Anda di halaman 1dari 4

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan

Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita
berdirinya negara Indonesia.

Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua[1] yang diselenggarakan dua
hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta)

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Djakarta, 28 Oktober 1928

Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi
Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia
Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.
Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi
Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap
perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu.

ORDE LAMA
Masa orde lama (Ir. Soekarno) yaitu masa pemerintahan yg dimulai dari proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai masa terjadinya G30 S PKI. Orde Lama berlangsung
dari tahun 1945 hingga 1968.
Pada Orde Lama terjadi banyak pergantian kabinet diakibatkan situasi politik yang tidak
stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada masa Orde Lama, yaitu :

1. 1950-1951 - Kabinet Natsir


2. 1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo 
3. 1952-1953 - Kabinet Wilopo 
4. 1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I 
5. 1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap 
6. 1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II 
7. 1957-1959 - Kabinet Djuanda
Era 1950 - 1959 adalah era di mana presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950, dimana periode ini berlangsung
dari 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959.

ORDE BARU
Supersemar adalah titik balik lahirnya tonggak pemerintahan era Orde Baru yang merupakan
koreksi total terhadap budaya dan sistem politik Orde Lama. Orde baru berkehendak ingin
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai kritik terhadap
orde lama yang telah menyimpang dari Pancasila.
Orde Baru adalah sebutan baP/gi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde
Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya
Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.[1] Orde Baru
berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang
merajalela.

Gerakan reformasi

Gerakan reformasi dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis multidimensi yang dihadapi bangsa
Indonesia. Semula gerakan ini hanya berupa demonstrasi di kampus-kampus di berbagai
daerah. Akan tetapi, para mahasiswa harus turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak
mendapatkan jalan keluar. 

Gerakan reformasi tahun 1998 mempunyai enam agenda antara lain (1) suksesi
kepemimpinan nasional, (2) amandemen UUD 1945, (3) pemberantasan KKN, (4)
penghapusan dwifungsi ABRI, (5) penegakan supremasi hukum, dan (6) pelaksanaan
otonomi daerah.
Agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto dari jabatan presiden.

Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda
akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi".[butuh rujukan] Masih adanya
tokoh-tokoh penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini
sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh
karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".

Perang Diponegoro yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa (Inggris:The Java War,
Belanda: De Java Oorlog adalah perang besar dan berlangsung selama lima tahun (1825-
1830) di Pulau Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Perang ini merupakan salah satu
pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di
Nusantara, melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan Jendral De Kock[7] yang berusaha
meredam perlawanan penduduk Jawa di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro. Akibat
perang ini, penduduk Jawa yang tewas mencapai 200.000 jiwa, sementara korban tewas di
pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi. Akhir perang
menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota
Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam,
sekitar 200.000 penduduk Bandung[1] membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju
pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu
dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis
militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang
Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: "Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan") pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal
"Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia
merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul
dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr. Radjiman
Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan
oleh BPUPK tersebut.
I. PULAU SUMATERA 

1. Nanggroe Aceh Darussalam = Banda Aceh


2. Sumatra Utara = Medan
3. Sumatra Selatan = Palembang
4. Sumatra Barat = Padang
5. Bengkulu = Bengkulu
6. Riau = Pekanbaru
7. Kepulauan Riau = Tanjung Pinang
8. Jambi = Jambi
9. Lampung = Bandar Lampung
10. Bangka Belitung = Pangkal Pinang

II. PULAU KALIMANTAN

1. Kalimantan Barat = Pontianak


2. Kalimantan Timur = Samarinda
3. Kalimantan Selatan = Banjarmasin
4. Kalimantan Tengah = Palangkaraya
5. Kalimantan Utara = Tanjung Selor

III. PULAU JAWA

1. Banten = Serang
2. DKI Jakarta = Jakarta
3. Jawa Barat = Bandung
4. Jawa Tengah = Semarang
5. DI Yogyakarta = Yogyakarta
6. Jawa timur = Surabaya

IV. PULAU NUSA TENGGARA & BALI

1. Bali = Denpasar
2. Nusa Tenggara Timur = Kupang
3. Nusa Tenggara Barat = Mataram

V. PULAU SULAWESI

1. Gorontalo = Gorontalo
2. Sulawesi Barat = Mamuju
3. Sulawesi Tengah = Palu
4. Sulawesi Utara = Manado
5. Sulawesi Tenggara = Kendari
6. Sulawesi Selatan = Makassar

VI. PULAU MALUKU & PAPUA


1. Maluku Utara =  Ternate
2. Maluku = Ambon
3. Papua Barat = Manokwari
4. Papua ( Daerah Khusus ) = Jayapura

Anda mungkin juga menyukai