Anda di halaman 1dari 26

Salsa nabila inong ramadhana

190610094

MODUL 1
EMBRIOGENESIS SISTEM URINARIUS
SKENARIO 1 :
Keponakan Baru

Rina mahasiswa kedokteran semester satu, sangat bahagia ketika pulang dari
kampus ia mendapati kakaknya yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Rina
sangat bahagia mendapat keponakan baru, namun betapa kagetnya dia saat akan
mengganti popok bayi tersebut Rina melihat pada skrotum bayi itu terdapat
hidrokel. Rina mencoba meraba bagian skrotum namun dia hanya menemukan
testis bagian sinistra saja. Secara tiba-tiba bayi itu kemudian buang air kecil,
tampak oleh Rina muara uretra eksterna ada pada bagian ventral penis. Seketika
Rina teringat pelajaran yang sedang dipelajarinya di kampus, Rina curiga
kemungkinan keponakannya mengalami kelainan ini pada masa embriogenesis,
sehingga setelah lahir tampak adanya kelainan anatomi pada kelamin bayi ini dan
mungkin disertai dengan gambaran histologi yang tidak normal. Rina kemudian
teringat kuliah dosennya yang mengatakan apabila bayi mengalami kelainan pada
sistem urinariusnya bila tidak di koreksi maka organ urinariusnya tidak akan
berfungsi secara normal. Bagaimana Anda menjelaskan mengenai permasalahan
diatas?
JUMP 1

TERMINOLOGI
1. Sistem urinarius:
Sistem organ yang berfungsi menyaring dan membuang zat limbah serta cairan
berlebih dalam urin.

2. Skrotum  
Kantong Yang terdiridari testis darikulit dan otot yang membungkus testis.

3. Hidrokel  
Penumpukan cairan yang berlebihan dirongga yang terletak di antara lapisan
parietal dan visceral tunika vaginalis dan skrotum.

4. Uretra  
Saluran akhir reproduksi yang terdapat dalam penis yang menghubungkan urine
dengan  dunia luar
JUMP 2 & 3 RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESA

1. Bagaimana embryogenesis system urinarius


Berkembang dari jaringan mesoderm.
Terbagi menjadi 3 sistem:
1. Prenefros->terbentuk di regioservikal
2. Mesonefros->terbentuk di region thorakal dan lumbal
3. Metanefros->Ginjalpermanen
       Terbagi 2 sistem:  
1. Sebagaipengumpul
2. Sebagaieksetorik

2. Apasaja organ pada system urinarius?


• Ren (Ginjal)
• Ureter
• Vesica Urinaria
• Uretra

3. Mengapa pada skrotum keponakan rina terdapat hidrokel?


     Karena, Processus vaginalis pada skrotum keponakan Rina tidak menutup
sempurna, sehingga cairan peritoneum mengalir masuk kedalam skrotum dan
terperangkap di dalamnya
4. Bagaimanakomplikasidarihidrokel?
Hidrokel, pada umumnya tidak berbahaya tidak menganggu kesuburan atau
pengeluaran urine  dan sperma, tetapi dapat juga menandakan sesuatu yang serius
seperti infeksi/tumor yang dapat menganggu pengeluaran urine/sperma
Hernia inguinal->Terperangkap bagian usus di dalam dinding perut

5. ApasajapembagianHidrokel?
a. Hidrokel Komunikans
 Terjadikarenaskrotum/kanal inguinal tidak tertutup secara sempurna,
sehingga cairan dari rongga perut mengalir ke dalam skrotum dan tidak
dapat kembali ke perut.
b. Hidrokel non komunikans
 Terjadi ketikacelahantararonggaperut di skrotummenutup,tetapicairan yang
ada di skrotum tidak dapatdipompa oleh tubuh
c. HidrokelTunikulus  
 Jarangditemukan,disebabkan oleh penumpukan cairan pada processus
vaginalis tidakmengalami obliterasi,tanpa ada hubungannyadengan abdomen
dan tunika vaginalis.

6. Mengapa keponakan Rina, hanya memiliki satu testis?


 Ada kemungkinan bayi tersebut terkena penyakit undescended testis dimana
sebagian testis tidak dapat turun ke skrotum hingga bayiberusia 12 minggu.
Biasanyaterjadi pada bayi premature. Etiologi nya karena factor hormonal
dan perbedaan pertumbuhan relative tubuh terhadap funiculus spermaticus
dan gubernaculum.

7. Mengapa pada BAK muara externa pada bagian  ventral penis?


Dikarenakan oleh perkembangan uretra terganggu pada saat didalam
kandungan.

8. Apadampakbagi system urinariusjikauretra externa terdapat pada bagian


ventral penis?
a. Percikan urine tidak normal
b. Kulithanyamenutupikepala penis saja
c. Penis melengkungkebawah
d. Nyeri saatereksi

9. ApasajakelainanKongenital?
Kelainan pada ginjal
a. Agenesis ginjal   :Tidakterbentuknya salah satuataukeduaginjal
 b. Hipospladia ginjal  :Yaitu ukuran ginjal lebihkecil dari pada ukuran
normal
c. Gangguan vascular  ginjal, arteri renalis, vena renalis tunggal dan vasa
ateran
Kelainan pada ureter->  
a. Atresia ureter          : Ureter buntu.
b. Uketocele : Sakulasi/dilatasilasyik terminal ureter
c. Ureter ektopik   :  ureter tidakbermuaratidak pada tempatnya

Kelainan pada vesica urinaria


Ekstrafiabuli  :Cacat ventral lengkap sinus urogenital dan system rangka
yang meliputinya.

Kelainan pada uretra                


Posterior ventral Valve: Lipatan mukosa di uretra membentuk katup-
>obstruksi saluran kemih bawah

Kelainan pada organ genitalia: ->


a. hipospadia: Muarauretraterletak di ventral penis. Kantong undescended testis
tidakturunkedalamskrotum
b.Epispadia: Muarauretraterletak di dorsal penis

10. Bagaimana system urinarius?


a. Ginjal                        
 Dibungkus oleh lapisanjaringan ikat longgar/kapsula
b. Struktur Korteks Medulla
 Ada piramida yang merupakan saluran pengumpulan Pelvis      -> Tempat
terkumpul tubulus collectivus yang menyatu dan bersambung dengan ureter.
c. Nefron, terdiri dari korpus kulla (Badan malpighi) lanjut oleh saluran dan
tubulus
d. Badan malpighi:
 Lapisan  parietal( epitelpipihselapis dan lamina tubulus basalis dan serat
reticulum.
 Lapisan Visceral ( Sel epitel )-> sel pidosit fengan tonjolan  primer dan
sekunder
e. Tubulus kontortus:
 Proximal: epitel selapis silindris/kuboifsealpis+ Mikrovili
 Distal      :epitel selapis kuboid tanpa mikrovili

JUMP 4

JUMP 5
1. Embriologi sistem urinarius
2. Anatomi sistem urinarius dan Vaskularisasi dan innervasi sistem urinarius
3. Histologi sistem urinarius
4. Pengantar kelainan sistem urinarius

JUMP 7
1. Embriologi Sistem Urinarius
A.Pembentukan unit-unit sekresi

Pada permulaan minggu ke 4, mesoderm intermedia di daerah servical terputus


hubungannya dengan somit, membentuk kelompok-kelompok sel yang tersusun
secara segmental (nefrotom) di daerah thoraks, lumbal, dan sakral. Mesoderm
intermedia:

1.Terputus hubungannya dengan rongga selom


2.Sistem segmentalnya menghilang
3.Membentuk 2, 3 atau lebih saluran ekskresi pada setiap segmen

Mesoderm intermedia yang tidak mengalami segmentasi membentuk korda


jaringan nefrogenik, menghasilkan tubulus ekskretorius (ginjal) pada semua sistem
ginjal dan membentuk rigi-rigi longitudinal bilateral =>rigi-rigi urogenital, pada
dinding dorsal rongga selom.

B. Sistem ginjal
Tiga proses pembentukan ginjal
1. Pronefros

Pronefros terdiri atas kelompok-kelompok sel atau gelembung-gelembung kecil


dibagian proksimal dari sistem jaringan. Pada akhir minggu ke-4 pronefros
mengadakan regresi Duktus Pronefros

2. Mesonefros
Mesonefros dan salurannya berasal dari mesoderm intermedia. Pada minggu ke-4,
sistem mesonefros mulai tampak. Saluran ini memanjang dengan cepat,
membentuk sebuah gelung yang terbentuk huruf S dan terdapat glomerulus diujung
medialnya.

3. Metanefros

Proses ini tampak pada minggu ke-5. Satuan-satuan ekskresi berkembang dari
meaonefros metanefrosdan akan berfungsi pada trimester pertama.

Fungsi Ginjal
Ginjal definitifyang terbentuk dari metanefros mulai berfungsi menjelang minggu
ke-12. Urin masuk kedalam rongga amnion dan bercampur dengan cairan amnion.
Cairan ini ditelan oleh janin dan didaur ulang melalui ginjal. Selama kehidupan
dalam kandungan, ginjal tidak bertanggung jawab untuk ekskresi zat sisa, karena
yang melaksanakan fungsi ini adalah plasenta.

C. Sistem Pengumpul

Berkembang dari tunas ureter (tonjolan saluran mesonefros yang di dekat muara
kloaka). Tunas ureter menembus jaringan metanefros yang menutup ujung
distalnya sebagai topi. Tunas melebar membentuk piala ginjal(pelvis renalis)
primitif dan terbagi menjadi kranial dan kaudal membentuk kalises
mayores.Sambil terus menembus lebih jauh ke dalam jaringan metanefros, tiap-tiap
kaliks akan membentuk 2 tunas baru, dan akan terus membelah hingga terbentuk
12 generasi saluran atau lebih. Sementara itu, di bagian tepi, terbentuk lebih
banyak saluran hingga akhir bulan ke 5. Saluran generasi ke 2 membesar dan
menyerap masuk saluran generasi ke 3 dan ke 4, sehingga terbentuklah kalises
minor piala ginjal. Pada perkembangan selanjutnya, saluran generasi ke 5 dan
seterusnya sangat memanjang dan menyebar dari kaliks minor dan membentuk
piramida ginjal. Dengan demikian, tunas ureter membentuk ureter, piala ginjal,
kalises mayor dan minor, dan kurang lebih 1-3 juta saluran pengumpul.

D. Sistem Eksresi
Tiap-tiap saluran yang baru terbentuk akan ditutupi topi jaringan metanefrik
diujungnya. Sel-sel topi jaringan ini membentuk gelembung-gelembung kecil
vesikel renalis, yang akan menjadi saluran-saluran kecil, yang bersama-sama
berkas kapiler dikenal sebagai glomeruli, membentuk nefron/ satuan eksresi. ujung
proksimal masing-masing nefron membentuk simpai bowman, yang didalamnya
berisi glomerulus. sedangkan ujung distalnya membentuk hubungan terbuka
dengan salah satu saluran pengumpul, sehingga terbentuk jalan penghubung dari
glomerulus ke salah satu saluran pengumpul. pemanjangan saluran ekskresi terus
menerus mengakibatkan pembentukan tubulus kontortus proksimal, ansa henle,
dan tubulus kontortus distal. Ginjal berkembang dari 2 sumber yang berbeda :

1. Mesoderm metanefros yang akan membentuk satuan eksresi.


2. Tunas ureter yang membentuk sistem pengumpul.

Pada saat lahir, ginjal berlobulasi. Selama masa anak-anak, gambaran lobulasi
menghilang karena pertumbuhan nefron lebih lanjut. Akan tetapi, jumlahnya tidak
bertambah.

G. Kandung Kemih dan Uretra

Selama perkembangan minggu 4 sampai 7, septum urorektal membagi kloaka


menjadi saluran anorektal dan sinus urogenitalis.Selaput kloaka terbagi menjadi
membrana urogenitalis di anterior dan membrana analis di posterior. Tiga bagian
sinus urogenitalis primitif dapat dibagi menjadi:

1. Kandung kemih : Pada awalnya, kandung kemih berhubungan langsung dengan


allantois, tetapi setelah allantois tertutup, maka yang tersisa hanya korda fibrosa
yang tebal (urakus) dan korda ini menghubungkan puncak kandung kemih dengan
umbilikus. Pada orang dewasa, dikenal sebagai ligamentum umbilikus medial.

2. Sinus urogenitalis bagian panggul : Berupa saluran yang agak sempit yang pada
pria membentuk uretra pars prostatika dan pars membranosa.
3. Sinus Urogenitalis Tetap (sinus urogenitalis bagian penis) : merupakan bagian
yang sangat memipih ke samping dan terpisah dari dunia luar oleh membrana
urogenitalis (perkembangan urogenitalis berbeda pada kedua jenis kelamin).

Sumber: Langman, T.W. Sadler., 2010. Embriologi Kedokteran. Jakarta: EGC (hal 269-280)
id.scribd.com

2. Anatomi sistem urinarius dan Vaskularisasi dan innervasi


sistem urinarius
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat–zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat- zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Sistem urinari terdiri atas:

A.Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine


B. Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing
C. Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung
D.Uretra, yang mengeluarkan urine dari kandung kencing
A. GINJAL

Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat


banyak (sangat vaskuler), tugas dasarnya adalah “menyaring atau
membersihkan” darah dan membuang produk akhir metabolism tubuh
(Smeltzer, 2002).. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama
di daerah lumbal, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus
lapisan lemak yang tebal, di belakang peritoneum, dan karena itu di luar
rongga peritoneum.
Kedudukan ginjal dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari
ketinggian vertebra torakalis terakhir sampai vertebra lumbalis ketiga.Ginjal
kanan sedikit lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki banyak ruang
disebelah kanan.
Ginjal berjumlah 2 buah, dengan berat kurang lebih 150 gr (125–170
gram pada laki-laki, 115–155 gram pada perempuan); panjang 5–7,5 cm; tebal
2,5–3 cm.
Bentuk ginjal seperti biji kacang, sisi dalam cekung (hilum) menghadap
ke tulang punggung yang merupakan tempat masuk dan keluar pembuluh-
pembuluh ginjal.Diatas setiap ginjal menjulang kelenjar supratenal.

Struktur Ginjal

Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrous
berwarna ungu tua, lapisan luar disebut korteks, dan lapisan dalam disebut
medula.

Bagian medula tersusun atas 15-16 massa berbentuk kerucut disebut


piramida renalis.Puncak-puncaknya (papila renalis) langsung mengarah ke
hilum dan berakhir di kalises. Kalises ini yang menghubungkan dengan pelvis
renalis.

Struktur terkecil dari ginjal disebut nefron yang merupakan satuan-satuan


fungsional klginjal yang diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap
ginjal.Terdiri dari: glomerulus/badan Malpighi, kapsula Bowman, tubulus
proksimal, lengkung Henle, tubulus distaldan tubulus kolektivus
(penampung).

1. Badan Malpighi, terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman.


2. Glomerulus,adalah tempat penyaringan darah yang akan menyaring air,
garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.
3. Kapsula bowman, adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus
glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
4. Tubulus kontortus proksimal, adalah tempat penyerapan
kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan
asam amino. Menghasilkan urin sekunder dengan kadar urea tinggi.
5. Lengkung henle, adalah saluran berbentuk setengah lingkaran dan
menjadi penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus
kontortus distal. Lengkung henle berfungsi supaya urine tidak kembali ke
tubulus kontortus proksimal.
6. Tubulus kontortus distal, tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak
berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder (disebut proses
augmentasi). Menghasilkan urin sesungguhnya.
7. Tubulus kolektivus, adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang
menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung
kemih.
Fungsi Ginjal:

Fungsi ginjal pada dasarnya meliputi :

1. Fungsi Ekskresi Ginjal akan mengeluarkan urin sekitar 1,5 liter/24 jam (1
ml/menit), yang mengandung banyak sekali zat-zat sisa/limbah metabolisme
(proses pembangunan energi, bahan dasar jaringan tubuh dan lain-lain dari
bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh, dari berbagai jalur). Zat-zat ini
banyak sekali yang sifatnya toksik (racun) yang berbahaya bila terlalu
banyak tertumpuk di dalam tubuh.

2. Fungsi Regulasi Ginjal memproduksi urin sebanyak cairan yang masuk ke


dalam tubuh dikurangi kebutuhan tubuh. Urin awalnya berupa filtrasi darah
di glomerulus. Ginjal dapat mengatur jumlah produksi urin, banyaknya
bahan-bahan yang harus diserap kembali oleh tubuh, dan banyaknya bahan-
bahan yang dikeluarkan. Dengan demikian regulasi air dan elektrolit darah
merupakan salah satu fungsi utama ginjal.
3. Fungsi Sekresi Ginjal menghasilkan berbagai substansi yang sangat perlu bagi
tubuh, seperti :

a. Renin Hormon ini menyebabkan pembentukan angiotensin II yaitu protein


yang bersifat vasokonstriktor kuat yang berguna untuk memacu retensi
garam. Hormon ini perlu untuk pemeliharaan tekanan darah. 10

b. Vitamin D Merupakan hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal menjadi


bentuk aktif 1,25-dihidroksikolekalsiferol, yang terutama berperan
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat dari usus.

c. Eritropoetin Merupakan protein yang diproduksi di ginjal; meningkatkan


pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.

d. Prostaglandin Diproduksi di ginjal; memiliki berbagai efek, terutama pada


tonus pembuluh darah ginjal.

Vaskularis

 Suprarenal superior merupakan cabang dari A. Phrenica inferior yang


berasal dari aorta pars abdominalis
 Suprarenal media yang merupakan cabang langsung dari aorta pars
abdominalis
 Suprarenal inferior merupakan cabang dari A. Renalis

Inervasi
 Untuk persarafan simpatis ginjal melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui
N. Splanchnicus major, N Splanchnicus Imus dan N Lumbalis. Saraf ini
berperan untuk vasomotorik dan aferen viseral.
 Sedangkan persarafan parasimpatis melalui N Vagus. Ginjal mendapatkan
persarafan dari fleksus renalis (Vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan
bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
B. URETER
Ureter terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari
ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ±25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada
rongga pelvis.
Panjang ureter sekitar 25 cm yang mengantar kemih dan turun ke bawah
pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum.Di pelvis menurun
ke arah luar dan dalam dan menembus dinding posterior kandung kemih
secara serong (oblik). Cara masuk ke dalam kandung ini penting karena bila
kandung kemih sedang terisi kemih akan menekan dan menutup ujung distal
ureter itu dan mencegah kembalinya kemih ke dalam ureter. Lapisan dinding
ureter terdiri dari:
1. Dinding luar: jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah: lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam: lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltikyang
mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.

FUNGSI

Fungsi ureter adalah mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju kandung
kencing dengan cara kontraksi peristaltik ritmik. Pada laki-laki terjadi 1-5 kali
tiap menit. Pergerakan peristaltik dikendalikan oleh dua lapisan otot ureter,
longitudinal dan sirkuler. Susunan pertemuan ureterovesical sedemikian rupa
sehingga kenaikan tekanan intravesika akan menutup orifisium ureter dan
akhirnya dapat mencegah refluks. Urine masuk ke dalam kandung kencing
dengan cara menyemprot. Secara berkala, kontraksi otot longitudinal ureter
akan membuka orifisium untuk mengalirkan urine masuk ke dalam kandung
kencing.

Vaskularisasi Ureter diperdarahi oleh :

a. Cabang dari A Renalis

b. Aorta abdominalis

c. A Iliaca communis

d. A Testicularis/Ovarica

e. A Vesicalis inferior

Inervasi
Dinding ureter terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh saraf simpatis
dan parasimpatis serta pleksus neuron dan serat saraf intramural sepanjang
ureter. Seperti otot polos viseral lainnya, kontraksi peristaltik pada ureter
diperkuat oleh rangsang parasimpatis dan dihambat oleh rangsang simpatis

C. VESIKA URINARIA (KANDUNG KEMIH)


Vesika urinaria atau kandung kemih terletak di belakang simpisis pubis,
berfungsi menampung urin untuk sementara waktu.Organ ini bentuknya
seperti buah pir (kendi) dan letaknya berada di belakang simfisis pubis di
dalam rongga panggul.Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.Di dorsal vesika urinaria, pada laki-laki terdapat rectum
dan pada wanita ada uterus, portio supravaginlis dan vagina.Vesika urinaria
inferior pada wanita berhadapan dengan diafragma pelvis dan pada laki-laki
berhadapan dengan prostat.
Terdapat segitiga bayangan yang terdiri atas tiga lubang yaitu dua lubang
ureter dan satu lubang uretra pada dasar kandung kemih yang disebut
trigonum/trigon. Lapisan dinding kandung kemih (dari dalam ke luar): lapisan
mukosa, submukosa, otot polos, lapisan fibrosa. Lapisan otot disebut dengan
otot detrusor.Otot longitudinal pada bagian dalam dan luar lapisan sirkular
pada bagian tengah.
Ukuran kandung kemih berbeda-beda.Bentuk dan ukuran vesika urinaria
dipengaruhi oleh derajat pengisian dan organ disekitarnya.Pada usia dewasa
kandung kemih mampu menampung sekitar300-500 ml urin. Pada keadaan
tertentung kandung kemih dapat menampung dua kali lipat lebih dari jumlah
keadaan normal.

Vaskularisasi

Vesica urinaria dipendarahi oleh arteri vesicalis superior yang


memperdarahi fundus vesica urinaria, arteri vesicalis inferior yang
memperdarahi bagian caudal dan lateral bagian depan vesica urinaria, dan
arteri vesicadeferensialis yang memperdarahi 1/3 permukaan posterior vesica
urinaria.

Inervasi

a. Persarafan simpatis melalui:

- N Splanchnicus minor

- N Splanchnicus imus

- N Splanchnicus lumbalis L1-L2

b. Persarafan parasimpatis melalui:

- N Splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan


motorik
D. URETRA
Uretra pada pria(Maskulina)memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai saluran urin
dan saluran untuk semen dari organ reproduksi.Pada laki- laki uretra berjalan
berkelok- kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan
fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya ± 20
cm.Uretra pada laki – laki terdiri dari:

1. Uretra Prostatia

2. Uretra membranosa

3. Uretra kavernosa

Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),
dan lapisan submukosa.Uretra pria mulai dari orifisium uretra interna didalam
vesika urinaria sampai orifisium uretra eksterna. Pada penis panjangnya 17,5-
20 cm.Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria 
mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan
saraf.
3. Lapisan mukosa

b. Uretra Wanita (Feminina)


Pada wanita, ukuran pendek (3,75 cm), membuka keluar tubuh mll orifisium
uretra eksterna yg terletak antara klitoris dan mulut vagina. wanita lebih
berisiko terjadinya infeksi kandung kemih (sistitis) dan infeksi saluran kemih
(ISK).

Vaskularisasi Uretra (Masculina)


- A. haemorrhoidalis /rectalis media - A. vesicalis caudalis/inferior

- A. bulbi penis

- A. uretralis

Vaskularisasi Uretra (Feminina)

- proximal→A. vesicalis inferior

- media→A. vesicalis inferior et A. uterine

- distal→A. pudenda interna

INERVASI

Simpatis →Kontraksi sfingter uretra

Parasimpatis→ Relaksasi sfingter uretra

(Sumber id.scribd.com)

3. HISTOLOGI SISTEM URINARIUS


A. GINJAL
Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Dalam setiap ginjal
terdapat sekitar 1 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan
fungsi yang sama. Dengan demikian, kerja ginjal dapat dianggap sebagai
jumlah total dari fungsi semua nefron tersebut (Price dan Wilson, 2006). Setiap
nefron terdiri atas bagian yang melebar yakni korpuskel renalis, tubulus
kontortus proksimal, segmen tipis, dan tebal 17 ansa henle, tubulus kontortus
distal, dan duktus koligentes (Junquiera dan Carneiro, 2002).
B. URETER
Dinding ureter terdiri dari 3 (tiga) lapisan yaitu ;
1. Tunika Mukosa
epitel transisional (peralihan), mulainya tipis hanya terdiri dari 2 - 3 lapis sel
pada kaliks minor dan terus bertambah tebal sehingga pada ureter sudah
mencapai 5 lapis sel dan akan menjadi 7 - 8 lapis sel pada kandung kemih.
Bagian basal epitel ini terdiri dari sel kolumnair atau kubis, pada bagian tengah
sel-selnya berbentuk polihedral dan pada lapisan superfisial terdiri dari sel
bulat besar dengan permukaan cembung ke lumen dengan inti bulat oval yang
dikenal sebagai “sel payung”. Sebagian besar sel superfisial ini berinti dua atau
lebih. Jika organ ini teregang maka sel ini menjadi gepeng terutama sel paling
luar. Permukaan sel ini dengan E.M terlihat ada lapisan ektoplasmik yang
berasal dari filamen sitoplasma yang terdapat langsung dibawah membran sel
yang menghadap lumen, sel berdekatan dihubungkan melalui zonula okludens
dan proses interdigitasi pada lateral sel. Epitel transisional ini tidak permiabel
jadi urine disini tidak berubah komposisinya.
- lamina propria : terdiri dari jaringan ikat jarang yang mengandung serat-serat
kolagen
2. Tunika Muskularis
Pada duapertiga bagian atas tunika muskularis ureter terdiri dari dualapis otot
polos, yaitu bagian dalam berjalan longitudinal dan bagian luar berjalan
sirkuler, pada sepertiga bagian bawah lapisan otot menjadi 3 lapis yaitu dalam
longitudinal, tengah sirkuler dan luar longitudinal ke semua lapisan ini tidak
jelas batasnya.
3.Tunika Adventisia
Lapisan paling luar dari ureter ini terdiri dari jaringan fibroelastis, dijumpai
pembuluh darah, pembuluh limfe dan serat saraf
C. VESICA URINARIA
Dinding kandung kemih terdiri dari 3 lapisan :
1. tunika mukosa
- epitel transisional : Terdiri dari 7 - 8 lapis sel, bila kosong tampak mukosa ini
berlipat-lipat dan bila penuh lipatanya akan menghilang sehingga sifatnya ini
seperti akordion. Pada mukosa ini tidak terjadi proses absobsi oleh karena
adanya "krusta" yang menyebabkan mukosa tidak permiabel, sifat lain epitel
disini sama seperti epitel transisional ureter seperti adanya sel payung). Pada
basis kandung kemih terlihat bentuk segitiga dimana disini tidak terdapat
lipatan mukosa, lamina proprianya terdiri dari jaringan ikat jarang yang
mengikuti sifat akordion epitel.
2. tunika muskularis Ada 3 (tiga) lapisan otot polos yaitu :
- bagian luar berjalan longitudinal
- bagian tengah berjalan sirkuler
- bagian dalam berjalan longitudinal
Ketiga lapisan otot ini tidak mempunyai batas jelas dan terlihat seolah-olah
mereka bersatu, pada dasar trigonum lapisan otot polos ini akan membentuk
"sfinter vesika" terutama dari otot longitudinal bagian dalam, sedangkan otot
sirkuler ditengan akan berakhir disini dan otot longitudinal bagian luar akan
melanjutkan diri ke otot urethra sampai ke ujung prostat pada pria sedang pada
wanita sampai ke meatus urethrae eksternum.
3. tunika adventisia; Jaringan ikat jarang yang dilapisi oleh peritoneum
disebelah luarnya.
D. URETHRA
Urethra Pria
1. Urethra Pars Prostatika, bagian urethra dekat dengan kandung kemih dan
berjalan melalui kelenjar prostat disini ia menerima saluran prostat, mukosa
urethra pars prostatius ini dibatasi oleh epitel transisional, lamina propria
terdiri dari jaringan ikat jarang dengan banyak kapiler darah, lapisan
muskularisnya dibentuk oleh otot polos yang merupakan lanjutan dari lapisan
longitudinal luar otot polos kandung kemih.
2. Urethra Pars Membranasea : Merupakan bagian urethra yang terbentang dari
prostat sampai bulbus penis dan saluran ini menembus membran perinealis,
panjang urethra pars membranasea ini sekitar 1 cm, mukosanya dilapisi oleh
sel kolumnair atau epitel bertingkat, lapisan ototnya dibentuk oleh otot skelet
dan pada daerah membran perinealis otot skelet ini akan membentuk sfingter
urethra eksternum yang dibawah kesadaran, sedangkan sfingter urethra
internum terbentuk oleh lapisan sirkuleer otot polos pada urethra pars
prostatika yang tidak dibawah kemauan.
3. Urethra Pars Spongiosa : Urethra pars spongiosa ini terbagi dua yaitu :
urethra pars bulbaris dan urethra pars pendulosa, kedua bagian urethra ini
berjalan sepanjang korpus spongiosa penis.Mukosa urethra pars spongiosa ini
dilapisi oleh epitel bertingkat atau kolumnair sampai fossa avikularis dan pada
fossa ini mukosa dilapisi oleh epitel berlapis gepeng yang akan berhubungan
langsung dengan jaringan epitel dipermukaan luar, sepanjang urethra pars
spongiosa ini terdapat kelenjar Littre yang merupakan kelenjar intraepitelial
yang bersifat mukous, kelenjar ini paling banyak terdapat pada pars pendulosa
urethra.
Urethra Wanita
Epitel mukosa urethra wanita bervariasi, epitel berlapis gepeng pada bagian
distal dekat pulpa, bagian tengah epitel bertingkat dan bagian atas dekat
kandung kemih epitel transisional, lumennya berbentuk bulan sabit dan pada
potongan melintang mukosa terlihat adanya lipatan longitudinal, sering ditemui
kelenjar intraepitelial yang bersifat mukous dan kadang-kadang membentuk
kantong dalam lamina propria, kelenjar ini adalah “kelenjar Littre”
Sumber: https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/10/Histologi-Sistem-
Urinarius.pdf

4. PENGATAR KELAIANAN SISTEM URINARIUS


Sistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih). Adapun susunan sistem perkemihan (sistem
urinaria) di dalam tubuh manusia adalah ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra.
Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi gangguan- gangguan. Terperinci,
gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut.

GAGAL GINJAL

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali
dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan
dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit
serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih
pada kaum lanjut usia.

1. Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang menurun dengan
cepat dalam beberapa hari atau minggu sehingga ginjal tidak lagi mengekskresikan
produk limbah metabolisme, biasanya karena hipoperfusi ginjal. Laju filtrasi
glomerulus yang menurun dengan cepat menyebabkan azotemia (uremia) yaitu:
• Peningkatan produk limbah nitrogen dalam darah (kreatinin serum dan nitrogen
urea darah/BUN (Blood Urea Nitrogen)

• Oliguria

Gejala dan tanda-tanda kliniknya, hipotensi, oligria, ketidakseimbangan elektrolit,


anemia, azotemia ( peningkatan kreatinin, fosfat, dan urea dalam darah akibat
pemecahan protein otot dan ketidakmampuan mengekskresikan metabolit).

Beberapa masalah ginjal terjadi cepat, misalnya kecelakaan yang melukai


Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan kegagalan ginjal secara tiba-tiba.
Beberapa obat dan racun dapat menghentikan pekerjaan ginjal. Penurunan fungsi
ginjal secara tiba-tiba ini disebut sebagai kegagalan ginjal akut (acute renal
failure/ARF). ARF dapat mengakibatkan kehilangan fungsi ginjal secara
permanen. Tetapi bila ginjal tidak dirusakkan secara berat, kegagalan ginjal ini
mungkin pulih.

2. Nekrosis Tubular Akut

Penyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan nefrotoksin. Iskemia
selama 25 menit atau kurang berakibat kerusakan berat yang irreversibel.
Nefrotoksik berupa antibiotik (aminoglikosida, penisilin, sefalosporin, tetrasiklin,
dan kerusakan ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam menimbulkan
sulfonamida), logam berat (sisplatin), agen radiokontras, toksin endogen
(mioglobin, hemoglobin).

3.Gagal Ginjal Kronik

Perjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang dimulai dengan
penurunan cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan
terakhir uremia (tahap terakhir gagal ginjal). Keadaan irreversibel ditandai dengan
fungsi nefron yang berkurang. Kerusakan ginjal berlangsung progresif. Perjalanan
menuju uremia berlangsung berangsur untuk waktu yang cukup lama (beberapa
tahun). Jika ginjal tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit maka diperlukan dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal).

INFEKSI SALURAN UROGENITAL

Infeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli.


Dapat pula disebabkan oleh Proteus, Klebsiella, dan Staphylococcus terutama bila
sedang terpasang kateter. Pada saluran urogenital ini, dapat terjadi penyakit,
seperti:

 Sistitis
Sistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak menyerang wanita
daripada pria, karena pada wanita muara uretra dan vagina dekat dengan daerah
anal. Faktor resiko sistitis adalah bersetubuh, kehamilan, kandung kemih
neurogenis, pemasangan kateter, keadaan- keadan obstruktif dan diabetes mellitus.
Apabila berlanjut, akan menyebakan kuman-kuman naik dari kandung kemih ke
pelvis ginjal, yang disebut dengan pielonefritis. Penderita sistitis akan merasakan
keluhan seperti disuria (nyeri saat miksi), sering berkemih, merasa ingin berkemih
terus, dan sakit di atas daerah suprapubis.

 Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang pelvis ginjal. Penyebab paling sering penyakit ini
adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis
ginjal. Pielonefritis ada yang akut dan ada yang menahun. Pielonefritis menahun
ada dua tipe, yaitu Pielonefritis yang disebabkan oleh Refluks vesikouretral yang
dapat menyebabkan infeksi papila senyawa perifer dan jaringan parut di kutub
ginjal. Dan Pielonefritis yang disebabkan oleh Obstruksi saluran kemih yang
menimbulkan tekanan tinggi aliran balik urine, yang menyebabkan infeksi semua
papila, jaringan parut ginjal menyebar dan penipisan lapisan korteks ginjal.

(Sumber:id.scribd.com)

Anda mungkin juga menyukai