Anda di halaman 1dari 8

Penerapan Metode SAW (Simple Additive Weighting) dalam Sistem

Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa


Application of SAW (Simple Additive Weighting) Method in System
Decision Supporters to Determine Scholarship Recipients
Ridho Taufiq Subagio1, Moh. Thoip Abdullah2, Jaenudin3
1,2,3
STMIK Catur Insan Cendekia
Jl. Kesambi No. 202 Cirebon
Email : ridho.taufiq@gmail.com

Abstrak - Pemberian beasiswa pendidikan merupakan salah satu cara membantu masyarakat untuk memperoleh
kesempatan mendapatkan pendidikan serta merupakan program pemerintah dalam pemerataan pendidikan. Dibutuhkan
tingkat ketelitian yang tinggi dalam proses seleksi untuk menentukan siapa yang layak menerima beasiswa berdasarkan
sejumlah kriteria dari beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk membantu mempercepat proses seleksi tersebut
diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan berbasis komputer dengan beberapa metode yang dapat digunakan.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting
(SAW) yang dilakukan dengan memberikan pembobotan pada setiap kriteria-kriteria yang digunakan. Aplikasi berbasis
komputer yang dibangun yaitu menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL untuk media penyimpanan
datanya. Analisis sistem dilakukan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dengan studi kasus yaitu
pemberian beasiswa di SMK NU Kaplongan, Kabupaten Indramayu. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu
mempercepat proses seleksi dan pengambilan keputusan dalam menentukan siapa penerima beasiswa.

Kata Kunci : Beasiswa, Sistem Pendukung Keputusan, Metode SAW

Abstract - Providing educational scholarship is one way to help the community to get the opportunity to get education
as well as a government program in the distribution of education. It takes a high degree of thoroughness in the selection
process to determine who is eligible to receive a scholarship based on a number of criteria of some requirements that
must be met. To help speed up the selection process requires a computer-based decision support system with several
methods that can be used. One method that can be used in decision making is Simple Additive Weighting (SAW) method
which is done by giving weighting to each criteria used. Computer-based applications that are built using the Java
programming language and MySQL for data storage media. System analysis is done by using Unified Modeling
Language (UML) with case study that is giving scholarship at SMK NU Kaplongan, Regency of Indramayu. This
application is expected to help accelerate the selection and decision-making process in determining who the recipients
of the scholarship.

Keyword: Scholarship, Decision Support System, SAW Method

I. PENDAHULUAN SMK NU Kaplongan merupakan salah satu SMK


Hak warga negara Indonesia untuk memperoleh swasta di Kabupaten Indramayu yang berada dibawah
pendidikan telah tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 naungan Yayasan Darul Ma’arif. SMK ini telah
(1), “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, memiliki program pemberian beasiswa yang dibagi ke
yang menjadi dasar untuk mencerdaskan seluruh warga dalam dua jenis, yaitu beasiswa prestasi dan beasiswa
negara tanpa diskriminasi”. Dari landasan tersebut, bagi siswa kurang mampu. Beasiswa prestasi diberikan
pemerintah pusat maupun daerah memiliki kewajiban kepada siswa yang memiliki prestasi dalam bidang
untuk memberikan kemudahan masyarakat untuk akademik, olahraga, maupun prestasi lainnya sebagai
memperoleh pendidikan. Saat ini pemerintah telah bentuk apresiasi sekolah terhadap siswa berprestasi.
memiliki program pendidikan gratis dan program Sumber dana beasiswa prestasi berasal dari yayasan
pemberian beasiswa, mulai dari tingkat pendidikan sekolah. Beasiswa bagi siswa kurang mampu berasal
dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Menurut Gafur dari pemerintah melalui Program Indonesia Pintar (PIP)
(2008), beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang diberikan kepada siswa kurang mampu. Beasiswa
yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang harus diberikan kepada penerima yang layak dan
tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan memenuhi kriteria untuk mendapatkannya sehingga
swasta, universitas, serta lembaga pendidikan atau dibutuhkan proses seleksi. Proses seleksi beasiswa yang
penelitian. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak dilakukan secara manual membutuhkan tingkat
menerima berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan ketelitian yang tinggi dan waktu yang lama dalam
kompetensi penerima beasiswa. membandingkan satu persatu data pelamar beasiswa

II.61
berdasarkan kriteria dan kuota penerima beasiswa. 4. Tahap Pemodelan Data
SAW (Simple Additive Weighting) merupakan Tahap pemodelan data dilakukan berdasarkan dari
metode yang menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah data yang terkumpul yang akan menjadi variabel input
alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan penentuan beasiswa, yaitu data siswa termasuk jumlah
dengan melakukan perankingan untuk mengetahui nilai penghasilan dan jumlah tanggungan orang tua, serta
tertinggi sampai terendah [7]. Oleh karena itu metode data raport siswa calon penerima beasiswa.
yang dipilih adalah metode SAW yang nantinya dapat
mengetahui hasil penerima beasiswa dari nilai pelamar 5. Tahap Implementasi
beasiswa tertinggi sampai terendah dan berhak Dalam tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi
menerima beasiswa atau tidak berdasarkan kriteria- menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL
kriteria yang telah ditentukan dan kuota diberikan. sebagai basis datanya. Pembuatan aplikasi disesuaikan
Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah metode dengan konsep dalam tahapan analisis dan perancangan
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW sistem serta pemodelan data.
adalah mencari penjumlahan terbobot dari kinerja setiap
alternatif pada semua atribut. Metode SAW B. Tinjauan Pustaka
membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan (x) 1. Sistem Pendukung Keputusan
ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah
atribut alternatif yang ada [4]. sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan pengambil keputusan manajerial dalam situasi
membangun sebuah aplikasi yang nantinya berfungsi keputusan semi terstruktur. Sistem pendukung
sebagai sistem pendukung keputusan untuk menentukan keputusan dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi
penerima beasiswa sehingga beasiswa dapat diberikan para pengambil keputusan untuk memperluas
tepat sasaran yang bersumber dari Program Indonesia kapabilitas seorang manajer, namun tidak untuk
Pintar (PIP). Adapun data yang diolah adalah data menggantikan penilaian seorang manajer [6]. Menurut
penerima beasiswa, bobot kriteria, dan kuota beasiswa Litle (1970), DSS (Decision Support System) adalah
sedangkan kriteria pembobotan diperoleh dari rerata sekumpulan prosedur berbasis model untuk data
nilai raport, penghasilan orang tua, dan jumlah pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer
tanggungan orang tua. mengambil keputusan Litle menyatakan bahwa untuk
Penelitian sejenis sebelumnya telah dilakukan sukses, sistem tersebut haruslah sederhana, cepat,
dengan judul Penentuan Penerima Beasiswa dengan mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu
Menggunakan Fuzzy MADM untuk mahasiswa [1]. penting, dan mudah berkomunikasi [6].
Hasil dari penelitian tersebut adalah menentukan Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa penerima beasiswa dengan variabel input Sistem Pendukung Keputusan bukan merupakan alat
IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Penghasilan Orang pengambilan keputusan melainkan merupakan sistem
Tua, Jumlah Tanggungan Orang Tua, dan Jumlah yang membantu pengambil keputusan dengan
Saudara Kandung serta pembobotannya. Sumber dana melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara
beasiswa yaitu dari pemerintah yang terdiri dari relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat
beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM). sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk mengganti
pengambil keputusan dalam proses pengambilan
keputusan.
II. METODE
A. Metodologi Penelitian 2. Metode SAW (Simple Additive Weighting)
1. Tahap Studi Pustaka Multiple Attribute Decision Making (MADM)
Tahap studi pustaka yaitu dengan pengumpulan adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari
referensi pustaka dan pemahaman yang berkaitan alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
dengan metode SAW dan jurnal-jurnal penelitian terkait kriteria tertentu [3]. Model SAW dikenal juga dengan
serta pedoman penentuan penerima beasiswa sekolah istilah Weighted Sum Model (WSM) atau Scoring
menengah. Method (SM) dan paling sering digunakan dalam teknik
MADM. Konsepya, nilai ternormalisasi kriteria untuk
2. Tahap Pengumpulan Data alternatif harus dikalikan dengan bobot kriteria.
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan Kemudian alternatif terbaik dengan skor tertinggi dipilih
mempelajari data-data pelamar calon penerima beasiswa sebagai alternatif yang lebih disukai [2].
berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. Data ini Menurut Kusumadewi (2006 : 74) Metode SAW
akan menjadi variabel input dalam penelitian. adalah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar dari
metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
3. Tahap analisis dan perancangan sistem rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Dalam tahap ini dilakukan analisis menggunakan Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik
UML (Unified Modelling Language) dari sistem yang akan keputusan (X) ke skala yang dapat diperbandingkan
dibuat. dengan semua rating alternative yang ada.

II.62
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika j adalah atribut keuntungan (benefit)

A. Analisis Kebutuhan Input dan Output


Kebutuhan input terdiri dari beberapa penentuan
kriteria calon penerima beasiswa yang merupakan
Jika j adalah atribut biaya (cost)
langkah pertama dalam metode SAW, sebagai berikut :
(1) 1. Penentuan Kriteria (Ci)
Dimana : Tabel 1. Kriteria (Ci)
Rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi Kriteria Keterangan
Max xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria C1 Rata-rata Nilai Raport
Min xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria C2 Penghasilan Orang Tua
xij = Nilai atribut yang dimiliki oleh setiap kriteria C3 Jumlah Tanggungan Orang Tua
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan
2. Penentuan Rating Kepentingan dan Bobot Preferensi
sebagai berikut :
Tabel 2. Rating Kepentingan dan Bobot Preferensi
Rating Kepentingan Bobot
(2) Sangat Rendah (SR) 1
Dimana r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari Rendah (R) 2
alternative Ai pada atribut Cj; i = 1,2,...,m dan j = Sedang (S) 3
1,2,...,n. Tinggi (T) 4
Nilai Vi lebih besar mengidentifikasi bahwa alternatif Sangat Tinggi (ST) 5
Ai lebih terpilih.
3. Penentuan Bobot Preferensi Berdasarkan Kriteria
Langkah-langkah dalam menentukan metode SAW :
a. Menentukan kriteria (Ci) yang akan dijadikan acuan Tabel 3. Bobot Kriteria Berdasarkan Rerata Nilai Raport
dalam pengambilan keputusan. Rerata Nilai Raport (C1) Bobot
b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada
C1 < 54 1
setiap kriteria.
54 < C1 <= 59 2
c. Membuat matrik keputusan berdasarkan kriteria
59 < C1 <= 74 3
(Ci), kemudian melakukan normalisasi matrik
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan 74 < C1 <= 90 4
jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut C1 > 90 5
biaya) sehingga matrik ternormalisasi R.
d. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu Tabel 4. Bobot Kriteria Berdasarkan Penghasilan Orang
perjumlahan dari perkalian matrik ternormalisasi R Tua
dengan vektor bobot preferensi sehingga diperoleh Penghasilan Orang Tua (C2) Bobot
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik C2 <= Rp. 1.000.000 1
misalnya (A1). Rp. 1.000.000 < C2 <= Rp. 1.500.000 2
Rp. 1.500.000 < C2 <= Rp. 2.500.000 3
3. Beasiswa Rp. 2.500.000 < C2 <= Rp. 3.5000.000 4
Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan C2 > Rp. 3.500.000 5
keuangan yang diberikan kepada perorangan yang
bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan Tabel 5. Bobot Kriteria Berdasarkan Jumlah
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan Tanggungan Orang Tua
oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Jumlah Tanggungan Orang Tua (C3) Bobot
Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada 1 anak 1
pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan 2 anak 2
ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah 3 anak 3
selesainya pendidikan. Lama ikatan dinas ini berbeda- 4 anak 4
beda, tergantung pada lembaga yang memberikan > 4 anak 5
beasiswa tersebut.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa, diakses tanggal Output yang dihasilkan yaitu berupa urutan alternatif
16 September 2016). (siswa calon penerima beasiswa) mulai dari yang
tertinggi sampai terendah. Hasil akhir adalah nilai dari
setiap kriteria yang memiliki bobot preferensi yang
berbeda.

II.63
B. Analisis Kasus dengan Metode SAW
1. Penentuan kriteria telah diuraikan di bagian A. 4. Nilai Total Matrik Ternormalisasi
2. Menentukan rating kecocokan alternatif Matrik ternormalisasinya dapat dilihat seperti
Contoh kasus rating kecocokan dari setiap alternatif dibawah ini :
untuk setiap kriteria dari calon penerima beasiswa
sebagai berikut : 0,8 0,5 1
a. Alternatif calon penerima 1 (Andri) : rata-rata
nilai raport 85, jumlah penghasilan orang tua Rp. R = 1 0,25 0,7
1.300.000, jumlah tanggungan orangtua 3 anak. 0,8 1 0,7
b. Alternatif calon penerima 2 (Budi) : rata-rata Selanjutnya melakukan proses perankingan dengan cara
nilai raport 93, jumlah penghasilan orang tua Rp. mengalikan matrik ternormalisasi (R) dengan nilai
3.000.000, jumlah tanggungan orangtua 2 anak. bobot (W), adapun proses perankingan berdasarkan nilai
c. Alternatif calon penerima 3 (Dedi) : rata-rata bobot W = (5, 3, 2), yaitu :
nilai raport 85, jumlah penghasilan orang tua Rp.
800.000, jumlah tanggungan orangtua 2 anak. 1. Calon penerima 1 (Andri) = (5)*(0,8) + (3)*(0,5) +
(2)*(1) = 7,5
Dari data tersebut dapat dipetakan pemberian nilai 2. Calon penerima 2 (Budi) = (5)*(1) + (3)*(0,25) +
setiap alternatif untuk setiap kriteria sebagai berikut : (2)*(0,7) = 7,15
3. Calon penerima 3 (Dedi) = (5)*(0,8) + (3)*(1) +
Tabel 6. Rating Kecocokan Alternatif (2)*(0,7) = 8,4
Kriteria
Alternatif Dari data tersebut akan diperoleh hasil bahwa calon
C1 C2 C3
penerima 3 (Dedi) memiliki nilai tertinggi dari 2 calon
Andri 4 2 3
penerima lainnya sehingga calon penerima 3 (Dedi)
Budi 5 4 2
lebih berhak untuk mendapatkan beasiswa.
Dedi 4 1 2
C. Perancangan Sistem
Dari nilai tersebut kemudian pengambil keputusan
memberikan bobot preferensi sebagai berikut : 1. Use Case Diagram
W = (5, 3, 2) Kebutuhan Aktor : Petugas Tata Usaha Sekolah
Kebutuhan Use Case :
3. Matrik Keputusan Berdasarkan Kriteria a. User Login
Adapun matrik keputusan berdasarkan kriteria b. Kelola Data Master Calon Penerima Beasiswa
tersebut, yaitu : c. Kelola Data Master Bobot Preferensi
d. Kelola Data Master Kuota Beasiswa
4 2 3 e. Seleksi Penerimaan
X = 5 4 2 f. Cetak Laporan
4 1 2 Gambar 1 menunjukkan use case diagram.

Hasil normalisasi dari matrik keputusan data sampel 2. Class Diagram


tersebut, yaitu : Terdiri dari tujuh Class, yaitu Menu Utama, Login,
Kuota Beasiswa, Bobot Preferensi, Calon Penerima,
Seleksi Penerima, dan Laporan. Gambar 2
menunjukkan Class Diagram.

II.64
Input
Calon Penerima
Beasiswa

<<include>> Edit
Calon Penerima
Kelola <<extend>> Beasiswa
Calon Penerima
Beasiswa <<extend>> Delete
Calon Penerima
<<include>> Beasiswa

Tampil
Calon Penerima
Beasiswa

Input
Bobot Preferensi

<<include>> <<include>>
Edit
<<extend>> Bobot Preferensi
Kelola
Bobot Preferensi
<<extend>>
Delete
<<include>> Bobot Preferensi

<<include>>
Tampil
Bobot Preferensi

Login Input
Kuota Beasiswa

Petugas TU <<include>> <<include>>


Edit
<<extend>> Kuota Beasiswa
Kelola
Kuota Beasiswa
<<extend>>
Delete
<<include>> Kuota Beasiswa
<<include>>

Tampil
Tampil
Kuota Beasiswa
Calon Penerima
<<include>> Beasiswa
<<include>>
Seleksi
Pilih
Penerima <<include>>
Tahun Pelajaran Tampil
Beasiswa
Hasil Seleksi

<<include>>
<<include>>
Cetak
Seleksi <<extend>> Hasil Seleksi
Calon Penerima
Beasiswa

Cetak Laporan
Cetak Laporan Pilih Tahunan Penerima
<<include>> <<include>>
Penerima Beasiswa Tahun Pelajaran Beasiswa

Gambar 1. Use Case Diagram

II.65
Menu Utama Calon Penerima

+ calon penerima() Seleksi Penerima - nis : int(11)


+ bobot preferensi() - nama_siswa : varchar(50)
+ kuota beasiswa()
- nis_siswa : int(11) 1 1 - kelas : varchar(30)
+ seleksi penerima() - jurusan : varchar(30)
- nilai : double *)
+ laporan() - nis_siswa - nis - th_pelajaran : varchar(20)
+ pilih() - nm_orangtua : varchar(50)
+ seleksi() - nrr : double
+ cetak() 1 - jpo : double
- jto : double
- nis - status_seleksi : char
Login Bobot Preferensi

- username : varchar(50) - id_bobot : int(11) + simpan()


- password : varchar(50) - bobot_nrr : double + edit()
Laporan
- bobot_jpo : double + hapus()
+ login() : void - bobot_jpo : double 1 + tampil()
- nis_siswa : int(11)
+ cancel() : void + simpan() - nilai : double - nis_siswa
+ edit()
+ hapus() + pilih() : void
+ tampil() + cetak() : void

Kuota Beasiswa

- id_kuota : int(11)
- persen_quota : double
- total_siswa : double
- jml_kuota : int(11)
+ simpan() : void
+ edit() : void
+ hapus() : void
+ tampil() : void
*) nilai (nilai total) diperoleh dari perhitungan SAW berdasarkan bobot preferensi

Gambar 2. Class Diagram

D. Implementasi Sistem

1. Interface Form Login


Pengguna aplikasi melakukan proses login terlebih
dahulu, jika valid maka akan menampilkan Menu
Utama.

Gambar 5. Form Pengelolaan Data Master


Gambar 3. Form Login Calon Penerima Beasiswa

2. Interface Menu Utama b. Fungsi Kelola Data Master Bobot Preferensi


Menu Utama menampilkan beberapa pilihan atau Digunakan untuk menentukan data pembobotan
sub menu berdasarkan fungsionalitas sebagai berikut : pada masing-masing kriteria yang telah ditentukan.

Gambar 4. Menu Utama Aplikasi

a. Fungsi Kelola Data Master Calon Penerima


Beasiswa
Digunakan untuk melakukan pengelolaan data Gambar 6. Form Pengelolaan Data Master
master calon penerima beasiswa. Bobot Preferensi

II.66
c. Fungsi Kelola Data Master Kuota Penerima
Beasiswa
Digunakan untuk menentukan jumlah kuota
penerima beasiswa dan menampilkan data kuota
beasiswa.

Gambar 9. Form Hasil Fungsi Cetak Laporan


Penerima Beasiswa

e. Fungsi Cetak Laporan Tahunan Penerima Beasiswa


Digunakan untuk membuat laporan tahunan
penerima beasiswa berdasarkan tahun pelajaran. Data
yang ditampilkan sesuai dengan jumlah kuota yang
telah ditentukan (dalam contoh ini kuota yang
Gambar 7. Form Pengelolaan Data Master ditentukan adalah 10 seperti terlihat pada gambar 11).
Kuota Beasiswa

d. Fungsi Seleksi Penerima Beasiswa


Digunakan untuk menampilkan data calon penerima
beasiswa yang akan diseleksi, melakukan proses seleksi,
menampilkan hasil seleksi, dan mencetak hasil seleksi.
Gambar 10. Form Cetak Laporan Tahunan Penerima
Beasiswa

Gambar 11. Form Hasil Cetak Laporan Tahunan


Penerima Beasiswa

Gambar 8. Form Seleksi Penerima Beasiswa


IV. KESIMPULAN
1. Langkah Pertama adalah menampilkan data calon 1. Dari hasil pengujian menggunakan aplikasi yang
penerima beasiswa melalui fungsi tombol “Tampil” telah dibuat dengan menggunakan 15 (lima belas)
berdasarkan tahun pelajaran yang dipilih. data calon penerima beasiswa, diperoleh data
2. Langkah Kedua yaitu proses seleksi menggunakan keluaran Nilai Total hasil perhitungan menggunakan
metode SAW melalui fungsi tombol “Seleksi” yang metode SAW yang terurut mulai dari yang terbesar
akan menampilkan data penerima beasiswa dengan sampai terkecil serta pelaporan penerima beasiswa
urutan Nilai Total terbesar sampai yang terkecil sesuai dengan kuota yang telah ditentukan, yaitu 10
untuk semua data calon penerima beasiswa yang (sepuluh) penerima beasiswa.
telah dimasukkan sebelumnya. 2. Aplikasi yang dibuat telah dapat melakukan
3. Langkah Ketiga yaitu mencetak hasil seleksi perhitungan menggunakan metode SAW dengan
penerima beasiswa melalui fungsi tombol “Cetak” keluaran yang dihasilkan adalah nilai total penerima
dan akan ditampilkan semua data sesuai dengan beasiswa berdasarkan kriteria dan pembobotan serta
urutan Nilai Total terbesar sampai yang terkecil. laporan penerima beasiswa sejumlah kuota yang
telah ditentukan namun belum diuji tingkat
akurasinya dengan menggunakan data real.

II.67
3. Penerapan aplikasi ini dapat membantu pihak [7] Youllia Indrawaty, Andriana, Restu Adi Prasetya,
sekolah untuk mempercepat, menghemat waktu dan “Implementasi Metode Simple Additive Weighting
biaya proses seleksi mengurangi kemungkinan pada Sistem Pengambilan Keputusan Sertifikasi
terjadinya kesalahan, serta dapat menjadi rujukan Guru”, Jurnal Informatika, ITENAS, No.2, Vol.2,
pimpinan sekolah dalam pengambilan keputusan Mei – Agustus 2011.
penerima beasiswa jika jumlah calon penerima yang [8] Website : http://indonesiapintar.kemdikbud.go.id,
mengajukan beasiswanya banyak. diakses tanggal 15 September 2016.
4. Sistem yang dibuat hanya menggunakan tiga kriteria BIODATA PENULIS
pembobotan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan, diperlukan beberapa kriteria tambahan Nama Lengkap : Ridho Taufiq Subagio
untuk menyempurnakan dalam pengambilan E-Mail : ridho.taufiq@gmail.com
keputusan penerima beasiswa.
Nama Lengkap : Mohammad Thoip Abdullah
E-Mail : mthoip@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
[1] Apriansyah Putra, Dinna Yunika Hardiyanti, Nama Lengkap : Jaenudin
“Penentuan Penerima Beasiswa dengan E-Mail : jaenudin1569@gmail.com
Menggunakan Fuzzy MADM”, Seminar Nasional
Informatika 2011 (semnasIF 2011), UPN
”Veteran” Yogyakarta, 2 Juli 2011.
[2] Karami, Amin, Utilization and Comparison of
Multi Attribute Decision Making Techniques to
Rank Bayesian Network Options. Master Degree
Project in Informatics One year Level ECTS 30
Spring Term Year 2011.
[3] Kusumadewi, Sri., “Pencarian Bobot Atribut pada
Multiple Attribute Decision Making (MADM)
dengan Pendekatan Obyektif Menggunakan
Algoritma Genetika”, Gematika Jurnal Manajemen
Informatika, Volume 7 Nomor 1, 2005.
[4] Kusumadewi, Sri., Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (Fuzzy MADM). Graha Ilmu :
Yogyakarta, 2006.
[5] Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., dan
Wardoyo, R., Fuzzy Multi-Attribute Decision
Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006.
[6] Turban E., Jay E. Aronson, Ting-Peng Liang,
Decission Support System and Intelligent Systems,
Yogyakarta: Andi, 2005,p.136.

II.68

Anda mungkin juga menyukai