Pembimbing :
Oleh :
Menyetujui :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kepaniteraan klinik IKM dengan judul “UPAYA PENURUNAN
TINGGINYA ANGKA PEROKOK, PENINGKATAN KESADARAN AKAN
PENGGUNAAN TEMPAT SAMPAH PEKARANGAN, DAN PENGGUNAAN
KONTRASEPSI SECARA TEPAT PADA RT 002 / RW 001 KELURAHAN
SIMOKERTO SURABAYA” dengan baik. Kegiatan yang kami laksanan
merupakan upaya untuk memahami proses manajemen puskesmas secara
langsung. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit - penyakit ini dapat timbul karena rokok yang terbuat dari
tembakau, rokok ini mengandung 7.000 zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan, 200 diantaranya adalah zat beracun. Zat kimia yang dikeluarkan
ini terdiri dari komponen gas 85% dan partikel 15%. Nikotin, karbon
monoksida, tar adalah sebagian dari ribuan zat yang terkandung didalam
rokok (Ahmad, 2010). World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa
pada tahun 2016 lebih dari 7 juta orang meninggal karena penyakit akibat
rokok. Pada tahun 2030 diperkirakan jumlah kematian akibat merokok
mencapai 10 juta jiwa setiap tahunnya dan akan didominasi oleh negara -
negara berkembang seperti Indonesia (Sari, 2007).
Pada saat ini telah banyak beredar berbagai macam alat kontrasepsi.
Macam-macam metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device
(IUD),implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode
operatif untuk pria (MOP), dan kontrasepsi pil. Alat kontrasepsi hendaknya
memenuhi syarat yaitu aman pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek
samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya dapat diatur keinginan, tidak
mengganggu hubungan seksual, harganya murah dan dapat diterima oleh
pasangan suami istri (BKKBN, 2006).
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Misi puskesmas, yaitu:
4. Kesehatan lingkungan
2. Kesehatan sekolah
3. Kesehatan olahraga
6. Kesehatan jiwa
7. Laboratorium sederhana
3. Pengolahan Data
Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah
ditunjuk mengolah data SMD dengan bimbingan petugas
puskesmas dan bidan di desa, sehingga dapat diperoleh
perumusan masalah kesehatan untuk selanjutnya
merumuskan prioritas masalah kesehatan, lingkungan
dan perilaku di desa atau kelurahan yang bersangkutan
(Depkes, 2009).
KK
3. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan interview atau wawancara terhadap
responden
b. Pengamatan terhadap rumah tangga dan lingkungan
4. Tindak lanjut
a. Meninjau kembali pelaksanaan SMD
b. Merangkum, mengolah, dan menganalisis data yang
telah dikumpulkan
c. Menyusun laporan SMD sebagai bahan untuk MMD
5. Pengolahan data
a. Masalah yang dirasakan oleh masyarakat
b. Prioritas masalah
c. Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif
dalam pemecahan masalah (Depkes, 2009).
1. Menentukan prioritas
Melalui pengkajian, perawat mampu mengidentifikasi
respons komunitas yang aktual atau potensial yang
memerlukan suatu tindakan. Dalam menentukan
perencanaan perlu disusun suatu
4. Dokumentasi
Rencana tindakan keperawatan ditulis dalam suatu
bentuk yang bervariasi guna mempromosikan perawatan
yang meliputi perawatan individu, keluarga, dan
komunitas; perawat yang kontinu (berkesinambungan);
komunikasi; dan evaluasi. Perencanaan asuhan
keperawatan pada klien (komunitas) seyogyanya
menyertakan tiga prinsip, yaitu pemberdayaan
(enpowerment), negosiasi (negotiation), dan kerja sama
lintas sektor (networking) (Depkes, 2009).
1. Organik
Tempat sampah organik di tandai dengan warna hijau dan
bertuliskan organik, sampah inilah yang dijadikan bahan pupuk
kompos seperti daun - daunan, bekas sayuran, dan lain - lain.
Adanya tempat sampah ini dapat mempercepat pembuatan
kompos karena sudah di pisahkan dengan sampah anorganik
maupun bahan berbahaya dan beracun
2. Non organik
Tempat sampah non organik di tandai dengan warna kuning
bertuliskan non organik, seperti plastik bekas, gelas bekas air
mineral kemasan jenis plastik dan lain - lain. Dengan adanya
tempat sampah ini dapat mempermudah pemanfaatannya
sebagai kerajinan daur ulang atau di daur ulang di pabrik
4. Kertas
Tempat sampah khusus kertas ditandai dengan warna biru.
Dengan bertuliskan kertas pada tempat sampahnya. Salah satu
manfaatnya adalah untuk untuk mempermudah proses daur ulang
untuk kerajinan
5. Residu
Tempat sampah yang terakhir adalah warna abu - abu dengan
tulisan residu. Artinya, tempat sampah ini hanya boleh di isi
sampah - sampah selain 4 jenis tersebut diatas. Semoga apa
yang telah disampaikan dapat bermanfaat, sehingga kita semakin
peduli dan mencintai lingkungan sekitar kita (Dinas Kebersihan
Kota DKI Jakarta, 2003). Pembagian ini dilakukan untuk
memudahkan proses daur ulang. Masing masing jenis sampah
dapat di daur ulang dengan cara yang berbeda beda sesuai
jenisnya. Jadi idealnya, di rumah, kita memiliki 5 macam tempat
sampah. Hanya dengan mengumpulkan sampah dengan
pembagian seperti itu. Anda bisa juga memngumpulkan uang.
Telah terbukti banyak pengusaha sampah yang mendapat
banyak uang hanya dengan menjadi pengumpul sampah dan
mengolah atau hanya menjualnya lagi ke produsen. Selain dapat
berpartisipasi menjaga lingkungan, anda juga dapat
mengumpulkan uang (Prihandarini, 2004).
2. Pengaruh teman
Seorang teman dapat menjadi contoh sekaligus
penyebab yang menimbulkan temannya ikut merokok.
Contohnya yaitu ketika seseorang telah merokok dalam
lingkungan teman - temannya bermain, kemungkinan ada
salah seorang temannya ikut mencoba rokok tersebut dan
kemudian temannya yang lain juga ikut mencoba.
3. Pengaruh iklan
Melihat iklan di media masa dan elektronik yang
menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang
kejantanan atau
• Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi
(ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama
dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga
terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang
pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si
perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara
terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak
itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi
hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan
menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja
lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari
biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner
akan lebih tinggi.
• Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya.
Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka
secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker.
Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-
naphthylamine, dan nikel.
• Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat.
Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh
kita
• Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat
formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.
• Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat
pada accu atau aki kendaraan bermotor.
• Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering
digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu.
Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila
diberantas dengan arsenik ini
• Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam
pembersih lantai.
• Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat
yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa
menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan
-bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
• Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan
sebagai racun dalam bentuk gas.
• Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku
pembuatan plastik.
• m. Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-
obat pembasmi serangga.
2.5.2 Kontrasepsi
a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup
3) Frekuensi senggama
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.
b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul.
Masalah Presentase
Masalah U S G Total
Tempat Sampah
3 4 4 48
Pekarangan
Perokok 2 4 5 40
Kontrasepsi 2 4 2 16
3.7.1 MMD
Mengadakan
penyuluhan tentang
bahaya merokok, 5 4 3 4 240 2
kerugian tidak
tersedianya sampah
pekarangan dan
pentingnya penggunaan
kontrasepsi
Menyiapkan poster
tentang pentingnya
penggunaan tempat
4 3 4 3 144 4
sampah yang benar,
bahaya merokok dan
pentingnya penggunaan
kontrasepsi
Penyediaan tempat
sampah pekarangan
pada beberapa lokasi
guna memfasilitasi
peningkatan kebersihan 4 4 4 5 320 1
di lingkungan RT 002 /
RW 001 Kelurahan
Simokerto Surabaya
Pembagian celengan
kepada beberapa warga
yang merokok guna
menyisihkan uang
pembelian rokok untuk
4 4 3 4 192 3
ditabung
Pelaksana :
DM UHT
3.10.2 Kegiatan
4.1 Kesimpulan
Lo, S, 2017, ‘Kanker Paru-paru’, Lung Cancer Indonesian, Vol. 26, No. 9
Menke-Gluckert,1985. Evolusi dan Sejarah Penanganan Sampah dan
Pemusnahan Sampah. Jakarta.
Desember
No Kegiatan
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 26 27
Penyusunan
1
kuesioner
2 SMD
Pengolahan dan
3
analisis data
4 MMD
5 Persiapan RTL
6 RTL
Pembuatan laporan
7
UKM
8 Presentasi UKM
Lampiran 2
Kegiatan RTL
Lampiran 2.6 Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok dalam
Kegiatan RTL
Lampiran 2.7 Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok
Kegiatan RTL
Lampiran 2.10 Penyerahan Tempat Sampah Kepada Warga dalam
Kegiatan RTL
LAPORAN SMD
1. Dasar :
Surabaya
3. Hasil kunjungan :
⚫ Usia responden:
- 0 – 15 tahun 0% (0 orang)
- 5 – 18 tahun 0% (0 orang)
- 19 – 25 tahun 0% (0 orang)
- 25 – 60 tahun 88% (30 orang)
- > 60 thn 12% (4 orang)
⚫ Responden laki – laki 12% (4 orang) dan perempuan 88% (30
orang)
⚫ Balita 7 orang, Ibu hamil 1 orang
⚫ 100% warga berobat ke puskesmas atau tenaga kesehatan
terdekat apabila sakit
⚫ Asuransi kesehatan: 82% BPJS (28 orang), 9% ASKES (3
orang), Iuran dana sehat 3% (1 orang) dan 6% (2 orang)
mengaku tidak punya asuransi kesehatan
⚫ Kondisi jamban: 71% (24 orang) memiliki jamban
⚫ Sumber air bersih: 85% (29 orang) dari PDAM dan 15% (5
orang) dari sumur
⚫ Cuci tangan 100 % (34 orang) dengan sabun
⚫ Pembuangan limbah kamar mandi 85% (29 orang) mengalir ke
selokan dan pembuangan limbah kamar mandi 15% (5 orang)
khusus / SPAL
⚫ Konsumsi miras: 97% tidak mengkonsumsi
⚫ Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) (minimal menguras 1
kali perminggu): 12% mengatakan iya
⚫ Penggunaan alat kontrasepsi hormonal 32% (11 orang),
kontrasepsi non-hormonal 18% (6 orang), dan tidak
menggunakan kontrasepsi 50% (17 orang).
⚫ Kesehatan Bayi, batita, dan balita:
- Balita dengan ASI eksklusif: 43% (3 orang)
- Balita tidak ASI eksklusif: 57% (4 orang)
⚫ Imunisasi
- Balita dengan imunisasi wajib lengkap: 7 orang
- Balita dengan imunisasi wajib tidak lengkap: 0 orang
⚫ Tempat sampah
- Tersedia tempat sampah tertutup: 29% (10 orang)
- Tersedia tempat sampah terbuka: 71% (24 orang)
- Tersedia sampah pekarangan : 26% (9 orang)
- Tidak tersedia sampah pekarangan : 74% (25 orang)
⚫ Anggota keluarga yang merokok:
- Menjawab iya 50% (17 orang)
- Menjawab tidak 50% (17 orang
Pelapo
Lampiran 4
LAPORAN MMD
1. Dasar :
2. Tujuan Rapat : MMD di RT 002 / RW 001 Kelurahan
Simokerto Surabaya
3. Tanggal Pelaksanaan : 21 Desember 2018
4. Hasil Rapat :
a. Pembukaan
d. Presentasi
e. Penutup
• Teknis SMD:
Metode SMD yang akan dilaksanakan berupa wawancara
langsung dengan menggunakan kuisioner yang sudah
ditentukan, jumlah responden 34 orang. Bentuk kuisioner
tanya jawab pilihan dan yang membuat adalah DM UHT, yaitu
terdiri dari data umum, akses pelayanan dan pembiayaan
kesehatan, kesehatan ibu anak gizi dan KB dan imunisasi,
survailans penyakit, rumah, dan lingkungan, perilaku anggota
keluarga.
Pelapor
Lampiran 5
Poster