Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Ningsih

Nim : 061930400572
Kelas : 2KA
Mata Kuliah : Praktikum Teknik Pengolahan Limbah

1. Jelaskan kenapa air tanah disebut air sadah dan uraikan kerugiaannya
2. Bagaimana cara memperoleh air bebas dari ion-ion atau ion bebas
mineral jelas
3. Jelaskan kenapa minyak jelantah menyebabkan merugikan kesehatan
4. Jelaskan 4 faktor yang mempengaruhi adsorpsi
5. Jelaskan kenapa karbon aktif dapat digunanakan sebagai penyerap
6. Jelaskan keuntungan dan kerugiaan solidifikasi menggunakan semen
7. Jelaskan Proses solidifikasi berdasarkan mekanisnya

Jawab
1. Air tanah disebut air sadah karena air yang terdapat di tanah banyak
mengandung mineral mineral terentu di dalam air,
umumnya ion kalsium (Ca),dan magnesium (Mg),dalam
bentuk garam karbonat. Air sadah tidak begitu berbahaya untuk
diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat
menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan
keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga,
dan air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi
malah membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar
dihilangkan. Efek ini timbul karena ion 2+ menghancurkan
sifat surfaktan dari sabun dengan membentuk endapan padat (sampah
sabun tersebut). Komponen utama dari sampah tersebut adalah kalsium
stearat, yang muncul dari stearat natrium, komponen utama dari sabun.
2. Memperoleh air bebas dari ion-ion atau ion bebas mineral jelas yakni
dengan berbagai cara seperti :

 Distilasi

 Penukaran ion

 Reserve osmosis

 Electrodeionization

3. Berikut sejumlah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan.


a) Infeksi bakteri
Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk
perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Salah satunya
yaitu Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme.
Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah
sisa gorengan yang ada di panci atau minyak. Maka, menggoreng
dengan minyak bekas pun akan membuat Anda lebih rentan kena
infeksi bakteri.
b) Meningkatkan risiko kanker
Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas.
Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng
dan masuk ke dalam tubuh Anda. Di dalam tubuh, radikal bebas akan
menyerang sel-sel dalam tubuh dan menjadi karsinogen, yaitu
penyebab kanker.
Semakin sering Anda menggoreng dengan minyak jelantah, makin
banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan
menyebabkan mutasi gen. Sel dalam tubuh Anda pun lebih
rentan berubah jadi sel kanker.
c) Meningkatkan risiko penyakit degeneratif
Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque
Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik
aldehid. Senyawa ini diketahui bisa berubah menjadi karsinogen
dalam tubuh Anda. Selain itu, aldehid juga bisa memicu penyakit
degeneratif kronis. Misalnya penyakit jantung, penyakit Alzheimer,
dan penyakit Parkinson.
d) Kelebihan berat badan atau obesitas
Bahaya minyak jelantah yang sering tak disadari adalah kadar kalori
dan lemak trans yang akan semakin meningkat. Menurut sebuah
penelitian dalam jurnal Food Chemistry tahun 2016, minyak zaitun
yang sebelum digoreng tidak mengandung lemak trans pun akhirnya
akan mengeluarkan lemak trans juga setelah dipakai menggoreng
berkali-kali.
e) Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat
badan, bahkan sampai obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan
berbagai komplikasi serius seperti diabetes dan penyakit jantung.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi adalah sebagai berikut:
a) Waktu Kontak
Waktu kontak merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam
proses adsorpsi. Waktu kontak memungkinkan proses difusi dan
penempelan molekul adsorbat berlangsung lebih baik.
b) Karakteristik Adsorben
c) Ukuran partikel merupakan syarat yang penting dari suatu arang aktif
untuk digunakan sebagai adsorben. Ukuran partikel arang
mempengaruhi kecepatan dimana adsorpsi terjadi. Kecepatan adsorpsi
meningkat dengan menurunnya ukuran partikel.
d) Luas Permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, semakin banyak adsorbat yang
diserap, sehingga proses adsorpsi dapat semakin efektif. Semakin
kecil ukuran diameter adsorben maka semakin luas permukaannya.
Kapasitas adsorpsi total dari suatu adsorbat tergantung pada luas
permukaan total adsorbennya.
e) Kelarutan Adsorbat
Agar adsorpsi dapat terjadi, suatu molekul harus terpisah dari larutan.
Senyawa yang mudah larut mempunyai afinitas yang kuat untuk
larutannya dan karenanya lebih sukar untuk teradsorpsi dibandingkan
senyawa yang sukar larut. Akan tetapi ada perkeculian karena banyak
senyawa yang dengan kelarutan rendah sukar diadsorpsi, sedangkan
beberapa senyawa yang sangat mudah larut diadsorpsi dengan mudah.
Usaha-usaha untuk menemukan hubungan kuantitatif antara
kemampuan adsorpsi dengan kelarutan hanya sedikit yang berhasil.
f) Ukuran Molekul Adsorbat
Ukuran molekul adsorbat benar-benar penting dalam proses adsorpsi
ketika molekul masuk ke dalam mikropori suatu partikel arang untuk
diserap. Adsorpsi paling kuat ketika ukuran pori-pori adsorben cukup
besar sehingga memungkinkan molekul adsorbat untuk masuk.
g) Ph
pH di mana proses adsorpsi terjadi menunjukkan pengaruh yang besar
terhadap adsorpsi itu sendiri. Hal ini dikarenakan ion hidrogen sendiri
diadsorpsi dengan kuat, sebagian karena pH mempengaruhi ionisasi
dan karenanya juga mempengaruhi adsorpsi dari beberapa senyawa.
Asam organik lebih mudah diadsorpsi pada pH rendah, sedangkan
adsorpsi basa organik terjadi dengan mudah pada pH tinggi. pH
optimum untuk kebanyakan proses adsorpsi harus ditentukan dengan
uji laboratorium.
h) Temperatur
Temperatur di mana proses adsorpsi terjadi akan mempengaruhi
kecepatan dan jumlah adsorpsi yang terjadi. Kecepatan adsorpsi
meningkat dengan meningkatnya temperatur, dan menurun dengan
menurunnya temperatur. Namun demikian, ketika adsorpsi merupakan
proses eksoterm, derajad adsorpsi meningkat pada suhu rendah dan
akan menurun pada suhu yang lebih tinggi
5. Karbon aktif banyak digunakan sebagai adsorben. Karbon aktif dapat
menyerap gas dan senyawa kimia dengan daya serap yang cukup tinggi.
Tin.gginya kemampuan menyerap ini disebabkan karena banyaknya pori-
pori dalam karbon dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau
mengoksidasi molekul permukaan. Karbon aktif berbentuk Kristal
berukuran mikro, karbon non grafit yang pori-porinya telah mengalami
pengembangan sehingga kemampuan menyerap fluida yang dimiliknya
meningkat. Karbon aktif dapat di buat dari semua bahan yang
mengandung karbon dengan syarat bahan tersebut mempunyai struktur
berpori. Bahan-bahan tersebut antara lain, kayu, batubara muda, tulang,
termpurung kelapa, tandan kelapa sawit, kulit buah kopi, sabut buah
coklat, sekam padi dan lainnya,
6.

Keuntungan Kerugian
peningkatan volume dan densitas
material dan teknologinya yang tinggi for shipping dan
mudah dijangkau disposal
sesuai dengan berbagai
jenis limbah dapat mengalami keretakan apabila
biaya sedikit terekspos dengan air
produk sememntasi bersifat
stabil terhadap bahan kimia
dan biokimia
produk sementasi tidak
mudah terbakar dan
memiliki kestabilan
temperature yang baik
Keuntungan penggunaan semen dalam proses Solidifikasi adalah:

 Mengandung komposisi yang konsisten

 Reaksi setting, pengerasan dan fiksasi berjalan lebih bagus


dibandingkan semen pozzolan lain.

 Kebanyakan penelitian tentang peluluhan logam menggunakan


semen Portland, sehingga lebih banyak acuan yang bisa dipakai

 Murah
Kerugian pengguaan semen dalam proses solidifikasi :

 peningkatan volume dan densitas yang tinggi for shipping dan


disposal

dapat mengalami keretakan apabila terekspos dengan air.Mekanisme


solidifikasi dengan menggunakan semen. Selama absorbsi air,
senyawa mineral terhidrasi membentuk substansi dispersi koloid yang
disebut “sol”. Sol tersebut kemudian di koagulasi dan di presipitasi
(pengkondisian akhir). Gel yang terbentuk kemudian dikristalisasi

7. Proses stabilisasi/solidifikasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi


menjadi 6 golongan, yaitu :

a. Macroencapsulation,

yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam


matriks struktur yang besar; Microencapsulation yaitu proses yang
mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara
fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik;

b. Precipitation

c. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara


elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi;

d. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan


menyerapkannya ke bahan pemadat;

e. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun


menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau
bahkan hilang sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai