Nim : 12184415
Kelas : 12.4C.21
No Absen : 17
Jawab :
1.
1) Unit CPU (Central Processing Unit)
Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem.CPU berisi
mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan
melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan sesuai dengan program
yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan
yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface.
Scan dari program umumnya memakan waktu 70 ms , tetapi hal tersebut tergantung
dari panjang pendeknya program serta tingkat kerumitannya.
2) Unit Memori
Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program.
Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai
back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
Volatile Memory, adalah suatu memori yang apabila sumber tegangannya
dilepas maka data yang tersimpan akan hilang .Karena itu memori jenis ini
bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data dan
program dalam jangka waktu yang lebih lama maka memori ini harus mendapat
daya terus-menerus.hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan baterai.
Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (Random Access Memory),
SRAM (Static RAM) dan DRAM (Dynamics RAM).
Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu suatu
memori yang meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak
akan hilang.Salah satu jenis memori ini adalah ROM (Read Only Memory).
Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan tidak dapat di tambah ataupun
dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya yang berupa sistem
operasi dan terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh
sistem PLC.Untuk mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis :
EPROM (Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan
mengekspos chip pada cahaya ultra violet pekat.
3) Unit Power Supply
Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi
tegangan masukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi
tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-
rangkaian dala input/output interface.
Kegagalan dalam pemenuhan tegangan oleh power suply dapat
menyebabkan kegagalan operasi PLC. Untuk itu diperlukan adanya baterai
cadangan dengan tujuan agar pada saat voltage=dropping, data yang ada pada
memori tidak hilang.
4) Unit Programmer
Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi yaitu :RUN,
untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.
OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.
MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi
dalam PLC.PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/
monitor digunakan untuk membuat suatu program.
5) Unit Input/Output
Unit Input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem
dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan/koneksi
antara perangkat-perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat output,
semisal motor dan selenoida, melalui kanal-kanal input/output.
Demikian pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan
dari panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang
dapat digunakan oleh CPU.Komponen input dan output akan dijelaskan lebih
lanjut dalam artikel bagian 2.
2.
1) Waterfall Development Model ( Model Sekuensial Linier)
Model Sekuensial Linier atau sering disebut Model Pengembangan
Air Terjun, merupakan paradigma model pengembangan perangkat lunak paling
tua, dan paling banyak dipakai. Model ini mengusulkan sebuah
pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial
yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh tahapan analisis,
desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.
Kelebihan Model Sekuensial Linear / Waterfall Development Model
yang baik.
sehingga perubahan yang terjadi dapat menyebabkan hasil yang sudah didapatkan
Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per tahap,
dan proses pengerjaanya akan berlanjut ke setiap tahapan bila tahap sebelumnya
2) Model Prototype
perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia
perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama
Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian
pelanggan.
Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.
Kekurangan Model Prototype
tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa
menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
Model RAD mengikuti tahap pengembangan sistem seperti pada umumnya, tetapi
pengembang tidak perlu membuatnya dari awal lagi sehingga waktu pengembangan
Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD, bila system tidak dapat dimodulkan
sangat bermasalah.
RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang mempunyai resiko teknik yang tinggi.
Membutuhkan Tenaga kerja yang banyak untuk menyelesaikan sebuah proyek dalam
Jika ada perubahan di tengah-tengah pengerjaan maka harus membuat kontrak baru
Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap
Model Incremental
Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model
waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari
Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype.
Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan
spesifikasi tertentu kemudian proses dimulai dari awal kembali hingga muncul
hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari sebelumnya dan tentunya
memenuhi kebutuhan pemakai.
Model ini berfokus pada penyampaian produk operasional dalam Setiap
pertambahanya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir,
platform untuk evaluasi oleh pemakai. Model ini cocok dipakai untuk proyek
kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.
dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim kerja yang
investasi konsumen.
Kekurangan Model Incremental :
Tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding).
5) Model Agile
Model Fontain merupakan perbaikan logis dari model waterfall, langkah langkah dan
urutan prosedurnya pun masih sama. Namun pada model Fountain ini kita dapat
mendahulukan sebuah step ataupun melewati step tersebut, akan tetapi ada yang tidak
bisa anda lewati stepnya seperti kita memerlukan design sebelum melakukan coding jika
itu di lewati maka akan ada tumpang tindih dalam siklus SDLC.
Model ini adalah model yang digunakan oleh Microsoft. Secara garis besar, Model
Synchronize and Stabilize ini sama dengan model incremental, tetapi oleh CUsamano
dan Selby tahun 1997 menyebutnya sebagai model Syncronize and Stabilized Model
karena ada beberapa proses manajemen yang ditekannya oleh microsoft.
dalam tiga atau empat bagian pembangunan software. Bagian pertama menangani
hal-hal yang paling kritis, bagian selanjutnya menangani hal-hal yang krisis
(prioritas dari fitur produk yang memiliki tim fitur kecil dapat dibuat dalam
beberapa bulan)
Mengijinkan tim besar bekerja menjadi tim yang lebih kecil dengan membagi
Metode ini sudah menjadi salah satu metode yang banyak digunakan
perulangan (iterations) dan tahapan (phases) yang disebut dengan siklus hidup
Transition
Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi anggota tim.
Menyediakan petunjuk bagaimana menggunakan UML secara efektif.
Manager Tool
lunak yangberorientasi objek dengan berfokus pada UML (Unified Modeling Language)
9) Model Build & Fix Method
Build & Fix Method merupakan metode yang paling lemah diantara metode
SDLC yang lain tetapi menjadi acuan pengembangan untuk metode SDLC
yang lain. Build & fix bertujuan untuk memberikan kepercayaan terhadap
tinggi dan dengan ukuran yang besar Biaya yang di butuhkan akan menjadi
Planning/Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dimulai dari pengumpulan kebutuhan yang membantu
tim teknikal untuk memahami konteks bisnis dari sebuah aplikasi. Selain itu pada
tahap ini juga mendefinisikan output yang akan dihasilkan, fitur yang dimiliki
Coding/Pengkodean
adalah pair programming, melibatkan lebih dari satu orang untuk menyusun kode.
11) Coding/Pengujian
Pada tahapan ini lebih fokus pada pengujian fitur dan fungsionalitas dari aplikasi.
Biasanya model ini di implementasi untuk proyek kecil dimana tim developernya sangat
sedikit.
Model Big Bang terdiri dari memfokuskan semua sumber daya yang mungkin
dengan perencanaan yang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Requirement
yang dibutuhkan terkadang datang pada saat pembuatan code. Setiap perubahan
yang diperlukan mungkin atau mungkin tidak perlu mengubah perangkat lunak
yang lengkap.
Big Bang Model ini sangat ideal untuk proyek kecil dengan satu atau dua
pengembang yang bekerja sama dan juga berguna untuk pembelajaran atau
Keuntungan dari Model Big Bang ini adalah sangat sederhana dan memerlukan
perencanaan yang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Mudah untuk mengelola
Namun Big Bang model ini sangat beresiko tinggi dikarenakan dipastikan
yang mengerjakan project tersebut. Ini sangat ideal untuk proyek berulang atau
Mudah dikelola
Bagus untuk developer yang ingin belajar atau developer pendatang baru.
Kekurangan Big Bang Model antara lain:
Model yang buruk untuk proyek yang panjang dan sedang berlangsung.
The V-Model adalah model SDLC dimana pelaksanaan proses yang terjadi
secara berurutan dalam bentuk-V. Dikenal juga sebagai model Verifikasi dan Validasi.
The V-Model merupakan perluasan dari waterfall model dan didasarkan pada asosiasi
dari fase pengujian untuk setiap tahap pengembangan yang sesuai. Ini berarti
bahwa untuk setiap fase tunggal dalam siklus pengembangan, ada tahap pengujian
terkait langsung. Ini adalah model yang sangat disiplin dan tahap berikutnya dimulai