Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

MAKALAH
HUMAN RELATION
“ Mengatasi masalah kehidupan dalam keluarga”

Oleh Kelompok III :


MELIYANTI. M 217 101 025
PATRINA 217 101 021
SUHARLAN 217 101 020

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2020

KATA PENGANTAR

i
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul: “Mengatasi masalah kehidupan dalam keluarga” dan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah "Human Relation"

kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Unaaha, 01 Juli 2020

Penulis

DAFTAR ISI

ii
SAMPUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Bagaimana Pengertian problem keluarga.............................................3
B. Faktor-faktor penyebab dari problem keluarga Dan upaya
untuk mengatasi problem keluarga.......................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................8
B. Saran................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

iii
A. Latar Belakang Masalah

Tiap keluarga akan senantiasa menghadapi berbagai masalah, tetapi kemampuan untuk
mengatasinya tidak terlalu memadai. Karena itu harus ada usaha-usaha untuk memperkuat
kemampuan keluarga atau anggota keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari
dalam keluarga itu sendiri maupun dari luar. Usaha itu harus dimulai oleh keluarga itu sendiri
atau oleh seorang ahli yang dapat membantu mengatasi persoalan keluarga bila masalah
keluarga itu memerlukan orang lain untuk membantu penyelesaian konflik dalam keluarga.

Kita menyadari bahwa bahtera perkawinan tidak selamanya dapat mengarungi samudera
dengan tenang dan lancar. Setelah keluarga terbentuk, berbagaimasalah dapat timbul dalam
keluarga yang pada gilirannya akan menjadi benih yang mengancam kehidupan perkawinan
dan berakibat keretakan atau perceraian. Sebelum hal ini terjadi di keluarga atau angota
keluarga hendaklah berusaha untuk mencegahnya dengan memperbaiki hubungan dalam
keluarga dan kadang-kadang memerlukan campur tangan orang luar dalam usaha membantu
keluarga itu untuk mengatasi masalah tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah :

1. Bagaimana Pengertian problem keluarga ?

2. Faktor-faktor penyebab dari problem keluarga Dan upaya untuk mengatasi problem
keluarga ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian problem keluarga

iv
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari problem keluarga Dan upaya untuk
mengatasi problem keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

v
A. Pengertian Problem Keluarga

Problem keluarga artinya kehidupan keluarga dalam keadaan kacau, tak teratur dan
terarah, orang tua kehilangan kewibawaan untuk mengendalikan kehidupan anak-anaknya
terutama remaja, mereka melawan orangtua, dan terjadi pertengkaran terus menerus antara ibu
dengan bapak terutama mengenai soal mendidik anak-anak. Bahkan problem keluarga bisa
membawa kepada perceraian suami-isteri. Dengan kata lain problem keluarga adalah suatu
kondisi yang sangat labil di keluarga, dimana komunikasi dua arah dalam kondisi demokratis
sudah tidak ada. Jika terjadi perceraian sebagai puncak dari problem yang berkepanjangan,
maka yang paling menderita adalah anak-anak. Sering perkara perceraian di pengadilan
agama, yang paling rumit adalah siapakah yang akan mengurus anak-anak. Sering pengadilan
memenangkan hak asuh kepada pihak laki-laki atau bapak. Dalam hal ini pengadilan agama
hanya berdasarkan fakta hokum belaka.

B. Jenis-Jenis Masalah , Faktor Dan Upaya Mengatasi Problem Keluarga

Ada sejumlah problem di dalam sebuah keluarga. problem tersebut bisa berdiri sendiri
tetapi kecenderungannya saling berkaitan satu sama lain. Beragam prblem keluarga
diantaranya:

1. Masalah Perekonomian

Keluarga miskin masih besar jumlahnya di negeri ini. Berbagai cara diusahakan
pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Akan tetapi tetap saja kemiskinan tidak
terkendali. Terakhir pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) pada tahun 2007
dan 2008. Kemiskinan jelas berdampak terhadap keluarga. Jika kehidupan emosional suami
isteri tidak dewasa, maka akan timbul pertengkaran. Sebab, isteri banyak menuntut hal-hal di
luar makan dan minum. Padahala penghasilan suami sebagai buruh lepas, hanya dapat member
makan dan rumah petak tempat berlindung yang sewanya terjangkau. Akan tetapi yang
namanya manusia sering bernafsu contohnya ingin memiliki televisi, radio dan sebagainya
sebagaimana layaknya sebuah keluarga yang normal. Karena suami tidak sanggup memenuhi
vi
tuntutan isteri dan anak-anaknya akan kebutuhan-kebutuhan yang disebutkan tadi, maka
timbullah pertengkaran suami isteri yang sering menjurus kearah perceraian. Suami yang egois
dan tidak dapat menahan emosinya lalu menceraikan isterinya. Akibatnya terjadilah
kehancuran sebuah keluarga sebagai dampak kekurangan ekonomi.

a. Faktor-faktor Penyebab dari problem perekonomian :

1). Keadaan ekonomi keluarga yang lemah • Penghasilan istri yang lebih besar.

2). Gaya hidup yang berbeda.

b. Upaya mengatasi problem Perekonomian :

1). Terbuka

Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghindari keuangan adalah bersikap
terbuka. Baik pasangan sama-sama mencari uang atau hanya salah satu saja yang
menghasilkan uang, seharusnya tak ada yang disembunyikan masalah pengeluaran. Selalu
diskusikan semua keputusan yang menyangkut keuangan, seperti pengeluaran, pemasukan,
tabungan, dan lainnya.

2). Tentukan tujuan jangka panjang

Dalam hal keuangan, Anda juga harus cermat dan bijak dalam melihat masa depan.
Tentukan beberapa hal di masa depan yang membutuhkan banyak uang. Misalkan biaya
pendidikan anak, liburan, dan lainnya. Ini akan membantu Anda menyimpan uang dan tak
kewalahan ketika saatnya tiba.

3). Menabung

Anda tak harus menabung banyak di bank, namun sediakan tabungan kecil di rumah
yang bisa Anda isi setiap minggu. Mungkin terdengar remeh, namun uang yang terkumpul
bisa jadi sangat berguna saat dibutuhkan.

4). Bekerjasama untuk mengatur keuangan

vii
Pastikan Anda dan pasangan saling bekerjasama untuk mengatur keuangan. Jangan
terlalu mendominasi atau malah pasif jika berkaitan dengan pengeluaran atau pengaturan
keuangan. Mungkin awalnya akan canggung, namun jika dibiasakan Anda akan mendapatkan
manfaat mengatur keuangan sebagai tim bersama pasangan.

5). Memiliki usaha sampingan

Mungkin dengan isteri bekerja membuka toko sembako ,maka sedikit demi sedikit
keluarga tersebut tidak kekurangan kebutuhan ekonomi karena saling membantu antara suami
dan isteri.

2. Masalah Pekerjaan

Peluang kerja semakin terbatas tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.
Persaingan dalam dunia kerja dan dunia usaha juga semakin tajam menambah makin beratnya
beban keluarga adakalanya pasangan suami-isteri terpaksa bekerja serabutan atau bekerja di
luar kompetensinya demi memperoleh penghasilan, Persoalan pekerjaan di kantor sering
berimbas pada rumah tangga. Kesibukannya terfokus pada pekerjaan pencarian materi yaitu
harta dan uang.Makna kesuksesan hidup tidaklah semata-mata berorientasi materi.

a. Faktor-faktor penyebab problem pekerjaan adalah :

 Orang tua sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan nya.

 Tidak punya pekerjaan atau baru di PHK.

b. Upaya mengatasi problem pekerjaan :

 Adanya komunikasi dan interaksi hubungan yang baik antar keluarga masalah
pekerjaan agar salah satu di antara suami atau isteri dapat mengerti dan memahami
beban pekerjaan masing-masing yang sedang di jalankan sehingga tidak ada kesalah
pahaman.

 Sebelum kita memutuskan untuk menikahi pasangan kita,pasti kita sudah melihat dari
segi pekerjaan, jadi saat kita sudah memutuskan untuk menikah pun berarti kita sudah
viii
menerima pekerjaan pasangan dan berjalan bersama memelihara dan mencintai
pekerjaan pasangan kita.

3. Masalah Agama

Agama sangat penting peranannya dalam membangun keluarga bahagia. Termasuk


dalam hal menentukan arah keluarga, pernikahan yang di bangun atas dasar kesamaan agama
terkadang sering bermasalah apa lagi dengan pernikahan yang beda agama pasti mempunyai
masalah. Dari perbedaan agama inilah muncul permasalahan dalam sebuah rumah tangga.

a. Faktor-faktor penyebab problem agama adalah :

 Perbedaan agama antara suami dan isteri.

 Jauh dari agama hanya mementingkan materi dan duniawi semata maka tinggal
menunggu kehancuran keluarga tersebut saja.

b. Upaya mengatasi problem agama :

 Luangkan waktu untuk selalu berintropeksi diri.

 Lebih memahami agama masing-masing pasangan sehingga tidak muncul


permasalahan diantara pasangan.

 Berusaha selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta.

4. Masalah Komunikasi

Masalah komunikasi merupakan masalah fundamental yang menentukan kebahagiaan


keluarga, kesenjangan komunikasi sering memicu timbulnya permasalahan lain yang lebih
kompleks dan perlu disadari bahwa apapun permasalahan dalam keluarga (suami-isteri dan
anak) solusinya melalui proses komunikasi yang baik. Komunikasi interpersonal yang
dilandasi sikap keterbukaan, pemahaman, penerimaan membuka peluang sukses bagi
pemecahan masalah keluarga. Setiap anggota keluarga harus menyadari setiap kata dan
ix
tindakannya betapa berpengaruh pada orang lain. Semuanya perlu belajar berkomunikasi yang
baik demi keutuhan keluarga. Contohnya seperti diantara salah satu orangtua mereka pulang
hampir malam, karena jalan macet. Badan capek, sampai dirumah mata sudah mengantuk dan
tertidur. Tentu orangtua tidak punya kesempatan untuk berdiskusi atau berkomunikasi dengan
suami atau istri dan anak-anaknya.

a. Faktor-faktor penyebab problem komunikasi :

 Anak yang takut kepada orang tua.

 Orang tua sering cekcok.

 Kakak adik tidak cocok.

 Orang tua tidak adil.

 Tidak cocok antara mertua dan menantu.

 Masalah dengan para tetangga.

b. Upaya mengatasi problem komunikasi :

 Luangkan waktu untuk mendengarkan.

 Berusaha untuk komunikasi intens dengan anggota keluarga yang lain.

 Buat tradisi keluarga.

 Pergi berlibur bersama.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kita harus ingat bahwa pernikahan adalah satu-satunya permainan yang dapat dan
harus dimenangkan oleh kedua belah pihak. Selain itu, pernikahan juga dapat diibaratkan
x
seperti sebuah gunting, yang berpadu sehingga tak terpisahkan; sering bergerak ke arah yang
berlawanan, tetapi selalu memotong segala sesuatu yang hadir di antara mereka.

Di akhir tulisan ini kami akan mengutip pentingnya sebuah keluarga yang mampu mengelola
konflik bagi kehidupan bersama dari sudut pandang Kong Fut Tze yang menurut kami penting
untuk kita simak bersama.

 Apabila ada harmoni di dalam rumah Maka akan ada ketenangan di masyarakat

 Apabila ada ketenangan di masyarakat Maka ada ketentraman di dalam Negara

 Apabila ada ketenteraman di dalam Negara Maka akan ada kedamaian di dalam
dunia.”

Problem yang ada dalam keluarga baik itu yang bersifat ringan atau berat selekasnya
dapat diselesaikan dalam keluarga tersebut .Sehingga keluarga yang masalahnya dapat
diselesaikan dengan segera akan terbebas dari tekanan jiwa dan hidup akan tenang tanpa
adanya masalah dalam keluarga .

B. Saran

Demikianlah penulisan makalah ini, apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan
dalam pembahasan makalah ini, terutamanya penulis ucapkan mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan juga penulis harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat membangun dalam
perbaikan pembuatan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Nashih Ulwan, 1993, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, CV .Asy Syifa’,
Semarang.

Sofyan S. Willis, 1995, Konseling Individual, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP, Bandung.

http://asihsinplasa.blogspot.com/2012/03/problem-yang-timbul-dalam-keluarga.html
xi
http://zientanurjaman.wordpress.com/konseling/konseling-keluarga/

xii

Anda mungkin juga menyukai