Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

Modul Standar untuk digunakan


dalam Perkuliahan di
Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Ilmu Komunikasi Penyiaran MK43011 Norma Restu

Abstract Kompetensi
Membahas gambaran secara Setelah memperoleh materi ini
umum dari Komunikasi mahasiswa diharapkan dapat
Antarbudaya, mulai dari memahami dan menjelaskan
pengertian Konsep dan dasar kembali tentang Komunikasi
komunikasi antar budaya dan Kebudayaan
Salah satu masalah besar yang sedang dihadapi dunia kerja saaat ini
bukan hanya kekurangnya kaum professional yang melayani kebutuhan orang
banyak, melainkan juga banyak diantara para professional dengan mudahnya
melanggar etika .
Andre Wongso Pernah membahas soal dan etika pada talkshow rutinnya
di radio Sonora.
Belia menjelaskan seorang professional di bidang apapun kita di harapkan
mampu melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan lingkup profesionalisme
kita. Namun profesionalme saja tidak cukup. Kita juga harus bertanggung jawab
secara etika dan moral. Jika tidak tegas dalam mengontrol atau mengendalikan
godaaan pikiran negatif, kita akan mudah terjerumus dalam pelanggaran-
pelanggaran yang dapat mendatangkan akibat fatal bagi karir dan masa depan
kita.
Setiap professional perlu memiliki etika profesi dan etos kerja dalam
setiap melaksanakan kegiatan atau pekerjaan. Etos kerja merupakan keyakinan
yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seorang, sekelompok orang,
atau sebuah institusi. Etika, etos kerja, dan sikap profesonal, merupakan satu
rangkaian yang tidak bias dipisahkan satu sama lain dalam melaksanakan
kegiatan diberbagai bidang.

Banyak orang berpendapat bahwa penentu garis karir adalah jenjang


pendidikan. Indonesia, masih relatif sedikit anggota masyarakat yang mencapai
jenjang pendidikan sarjana strata-1/S-1 (sarjana). Data Sensus Penduduk Tahun
2010 Menunjukan bahwa berdasarkan penduduk Indonesia berumur lima tahun
ke atas menurut pendidikan tinggi yang ditamatkan, jumlah penduduk yang tamat
pada tingkat Diploma IV/Universitas (jenjang S-1) adalah 3,10 persen.
Karir tidak sama dengan pekerjaan. Pekerjaan atau profesi adalah alat.
Pekerjaan adalah alat untuk mencapai karir tertentu. Karir bias dilihat dari dua
sisi : Pertama yang benar benar dirasakan pelaksanaan nya , Kedua yang ingin
ditampilkan kepada dunia. Kebanggaan atas karir tidak sama dengan
kebanggaan atas fasilitas kantor atau gaji besar yang melebihi rekan-rekan lain
nya. Kebanggaan atas karir berawal dari kejujuran kepada diri sendiri atas apa
yang dirasakan, dan keberanian untuk terus bersifat jujur.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Seorang sarjana diharapkan mampu berkiprah dimasyarakat. Mampu
menjadi teladan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Sarjana diharapkan mampu
memberikan konstribusi bagi kemajuan bangsa dan Negara.
Seorang mencapai gelar “Sarjana” (S-1), Jika ia telah melalui pendidikan
dalam waktu 8 hingga maksimum . 14 Semester dan menyelesaikan kurikulum
sebanyak 144 hingga 148 sks. Ketika ia menyelesaikan S-1nya diharapkan sang
sarjana memiliki sikap professional seorang sarjana.

Apa sikap professional seorang sarjana ? Jika kita urai satu persatu kata
dalam pernyantaan tersebut, sikap berasal dari kata attitude. Attitude adalah
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap
stimulus yang ada dalam lingkungan social (Gerungan, 2014). Menurut kamus
bahasa Indonesia Kontemporer (2002), professional artinya berhubungan
dengan profesi dan membutuhkan keahlian tertentu dalam melakukan keahlian .
Agar sarjana bersikap profesionalismenya. Profesionalisme adalah
tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman
1987). Dengan kata lain profesionalisme adalah komitmen para professional
terhadap profesinya. Dengan demikian sarjana yang bersikap professional
adalah sarjana yang komit terhadap profesinya.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bagaimana membangun sikap profesionalisme sarjana ? Sikap tersebut
dibangun melalui visi dan misi yang dimiliki sang sarjana dan menjadi tujuan
yang ingin di capai dalam hidupnya. Seseorang mencapai gelar sarjana perlu
terlebih dahulu menjalani pendidikan formal disuatu lembaga pendidikan formal,
yaitu perguruan tinggi. Perguruan tinggi dimana mahasiswa menjalani pendidikan
kesarjanaannya tentunya juga memiliki visi dan misi.
Sebagai contoh, salah satu ,lembaga pendidikan formal di Jakarta
memiliki visi : Menjadi universitas unggul dan terkemuka untuk menghasilkan
tenaga professional yang memenuhi kebutuhan industri dan ,masyarakat dalam
persaingan global. Visi tersebut dilengkapi butir-butir misi , yaitu :
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keubggulan
akademik untuk menghasilkan tenaga professional dan lulusan yang
memenuhu standar kualitas kerja yang disyaratkan.
2. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien
dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan
kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus
dan daya saing global.
3. Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa
kewirausahaan dan etika professional kepada para mahasiswa dan
staf yang memberikan konstribusi positif terhadap peningkatan
kualitas hidup.

Dalam rangka memudahkan pencapaian visi dan misi nya, serangkaian


budaya organisasi ditanamkan kepada seluruh sivitas akademik nya budaya
tersebut menjadi acuan dalam bekerja dan berperilaku sehari-hari.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1.3 Budaya Kerja
Budaya kerja yang ditanam dan dikembangkan dilingkungan perguruan
tinggi tersebut adalah
1. Disiplin, jujur, bertanggung jawab
2. Kreatif
3. Ramah lingkungan
4. Sadar nilai Local

Berikut ini mari kita uraikan budaya-budaya tersebut diatas, agar diproleh
pemahaman yang lebih baik.

Disiplin adalah sikap taat pada hokum dan peraturan yang berlaku.
Mahasiswa yang disipli akan dating kuliah tepat waktu dan tepat jumlah
kehadiran kuliahnya dalam satu semester. Jika ada tugas kuliah, tugas tersebut
juga akan diserahkan tepat waktu. Perhatikan orang-orang yang sukses
mencapai cita dan tujuan hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang di siplin.

Jujur adalah suatu sikap apa adanya . Seseorang yang jujur, tidak pernah
mengurangi ataupun melebihkan perkataan dan tindakannya. Jika setiap
mahasiswa menjalani pendidikan nya menjunjung tinggi kejujuran, maka mungkin
tidak perlu ada pengawas dalam ujian. Tanpa diawasi, mahasiswa tidak akan
menyontek, tidak akan bertanya pada rekan mahasiswa lainnya, karena semua
mengerjakan ujian sesuai kemampuan dirinya, apa adanya. Masalahnya belum
semua mahasiswa memiliki sikap ini. Oleh karna itu dalam ujian masih perlu
pengawas. Bicara soal kejujuran, Indonesia pun belum merupakan Negara yang
jujur. Kasu korupsi masih adam, yang menandakan kejujuran belum tertanam
merata di bumi tercinta ini. Oleh karena itu sikap jujur masih perlu dibudayakan.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kata tanggung jawab berasal dari bahasa Inggris responsible, yang
berarti ability to response.Menurut kamus bahasa Indonesia kata ini mengandung
makna keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Orang yang bertanggung
jawab adalah orang yang sadar akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwudan kesadaran akan kewajibannya.

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan untuk sesuatu


yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya
baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. Seseorang yang kreatif
memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan, menjawab
pertanyaan, maupun memecahkan masalah. Denan kata lain kreatif juga berarti
keyakinan dan kemampuan terus menerus untuk meningkatkan kualitas (diri,
pekerjaan hasil-hasil yang dicapai). Lihatlah para penemu (innovator). Mereka
mampu menemukan sesuatu yang baru, karena mereka kreatif. Dengan adanya
temuan baru, ada perubahan dalam hidup ini. Perubah itu sendiri adalah sesuatu
yang pasti. Agar perubahan kehidupan dapat kita ikuti, kita sebagai makhluk
yang menjalani dan mengisi kehidupan perlu kreatif.
Siapa pengusaha yang sukses ? Mereka adalah orang-orang kreatif yang
mampu menciptakan produk atau jasa yang berbeda dengan yang lain.
Perbedaan itu diperlukan. Tanpa perbedaan kehidupan menjadi monoton.

Dimasa sekarang kondisi lingkungan semakin tidak mendukung


kehidupan yang nyaman. Pemanasan global menjadi masalah dunia, yang
dampaknya dirasakan oleh seluruh manusia didunia. Indonesia yang terkenal
sebagai paru-paru dunia karena kekayaan hutan tropisnya, kini semakin minim
kekayaan hutan tersebut. Oleh karena itu budaya ramah lingkungan perlu
ditanamkan, paling tidak untuk menahan agar kerusakan lingkungan tidak
bertahan bahkan jika mungkin para sarjana dapat berkontribusi untuk perbaikan
lingkungan dimasa yang akan datang. Tidak lah kita ingin meninggalkan
lingkungan hidup yang nyaman bagi anak cucu kita ?

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tuhan menciptakan segala sesuatu beraneka ragam. Manusia saja tidak
semua pria, tidak semua wanita. Pria atau wanita itu ada yang berkulit putih,
coklat, ataupun hitam. Rambut nya pun ada yang lurus, bergelombang, atau
keriting. Munculah keunikan dari semua ciptaan nya.
Demikian pula suatu bangsa atau Negara, memiliki keunikan yang
merupakan kearifan local mereka. Sebagai bangsa yang besar (besar dalam luas
wilayah, besar dalam jumlah penduduk), Indonesia memiliki keanekaragaman di
berbagai hal. Berbagai keunikan yang kita miiki perlu kita pelihara dan jadikan
kekayaan bangsa. Dalam kearifan local, terkandung pula kearifan budaya local.
Budaya ini yang perlu kita junjung untuk menunjukan jati diri bangsa.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Lesufiie, Tikno, 2010, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, Esensi,
Jakarta.
Iskandar, Yul, 2003, Test Bakat Minat, Sikap dan Personaliti MMPI-DG. Dharma
Graha Group, Jakarta.
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Profesionalisme
Sarjana, 2007, Graha Ilmu, Yogyakarta.

‘13 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai