TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
Judul : Prarancangan Pabrik N-Butiraldehid dari Propilen dan Gas Sintesis
Dengan Katalis Rhodium Melalui Proses Oxo Reaction Dengan Kapasitas
Produksi 21000 Ton/ Tahun
1. Produk : Butiraldehid
Butiraldehid merupakan salah satu senyawa yang memiliki gugus aldehid yang
banyak digunakan dalam industri kimia. Butiraldehid dikenal juga dengan nama
n-butanal atau butil aldehid. Secara alami butiraldehid terdapat pada daun teh,
aroma kopi, dan asap tembakau. Butiraldehid merupakan produk intermediet yang
banyak digunakan untuk menghasilkan produk-produk lain seperti n-butanol, 2
etil heksanol (2-EH), dan Poli(Vinil Butiral) (Kirk. 1998).
Butiraldehid sebagai bahan baku pembuatan n-butanol ini merupakan cairan
jernih yang tidak berwarna dan mempunyai bau yang khas. Sifat fisika n-
butiraldehid antara lain dapat larut dalam air, etil alkohol, etil asetat, aseton,dan
toluen serta merupakan zat yang mudah terbakar (Halimatuddahliana, 2004).
Kegunaan :
Butiraldehid merupakan produk utama dalam proses hidroformilasi propilen
dan gas sintesis serta merupakan produk antara yang banyak digunakan dalam
industri kimia. Butiraldehid melalui beberapa proses penggolahan lanjut, baru
dapat digunakan secara langsung oleh manusia. Misalnya proses aldolisasi dari n-
butiraldehid akan menghasilkan 2-etil heksanal untuk selanjutnya hidrogenasi 2-
etil heksana akan menghasilkan 2-etil heksanol yang banyak digunakan sebagai
plasticiser. N-butanol dihasilkan dari proses hidrogenasi n-butiraldehid,
penambahan polivinil alkohol pada n-butiraldehid menghasilkan polivinil butiral.
i-butiraldehid merupakan produk antara, hidrogenasi i-butiraldehid menghasilkan
isobutanol sebagai bahan plasticsier dan pelarut. Sedangkan oksidasi i-
butiraldehid menghasilkan asam isobutiral. Untuk kegunaan lebih lengakap dapat
dilihat pada gambar dibawah
NEOPENTYL GLYCOL
TEXANOL
ISOBUTYLALDEHYDE
ISOBUTANOL
PROPYLENE
TRIMETHYLOLPROPANE
2-ETHYLHEXYL ACRYLATE
DIISO-OCTYL PHTHALATE
BUTYL ACRYLATE
BUTYL AMINES
N-BUTANOL
ETHYLENE GLYCOL
MONOBUTYL ETHER
Sifat Fisika :
Keterangan n-Butiraldehid i-Butiraldehid
Rumus kimia n-C3H7CHO i-C3H7CHO
Berat molekul 72,11 gr/mol 72,11 gr/mol
Titik didih 74,8oC 64,1 oC
Titik lebur -96,4 oC -65,0 oC
Temperatur kritis 263,95 oC 233,85 oC
Densitas 801,6 kg/m3 789,1 kg/m3
Viskositas 0,343 cP 0,504 cP
Sifat kimia :
Dihasilkan dari reaksi kima antara propilen dengan gas sintesis
Reaksi : CH3CH=CH2 + CO +H2 → CH3CH2CH2CHO + (CH3)2CHCHO
Hidrogenasi n-butiraldehid menghasilkan n-butanol
Reaksi : C3H7CHO + H2 → C4H9OH
Proses aldoliasaso dari n-butiraldehid menghasilkan 2-etil heksanal dan untuk
selanjutnya hidrogenasi 2-etil heksanal akan menghasilakan 2-etil heksanol
yang banyak digunakan sebagai plasticiser.
Penambahan polivinil alkohol pada n-butiraldehid menghasilkan polivinil
butiral
Hidrogenasi dari i-butiraldehid akan menghasilkan isobutanol yang berguna
sebagai pelarut dan bahan plasticiser
oksidasi i-butiraldehid menghasilkan asam isobutiral
2. Bahan Baku :
a. Propilen (C3H6)
Sifat-sifat fisika :
Berat molekul : 42 gr/mol
Titik didih : 225,4 K
Titik beku : 87,9 K
Temperatur kritis : 365 K
Volume kritis : 181cm3/mol
Densitas pada 223 K : 0,612 gr/cm3
Entalpi pembentukan : 20,42 kJ/mol4
Wujud : Gas
Sifat-sifat kimia :
Propilen diproduksi memalui proses steam creacing hidrokarbon pada
pemurnian minyak bumi yang juga menghasilkan etilen, metana dan
hidrogen.
Reaksi : 2CH3CH2CH3 → CH3CH=CH2 + CH2= +CH4 +H2
Reaksi propilen dengan amonoa dan oksigen menghasilkan akrilinitrir pada
industri asam akrilik.
Reaksi : CH3CH=CH2 + NH3 +3/2 O2 → CH2=CHCN + 3H20
Pada temperatur tinggi klorinasi propilen dengan klorida memproduksi
gliserol.
Reaksi : CH3CH=CH2 + Cl2 → CH2=CHCH2Cl +HCl
Reaksi propilen dengan salah satu asam karboksilat menghasilkan propilen
oksida yang banyak digunakan dalam industri plastik poliuretra dan foam.
Produk iso-propil alkohol dibuat dari propilen dengan asam sulfat yang
selanjutnya direaksikan dengan uap air. Produk ini banyak digunakan dalam
proses industri kimia dan farmasi.
Reaksi : CH2=CHCH3 → CH3CHOSO3HCH3 → CH3CHOHCH3
c. Hidrogen
Sifat-sifat fisika :
Berat molekul : 2 gr/mol
Viskositas : 0,00839 Cp
o
Densitas pada 0 C : 0,04460 x 10 3 mol/cm3
Konduktivitas termal : 1,740 mW/(cmK)
Tidak berwarna.
Tidak berbau.
Bersifat non-logam.
Merupakan gasl diatomik yang sangat mudah terbakar.
Unsur teringan.
Sifat-sifat kimia :
Hidrogen biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa
hidrokarbon seperti metana
Reaksi : CH4 + H2O → CO +3H2
Elektrolisis air menghasilkan hidrogen atau dekomposisi air
Reaksi : 2H2O → 2H2 + O2
Keseluruhan dari reaksi steam hidrokarbon dalam industri
menghasilkan efisiensi dalam operasi dan memberikan panas pada
boiler
Reaksi : CH4 +2O2 → CO2 + 2H2O
CH4 +CO2 → 2CO +2H2
CH4 +H2O → CO + 3H2
Pirolisis dan hidrokarbon menghasilkan etilen dan hidrogen dalam
industri etilen
Reaksi : C2H6 → C2H4 + H2
Dalam skala laboratorium hidrogen dihasilkan dari reaksi antara logam
dan asam atau air.
Reaksi : Zn +2HCl → ZnCl2 + H2
Reaksi antara hidrogen dan karbon monoksida merupakan reaksi yang
sangat penting dalam produksi metanol.
Reaksi : CO + 2H2 →CH3OH
d. Rhodium (Rh)
Sifat-sifat fisika :
Berat molekul : 102,90550 gr/mol
Massa jenis : 12,41 gr/cm3
Titik lebur : 2237 K
Titik didih : 3968 K
Kalor peleburan :26,59 kJ/mol
Kalor penguapan : 494 kJmol
Kapasitas kalor : 24,98 J/(mol K)
Konduksivitas termal : 150 W/(m K)
Merupakan logam transisi berwarna putih keperakan dan sering
digunakan sebagai katalis.
e. Tripenilpospin (C18H15P)
Sifat-sifat fisika :
Berat molekul : 262,29 gr/mol
Titik didih : 377 oC
Titik lebur : 79-81 oC
Spesifik graviti : 1,08
Tidak larut dalam air
Pengoksidan yang kuat sering digunakan sebagai lignan katalis dalam
industri
Berbentuk serbuk putih
f. Air (H2O)
Sifat-sifat umum :
Titik lebur
Titik didih
Massa jenis
Berat molekul
Spesifik graviti cair
Spesifik graviti padat
Viskositas
Membiaskan cahaya datang
pH antara 6,8-7,2
Larutan elektrolit
Bersifat Polar
Merupakan senyawa kovalen
3. Proses :
1. Persiapan Bahan Baku
Propilen dan gas sintesis digunakan sebagai bahan baku dari
pembuatan butiraldehid dengan menggunakan proses hidroformilasi.
Propilen yang digunakan diperoleh dari hasil samping pengilangan
minyak bumi terdiri dari campuran propilen 96,5% dan propana 3,5%.
Untuk tahap persiapan bahan baku propilen dimasukkan kedalam tangki
penyimpanan TT-101. Gas sintesis yang merupakan campuran gas
hidrogen (H2) dan karbom monoksida (CO) dengan perbandngan
komposisi yaitu 49% CO dan 51% H2 untuk selanjutnya dimasukkan ke
dalam tangki penyimpanan TT-102.
Dalam proses ini digunakan rhodium tripenilphospin sebagai katalis
dan air sebagai pelarut dari katalis. Campuran katalis dan pelarutnya
dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan TT-103.
2. Tahap Reaksi
Propilen dan gas sintesis (CO dan H2) yang digunakan sebagai reakstan
memiliki perbandingan 1:1:1
Reaksi : 2CH3CH=CH2 +2CO +2H2 → CH3CH2CH2CHO +
(CH3)2CHCHO
Reaktan berupa propile dari tangki penyimpanan TT-101 dipompakan
ke reaktor R-101 dan gas sintesis dari tangki penyimpanan T-102 sebelum
dimasukkan kedalam reaktor tekananya diturnkan dari keadaan 13 atm
menjadi 6 atm pada expender E-101. Katalis dari tangki TT-103 juga
dimasukkan kedalam reaktor R-101. Didalam reaktor akan terjadi
pencampuran dari semua bahan-bahan yang digunakan. Reaksi yang
terjadi didalam reaktor yaitu reaksi eksotermis dengan konversi reaktan
99%.
Reaksi yang terjadi adalah :
3. Pemurnia Produk
Didalam kolom destilasi akan terjadi proses pemisahan dari larutan
tersebut berdasarkan titik didihnya. Sehingga produk atas dari destilasi
akan dikondensasi pada E-104 dan dihasilkan n dan i butiraldehid dan air.
Hasil dari kondensasi sebagian di refluks ke kolom destilasi dan sebagian
masuk ke dalam akumulator V-107. Selanjutnya didingingkan pada cooler
E-107 sehingga suhu n dan i butiraldehid mencapai suhu kamar (25 oC)
dan disimpan didalam tangki penyimpanan TT-105. Produk bawah dari
kolom destilasi dipansakan pada reboiler (E-105). Sebagian produk
dikembalikan kekolom destilasi dan sebagian lagi dipompaka ke cooler,
sehingga suhu n-butiraldehid mencapai suhu 25 oC. Selanjutnya n-
butiraldehid dipompakan ke tanki penyimpanan TT-104.
3. Diagram Alir
4. Alat yang digunakan
No Nama Alat Jumlah Fungsi
1 Tangki penyimapanan gas 4 unit Menyiman gas sintesis untuk
sintesisi kebutuhan 7 hari
2 Expander 1 unit Menurunkan tekanan campuran gas
sintesis sebelum masuk reaktor
3 Tangki penyimpanan propilen 2 unit Menyiman propilen untuk kebutuhan
30 hari
4 Pompa I 1 unit Memompakan propilen dari tangki
penyimpanan ke reaktor
5 Tangki perisapan katalis 1 unit Mempersipkan campuran katalis
yang akan digunakan
6 Pompa II 1 unit Memompakan katalis dari tangki
penyimpanan ke reaktor
7 Reaktor 1 unit Tempat berlangsungnya reaksi oxo
8 Pompa III 1 unit Memompa bahan dari reaktor ke
cooler
9 Cooler I 1 unit Menurunkan temperatur gas dan
cairan sebelum dimasukkan ke dalam
separator propilen
10 Separator propilen 1 unit Memisahkan propilen dan propana
dari campurannya
11 Pompa IV 1 unit Memompakan cairan dari separator
pemisah propilen ke separator
tekanan rendah
12 Separator reaktan I 1 unit Mendinginkan reaktan
13 Separator tekanan rendah 1 unit Memisahkan reaktan sisa
14 Pompa V 1 unit Memompakan bahan-bahan dari
separator tekanan rendah ke
separator katalis
15 Separator reaktan 1 unit Mendinginkan reaktan
16 Separator katalis 1 unit Memisahkan katalis dari produk
yang dihasilkan
17 Heater 1 unit Menaikkan temperatur sebelum
masuk ke MD
18 Pompa VI 1 unit Memompakan bahan-bahan dari
heater ke MD
19 Kolom destilasii 1 unit Memisahkan campuran i dan n
butiraldehid
20 Kondensor 1 unit Menurunkan temperatur campuran
cairan sebelum dibawa kedalam
reaktor
21 Pompa VII 1 unit Memompakan bahan-bahan dari
separator tekanan rendah ke
separator katalis
22 Reboiler 1 unit Menaikkan temperatur sebelum
dimasukkan kedalam kolom destilasi
23 Cooler II 1 unit Menurunkan temperatur gas dan
cairan sebelum dimasukkan ke dalam
tangki penyimpanan n-butiraldehid
24 Akumulator 1 unit Mengakumulasikan kondensat
sebelum didinginkan di cooler
25 Cooler II 1 unit Menurunkan temperatur gas dan
cairan sebelum masukkan ke dalam
tangki penyimpanan
26 Pompa VIII 1 unit Memompakan bahan-bahan dari
cooler ke tangki penyimpanan
27 Tangki penyimpanan n- Menyimpan n-butiraldehid
butiraldehid
28 Pompa IX 1 unit Memompakan bahan-bahan dari
separator cooler ke tangki
penyimpanan
29 Tangki penyimpanan i- 1 unit Menyimpan i-butiraldehid
butiraldehid
30 Tangki penyimpanan i dan n- 1 unit Menyimpan i dan n-butiraldehid
butiraldehid