Keperawatan Anak Ii
Keperawatan Anak Ii
Pembimbing :
Bu nur
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa:
Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah
yang dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang
lain kecuali yang telah ditulis kan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena dengan rahmat dan
hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan
Thalasemia & Leukemia Pada Anak, yang di ajukan untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Keperawatan Anak II.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah
membaca makalah ini, demi perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................
......1
LEMBAR
PERNYATAAN.................................................................................................2
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................3
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
LatarBelakang..................................................................................................................
.......5
Rumus
Masalah......................................................................................................................6
Tujuan...............................................................................................................................
......7
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Helping
relationship.....................................................................................8
B.Tujuan Komunikasi
terapeutik.......................................................................................9
D.Kesimpulan.................................................................................................................
....10
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Diferensiasi eritrosit
Diferensiasi eritrosit berlangsung dalam 8 tahap. Ini adalah jalur di mana eritrosit
matang dari hemocytoblast menjadi eritrosit penuh. Tujuh pertama semua
berlangsung dalam sumsum tulang. Setelah tahap 7 sel kemudian dilepaskan ke dalam
aliran darah sebagai retikulosit, di mana ia kemudian matang 1-2 hari kemudian
menjadi eritrosit. Tiga tahapan itu adalah sebagai berikut:
Regulasi eritropoiesis
Anda mungkin berpikir logis dengan menduga bahwa karena fungsi utama
dari eritrosit adalah untuk mengangkut O2 dalam darah, stimulus utama untuk
produksi eritrosit adalah kadar O2 rendah. Anda akan benar, tetapi tingkat O2 rendah
tidak merangsang eritropoiesis dengan bertindak langsung pada sumsum tulang.
Sebaliknya, merangsang ginjal untuk mengeluarkan hormon erythropoietin ke dalam
darah, dan hormon ini dalam efek domino merangsang sumsum tulang untuk
memproduksi eritrosit. Erythropoietin bekerja pada turunan dari sel-sel terdiferensiasi
yang telah berkomitmen untuk menjadi sel-sel darah merah (RBC), merangsang
proliferasi dan pematangan sel-sel menjadi eritrosit matang. Peningkatan aktivitas
erythropoietic mengangkat jumlah beredar eritrosit, sehingga meningkatkan daya
dukung O2 darah dan mengembalikan pengiriman O2 ke jaringan tubuh normal.
Setelah tingkat O2 di jaringan ginjal dibawa kembali normal, sekresi erythropoietin
ditolak sampai dibutuhkan lagi. Ini adalah contoh dari mekanisme umpan balik
negatif.
Sel darah putih ibarat serdadu penjaga tubuh dari serangan musuh. Jika kita
terluka, maka sel darah putih ini akan berkumpul di bagian tubuh yang terkena luka,
agar tidak ada kuman penyakit yang masuk melalui luka itu. Fungsi tersebut didukung
oleh kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid (seperti Amoeba) dan sifat
fagositosis (memangsa atau memakan). Jika ada kuman yang masuk, maka dia akan
segera melawannya. Dapat digambarkan, bahwa akan terjadi pertarungan antara
kuman dengan sel darah putih. Timbulnya nanah pada luka itu merupakan gabungan
dari sel darah putih yang mati, kuman, sel-sel tubuh, dan cairan tubuh. Sel darah putih
mempunyai nukleus dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya berkisar antara 10
nm–25 nm. Fungsi sel darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari infeksi
penyakit serta pembentukan antibodi di dalam tubuh. Untuk membedakan strukturnya
dari sel darah merah, cobalah Anda perhatikan Gambar
Pada orang yang terkena kanker darah atau leukemia, sel darah putih bisa
mencapai 20 ribu butir/mm3 atau lebih. Kondisi di mana jumlah sel darah putih naik
di atas jumlah normal disebut leukositosis. Sel darah putih dibuat di dalam sumsum
tulang, limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah putih terdiri atas agranulosit dan
granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler, sedangkan granulosit bila
plasmanya bergranuler.
No Agranulosit Keterangan
1 Monosit Bersifat fagosit dan motil dengan inti bulat
panjang.
2 Limfosit Tidak motil, inti satu, berfungsi untuk
kekebalan. Limfosit membentuk 25% dari
seluruh jumlah sel darah putih. Sel ini
dibentuk di dalam kelenjar limfa dan dalam
sumsum tulang. Selain itu dibagi lagi menjadi
limfosit besar dan kecil
No Granulosit Keterangan
1 Netrofil Bersifat fagosit, intinya bermacam-
macam, dengan bentuk bermacam-
macam pula antara lain batang, bengkok,
dan bercabang-cabang. Sel-sel netrofil
paling banyak dijumpai pada sel darah
putih. Sel golongan ini mewarnai dirinya
dengan pewarna netral atau campuran
pewarna asam dan basa beserta tampak
berwarna ungu.
2 Basofil Bersifat fagosit dan cenderung berwarna
biri. Warna biru ini disebabkan karena
sel basofil menyerap pewarna basa
3 Eosinofil Bersifat fagosit dan cenderung berwarna
merah. Sel eosinofil hanya sedikit
dijumpai pada sel darah putih. Sel ini
menyerap pewarna yang bersifat asam
(eosin) dan kelihatan merah.
Macam-macam sel darah putih, yaitu (a) limfosit, (b) monosit, (c) neutrofil, (d)
basofil, dan (e) eosinofil
Penyakit gangguan darah dapat berasal dalam keluarga. Ini berarti jika orangtua atau
saudara kandung memiliki kelainan darah, Anda kemungkinan akan mengalami hal
yang serupa.
Penyakit tertentu
Misalnya, polisitemia vera (sebuah kondisi genetik) dapat menyebabkan tubuh Anda
menghasilkan terlalu banyak sel darah merah. Bisa juga karena Anda Anda memiliki
penyakit autoimun seperti lupus.
Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menghancurkan trombosit darah Anda sendiri,
yang membuat tubuh kesulitan untuk menghentikan perdarahan ketika terluka.
Infeksi
Beberapa infeksi dapat mengurangi jumlah sel darah putih dari darah Anda. Meski
begitu, terkadang infeksi juga bisa meningkatkan produksi sel darah putih dalam
tubuh Anda.
Kekurangan gizi
Asupan nutrisi yang buruk juga bisa menyebabkan gangguan darah. Contohnya, jika
Anda kekurangan zat besi, maka tubuh Anda tidak bisa memproduksi sel darah merah
yang cukup. Akibatnya, Anda akan lebih rentan mengalami penyakit anemia.
Mimisan
Prosedur gigi
Perdarahan menstruasi
Melahirkan
Tumbuh gigi pada bayi
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter
Anda.