Anda di halaman 1dari 1

Teori Dollard-Miller biasanya disebut dengan teori stimulus respon.

Walaupun jika dicermati dari


biografi antara John Dollar dan Neal E Miller terdapat perbedaan yang dalam hal ini mengenai
gagasan kedua tokoh tersebut. Miller menyajikan suatu gagasan dan temaun-temuan penting dalam
psikologi eksperimental, sedangkan Dollard memberikan sumbangan penting dalam bidang
antropologi dan sosiologi. Walaupun demikian, keduanya sangat dipengaruhi oleh pengalaman-
pengalaman di Institute of Human Relations.

Struktur kepibradian teori stimulus respon adalah habit (kebiasaan), yaitu ikatan antara stimulus
dengan respon, yang relative stabil dan bertahan lama dalam kepribadian seseorang.

Sedangkan dinamika kepribadiannya adalah sebuah motivasi atau dorongan. Terdapat dorongan
primer dan dorongan sekunder yang keduanya saling berhungan satu sama lain. Dorongan sekunder
(dorongan yang dipelajari dari rasa takut dan anxiety), yang memiliki empat prinsip belajar yaitu,
classical conditioning, instrumental learning, extinction, dan primary drive. Sedangkan komponen
dalam belajar, yaitu drive, cue, response, dan reinforcement. Untuk mendapatkan proses mental
yang lebih tinggi seseorang bisa melakukannya dengan cara perluasan stimulus-respon, generalisasi
stimulus, reasoning, menggunakan bahasa (ucapan, pikiran, tulisan, maupun sikap tubuh), serta
secondary drives.

Aplikasi dari teori ini yaitu memandang tingkah laku normal dan neurotic dalam suatu kontinum. Inti
setiap neurosisnya adalah konflik ketidaksadaraan yang kuat dan normal. Konflik ini terbagi menjadi
tiga, yaitu konflik approach-avoidance, konflik avoidance-avoidance, dan konflik approach-approach.
Sedangkan ketidaksadaraannya berupa apa yang disadari dan apa yang tidak disadari. Banyak orang
mengalihkan perhatian konflik agar tidak menimbulkan kecemasan, yaitu dengan merepresikannya,
seperti mislabeling, response substitution, dan not thinking.

Anda mungkin juga menyukai