Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAHAN AJAR DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


Diajukan unutuk memenuhi tugas Magang II
Dosen pengampu : Desy Lusiyana, M.Pd

Disusun Oleh :

Novia Indriyanti(180631025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAH CIREBON

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan dan senantiasa meridhoi amal
ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan hidayah dan
taufik-Nya membuat makalah yang berjudul “pengembangan bahan / bahan ajar” ini dapat
terselesaikan.
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan siswa dapat mempelajari tentang pelajaran
pendidikan metodolongi pembelajaran.
Kami menyadari itulah dalam makalah ini adalah kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, untuk para pembaca, kami mohon saran dan kritik konstruktif untuk kesempurnaan
makalah ini.
Kepada Mata kuliah Metodologi Pembelajaran SD yang telah memberikan tugas makalah
ini, dan juga kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik konstruktif untuk
menyempurnakan makalah ini, kami sampaikan banyak terima kasih.
Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kami, juga bagi rekan-rekan
mahasiswa pada umumnya. Amiin ya robbal 'alamiin.

Cirebon, 29 Juni 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Bahan Ajar.........................................................................................................3
B. Jenis-jenis Bahan Ajar..........................................................................................................3
C. Bentu-bentuk Bahan Ajar.....................................................................................................6
D. Kriteria Bahan Ajar yang baik.............................................................................................6
E. Fungsi Bahan Ajar................................................................................................................7
F. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar.................................................................8
G. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar..............................................................................................9
H. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar.............................................................................9
BAB III PENUTUPAN................................................................................................................13
A. Kesimpulan........................................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar? Karena Guru harus memiliki atau
menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan: kurikulum, karakteristik sasaran, pemecahan
masalah belajar.
Salah satu masalah penting yang sering terjadi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
adalah memilih atau menentukan materi ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini ditimbulkan oleh kenyataan dalam kurikulum
atau silabus, materi ajar hanya dituliskan dalam bentuk besar dalam bentuk materi utama.
Menjadi tugas guru untuk menerbitkan bahan pokok sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.
Selain itu, cara menggunakan bahan ajar juga merupakan masalah. Cara memanfaatkan yang
dibahas adalah cara yang ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak
siswa.
Bahan ajar atau materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam kerangka pencapaian standar kompetensi yang telah
ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran yang memegang peran penting dalam membantu siswa mencapai
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, Perolehan bahan ajar harus
tidak hanya diperoleh dari satu sumber saja karena diperoleh bahan ajar hanya dari satu sumber
tidak akan dapat memaksimalkan hasil belajar. Siswa tidak akan mendapatkan ilmu lebih,
mereka hanya menghafal ilmu dan akan mendapatkannya. Oleh karena itu, diperlukan
pengembangan bahan ajar yang dapat ditemukan oleh guru dari berbagai sumber atau bahkan
dari siswa itu sendiri. Pengembangan bahan ajar yang tidak hanya terpaku pada satu sumber
bahan ajar guru dapat mengembangkan kecerdasan siswa dan dapat pula memberikan
pengalaman keberhasilan bagi siswa.

1
Guru sebagai pengembang bahan ajar sedang berusaha mengetahui tentang apa dan
bagaimana bahan ajar itu, sehingga guru dapat mengembangkan bahan ajar. Oleh karena itu,
pada makalah ini kami mengbahas tentang pengembangan bahan ajar, dapat membantu siswa,
calon guru untuk melakukan tugasnya, kelak sebagai guru dan pengembang bahan ajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang disetujui dengan bahan ajar?


2. Apa pengertian bahan ajar?
3. Apa saja jenis-jenis bahan ajar?
4. Apa saja bentuk-bentuk bahan ajar?
5. Bagaimana Kriteria Bahan Ajar yang Baik?
6. Apa tujuan dan manfaat pengembangan bahan ajar?
7. Bagaimana pengembangan bahan ajar?

C. Tujuan

Setiap ada tujuan pasti, demikian juga makalah ini disusun memiliki beberapa tujuan:
1. Mahasiswa mampu tentang apa itu bahan ajar?
2. Mahasiswa mampu memahami tentang apa tujuan dan Manfaat pengembangan bahan ajar
3. Mahasiswa mampu membahas tentang pemilihan bahan ajar
4. Mahasiswa mampu menyusun bahan ajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar (bahan ajar)


Bahan ajar adalah semua bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru / instruktur
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang diminta dapat mengandung
bahan tertulis. (Pusat Nasional untuk Penelitian Pendidikan Kejuruan Ltd / Pusat Nasional untuk
Pelatihan Berbasis Kompetensi) di Bintek KTSP 2009 (2009: http: //bandono.web). Dengan kata
lain, Bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-
batasan, dan cara memfasilitasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Bahan ajar akan mengurangi beban guru dalam materi (tatap
muka), sehingga dosen lebih banyak waktu untuk membimbing dan membantu peserta didik
dalam proses pembelajaran. Wahidin menyatakan bahwa materi pembelajaran adalah materi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam kerangka pencapaian
standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Banyak orang mempertimbangkan bahan ajar sama dengan buku teks, padahal berbeda dua hal
yang berbeda. Bahan ajar berbeda dengan buku teks.
B. Jenis-jenis bahan ajar
Prinsip-prinsip penyusunan dan pemilihan bahan ajar tersebut diaplikasikan ke dalam
beberapa bentuk bahan ajar. Adapun bentuk bahan ajar dapat dikelompokan menjadi empat,
yaitu bahan ajar cetak (printed), bahan ajar audio, bahan ajar pandang-dengar (audio-visual), dan
bahan ajar interaktif.
1. Bahan Cetak (Printed)
Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam bebagai bentuk. Menurut Majid (2005) ada
beberapa jenis bahan ajar cetak, yaitu (1) handout, (2) buku, (3) modul, (4) lembar kegiatan
peserta didik, (5) foto/gambar, dan (6) bagan. Berikut
paparan keenam bentuk bahan ajar cetak.
a. Handout
Handout biasanya diambil dari beberapa pustaka yang memiliki relevansi dengan materi
yang akan disampaikan. Handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara
3
mengunduh dari internet atau terilhami dari beberapa buku dan sumber.
b. Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan/buah pikiran dari
pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara
misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi,
atau hasil karya fiksi. Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa
yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan
keterangan-keterangan, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide
penulisannya.
c. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Satu modul biasanya digunakan dalam waktu
penyelesaian belajar antara 1-3 minggu. Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi
bahasan yang merupakan satu
unit program pembelajaran tertentu.
d. Lembar Kegiatan Peserta didik
Lembar kegiatan peserta didik biasannya berupa petunjuk dan langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Pemakaian lembar kegiatan peserta didik cukup bermanfaat bagi
guru dan peserta didik. Guru akan dimudahkan dalam melaksanakan pembelajaran dan peserta
didik akan belajar secara mandiri dalam memahami dan menjalankan tugas tertulis.
e. Foto/Gambar
Gambar sebagai ilustrasi cerita sangat mendukung pemahaman peserta didik dalam
mengapresiasi cerita dan mengembangkan imajinasi peserta didik dalam menyelami isi cerita
yang dibaca. Selain itu, adanya gambar dalam pembelajaran mengapresiasi cerita dapat
digunakan sebagai ilustrasi peserta didik dalam memahami cerita. Gambar yang dapat digunakan
sebagai ilustrasi tersebut dapat berupa gambar peserta didik yang sedang berkomunikasi
mengenai materi yang sedang dipaparkan dalam bahan ajar.
f. Bagan
Ragam media yang sering pula digunakan adalah bagan. Bagan digunakan untuk menulis
tahapan-tahapan dari proses prosedural. Selain pada pembelajaran yang bersifat prosedural,
4
bagan juga sering digunakan sebagai bahan ajar dalam kompetensi dasar menyampaikan atau
menyimpulkan isi teks dalam konteks bekerja pada peserta didik kelas XI SMK.
2. Bahan Ajar Audio
Bahan Ajar audio dapat berwujud kaset, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan
ajar audio dapat menyimpan suara yang dapat berulang-berulang diperdengarkan kepada peserta
didik. Sama halnya dengan bahan ajar foto, penggunaan bahan ajar audio juga tidak dapat
digunakan tanpa bahan ajar lain, dalam penggunaannya memerlukan bantuan alat dan bahan
lainnya seperti tape recorder, disc player dan lembar skenario pembelajaran.
3. Bahan Ajar Pandang-Dengar (Audio Visual)
Ada dua bentuk bahan ajar pandang-dengar (audio-visual), berupa video/film dan
orang/narasumber.
a. Video/Film
Karakteristik bahan ajar video/film yakni bersifat audible dan visible.Audible artinya
dapat didengar sedangkan visible artinya dapat dilihat. Sesuai dengan perkembangan zaman,
bahan ajar tentu mengalami kemajuan. Media pembelajaran/bahan ajar tidak hanya berupa
gambar, tabel, grafik, OHP, dan tape recorder, tetapi dapat pula berupa audio-visual berbentuk
VCD/DVD. VCD (video compact disc) memiliki persamaan dan perbedaan dengan DVD
(digital versatile disc). Persamaan antara keduanya adalah pada aspek bentuk dan dimensi yang
disuguhkan yakni dimensi pandang-dengar. Adapun perbedaan antara VCD dan DVD ada pada
kualitas gambar, suara, format, dan kapasitas memori. Kualitas gambar dan suara yang
dihasilkan oleh DVD jauh lebih baik dari pada VCD. Memori dari DVD juga lebih besar
sehingga memungkinkan menyimpan banyak data. DVD menggunakan format VOB dan TSO
sedangkan VCD menggunakan format MPEG dan DAT.
b. Orang/Narasumber
Pakar atau ahli bidang studi dapat dijadikan sebagai sumber bahan ajar. Seorang ahli atau
pakar dapat diminta pendapatnya mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup,
kedalaman, urutan, dsb.
4. Bahan Ajar Interaktif
Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk (CD). Multimedia
interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan
5
video) yang oleh penggunaannya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilaku alami
dari suatu presentasi.

C. Bentuk-Bentuk Bahan Ajar


Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa
keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:
a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru
untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari
b. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
c. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
d. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti
menandai, mencatat, membuat sketsa
g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
h. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri
Penyusunan Bahan Ajar Cetak memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Susunan tampilan
2. Bahasa yang mudah
3. Menguji pemahaman
4. Stimulan
5. Kemudahan dibaca
6. Materi instruksional
Bahan cetak terdiri dari hand out, buku, modul, lembar kerja siswa,brosur, leaflet, wallchart
1. Audio Visual seperti: video/film,VCD
2. Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
3. Visual: foto, gambar, model/maket.
4. Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

D. Kriteria Bahan Ajar yang Baik


Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar
6
yang berkualitas dapat menghasilkan siswa yang berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan
ajar yang berkualitas. Menurut Furqon Bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut:
1. Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau sub
kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.
2. Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta, prosedur,
istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaan kompetensi.
3. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus sesuai
dengan tingkat kemampuan pembelajaran.
4. Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah dipahami.
Dalam pengembangan bahan ajar, maka bahan ajar harus memiliki beberapa kriteria sebagai
berikut.
a) bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran
b) bahan ajar harus seuai dengan taraf perkembangan anak;
c) bahan yang baik ialah bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai perkembangan
pengetahuannya dan keperluan bagi tugas kelak di lapangan
d) bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa
e) bahan itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang
f) bahan yang disampaikan kepada siswa harus menyeluruh, lengkap dan utuh.

E. Fungsi Bahan Ajar


Fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang
lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan
tugas belajar secara optimal. Bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran
7
4. Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
5. Membantu siswa dalam proses belajar
6. Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran
7. Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif

F. Tujuan, dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar


1. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan antar lain sebagai berikut :
a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku
teks yang terkadang sulit diperoleh
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

2. Manfaat Pengembangan Bahan Ajar


Manfaat bagi guru antara lain sebagai berikut:
a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik
b. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh
c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi
d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar
e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik
karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya
f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Manfaat bagi Peserta Didik antara lain sebagai berikut:


a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap
kehadiran guru.
c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya
8

G. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar


Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:
a) prinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan
memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b) Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga
harus meliputi empat macam.
c) Kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

H. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar


Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa
hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah
pemilihan bahan ajar meliputi :
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi
aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai
siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan
kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran. Sejalan denganberbagai jenis aspek standar kompetensi, materi
pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi 3 jenis materi pembelajaran, yaitu:
9
a) Peta Pengetahuan, Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987). Materi
jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang,
peristiwa sejarah,nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Materi
konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis prinsip berupa dalil,
rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah-
langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara
pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.
b) Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan(apresisasi),
internalisasi, dan penilaian.
c) Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin,dan rutin.

2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
a) Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep,
prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya
b) Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih
jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan
strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang
berbeda-beda.Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan
menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan
metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.
3. Memilih sumber bahan ajar.
Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan
ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti
buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,internet, media audiovisual, dsb.

10
Langkah-langkah penyusunan bahan ajar adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Kurikulum Menjadi Program-Program Pembelajaran
Menjabatkan ikatan-ikatan kompetensi dan mengoperasionalkannya kedalam bentuk tujuan-
tujuan pembelajaran. Mengingat sesuatu kompetensi/sub kompetensi, terutama kompetensi
teknis ( bukan kompetensi produktif atau manipulatif ) diharapakan bersifat standar, maka
tujuan-tujuan pembelajaran pada suatu program studi secara nasional sama. Ikatan-ikatan
kompetensi dan tujuan-tujuan pembelajaran selanjutnya akan menjadi acuan bagi
pengembangan/ penyusunan bahan ajar.
2. Penyusunan Bahan Ajar
a) Tim penyusun mempelajari secara seksama tentang penjabaran pada ikatan-ikatan
kompetensi seperti yang telah dikembangkan oleh tim nasional. Perlu dicermati setiap
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
b) Tim penyusunan mengembangkan setiap ikatan kompetensi menjadi satu\paket
pembelajaran ( kelompok bahan pelajaran utuh ) yang selanjutnya dijabarkan kedalam
beberapa bahan pelajaran. Penjabaran tersebut harus mempertimbangkan
hirarki/keruntutan substansi, proses pembelajaran,saran dan prasarana yang tersedia.
c) Tim penyusunan mempelajari secara seksama tentang substansi yang akan disusun
dalam bahan ajar. Dalam hal ini perlu dipelajari berbagaisumber acuan yang relevan,
terutama buku-buku pegangan yang ada.
d) Apabila substansi yang diperolah belum memadai, maka tim penyusun perlu
melakukan percobaan demonstrasi unjuk kerja tentang substansi kompetensi yang
akan disusun. Misalnya, secara langsung melaksanakan atau mengamati seseorang
yang sedang melakukan pekerjaan pengelasan logam ( kompetensi tertentu ). Dengan
melakukan hal tersebut, maka tim akan memperoleh bahan yang lengkap tentang
substansi pokok apa saja yang perlu disusun, bagaimana prosedurnya, pengetahuan
pendukung apa yang diperlukan, alat dan bahan yang diperlukan, dan lain sebagainya.
e) Tim penyusun bahan ajar seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu:
Tujuan pembelajaran/pelatihan, Lembar evaluasi, Kedudukan dan fungsi bahan ajar
dalam kesatuan program yang lebih luas, Lembaran kerja siswa (yang berisi substansi

11
yang disusunnya),kompetensi yang akan dipelajari/diajarkan, Lembaran kerja siswa,
Kunci lembar kerja, Pedoman bagi guru.
f) Bahan ajar yang telah disusun perlu divalidasi, dimintakan masukan kepada pihak-
pihak yang berkompeten terutama para ahli dan praktisi serta akademisi yang
menguasai bidang keahlian tersebut. Satu hal yang juga perlu dilakukan adalah
meminta masukan kepada ahli kurikulum dan desain instruksional, kaitannya dengan
kelayakan dan pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan masukan-masukan tersebut,
tim memperbaiki rancangan bahan ajar yang disusunnya.
g) Bahan yang telah disusun kemudian diuji cobakan pada kondisi proses pembelajaran
yang sebenarnya dikelas/bengkel/lab. Dalam uji coba tersebut perlu diamati kendala-
kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan yang
ada pada modul.
h) Berdasarkan temuan-temuan pada uji coba pembelajaran pada kondisi sebenarnya,
maka tim perlu memperbaiki dan menyempurnakan bahan ajar yang disusunnya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan kata lain, Bahan ajar merupakan alat atau
sarana pembelajaran yang berisi materi, metode4, batasan-Batasan, dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Bahan
ajar akan mengurangi beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga dosen lebih
banyak waktu untuk membimbing dan membantu peserta didik dalam proses pembelajaran.
Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah
untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas KD yang akan dicapainya.
B. Saran
Sebagai seorang tenaga pendidik tidak hanya mampu mengajarkan tetapi dapat mendidik
anak ke arah tujuan hidup yang benar serta dapat memahami pentingnya metodologi
pembelajaran SD.

13

Anda mungkin juga menyukai