Anda di halaman 1dari 10

Bul. Littro. Vol. 21 No.

1, 2010, 8 - 17

PENGARUH CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN BEBERAPA KARAKTER MORFO-FISIOLOGIS
TANAMAN NILAM
Muhamad Djazuli
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111

(terima tgl. 29/04/2009 – disetujui tgl. 10/03/2010)

ABSTRAK sarkan data hasil pengamatan pertum-


buhan, produksi, dan karakter morfo-
Cekaman kekeringan merupakan fisiologi dari ketujuh varietas dan nomor
salah satu faktor abiotik yang sangat ber- nilam yang ketahanannya diuji terhadap
pengaruh terhadap produktivitas nilam. cekaman kekeringan, mengindikasikan
Salah satu teknologi yang relatif murah bahwa varietas dan nomor paling toleran
dan efektif untuk menekan kerugian akibat adalah varietas Girilaya dari jenis nilam
adanya cekaman kekeringan adalah peng- Jawa (Pogostemon heyeanus Benth).
gunaan varietas nilam yang toleran terha- Sedangkan varietas yang paling toleran di
dap cekaman kekeringan. Tujuan perco- antara nilam Aceh (Pogostemon cablin
baan ini adalah mendapatkan karakter Benth) dan hasil induksi somaklonal
morfo-fisiologis varietas dan nomor nilam adalah varietas Tapak Tuan. Oleh karena
yang toleran terhadap cekaman keke- itu, untuk pengembangan nilam di daerah
ringan. Sebuah percobaan pot dilakukan di yang sering terjadi cekaman kekeringan,
rumah kaca Balittro Bogor pada Februari – penggunaan varietas unggul Tapak Tuan
Agustus 2004. Percobaan menggunakan dapat dianjurkan.
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4
ulangan. Tujuh varietas dan nomor nilam Kata kunci : Nilam, karakter morfo-fisiologi,
yaitu Sidikalang, Tapak Tuan, Lhok toleran, cekaman kekeringan,
produksi
Seumawe, Aceh Merah, TT 75, II-8, dan
Girilaya ditanam di pot kayu berukuran ABSTRACT
100 x 25 x 10 cm dan diberikan perlakuan
cekaman kekeringan. Setelah benih di- Morpho-physiological
tanam, semua pot disiram dengan air Characteristics of Patchouli
sampai jenuh dengan kapasitas lapang Tolerant to Drought Stress
100%. Selanjutnya semua pot diberikan
Drought stress condition is an
perlakuan cekaman kekeringan dengan
abiotic factor mostly affecting the
tidak memberikan penyiraman sampai
productivity of patchouli. One of efficient
umur 120 hari setelah tanam (HST).
and effective technology to reduce the
Parameter yang diamati adalah komponen
yield loss due to drought stress is by
pertumbuhan, produksi, dan kadar prolin
using the tolerant variety. The objective
daun. Hasil pengamatan pada umur 120
of this experiment was to find out some
HST, terlihat bahwa komponen pertum-
morpho-physiological characteristics of
buhan dan produksi biomas varietas
patchouli varieties tolerant to drought
Girilaya paling tinggi diikuti oleh varietas
stress condition. A wood pot experiment
Tapak Tuan. Produktivitas terendah dijum-
was conducted in the green house of
pai pada varietas Sidikalang. Panjang mak-
Balittro Bogor. A Randomized Completely
simum dan bobot segar akar serta kadar
Design with four replicates was used in
prolin di daun tertinggi juga dijumpai pada
the trial. Seven varieties and promising
varietas Girilaya dan Tapak Tuan. Berda-

8
Muhamad Djazuli : Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan dan Beberapa Karakter ...

clones of patchouli namely Sidikalang, Bencana kekeringan sering


Tapak Tuan, Lhokseumawe, Aceh Merah, terjadi di Indonesia. Hasil penga-
TT 75, II-8, and Girilaya were transplanted matan jangka panjang menunjukkan
into 100 x 25 x 10 cm wood pot and bahwa terjadinya musim kemarau
treated with less water to initiate drought
panjang akibat adanya fenomena
stress. After transplanted, all pots were
saturated with water (until 100% field anomali iklim global El Nino pada
capacity), and then treated with no water umumnya terjadi secara periodik
addition up to 120 days after transplanting setiap 5 tahun sekali (Bey et al.,
(DAT). Parameters observed were: growth 1992).
and production components and proline Pada umumnya tanaman
content in leaf. The results showed that nilam dibudidayakan pada lahan
the highest growth and biomass kering yang pengairannya hanya
production components were performed by mengandalkan dari curah hujan.
Girilaya and followed by Tapak Tuan Untuk mengantisipasi dampak buruk
varieties. While Sidikalang variety was the
dari adanya cekaman kekeringan
lowest in productivity. Maximum length of
root, fresh weight of root, and proline akibat kemarau panjang diperlukan
content in leaf were also found at Girilaya strategi teknik budidaya yang tepat
and followed by Tapak Tuan. Data dan penggunaan varietas atau klon
collection on the growth, production, and unggul nilam yang toleran terhadap
morpho-physiological characteristics in cekaman kekeringan. Sampai saat ini
relation to tolerant level to drought stress informasi tentang ketahanan tanaman
indicated that Girilaya, a Java patchouli nilam terhadap cekaman kekeringan
group (Pogostemon haeyanus Benth), was masih sangat terbatas.
the most tolerant among varieties tested. Pada saat terjadi kekeringan,
While among the Aceh patchouli group
sebagian stomata daun menutup se-
(Pogostemon cablin Benth) and soma-
clones, Tapak Tuan was the most tolerant hingga terjadi hambatan masuknya
variety. Therefore, development of new CO2 dan menurunkan aktivitas foto
area often suffered by drought stress, it is sintesis. Selain menghambat aktivitas
recommended to utilize the high yielding fotosintesis, cekaman kekeringan juga
variety of Tapak Tuan. menghambat sintesis protein dan
Key words : Patchouli, morpho-physiological dinding sel (Salisbury and Ross,
characteristic, tolerant, drought 1995). Pengaruh cekaman kekeringan
stress, production tidak saja menekan pertumbuhan dan
hasil bahkan menjadi penyebab
PENDAHULUAN kematian tanaman.
Produktivitas dan mutu nilam Penggunaan varietas yang
sangat dipengaruhi oleh faktor ling- toleran merupakan salah satu pilihan
kungan terutama cekaman kekering- teknologi yang paling efisien dan
an. Selain memerlukan kelembapan murah. Saat ini telah dilepas 3
optimal yang relatif tinggi sekitar 60- varietas unggul nilam yaitu varietas
90% (Rosman et al., 1998) untuk per- Sidikalang, Tapak Tuan, dan Lhok-
tumbuhan tanaman, tanaman nilam seumawe (Nuryani, 2005). Namun
mem-unyai sifat perakaran yang demikian ketiga varietas unggul yang
dangkal sehingga rentan terhadap telah dilepas tersebut masih relatif
adanya cekaman kekeringan, teruta- rentan terhadap adanya cekaman
ma pada periode pertumbuhan awal. kekeringan yang tinggi.

9
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 8 - 17

Pada tanaman yang toleran Mekanisme ketahanan tanam-


terhadap cekaman kekeringan terjadi an terhadap adanya cekaman keke-
mekanisme mempertahankan turgor ringan berbeda antar tanaman. Hasil
agar tetap di atas nol sehingga poten- pengamatan karakter morfo-fisiologis
sial air jaringan tetap rendah diban- tanaman ubi jalar telah dilaporkan
dingkan potensial air eksternal sehing- bahwa untuk mendapatkan air pada
ga tidak terjadi plasmolisis (Jones and saat adanya cekaman kekeringan,
Turner, 1980). akar tanaman ubi jalar mempunyai
Kemampuan mengontrol terha- kemampuan menembus tanah sampai
dap transpirasi juga merupakan salah lebih dari 2 m dari permukaan tanah
satu mekanisme ketahanan tanaman (Onwueme, 1978). Selanjutnya Suardi
terhadap adanya cekaman kekeringan (2002) melaporkan bahwa kemam-
(Pitono et al., 2008). Selanjutnya puan akar padi menembus lapisan lilin
dilaporkan pula bahwa ukuran daun setebal 3-4 mm merupakan indikator
yang kecil dan sukulen mengurangi ketahanan tanaman padi terhadap
laju kehilangan air melalui tanspirasi cekaman kekeringan.
(Farooq et al., 2009). Tujuan dari penelitian ini
Kandungan prolin pada tana- adalah untuk menguji tingkat keta-
man yang toleran terlihat meningkat hanan beberapa varietas dan nomor
akumulasinya dibandingkan tanaman hasil somaklonal nilam terhadap ceka-
yang peka terhadap kekeringan man kekeringan.
(Yoshida et al., 1997). Oleh karenanya,
kadar prolin bisa digunakan sebagai BAHAN DAN METODE
salah satu indikator sifat ketahanan Penelitian dilakukan di rumah kaca
terhadap cekaman kekeringan. fiber Balai Penelitian Tanaman
Mawardi dan Djazuli (2006) Rempah dan Obat Bogor mulai
melaporkan bahwa penggunaan miko- Februari - Agustus 2004. Percobaan
riza dapat meningkatkan ketahanan menggunakan Rancangan Acak
tanaman nilam terhadap adanya Lengkap dengan 4 ulangan. Tujuh
cekaman kekeringan. Lebih lanjut dila- varietas dan nomor nilam masing-
porkan bahwa hifa eksternal dari miko- masing Sidikalang, Tapak Tuan,
riza membantu memperluas daerah Lhokseumawe, Aceh Merah, TT 75,
serapan air sekaligus hara khususnya II-8, dan Girilaya ditanam pada pot
fosfat di dalam tanah. Mariska (2007) yang terbuat dari kayu yang satu
melaporkan bahwa dari seleksi keta- sisinya dapat dibuka untuk penga-
hanan somaklonal yang dilakukan matan sistem perakaran pada saat
melalui teknik kultur jaringan dengan panen (Tabel 1). Ukuran kotak kayu
senyawa Poly Ethylen Glycal (PEG) bagian dalam mempunyai panjang 25
pada media kultur diperoleh 12 nomor cm, lebar 10 cm, dan tinggi 100 cm
somaklonal yang toleran terhadap yang diisi tanah Latosol Cimanggu
cekaman kekeringan dan mempunyai Bogor.
kandungan minyak yang cukup tinggi
antara 3,11-3,71%.

10
Muhamad Djazuli : Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan dan Beberapa Karakter ...

Tabel 1. Varietas dan nomor nilam yang diuji


Table 1. Varieties and accessions of patchouli tested
Varietas/nomor Keterangan/
No.
Varieties/accessions Notes
1. Sidikalang Pogostemon cablin Benth
2. Tapak Tuan Pogostemon cablin Benth
3. Lhokseumawe Pogostemon cablin Benth
4. Aceh Merah Pogostemon cablin Benth
5. TT 75 Somaklonal/somaclone
6. No II-8 Somaklonal/somaclone
7. Girilaya Pogostemon heyeanus Benth

Setelah ditanami, semua pot kekeringan yang diamati adalah


disiram dengan air sampai mencapai panjang akar maksimum dan kadar
kapasitas lapang 100%. Selanjutnya prolin daun. Analisis kadar prolin dila-
semua pot diberikan perlakuan cekam- kukan di Laboratorium Ekofisiologi,
an kekeringan dengan tidak mem- Balittro, Bogor.
berikan pengairan/penyiraman sampai Data dari hasil pengamatan
umur 120 hari, yang mana pada saat pertumbuhan dan produksi diolah
itu salah satu varietas/nomor nilam berdasarkan analisis varian (Anova).
yang diuji dan paling peka terhadap Apabila data hasil analisis berbeda
cekaman kekeringan tidak mampu nyata maka dilanjutkan dengan uji
tumbuh normal. Pada saat umur 120 pembedaan dengan menggunakan uji
hari, semua tanaman langsung dipa- Duncan pada taraf 5%. Kadar prolin
nen. Intensitas cahaya maksimum daun yang dianalisis merupakan
pada rumah kaca fiber pada saat komposit (gabungan) dari 4 ulangan,
penelitian relatif rendah dengan inten- sehingga tidak dilakukan analisis
sitas cahaya sekitar 1.000 lux. Pengu- statistik.
kuran intensitas cahaya menggunakan
portable lux meter. Metode ini meng- HASIL DAN PEMBAHASAN
acu pada metode skrining terhadap Pertumbuhan
kekeringan yang telah dilakukan pada
tanaman padi (Suardi, 2000). Semua Hasil uji statistik terlihat bah-
perlakuan diberikan pupuk masing- wa semua paramater komponen per-
masing sebanyak 5 g Urea, 5 g SP-36, tumbuhan dan produksi yang diamati
dan 5 g KCl/pot. berbeda nyata antar perlakuan nomor
Pengamatan komponen per- atau varietas yang diuji (Tabel 2).
tumbuhan dilakukan pada umur 120 Ketersediaan air di dalam
HST meliputi tinggi tanaman, jumlah tanah merupakan salah satu faktor
cabang primer, dan jumlah daun. lingkungan abiotik yang paling ber-
Pengamatan komponen produksi dila- pengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman. Setelah 120 hari
kukan juga pada umur 120 HST
ditanam pada tanah jenuh air tanpa
meliputi bobot segar daun, batang,
dan akar. Komponen morfo-fisiologi penyiraman di dalam rumah kaca
fiber, semua varietas/nomor yang
yang berpengaruh terhadap ketahanan

11
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 8 - 17

diuji terlihat mengalami hambatan Produksi


dalam pertumbuhan dan gugurnya
Hasil pengamatan komponen
sebagian daun tua. Namun demikian,
produksi terlihat bahwa perlakuan
besarnya tingkat hambatan terlihat
cekaman kekeringan berpengaruh
beragam antar varietas/nomor nilam
nyata terhadap produksi biomas
yang diuji (Tabel 3). Rendahnya
khususnya bobot segar batang dan
intensitas mata hari di dalam rumah
daun nilam dari ketujuh varietas dan
kaca disebabkan oleh kondisi atap fiber
nomor nilam yang diuji (Tabel 4).
glass yang digunakan sudah relatif
Pada kondisi cekaman keke-
lama dan hanya mampu meneruskan
ringan yang cukup berat, bobot segar
cahaya matahari sebesar 1.000 lux,
batang dari ketujuh varietas dan
sehingga menyebabkan laju evaporasi
nomor yang diuji mempunyai kisaran
dan transpirasi menjadi relatif rendah
yang cukup besar dari 3,5 g sampai
dan lambat. Lambatnya evapotran-
dengan 29,3 g/tanaman, sedangkan
spirasi tanah menyebabkan tanaman
bobot segar daun berkisar antara 0,4
nilam mampu mencari air dengan
sampai dengan 28,8 g/tanaman.
memperpanjang akarnya ke tanah
Varietas Girilaya yang ter-
bagian bawah pot yang lebih lembap.
masuk jenis Pogostemon heyeanus
Hal tersebut sama halnya dengan ubi
Benth (nilam Jawa) terlihat masih
jalar yang mampu memperpanjang
mampu menghasilkan biomas paling
akarnya ke dasar tanah sampai 2 m
tinggi, mencapai 29,3 g/tanaman.
untuk mencari air pada saat terjadi
Sedangkan bobot segar batang
kekeringan (Onwueme, 1978).
tertinggi dari jenis Pogostemon cablin
Perlakuan cekaman kekeringan
Benth (nilam Aceh) dijumpai pada
berpengaruh nyata terhadap tinggi
varietas Tapak Tuan, diikuti oleh Aceh
tanaman. Tinggi tanaman dari ke tujuh
Merah, Lhokseumawe, No. II-8, TT
varietas dan nomor yang diuji pada
75, dan paling rendah adalah varietas
saat umur 120 HST sangat beragam,
Sidikalang, yang hanya mampu meng-
yakni berkisar antara 34,3 sampai 53,5
hasilkan batang segar sebesar 3,5
cm. Berdasarkan data hasil penga-
g/tanaman.
matan menunjukkan bahwa tinggi
Hampir sama dengan data
tanaman tertinggi dijumpai pada
bobot segar batang, bobot segar
varietas Girilaya yang tidak berbeda
daun, yang merupakan komponen
nyata dengan Tapak Tuan, Aceh
utama produksi, tertinggi dijumpai
Merah, dan Lhokseumawe. Selanjutnya
pada varietas Girilaya dari kelompok
diikuti oleh No II-8 dan TT 75 (Tabel
nilam Jawa (Pogostemon heyeanus
3).
Benth). Sedangkan bobot segar daun
Seperti halnya pada parameter
tertinggi dari kelompok nilam Aceh
tinggi tanaman, hasil pengamatan
(Pogostemon cablin Benth) juga
jumlah cabang primer dan jumlah
dijumpai pada varietas Tapak Tuan
daun per tanaman tertinggi juga
dan terendah dijumpai pada varietas
diperoleh pada varietas Girilaya.
Sidikalang.
Kemudian diikuti oleh varietas Aceh
Varietas Girilaya mempunyai
Merah, Tapak Tuan, Lhokseumawe, TT
tingkat ketahanan yang paling tinggi
75, No II-8, dan Sidikalang.
terhadap adanya cekaman lingkungan

12
Muhamad Djazuli : Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan dan Beberapa Karakter ...

Tabel 2. Nilai F dari beberapa parameter pengamatan


Table 2. F value of several parameters observed
No. Perlakuan/Treatments db/df Nilai F/F value
1 Tinggi tanaman/Plant height 6 3,36 *
2 Jumlah cabang/Number of branches 6 34,37 **
3 Jumlah daun/Number of leaves 6 22,32 **
4 Panjang akar/Root length 6 13,01 **
5 Bobot basah akar/Fresh weight of root 6 25,19 **
6 Bobot basah batang/Fresh weight of stem 6 36,87 **
7 Bobot basah daun/ Fresh weight of leaves 6 31,70 **
Keterangan/Note : * = nyata (significant) ** = sangat nyata (highly significant)
Db/df = derajat bebas (degree of freedom)

Tabel 3. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap komponen pertumbuhan


beberapa Varietas/nomor nilam pada umur 120 HST
Table 3. Effect of drought stress on growth components of several patchouli
varieties/clones tested at 120 DAT
Jumlah cabang
Varietas/nomor Tinggi Jumlah
No. primer/tanaman
Varieties/clones tanaman Plant daun/tanaman
Number of
height (cm) Leaf number/
primary branch/
plant
plant
1. Sidikalang 42,0 ab 1,0 e 4,3 d
2. Tapak Tuan 49,0 ab 4,0 bc 29,5 b
3. Lhokseumawe 39,3 bc 3,3 c 13,5 cd
4. Aceh Merah 44,5 abc 5,0 b 32,5 b
5. TT 75 34,3 c 2,3 cd 14,3 bcd
6. No. II-8 37,5 bc 1,8 de 4,8 d
7. Girilaya (kontrol) 53,5 a 7,3 a 69,5 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom tidak
berbeda nyata pada taraf 5% DMRT
Note : The numbers followed by same letter in the same column are not significantly
different at 5% level of DMRT

abiotik, sedangkan varietas unggul


Karakter morfo-fisiologis
Sidikalang terlihat paling peka terha-
dap adanya cekaman kekeringan. Salah satu mekanisme keta-
Varietas unggul Tapak Tuan dari hanan terhadap adanya cekaman
kelompok nilam Aceh (Pogostemon kekeringan adalah menghindar atau
cablin Benth), menunjukkan tingkat escape dari kondisi cekaman tersebut.
ketahanan terhadap cekaman keke- Mekanisme morfo-fisiologis tanaman
ringan yang paling baik. untuk menghindar dari cekaman
kekeringan adalah adanya kemampu-

13
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 8 - 17

Tabel 4. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap bobot segar (BS) daun dan
batang nilam umur 120 HST
Table 4. Effect of drought stress on stem and leaf fresh weights (FW) of several
patchouli varieties/clones tested at 120 DAT
Varietas/nomor BS batang (g/tan) BS daun (g/tan)
No.
Varieties/clones Stem FW (g/plant) Leaf FW (g/plant)
1. Sidikalang 3,5 d 0,4 c
2. Tapak Tuan 11,7 b 6,8 b
3. Lhokseumawe 9,1 bc 4,6 bc
4. Aceh Merah 10,7 bc 6,2 b
5. TT 75 6,8 cd 4,9 b
6. No. II-8 8,5 bc 2,4 bc
7. Girilaya (kontrol) 29,3 a 28,9 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom tidak
berbeda nyata pada taraf 5% DMRT
Note : The numbers followed by same letter in the same column are not significantly
different at 5% level of DMRT
an tanaman memanjangkan akarnya Girilaya lebih tinggi dibandingkan
untuk mencari sumber air jauh dari varietas Tapak Tuan. Tingginya bobot
permukaan tanah pada saat terjadi segar akar terlihat berkorelasi nyata
cekaman kekeringan di areal dekat dengan komponen pertumbuhan dan
permukaan tanah. Hal tersebut produksi nilam (Tabel 3 dan 4).
dijumpai pada tanaman ubijalar yang Mekanisme ketahanan ter-
mampu memanjangkan akarnya lebih hadap kekeringan yang lain adalah
dari 2 m menembus kedalaman tanah kemampuan menghasilkan senyawa
untuk mendapatkan air pada saat osmotikum seperti prolin dan asam-
kemarau panjang (Onwueme, 1978). asam organik yang berfungsi dalam
Hasil pengamatan panjang akar proses penyesuaian osmotik. Kadar
maksimum, terlihat adanya keragaman prolin daun ketujuh varietas dan
yang sangat besar antar ke tujuh nomor nilam yang diuji pada umur
varietas dan nomor nilam yang diuji 120 HST juga sangat beragam mulai
(Tabel 5). Panjang akar maksimum dari 0,1% yang dijumpai pada
varietas Tapak Tuan dari kelompok varietas Sidikalang sampai dengan
nilam Aceh mampu memanjangkan 5,1% yang diperoleh pada varietas
akarnya setara dengan varietas Girilaya (Tabel 5). Hasil analisis kadar
Girilaya dari kelompok nilam Jawa prolin daun tersebut terlihat pula
yang hampir mencapai dasar pot. bahwa varietas Girilaya mampu
Namun demikian dilihat dari bobot menghasilkan kadar prolin lebih dari 3
segar akar terlihat bahwa varietas kali varietas Tapak Tuan ataupun
Girilaya paling tinggi dan berbeda varietas Aceh Merah. Farooq et al.
nyata dengan varietas Tapak Tuan. Hal (2009) menyatakan bahwa untuk
tersebut mengindikasikan bahwa mempertahankan potensial air terse-
panjang dan volume akar total varietas but, tanaman meningkatkan kadar

14
Muhamad Djazuli : Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan dan Beberapa Karakter ...

Tabel 5. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap panjang dan bobot basah akar
nilam umur 120 HST
Table 5. Effect of drought stress on root length and fresh weight of several
patchouli varieties/clones tested at 120 DAT
No. Varietas/nomor Panjang akar (cm) BS akar (g/tan)
Varieties/clones Root length (cm) Root FW (g/plant)
1. Sidikalang 19,5 c 0,1 d
2. Tapak Tuan 84,0 a 1,8 b
3. Lhokseumawe 65,3 b 0,9 c
4. Aceh Merah 56,3 b 0,9 c
5. TT 75 51,5 b 0,5 cd
6. No. II-8 55,8 b 1,6 b
7. Girilaya 84,3 a 2,3 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada setiap kolom tidak
berbeda nyata pada taraf 5 % DMRT
Note : The numbers followed by same letter in the column are not significantly different
at 5% level of DMRT

Tabel 6. Pengaruh cekaman kekeringan terhadap kadar prolin daun nilam umur
120 HST
Table 6. Effect of drought stress on leaf proline content of saveral patchouli
varieties/clones tested at 120 DAT
No. Varietas/nomor/Varieties/clones Kadar prolin/Proline content (%)
1. Sidikalang 0,1
2. Tapak Tuan 1,6
3. Lhokseumawe 0,9
4. Aceh Merah 1,5
5. TT 75 0,9
6. No. II-8 0,5
7. Girilaya (kontrol) 5,1

15
Bul. Littro. Vol. 21 No. 1, 2010, 8 - 17

senyawa osmotikum seperti prolin, cekaman kekeringan dijumpai pada


asam amino, dan asam-asam organik varietas Girilaya (Pogostemon heye-
yang berfungsi dalam proses anus Benth). Sedangkan di antara
penyesuaian osmotik pada kondisi kelompok nilam Aceh (Pogostemon
kekeringan. cablin Benth) dan hasil induksi soma-
Berdasarkan dari data kom- klonal, produksi tertinggi dijumpai
ponen pertumbuhan (tinggi, jumlah pada varietas Tapak Tuan. Seba-
cabang primer, dan jumlah daun) dan liknya, produksi terendah dijumpai
produksi terna (bobot segar batang pada varietas Sidikalang. Dua karak-
dan daun) serta dukungan dari kedua ter morfo-fisiologis yang berhubungan
mekanisme ketahanan tanaman terha- dengan ketahanan terhadap keke-
dap adanya cekaman kekeringan ter- ringan seperti panjang maksimum
sebut menunjukkan bahwa varietas akar dijumpai pada varietas Girilaya
Girilaya yang tergolong dalam nilam dan Tapak Tuan masing-masing 84,3
Jawa (Pogostemon heyeanus Benth) dan 84,0 cm, sedangkan kadar prolin
mempunyai ketahanan terhadap ceka- tertinggi juga diperoleh pada varietas
man kekeringan yang paling tinggi Girilaya dan Tapak Tuan masing-
dibandingkan keenam varietas dan masing 5,1 dan 1,6%. Untuk daerah
nomor nilam yang diuji. Selanjutnya pengembangan nilam bukan endemik
dari kelompok nilam Aceh (Pogos- penyakit nematoda dan layu bakteri,
temon cablin Benth) dan hasil induksi namun sering mengalami cekaman
somaklonal terlihat bahwa varietas kekeringan, penggunaan varietas
Tapak Tuan mempunyai tingkat keta- unggul Tapak Tuan lebih direkomen-
hanan terhadap cekaman kekeringan dasikan.
yang paling tinggi kemudian diikuti
oleh Aceh Merah, Lhokseumawe, TT DAFTAR PUSTAKA
75, No II-8, dan Sidikalang. Bey, A., H. Pawitan, I. Las, B. Tjasyono,
Untuk itu, pada daerah-daerah and F. Winarso. 1992. Evaluation of
pengembangan nilam yang peka ter- Indonesian climate and anticipation
hadap adanya cekaman kekeringan, of dry season. Prosiding Seminar
penggunaan varietas unggul Sidikalang Nasional Antisipasi Iklim 1992 dan
tidaklah direkomendasikan walaupun Dampaknya terhadap Pertanian
varietas Sidikalang tergolong toleran Tanaman Pangan. PERHIMPI-
terhadap serangan penyakit khususnya Badan Litbang Pertanian. pp. 23-49.
nematoda dan layu bakteri. Sebalik-
nya, penggunaan varietas Tapak Tuan Farooq, M., A. Wahid, N. Kobayashi, D.
Fujita, and S.M.A. Basra. 2009. Plant
lebih dianjurkan pemakaiannya.
drought stress: effects, mechanisms,
KESIMPULAN and management. Agron. Sustain.
Dev. 29 (2009) : 185-212.
Tingkat ketahanan tujuh varie-
tas dan nomor nilam yang diuji Jones, M.M. and N.C. Turner. 1980.
terhadap cekaman kekeringan sangat Osmotic adjustment in expanding
beragam. Komponen pertumbuhan and fully expanded leaves of
dan produksi tertinggi di antara varie- sunflower in response to drought
tas dan nomor yang diuji pada kondisi deficit. Proc. Indian. Nat. Sci. Acad.
3 (57) : 288-304.

16
Muhamad Djazuli : Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Pertumbuhan dan Beberapa Karakter ...

Mariska, I. 2007. Nilam toleran Rosman, R., Emmyzar, dan P. Wahid.


kekeringan. Warta Penelitian dan 1998. Karakteristik lahan dan iklim
Pengembangan Pertanian. Vol. 29 untuk pewilayahan pengembangan.
No. 2 : 15-16. Monograf Nilam. hal. 47-55.
Mawardi dan M. Djazuli. 2006. Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1995.
Pemanfaatan pupuk hayati mikoriza Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Bandung
untuk meningkatkan toleransi : Penerbit ITB, Bandung. 241 hal.
kekeringan pada tanaman nilam.
Suardi, D. 2000. Kajian metode skrining
Jurnal Penelitian Tanaman Industri.
pada toleran kekeringan. Buletin
Vol. 12 No. 1, Maret 2006,
Agro Bio. 3 (2) : 67-73.
Puslitbangbun. hal. 38-43.
Suardi, D. 2002. Perakaran padi dalam
Nuryani, Y. 2005. Varietas unggul baru
hubungannya dengan toleransi
nilam. Warta Penelitian dan
terhadap kekeringan dan hasil.
Pengembangan Pertanian. Vol. 27
Jurnal Badan Litbang Pertanian. 21
No. 2 : 6-7.
(3) : 100-108.
Onwueme, I. C. 1978. The Tropical Tuber
Yoshida, Y., T. Kiyosue, K. Y. Shinozaki,
Crops: Yams, Cassava, Sweetpotato,
and K. Shinozaki. 1997. Regulation
and Cocoyam. John Wiley. 291 p.
of levels of proline as an osmolyte in
Pitono, J., H. Nurhayati, dan Setiawan. plants under drought stress. Plant
2008. Seleksi ketahanan terhadap Cell Physiology. 38 (10) : 1095-
stres kekeringan pada tiga nomor 1102.
somaklon nilam di lapangan. Laporan
Teknis Penelitian TA. 2008. Balittro.
(tidak dipublikasikan). hal. 201-212.

17

Anda mungkin juga menyukai