Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL

(Pengaruh bisnis terhadap penerapan social distancing)

DISUSUN OLEH:

NAMA : JUSMIATI

NIM : 01901040

PARODI : MANAJEMEN

MATA KULIAH : HUKUM KOMERSIAL

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN PENDIDIKAN LAMAPPAPOLEONRO SOPPENG


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah di
dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena tela mendapatkan
hidayah-Nya baik kesehatan maupun pikiran.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan topik inti pengaruh bisnis terhadap penerapan social distancing. Kami
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak A.Kuneng,SH,MH, selaku dosen
pengampung mata pelajaran Hukum komersial serta semua pihak yang nurut membantu proses
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih begitu kekurangan dan kesalahan baik isinya maupun
struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran positif untuk perbaikan
di kemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi kami. Aamiin .

.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

 Latar Belakang
 Rumusan Masalah
 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian social distancing


B. Dampak social distancing terhadap bisnis atau ekonomi
 Konsumsi LPG di Banten Naik 15 Persen Dampak Social Distancing
 Pemerintah Godok stimulus ekonomi ke-3 untuk dukung social distancing
 E-Commerce Atur Strategi, Social Distancing Dongkrak Transaksi
 Strategi Community Marketing di Masa Social Distancing
C. Manfaat diadakannya social distancing.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Strategi social distancing berusaha mencegah atau memperlambat penyebaran
patogen infeksius seperti virus. Termasuk mengisolasi orang yang terinfeksi, Social
distancing adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi yang dimaksudkan untuk
menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. Istilah ini diterapkan untuk
tindakan tertentu yang diambil oleh pejabat Kesehatan Masyarakat untuk menghentikan atau
memperlambat penyebaran penyakit menular.Petugas Kesehatan memiliki wewenang hukum
untuk menerapkan langkah-langkah social distancing. Karena langkah-langkah ini akan
berdampak besar pada komunitas.
Dilansir dari Center for Disease Control dan Prevention (CDC) AS di Jakarta, Senin
(16/3/2020) social distancing upaya untuk menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan
massal, dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan oleh pemerintah AS adalah
sekitar dua meter.mengkarantina orang yang mungkin telah terinfeksi, dan memisahkan orang
satu sama lain secara umum.
Social distancing saat ini dianggap menjadi faktor paling penting yang dapat kita
kendalikan dalam wabah COVID-19, dan karena penting, banyak faktor yang berkontribusi
terhadap jumlah reproduksi virus corona yang akan membuat banyak orang yang terinfeksi
apabila tidak melakukan social distancing.
Banyak daerah telah melakukan social distancing dengan melarang pertemuan besar
dan menutup sekolah. Pakar Kesehatan juga menyarankan menghindari transportasi umum
yang penuh sesak jika memungkinkan.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa itu social distancing?
b) Apa dampak social distancing terhadap bisnis atau ekonomi?
c) Apa manfaat diadakannya social distancing?

C. TUJUAN MASALAH
 Untuk mengetahui lebih jelas apa itu social distancing.
 Untuk mengetahui dampak dari social distancing.
 Untuk mengetahui manfaat dari social distancing
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian social distancing


Social distance atau social distancing adalah masyarakat diminta untuk menghindari
hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang. Jika Anda harus berada di sekitar orang, jaga
jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter).

Namun, Gordon menyebut, belum jelas berapa jumlah dari "kerumunan" tersebut,
yang harus dihindari. Apakah empat orang termasuk dalam kerumunan? Atau harus
berjumlah ratusan? Akan tetapi, umumnya yang dimaksud dengan kerumunan orang adalah
pusat perbelanjaan, bioskop atau stadion.

"Kerumunan orang merupakan subjek yang bergerak. Meskipun angka 25 sering


dikutip [sebagai penjelasan untuk kerumunan orang], tetapi saat ini tidak ada definisi resmi -
dan itu dapat berubah," kata Gordon.

Walaupun mungkin mengecewakan mendengar bahwa begitu banyak acara olahraga,


festival, dan pertemuan lainnya dibatalkan, ada alasan kesehatan masyarakat untuk tindakan
ini. Pembatalan ini membantu menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit yang
memungkinkan sistem perawatan kesehatan untuk lebih siap merawat pasien dari waktu ke
waktu.

Membatalkan acara yang cenderung menarik perhatian banyak orang adalah contoh
social distance. Social distance sengaja meningkatkan ruang fisik antara orang-orang untuk
menghindari penyebaran penyakit.

Contoh lain dari social distance yang memungkinkan Anda untuk menghindari kerumunan
yang lebih besar atau ruang ramai adalah, sebagai berikut, seperti direkomendasikan Johns
Hopkins Medicine:

1. Bekerja dari rumah alih-alih di kantor


2. Menutup sekolah atau beralih ke kelas online
3. Bertemu orang lain dengan telepon atau video call alih-alih secara langsung
4. Membatalkan atau menunda konferensi dan rapat besar
Selama melakukan social distance, ada baiknya Anda tetap bekerja sama dengan
pihak berwenang. Anda tetap harus mengikuti arahan dari kementerian kesehatan atau
lembaga berwenang launnya untuk menghentikan penyebaran penyakit menular.Selama virus
corona COVID-19 ini menyebar, Anda mungkin takut dan panik. Ketakutan itu normal dan
mendidik diri sendiri adalah cara yang bagus untuk mengimbangi kecemasan tersebut.
Usahakan untuk tetap mendapat informasi dari sumber yang terpercaya soal virus corona di
sekitar wilayah Anda

B. Dampak social distancing terhadap bisnis atau ekomomi

 Konsumsi LPG di Banten Naik 15 Persen Dampak Social Distancing


Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation
Region (MOR) III mencatat peningkatan konsumsi LPG nonsubsidi rumah tangga di
wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada sepekan terakhir meningkat
signifikan.
Peningkatan ini seiring dengan himbauan bagi masyarakat untuk membatasi
mobilisasi di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19.
Di Banten, selama bulan Maret hingga awal pekan ini, terjadi peningkatan rata-rata
konsumsi hingga 15 persen untuk produk LPG non subsidi Bright Gas 5,5 KG dan 12
Kg," jelas Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dewi Sri Utami dalam
siaran pers, Rabu (26/3/2020).
Dewi mengungkapkan, dengan adanya himbauan untuk tidak beraktivitas di
luar rumah, Pertamina juga menggencarkan layanan pesan antar melalui Call Center
135 untuk pembelian LPG non subsidi. Melalui layanan ini, konsumen tidak perlu
keluar rumah, cukup menyebutkan jenis produk yang akan dipesan, serta alamat
antar. Produk akan diantar dari pangkalan atau agen terdekat dari rumahnya.
“Sebagai upaya mitigasi penularan virus, kami juga membekali petugas
dengan alat pelindung diri dan alat kebersihan, seperti sarung tangan dan masker.
Agar konsumen lebih aman dan nyaman,” ujarnya.
Sebelumnya, Pertamina juga mencatat layanan pemesanan LPG nonsubsidi
melalui Call Center Pertamina 135 juga mengalami kenaikan hingga 64 persen
dibanding jumlah pemesanan pada bulan Februari 2020 lalu."Pemesanan melalui
Pertamina Delivery Service ini merupakan layanan pesan antar produk Pertamina
yakni BBM dan LPG nonsubdisi," jelasnya. Jika konsumen ingin memesan melalui
Call Center 135, harga produk untuk LPG nonsubidi yakni Rp 70 ribu untuk Bright
Gas 5,5 Kg dan Rp 145 ribu Untuk Bright Gas 12 Kg.untuk LPG, dikenakan biaya
pengantaran sebesar Rp 15 ribu/tabung.
 Pemerintah Godok stimulus ekonomi ke-3 untuk dukung social distancing
Pemerintah tengah menyiapkan stimulus ekonomi lanjutan dengan mengacu
pada evaluasi kebijakan stimulus tahap I dan II.
Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan stimulus ekonomi lanjutan untuk
mendukung penerapan kebijakan social distancing atau pembatasan interaksi sosial
untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia. Kebijakan diambil dengan
melihat perkembangan saat ini serta mengevaluasi stimulus yang telah diberikan
sebelumnya.
"Kami sudah mulai menyiapkan stimulus lanjutan dengan berdasarkan pada
evaluasi kebijakan stimulus I dan II kemarin," kata Sekretaris Kemenko
Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, di Kantor Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/3).
Menurutnya, kebijakan tersebut tengah dimatangkan oleh pemerintah. Hal ini
juga menyikapi perkembangan yang cepat seiring dengan penyebaran wabah virus
corona.Sebelumnya, pemerintah telah merilis stimulus tahap I untuk mengkal dampak
corona di sektor pariwisata dengan nilai anggaran senilai Rp 10,2 triliun.Selanjutnya,
pemerintah juga merilis stimulus jilid II berupa keringanan pajak yang ditujukan
untuk sektor manufaktur dengan anggaran Rp 22,9 triliun.
Stimulus fiskal yang baru diumumkan pemerintah, yakni pembebasan
sementara Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk seluruh pekerja industri
pengolahan, penundaan pengenaan PPh Pasal 22 Impor, pemberlakuan skema
pengurangan PPh Pasal 25 Badan sebesar 30%, dan relaksasi restitusi Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dalam bentuk percepatan dan penaikkan batas maksimum
restitusi.
Selain stimulus fiskal, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan
empat stimulus nonfiskal untuk kemudahan sektor usaha di tengah tantangan dan
hambatan wabah corona. Pertama, penyederhanaan dan pengurangan jumlah larangan
dan pembatasan aktivitas ekspor. Kedua, penyederhanaan dan pengurangan jumlah
larangan dan pembatasan aktivitas impor.
Ketiga, percepatan proses ekspor dan impor untuk reputable traders dan
peningkatan percepatan layanan proses ekspor-impor. Keempat, pengawasan melalui
pengembangan National Logistics Ecosystem.Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, dampak virus corona terhadap sektor
ekonomi tak terelakkan lagi. "Namun pemerintah akan terus pelajari dampak virus
ini," ucap Airlangga.
 E-Commerce Atur Strategi, Social Distancing Dongkrak Transaksi
Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan e-commerce mengatur strategi masing-
masing guna mengantisipasi lonjakan transaksi belanja daring setelah adanya arahan
sosial distancing dari pemerintah.Sebut saja dua perusahaan e-commerce berstatus
unicorn Bukalapak dan Tokopedia. Kedua perusahaan telah menerapkan beberapa
strategi setelah mencatat terjadinya peningkatan antusiasme masyarakat dalam
berbelanja daring.
Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan
perusahaan membuat promosi khusus untuk kategori produk kesehatan, yang mana
peningkatan antusiasme belanja berkaitan dengan kategori produk tersebut.Selain
promosi, Bukalapak melakukan pengawasan terhadap pelapak guna menghindari
penetapan harga yang tidak wajar untuk produk-produk kesehatan.
"Sebagai tech-commerce, Bukalapak secara aktif melakukan pengawasan jika
ditemukan para pelapak yang berusaha mengambil keuntungan dari situasi pandemi
ini dengan menjual alat-alat kesehatan dengan harga yang tak wajar," ujar Intan
kepada Bisnis, Kamis (19/3/2020).
Perusahaan juga membuat fitur khusus bernama Pantau Corona di platform
Bukalapak untuk membantu pengguna mendapatkan info terkini seputar Covid-19
dan berencana meluncurkan kampanye untuk memonitor pencegahan dan pemulihan
Covid-19.
Unikorn asli Indonesia lainnya, yakni Tokopedia, juga memiliki beragam strategi
guna mengantisipasi hal-hal yang kemungkinan terjadi selama transaksi belanja
daring melonjak karena dilakukannya social distancing.
VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan
perusahaan tidak mengenakan biaya pengiriman dan memotong biaya layanan 100%
untuk penjual di kategori produk kesehatan dan beberapa kebutuhan pokok
lain."Langkah ini dapat mendorong penjual untuk menjaga ketersediaan produk dan
kestabilan harga. Mengingat belanja online dapat menjadi alternatif mengurangi
risiko penyebaran virus di tempat ramai sekaligus mendorong bisnis lokal terus
beroperasi secara online," ujar Nuraini.
Data internal Tokopedia menunjukkan terjadi kenaikan transaksi di kategori
produk kesehatan dan keperluan pokok lain sejak pandemi COVID-19 muncul di
Indonesia.Adapun, produk yang paling banyak dicari, mulai dari berbagai jenis
masker mulut, cairan antiseptik atau hand sanitizer, hingga camilan sehat.
Tokopedia juga menyalurkan ribuan paket makanan ringan untuk anak-anak
kurang mampu yang menjalani belajar di rumah serta berdiskusi dengan mitra
lembaga kemanusiaan untuk mendistribusikan perlengkapan sanitasi bagi pihak yang
membutuhkan.Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi
Indonesia (Atsindo) Handito Joewono mengatakan perubahan pola belanja akibat
penyebaran virus corona sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama."Hal
tersebut diperkirakan memberikan efek positif kepada perusahaan-perusahaan rintisan
yang menyediakan produk-produk kesehatan dan pangan," ujar Handito kepada
Bisnis, Jumat (20/3/2020).
Namun demikian, tren belanja daring tersebut juga diprediksi bakal
terkoreksi jika dalam beberapa waktu mendatang terjadi penurunan daya beli
masyarakat.merujuk ke laporan BrandIQ Maret 2020, kenaikan penjualan pada
produk-produk kesehatan, alat pelindung virus, dan pembersih badan terjadi di
sejumlah platform dagang-el terkemuka di kawasan Asia Tenggara setelah dilakukan
analisis sejak pekan pertama Covid-19 mewabah sampai dengan awal Maret 2020.
Adapun, penjualan sebagian besar produk yang berkaitan dengan pencegahan
virus tercatat tumbuh secara nilai dan volume. Penjualan produk kebutuhan sehari-
hari juga memperlihatkan pertumbuhan secara nilai sebesar 102% dengan rata-rata
harga produk yang meningkat dari US$10,58 per unit pada Januari 2020 menjadi
US$15,35 per unit pada Maret 2020. Di sisi lain, jumlah produk yang diperdagangkan
secara daring turun sekitar 16%.

 Strategi Community Marketing di Masa Social Distancing

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) memberikan dampak yang cukup besar
di berbagai sektor di Indonesia, khususnya di bidang usaha. Wabah corona yang semakin
masif akhir-akhir ini pada akhirnya mengganggu proses pemasaran hingga titik yang
siginifikan.hal tersebut terjadi akibat adanya pembatasan pergerakan masyarakat dan
banyaknya karyawan yang bekerja melalui metode Work From Home (WFH). Pakar
Marketing dan CEO DT Group, Mia Lukmanto, menjelaskan, community marketing selalu
memiliki kaitan dengan upaya mendengarkan, memberikan dan tumbuh bersama, lebih lagi
peranannya menjadi semakin penting disaat krisis melanda.
Bagi perusahaan atau brand yang telah membina hubungan baik dengan komunitas
mereka, tentunya batasan pergerakan individual bukan merupakan sebuah tantangan.
“Pemasaran berbasis komunitas memanfaatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam setiap
individu dan menggunakannya untuk menciptakan peluang bisnis yang lebih baik. Selain itu,
strategi ini memiliki fokus pada pencarian peluang baru berdasarkan pada kebutuhan yang
berbeda dari masing-masing anggota masyarakat yang tergabung dalam komunitas,” kata
dia.dalam masa pandemi COVID-19 pola komunikasi akan terbagi menjadi 2, yakni pola
komunikasi saat krisis dan pasca krisis dengan didukung oleh pesan dan media komunikasi
yang berbeda untuk tiap tahapannya.

Saat ini, media komunikasi digital merupakan pilihan yang efektif dan efisien untuk
berkomunikasi dengan komunitas. Oleh karena itu, perubahan pola dan penggunaan media
komunikasi yang digunakan oleh komunitas perlu dipahami dengan baik sebelum langkah-
langkah penyampaian pesan dilakukan.“Dengarkan dan pahami bantuan yang dapat diberikan
kepada komunitas, berikan juga dukungan melalui berbagai inisiatif CSR yang selanjutnya
diikuti dengan pola komunikasi yang komprehensif. Kedua hal ini akan menghasilkan
kepercayaan yang merupakan faktor utama dalam community marketing,” jelas Mia.

Hal senada dikemukakan oleh Richard Robot, Chief Strategy Officer DT Group. Ia
memandang bahwa community marketing tidak selalu terkait dengan pertemuan (gathering)
atau penyelenggaraan event, terlebih untuk saat ini ketika social distancing penting untuk
dilakukan dalam upaya mencegah adanya penularan COVID-19 di masyarakat.“Jika
hubungan antara perusahaan/brand dan komunitas sangat erat, maka akan terjadi sinergi
penggunaan aset digital kedua belah pihak. Brand menggunakan aset digital komunitas dan
komunitas bisa juga muncul dalam aset digital perusahaan, yang dalam eksekusinya akan
menguntungkan kedua belah pihak,” kata dia.

Perusahaan dalam hal ini bisa menggunakan berbagai pendekatan tergantung situasi
yang berkembang di masyarakat. Misalnya penggunaan pendekatan Shoppers Marketing
setelah diketahui masyarakat masih tetap berbelanja secara offline untuk kebutuhan
pokoknya, berarti masih ada arus konsumen yang datang ke toko retail biasa dimana berarti
tetap ada peluang bagi perusahaan/brand untuk mempunyai strategi komunikasi khusus.
Misalnya, strategi untuk sales team ataupun visual merchandising. Stratgi ini dilakukan untuk
memastikan produk mereka tetap relevan di situasi sekarang.“Digitalisasi merupakan jawaban
dari kebijakan karantina,sehingga brand tetap dapat memberikan informasi yang akurat,
menarik dan bermanfaat. Format pemasaran offline juga dapat di-adjust menjadi inisiatif
online yang dapat dikombinasikan dengan kekuatan community management,” jelas Richard.
Richard mengatakan bahwa social distancing merupakan kesempatan bagi perusahaan
dan brand untuk menguji loyalitas konsumen mereka. Terakhir, Richard menyebutkan penting
bagi perusahaan/brand untuk selalu memperhatikan perkembangan terakhir di masyarakat,
mendengarkan suara dari komunitas dan selalu mengukur dampak hal tersebut terhadap
inisiatif marketing communication yang sedang dijalankan.“Selalu miliki partner yang tepat
untuk mengeksekusi seluruh inisiatif yang direncanakan, terutama yang terkait dengan
community marketing, karena partner yang tepat akan memudahkan proses menyeimbangkan
tujuan antara perusahaan dengan komunitas sehingga kerja sama dapat berjalan dengan
baik ," kata Richard.

C. Manfaat diadakan social distancing


Di tengah maraknya isu Virus Corona, banyak orang dan lembaga yang berbondong-
bondong melakukan berbagai hal untuk mencegah penyebaran virus. Mulai dari keluarnya
kebijakan baru, melakukan kebiasaan baik, dan langkah lain demi mengurangi tersebarnya
Virus Corona. Nah, salah satu langkah dan kegiatan yang lagi sangat dianjurkan adalah
melakukan social distancing. Kira-kira apa sih, social distancing dan manfaatnya untuk
melawan Virus Corona dan untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang lain,
untuk mengurangi atau memperlambat penyebaran virus. Social distancing juga berarti
menjauhi pusat keramaian, tempat berkumpulnya orang-orang, dan menjaga jarak antar
manusia.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Social distance atau social distancing adalah masyarakat diminta untuk menghindari
hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang. Jika Anda harus berada di sekitar
orang, jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter).
 Dampak social distancing terhadap bisnis dapat dilihat atau dapat kita amati dari
beberapa kasus yang ada misalnya Konsumsi LPG di Banten Naik 15 Persen Dampak
Social Distancing dan juga banyak pabrik-pabrik yang harus tutup karena ketersedian
bahan baku yang terbatas dan juga ketakutan para pegawai untuk melakukan
aktivitas diluar rumah namun ada juga bisnis yang yang sangat mendukung program
social distancing yaitu bisnis online karena mempermudah seseorang untuk mencari
keperluannya tanpa harus keluar rumah.
 Mulai dari keluarnya kebijakan baru, melakukan kebiasaan baik, dan langkah lain
demi mengurangi tersebarnya Virus Corona. Nah, salah satu langkah dan kegiatan
yang lagi sangat dianjurkan adalah melakukan social distancing. Kira-kira apa sih,
social distancing dan manfaatnya untuk melawan Virus Corona dan untuk mencegah
orang sakit melakukan kontak dengan orang lain, untuk mengurangi atau
memperlambat penyebaran virus. Social distancing juga berarti menjauhi pusat
keramaian, tempat berkumpulnya orang-orang, dan menjaga jarak antar manusia.

B. DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/apa-itu-social-distancing-dan-karantina-diri-untuk-cegah-corona-eFr9

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4211888/konsumsi-lpg-di-banten-naik-15-persen-dampak-
social-distancing

https://katadata.co.id/berita/2020/03/17/pemerintah-godok-stimulus-ekonomi-ke-3-untuk-dukung-
social-distancing

https://m.bisnis.com/amp/read/20200320/266/1216112/e-commerce-atur-strategi-social-
distancing-dongkrak-transaksi

https://swa.co.id/swa/trends/strategi-community-marketing-di-masa-social-distancing

https://blog.airyrooms.com/info/cara-dan-manfaat-melakukan-social-distancing/

Anda mungkin juga menyukai