Anda di halaman 1dari 3

Tugas

BIOKIMIA
“Metabolisme Hormon Tiroid”
Valerian Sadila Adri
(18 – 016)

Mekanisme/proses Sintesis, Penyimpanan, dan Sekresi Hormon
Tiroid

• Bahan Utama = Asam Amino Tirosin dan Iodium


o Tirosin = Dibentuk dalam jumlah memadai oleh tubuh.
o Iodium = Diperoleh dari makanan.
• Tempat Sintesis = Koloid, didalam Tiroglobulin
• Hasil Akhir Utama = tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)

1) Tiroid menangkap iodida dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui
pampa—iodida protein-protein pengangkut yang kuat dan memerlukan energi di
membran luar sel folikel.

2) Pompa iodida mengangkut Na+ menuju sel folikular menuruni gradien konsentrasinya
dan I- ke dalam sel melawan gradien konsentrasinya. Hampir semua iodida di tubuh
dipindahkan melawan gradien konsentrasi untuk disimpan di tiroid untuk membentuk
hormon tiroid. Iodida tidak memiliki fungsi lain di tubuh.

3) Di dalam sel folikular, iodida dioksidasi menjadi iodida "aktif" oleh enzim terikat
membran, tiroperoksidase (TPO) yang terletak pada membran luminal, diantara
membran sel folikel dengan koloid. Iodida aktif ini keluar melewati saluran di membran
luminal untuk memasuki koloid. Bila sistem peroksidase ini terhambat, atau secara
herediter tidak terdapat di dalam sel, maka kecepatan pembentukan hormon tiroid turun
sampai nol.

4) Di dalam koloid, TPO, tetap terikat membran, dengan cepat melekatkan iodida ke
tirosin di dalam molekul tiroglobulin. Pengikatan iodida dengan molekul tiroglobulin
disebut organifikasi tiroglobulin. Perlekatan satu iodida ke tirosin menghasilkan
monoiodotirosin (MIT). Perlekatan dua iodida ke tirosin menghasilkan di-iodotirosin
(DIT).

5) Setelah MIT dan DIT terbentuk, terjadilah proses penggabungan atau disebut juga
reaksi penggandengan di dalam molekul tiroglobulin antara molekul-molekul tirosin
yang telah beriodium untuk membentuk hormon tiroid. Penggabungan satu MIT
(dengan satu iodida) dan satu DIT (dengan dua iodida) menghasilkan tri-iodotironin,
atau T3 (dengan tiga iodida). Penggabungan dua DIT (masing-masing mengandung dua
atom iodida) menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tiroksin)
Penyimpanan Hormon Tiroid

Kelenjar tiroid berbeda di antara kelenjar endokrin lainnya dalam hal kemampuannya
menyimpan sejumlah besar hormon. Sesudah hormon tiroid disintesis, setiap molekul
tiroglobulin mengandung sampai 30 molekul tiroksin, dan rata-rata terdapat sedikit molekul
triiodotironin. Hormon tiroid ini disimpan dalam jumlah yang cukup untuk menyuplai tubuh
dengan kebutuhan normal hormon tiroid selama 2 sampai 3 bulan. Oleh karena itu, bila sintesis
hormon tiroid berhenti, efek fisiologis akibat defisiensi hormon tersebut belum tampak untuk
beberapa bulan.

Sekresi Hormon Tiroid

Pelepasan hormon tiroid ke dalam sirkulasi sistemik adalah suatu proses yang agak
rumit karena dua alasan :

ü T3 dan T4 masih terikat di dalam molekul tiroglobulin


ü Kedua hormon tersimpan di tempat ekstrasel, di dalam koloid di lumen folikel

Sehingga harus diangkut seluruhnya menembus sel folikel untuk mencapai kapiler yang
berjalan di ruang interstisium di antara folikel-folikel.

1) Pada stimulasi yang sesuai untuk sekresi hormon tiroid, sel-sel folikel
menginternalisasi sebagian kompleks tiroglobulin-hormon dengan memfagosit
sepotong koloid ("menggigit putus" sepotong koloid)

2) Di dalam sel, butir-butir koloid yang terbungkus membran menyatu dengan


lisosom, à memisahkan hormon-hormon tiroid yang aktif secara biologis, T3
dan T4, serta MIT dan DIT yang inaktif.

3) MIT dan DIT tidak memiliki fungsi endokrin. Sel-sel folikel mengandung suatu
enzim, iodinase, yang secara cepat mengeluarkan iodida dari MIT dan DIT
sehingga iodida yang telah bebas ini dapat didaur-ulang untuk membentuk lebih
banyak hormon. Enzim yang sangat spesifik ini akan mengeluarkan iodida hanya
dari MIT dan DIT, bukan dari T3 atau T4. Pada kelainan kongenital yang tidak
memiliki enzim iodinase, banyak orang sering kali mengalami defisiensi iodium
akibat gagalnya pembentukan kembali proses tersebut.

4) Saat memasuki darah, lebih dari 99 persen tiroksin dan triiodotironin yang sangat
lipofilik ini segera berikatan dengan beberapa protein plasma, yang semuanya
disintesis oleh hati. Tiroksin dan triiodotironin ini terutama berikatan dengan
thyroxine-binding globulin, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit dengan
prealbumin pengikat-tiroksin dan albumin.
93 % hormon-hormon metabolik aktif yang disekresi oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin (T4)
dan 7 % adalah triiodotironin (T3). Akan tetapi, hampir semua tiroksin akhirnya akan diubah
menjadi triiodotironin di dalam jaringan. Secara kualitatif, fungsi kedua hormon sama, tetapi
keduanya berbeda dalam kecepatan dan intensitas kerjanya. Triiodotironin kira-kira empat kali
lebih kuat daripada tiroksin, namun jumlahnya di dalam darah jauh lebih sedikit dan
keberadaannya di dalam darah jauh lebih singkat daripada tiroksin.

Dapat dipahami bahwa, T3 adalah bentuk hormon tiroid utama yang aktif secara biologis di
tingkat sel, meskipun kelenjar terutama mengeluarkan T4.

Anda mungkin juga menyukai