Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANNISA DWI MAGISTRA R.

NIM : I1011181063

TUGAS PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

1. Gambaran makroskopik sputum yang baik dan tidak baik (sertakan gambarnya) untuk
pemeriksaan mikrobiologi1
a. Sputum dalam Kriteria Baik
- Diambil saat pagi hari
- Kental merata
- Terdapat material dari bronkus yang purulent
- Berwarna putih-kuning-kehijauan
- Bervolume antara 3-5mL

b. Sputum dalam Kriteria Tidak Baik


- Sputum bercampur air
- Terdapat banyak gelembung pada sputum

Gambar 1. Sediaan Makroskopis Sputum2

2. Sebutkan kriteria specimen sputum yang baik secara mikroskopik3


a. Sel Epitel : Terdapat kurang dari 10 epiteloid atau makrofag pada perbesaran 10x10
b. PMN : Terdapat leukosit PMN ≥ 25 per Lapang Pandang pada perbesaran 10x10

3. Tuliskan langkah-langkah pengecatan BTA dengan metode Ziehl-Neelsen4


a. Persiapkan alat dan bahan
b. Cuci tangan
c. Menggunakan handscoon
d. Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di
atas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan dengan sediaan lainnya masing-masing
berjarak kurang lebih 1 jari.

e. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin 0.3%

f. Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap (sekitar
5 menit), didiamkan kemudian dipanasi lagi sebanyak 3 kali. Usahakan jangan sampai api
langsung mengenai sediaan.

g. Diamkan sediaan selama 5 menit


h. Bilas sediaan dengan hati-hati (jangan sampai ada percikan ke sediaan lain)

i. Keringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk membuang air
j. Genangi dengan asam alhokol sampai tidak tampak warna merah carbol fuchsin

k. Bilas sediaan dengan hati-hati (jangan sampai ada percikan ke sediaan lain)
l. Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue 0.1% selama 1 menit

m. Bilas sediaan dengan air mengalir (jangan sampai ada percikan ke sediaan lain)
n. Miringkan sediaan untuk mengalirkan air

o. Lepaskan handscoon dan membuangnya di tempat yang telah ditentukan


p. Cuci tangan

4. Bagaimana cara pelaporan hasil pengecatan BTA rekomendasi IUATLD5


Pelaporan hasil pemeriksaan mikroskopis dengan mengacu kepada skala International Union
Againts To Lung Disease (IUATLD) adalah sebagai berikut:
a. Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang
b. Scanty : Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang (tuliskan jumlah BTA yang
ditemukan)
c. Positif (1+) : Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
d. Positif (2+) : Ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapang pandang (periksa minimal 50 lapang
pandang)
e. Positif (3+) : Ditemukan ≥10 BTA dalam 1 lapang pandang (periksa minimal 20 lapang
pandang)

5. Sebutkan klasifikasi Streptococcus sp. Berdasarkan sifat hemolisisnya! (sertakan gambar)


Terdapat 3 Klasifikasi Streptococcus sp berdasarkan sifat hemolisisnya:6
1) α-hemolytic (alfa-hemolitik, hanya mampu melisiskan eritrosit secara parsial sehingga
berwarna hijau)
2) β-haemolytic (beta-hemolitik, mampu melisiskan eritrosit dengan sempurna sehingga
berwarna merah dan terang)
3) γ-hemolytic (gama-hemolitik, tidak terjadi proses hemolisis)
Gambaran Hemolisis Pada Media BAP adalah sebagai berikut:

6. Sebutkan ciri-ciri / karakteristik Staphylococcus aureus (sertakan gambar)7


Karakteristik Staphylococcus aureus :
a. Gram positif, berbentuk bulat
b. Berdiameter 0,8-1,0 µm
c. Tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur
d. Fakultatif anaerob
a. Mikroskopik : Sifat pewarnaan gram, bentuk:
Bakteri gram positif berwarna ungu disebabkan kompleks zat warna kristal violet-yodium
tetap dipertahankan meskipun diberi larutan pemucat. Perbedaan struktur luar dinding sel
bakteri gram positif dan negative mengakibatkan terjadinya perbedaan warna pada akhir
prosedur pewarnaan gram.5

b. Bentuk: Kokus gram positif


Pada media kultur: Manitol Salt Agar (MSA)/Agar Darah

7. Sebutkan karakteristik Haemophilus influenza secara mikroskopik dan di media kultur8


a. Mikroskopik : Terdapat beberapa strain H. influenzae yang memiliki polisakarida kapsul.
Kapsul dapat dideteksi dengan preparat tinta India atau dengan reaksi pembengkakan kapsuler
menggunakan tipe spesifik antiserum.
b. Media Kultur : H.N. inflasi adalah bakteri yang sulit. Ini adalah anestesi fungsional. Ovet,
medan magnet tumbuh lebih baik. waktu optimal Penyebabnya adalah 35-37 C. Mereka tidak
dapat tumbuh hingga 22 derajat celcius. Realisasi Itu mengandung 5-10 persen CO2, untuk
mempromosikan pertumbuhan bakteri.

8. Sebutkan karakteristik Cornybacterium diphteriae secara mikroskopik dan di media kultur9


a. Mikroskopik: Coryne bacterium berbentuk batang ramping berukuran 1,5-5 pm x 0,5-L pm
dan biasanya salah satu ujungnya menggembung sehingga berbentuk gada, tidak berspora,
tidak bergerak, positif Gram dan tidak tahan asam.
b. Media kultur: Pada agar darah, koloni C. Diphtheriae berbentuk kecil, granular, dan berwarna
abu-abu, dengan tepi tidak beraturan, dan mungkin memiliki zona hemolysis kecil. Pada agar
yang mengandung kalium telurit, koloni berwarna coklat sampai hitam dengan daerah halo
berwarna coklat-hitam.
DAFTAR PUSTAKA

1. Banu Sayera, et. Al. Comparison of Macroscopic and Microscopic Assessment of


Specimens Collected for the Diagnosis of Tuberculosis. The open Infectious Diseases
Journal. 2012;6(1):1-4
2. Hatta M,et al : Pengaruh Dekontaminasi Dalam Identifikasi Mycobacterium tuberculosis
Dengan pewarnaan Ziehl Nielsen dan Polimerasi Chain-Reaction, Jurnal Kedokteran
Yarsi 2004
3. Dirjen P2&PL Kementerian Kesehatan RI. Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan
Mikroskopis TB. 2012;1-38
4. Pemeriksaan Sputum BTA. Bagian Mikrobiologi. Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin. 2017
5. Adriyani, Alvinova. 2016. Gambaran Hasil Perbandingan Pemeriksaan Mikroskopis
Basil Tahan Asam dengan Variasi Carbol Fuchsin dan Methylene Blue. Universitas
Muhammadiyah Semarang. http://lib.unimus.ac.id
6. Patterson, M. J., n.d. General Concepts Streptococcus pyogenes, other Streptococci,and
Enterococcus. [Online] Tersedia di: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7611/.
7. Retnowati, Y., Bialangi, N. dan Posangi, N. W. Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
aureus Pada Media yang Diekspos Dengan Infus Daun Sambiloto (Andrographis
paniculata), Saintek; 2011: Vol 6, No 2: 1-9.
8. Parija SC. Textbook of Microbiology & Immunology 2nd Ed. Elsevier Inc; 2012
9. Sariadji K, Sunarno. Toksigenitas Corynebacterium diphtheriae Pada Sampel Kejadian
Luar Biasa Difteri Tahun 2010 – 2015 Menggunakan Elektes. J Kesehat Andalas.
2017;6(1):208–12.

Anda mungkin juga menyukai