cukup jauh agar tidak terjadi pemukiman.
pantulan. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner yang
pengukuran kebisingan dilakukan pada saat di sebar di kawasan pemukiman sekitar
tiap-tiap aktifitas penerbangan yaitu ketika Bandara, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
pesawat akan take off dan pesawat akan
Tabel 1. Pendapat Masyarakat tentang gangguan kebisingan
Tingkat Kebisingan Ketergangguan Suara
No Lokasi SB CB TB TT T ST
% % % % % %
1 Jln. Soekarno Hatta 40 60 0 0 80 20
2 Jln. Lingkar Selatan 10 90 0 10 80 10
3 Jl. MTQ raya 10 90 0 10 90 0
sumber: Data Primer
keterangan sangat bising dan 80 % menyatakan cukup
SB = Sangat Bising; CB= Cukup Bising; bising dari aktifitas 17 kali penerbangan
TB= Tidak Bising dibandara Sultan Thaha dari mulai pukul
TT= Tidak Terganggu; T = Terganggu; ST= 06:00 pagi sampai pukul 20:00 malam.
Sangat Terganggu Sementara sekitar 6,6% masyarakat tidak
Dari hasil Kuisioner rata-rata didapatkan terganggu suara karena sudah terbiasa
data bahwa 20 % responden menyatakan dengan suara pesawat udara, dan 83,3%

107
Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha Jambi terhadap Pemukiman Sekitar
Bandara
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016

masyarakat merasa terganggu akibat adanya masyarakat sangat terganggu terhadap


aktifitas penerbangan khususnya pada siang aktifitas penerbangan.
hari disaat istirahat siang. Dan 10 %
Tabel 2. Pendapat Masyarakat tentang Gangguan Komunikasi
Gangguan Komunikasi Gangguan Konsentrasi
No Lokasi TT T ST TT T ST
% % % % % %
1 Jln. Soekarno Hatta 0 70 30 0 90 10
2 Jln. Lingkar Selatan 0 80 20 10 90 0
3 Jl. MTQ raya 0 90 10 0 90 20
keterangan merasakan gangguan berkomunikasi secara
TT= Tidak Terganggu; T = Terganggu; ST= verbal karena adanya aktifitas penerbangan
Sangat Terganggu dan rata-rata 90 % responden terganggu
Dari data kuisioner di dapatkan dalam berkonsentrasi.
kesimpulan bahwa 80% responden
Tabel 3. Pendapat Masyarakat tentang Gangguan Fisiologis
Gangguan/ Keluhan
No Lokasi ST T ST
% % %
1 Jln. Soekarno Hatta
a.Pusing 20 70 10
b.Susah Tidur 10 50 40
c.Gangguan Pendengar 10 70 20
d.Penegangan Otot 10 80 10
2 Jln. Lingkar Selatan
a.Pusing 20 40 40
b.Susah Tidur 10 50 40
c.Gangguan Pendengar 0 90 10
d.Penegangan Otot 10 50 40
3 Jl. MTQ raya
a.Pusing 0 70 30
b.Susah Tidur 0 60 40
c.Gangguan Pendengar 0 90 10
d.Penegangan Otot 20 60 20
keterangan stress serta mengalami gangguan tidur akibat
TP= Tidak Pernah; KK = Kadang-kadang; S= adanya aktifitas penerbangan, hal ini membuat
Sering 50 % responden menginginkan kepindahan.
Dari hasil kuisioner didapatkan bahwa rata- KESIMPULAN
rata 60% responden mengalami gangguan 1. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan
istirahat siang, rasa tidak nyaman, sakit kepala selama 8 hari dari tanggal 13 februari-20
akibat suara pesawat ketika landing maupun februari 2014 pada 3 daerah titik sampling
take off. Dampak tingat kebisingan yang lain didapatkan tingkat kebisingan rata-rata
adalah gangguan pendengaran yang diatas ambang batas 55 dB sehingga
diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan memperlihatkan kawasan tersebut tidak
intesitas penerbangan tinggi. layak dijadikan kawasan pemukiman.
Tabel 4. Pendapat Masyarakat Tentang 2. Dari hasil kuisioner didapatkan persepsi
Gangguan Psikologis masyarakat terhadap kebisingan Bandara
Gangguan/ Keluhan Sultan Thaha kurang baik hal ini
No Lokasi Y KK T dikarenakan masyarakat banyak mengalami
% % % perasaan tidak nyaman dan gangguan
1 Jln. Soekarno Hatta
pendengaran. Selain itu berdampak buruk
a.Tidak Nyaman 80 0 20
b.Lebih mudah emosi 90 0 10 terhadap faktor psikologis seperti gangguan
c.Pindah Rumah 60 0 40 emosional, kurang konsentrasi dan
2 Jln. Lingkar Selatan gangguan istirahat pada siang hari.
a.Tidak Nyaman 90 0 10 DAFTAR PUSTAKA
b.Lebih mudah emosi 80 0 10 Angkasa Pura II, 2013. Bandara Sultan Thaha,
c.Pindah Rumah 40 0 60 Jambi
3 Jl. MTQ raya Ira Natalia 2014, Pengaruh Aktifitas
a.Tidak Nyaman 100 0 0
Penerbangan terhadap Tingkat
b.Lebih mudah emosi 90 0 10
c.Pindah Rumah 50 0 50 Kebisingan di kawasan
keterangan Pemukiman.Universitas Batanghari
Mutia Ricki,2005. Kesehatan Lingkungan.
Y= Tidak Pernah; KK = Kadang-kadang; T=
Yogyakarta. Grahara Ilmu
Tidak
Mochamad Chaeran 2008. Kajian Kebisingan
Dari hasil kuisioner didapatkan rata-rata
Akibat Aktifitas Di Bandara Semarang.
90% masyarakat mengalami ketidaknyamanan,
Universitas Diponegoro.
108
Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha Jambi terhadap Pemukiman Sekitar
Bandara

Anda mungkin juga menyukai