Anda di halaman 1dari 29

▪ Nama: Ida Ngurah

▪ Tempat/tanggal lahir: Denpasar, 19 Januari 1983


▪ Posisi: DRM Manager
▪ Organisasi: Plan Indonesia
▪ Pengalaman kerja sebelumnya:
o - Save the Children - Jakarta
o - UNESCO - Jakarta
o - Papua Knowledge Center - Papua
o - IFRC - Nias
o - International Relief and Development –
Aceh
o - Julita & Joylita training center - Cambodia
1. Dampak covid-19 di sector pendidikan
2. Respon kebijakan Kemdikbud
3. Tantangan BDR
4. Proses pembelajaran anak
5. Pengenalan pembelajaran jarak jauh melalui daring
6. Salah satu contoh teknologi daring: Kulwap
7. Penutup
1. DAMPAK COVID-19 PADA PENDIDIKAN
2. RESPON KEBIJAKAN
▪ SE Kemdikbud No. 3 / 2020: pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan
▪ SE Kemdikbud No 36962/MPK.A/HK/2020: pembelajaran daring dan bekerja dari
rumah dalam rangka pencegahan covid-19
▪ SE Kemdikbud No. 4 / 2020: pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa
darurat penyebaran covid-19
▪ SE Kemdikbud No. 15 / 2020: pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam
masa darurat penyebaran covid-19

https://drive.google.com/drive/folders/10jK3J0bmaSM
FhDpRqgBFeiCKGIC4WNxM
3. TANTANGAN BELAJAR DARI RUMAH
4. PROSES PEMBELAJARAN ANAK
PERMENDIKBUD NO. 137/2014
Student centered learning:
▪ Pembelajaran berpusat pada
anak, aktif secara fisik, mental,
emosional, intelektual
▪ Guru sebagai pengajar, motivator,
fasilitator, innovator (bukan hanya
sumber belajar, tapi mitra
belajar)

Blended learning;
• pembelajaran yang menggabungkan
berbagai cara penyampaian, model
pengajaran, dan gaya pembelajaran
• kombinasi pengajaran langsung
(face-to-face) dan pengajaran online,
tapi lebih daripada itu sebagai
elemen dari interaksi sosial
5. PENGENALAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
MELALUI DARING
https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id
6. SALAH SATU CONTOH TEKNOLOGI DARING:
KULWAP
▪ KULWAP merupakan singkatan dari
kuliah whatsaap. Sebuah metode
belajar yang menggunakan
perangkat digital melalui aplikasi
grup whatsaap.
▪ Metode kulwap ini banyak
digunakan pasca pandemic corona
virus, sebagai metode belajar yang
di anggap mudah diterapkan dan
tidak memerlukan paket data yang
besar.
▪ Aplikasi WA dimiliki oleh semua orang baik di pedesaan
maupun diperkotaan, dan memudahkan peserta dalam
penggunaannya
▪ Penggunaan whatsapp tidak terlalu banyak membutuhkan
paket data ( ukuran data dan file yang dishare mengalami
penyesuaian otomatis oleh whatsapp)
▪ Waktu untuk memahami materi lebih banyak yang membuat
peserta dapat mengulangi materi sampai betul-betul
memahami,
▪ Peserta lebih mudah dalam menyampaikan pendapat, bila
di bandingkan dengan pertemuan konvensional ( lewat
pesan, dan rekaman)
▪ Setelah kegiatan (pemberian materi ) sudah selesai, grup
masih dapat digunakan untuk mendiskusikan hal-hal yang
berhubungan dengan materi kegiatan.
▪ Proses dari pelaksanan kegiatan dapat terdokumendasi dan
terekam dalam bentuk riwayat percakapan.
▪ Membuat list/daftar (nama dan nomor whatsapp)
yang akan mengikuti kegiatan

untuk membuat list daftar calon peserta diperlukan komunikasi dengan pihak
sekolah untuk mendapatkan nama dan nomor whatsapp calon peserta.
Untuk kegiatan yang bersifat umum (peserta tidak ditentukan
kriterianya/melakukan pendaftaran sendiri), list peserta didapatkan dari data
pendaftar yang berminat mengikuti kegiatan.
▪ Membentuk grup whatsapp ( nama grup sesuai
dengan thema kegiatan)

▪ Mengundang/memasukkan peserta yang ada


dalam list ke dalam grup whatsapp
Nama grup sesuai thema kegiatan

Grup dibuat, pembuat grup


otomatis menjadi admin grup yang
bertugas mengatur informasi yang
masuk ke dalam grup

Calon peserta di undang masuk


atau di masukkan ke dalam grup
▪ Membuat konsep aturan dalam grup whatsapp/ aturan
pelaksanaan pembelajaran

▪ Mengecek absensi peserta kegiatan.


▪ Membuat kesepakatan waktu pelaksanaan kegiatan.

▪ Mempersiapkan materi dalam bentuk rekaman suara,


text ataupun video lewat grup whatsapp
https://guruberba
gi.kemdikbud.go.i
d
Pelaksana kegiatan
memperkenalkan fasilitator
kegiatan
Pengantar dalam bentuk
rekaman suara

Rekaman suara pembukaan


dari fasilitator

Slide pertama yang di share


oleh fasilitator

Rekaman penjelasan slide


▪ Admin (dalam hal ini pelaksana kegiatan)
harus aktif dan memantau grup selama
pemberian materi kegiatan
▪ Selama training, peserta akan dimute oleh
admin, dan bisa sewaktu waktu diberi
kesempatan untuk bertanya atau menanggapi.
Ini juga membantu untuk memastikan peserta
masih mengikuti training.
▪ Diakhir setelah materi diberikan Materi
keseluruhan (ppt, word document) akan
dibagikan di dalam grup.

▪ Grup bisa diakses sesuai dengan


kebutuhan training, dan akan dihapus jika
semua keseluruhan materi disampaikan
dan tidak ada pertanyaan dari peserta
lagi
▪ Anak menggunakan ponsel orangtua murid, sehingga untuk dapat menerima materi,
guru yang berdekatan tinggal dengan orangtua bertemu dan bersama-sama
mendapatkan informasi pembelajaran dari whatsapp grup.
▪ Waktu untuk persiapan kegiatan cukup lama karena pelaksana kegiatan harus
memiliki nomor-nomor peserta yang akan di masukkan ke dalam grup kulwap,
memasukkan satu per satu nomor ke dalam grup.
▪ Mengumpulkan nomor Whatsapp memiliki terkendala tersendiri, karena ada yang
mau memberikan dan ada juga yang menolak (bertanya terlebih dahulu)
▪ Waktu pelaksanaan kegiatan tidak bisa seperti pertemuan konvensional, untuk
Kulwap butuh waktu yang lebih lama, karena menunggu semua peserta untuk aktif
dan merespon grup
▪ Pemberi materi harus dilatih untuk teknis penyampaian materi menggunakan media
komunikasi whatsapp, materi disesuaikan dengan kemampuan peserta dalam
membaca dan mendengarkan rekaman, sehingga tidak bisa terburu buru
▪ Peserta lambat dalam merespon grup kendala sinyal yang kurang baik di daerah
sekolah dampingan
Pertemuan Konvensional KULWAP :
▪ Fasilitator lebih mampu untuk
mengembangkan materi , karena ▪ Fasilitator terkonsep dan kaku saat
langsung melihat kondisi sekolah penyampaian materi.
▪ Jumlah peserta dapat dipenuhi sebagai ▪ Peserta dapat lebih fleksibel
target untuk jumlah orang yang menjadi sewaktu menerima materi
beneficiaries dalam satu pertemuan
▪ Waktu pertemuan bisa lebih diatur ▪ Waktu pertemuan bergantung pada
/teratur. respon dari peserta yang mengikuti
▪ Kegiatan dapat lebih partisipatif dengan
adanya diskusi kelompok secara
langsung dalam pertemuan
7. PENUTUP
▪ Memanusiakan hubungan: Praktik pembelajaran yang dilandasi orientasi pada anak
berdasarkan relasi positif yang saling memahami antara guru, murid dan orangtua.
▪ Memahami konsep: Praktik pembelajaran yang memandu murid bukan sekedar menguasai
konten tapi menguasai pemahaman mendalam terhadap konsep yang dapat diterapkan di
beragam konteks.
▪ Membangun keberlanjutan: Praktik pembelajaran yang memandu murid mengalami rute
pengalaman belajar yang terarah dan berkelanjutan melalui umpan balik dan berbagi
praktik baik.
▪ Memilih tantangan: Praktik pembelajaran yang memandu murid menguasai keahlian
melalui proses yang berjenjang dengan pilihan tantangan yang bermakna
▪ Memberdayakan konteks: Praktik Pembelajaran yang memandu murid melibatkan sumber
daya dan kesempatan di komunitas sebagai sumber belajar sekaligus kesempatan
berkontribusi terhadap perubahan.

Anda mungkin juga menyukai