Anda di halaman 1dari 4

BAB II

Skenario :

Wanita, 21 th, datang ke puskesmas dengan keluhan mata kanan merah dan kabur sejak 5 hari
ini.

Step 1

Tidak ada istilah sulit

Step 2

1. Apa kegiatan terakhir di lakukan sebelum keluhan dirasakan ?


2. Apakah keluhan mata merah dahulu, atau keluhan kabur terlebih dahulu yang
dirasakan?
3. Bagaimana kabur yang dirasakan pasien? Apakah seperti berkabut atau kah bagian
luar dari pandangan menghilang?
4. Apakah saat melihat ada rasa silau? Pandangan berbayang?
5. Apakah pasien merasa matanya seperti ada benda asing, mengganjal atau berpasir?
6. Apakah ada keluhan mata seperti berair atau belekan?
7. Apakah ada keluhan seperti nyeri kepala atau pun nyeri mata bagian belakang?
8. Apakah pasien memiliki kebiasaan menggunakan lensa mata ?
9. Apakah ada riwayat trauma sebelumnya?
10. Apakah pasien memiliki riwayat sakit atau infeksi mata sebelumnya?
11. Apakah pasien memiliki riwayat sakit diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, alergi
ataupun gangguan imunologi?
12. Apakah sebelumnya keluhan yang dirasakan diberikan obat atau ada penggunakan
obat-obatan rutin sebelumnya?
13. Apa saja pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk pasien dengan keluhan ini dan apa
yang didapatkan dari pasien ini?
14. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien ini ?
15. Apa kemungkinan diagnosis dari pasien ini?

Step 3

1. Keluhan dirasakan tiba-tiba pertama kali setelah bangun tidur.


2. Keluhan mata merah dan kabur terjadi secara bersamaan.
3. Pandangan menjadi tidak jelas, bukan seperti hilangnya lapangan pandang.
4. Ada keluhan silau , tidak ada keluhan pandangan berbayang
5. Mata pasien seperti ada yang mengganjal
6. Keluhan mata berair ada , tidak ada keluhan belekan
7. Tidak ada keluhan nyeri bagian kepala maupun nyeri pada mata bagian belakang.
8. Pasien menggukan lensa mata dan sering lupa melepas saat tidur.
9. Tidak ada riwayat trauma yang dialami pasien.
10. Pasien hanya memiliki miopi , disarankan menggunakan kacamata namun pasien
enggan menggunkannya dan memilih menggunakan lensa mata untuk hari-hari.
11. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, alergi ataupun
gangguan imunologi lainnya.
12. Selama ada keluhan mata merah dan kabur , pasien memberikan obat tetes mata tapi
tidak ada perbaikan.
13. Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien ini : pemeriksaan visus dan segmen
anterior

OD PEMERIKSAAN OS

6/30 Visus 6/6

Tidak dilakukan Refraksi Tidak dilakukan

Orthoporia Posisi Bola Mata Orthoporia

Bergerak ke segala arah, Bergerak ke segala arah,


Gerak Bola Mata
nyeri (-) nyeri (-)

Edema (-), hiperemi (-), Edema (-), hiperemi (-),


nodul (-), proptosis (-), nodul (-), proptosis(-),
nyeri tekan(-) krusta (-) Palpebra Superior nyeri tekan(-), krusta (-)
Bulu mata tumbuh sejajar Bulu mata tumbuh sejajar
dan tumbuh kearah luar. dan tumbuh kearah luar
Edema (-), hiperemi (-), Edema (-), hiperemi (-),
nodul (-), proptosis(-), nodul (-), proptosis (-),
nyeri tekan(-) krusta (-) Palpebra Inferior nyeri tekan(-) krusta (-)
Bulu mata tumbuh sejajar Bulu mata tumbuh sejajar
dan tumbuh kearah luar.. dan tumbuh kearah luar.

Hiperemis(+), papil(-), Hiperemis(+), papil(-),


folikel(-), nodul(-), folikel(-), nodul(-),
Konjungtiva
pembengkakan(-), jaringan pembengkakan(-), jaringan
fibrovascular(-). fibrovascular(-).

Jernih(+), bentuk bulat, Jernih(+), bentuk bulat,


infiltrate(-), ulkus(+), infiltrate(-), ulkus(-),
Kornea
laserasi(-) keratic laserasi(-) keratic
precipitate(-). precipitate(-).

Jernih(+), Kedalaman Jernih(-), Kedalaman


cukup, hifema(-), Bilik Mata Depan cukup, hifema(-),
hipopion(+) hipopion(+)

Gambaran garis radier(+), Iris Gambaran garis radier(+),

Bulat, Diameter +/- 3 mm, Bulat, Diameter +/- 3 mm,


Pupil
reflex cahaya(+) reflex cahaya(+)

Jernih(+), Subluksasi(-), Jernih(+), Subluksasi(-),


Lensa
Luksasi(-) Luksasi(-)

Tidak dilakukan Vitreus Tidak dilakukan

14. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan : slitlamp, funduskopi, uji fluorosensi, tes
hapusan dan biakan kuman.

Uji fluoresensi (+) , terdapat ulkus pada kornea.


15. Diagnosis banding dengan keluhan mata merah dan kabur : ulkus kornea, keratitis ,
uveitis anterior.
Ulkus kornea memiliki gejala dan tanda : mata merah, penurunan penglihatan,
fotophobia, epifora, astigmatism dan di temukan uji fluorescein (+). Penyebab dari
ulkus kornea bisa karena infeksi bakteri, virus dan jamur.

Keratitis memiliki gejala dan tanda : mata merah, penurunan penglihatan, fotophobia,
epifora, astigmatism dan di temukan uji fluorescein (-), terdapat gambaran coin lesion
pada infeksi virus . Penyebab dari ulkus kornea bisa karena infeksi bakteri, virus dan
jamur. Pada infeksi virus biasa diawali pasien terinfesi virus herpes simplex , herpes
zoster.

uveitis anterior memiliki gejala dan tanda : mata ngeres/ berpasir, mata merah disertai
air mata, nyeri baik ditekan maupun dierakan, fotophobia, blefarospasme dan
penglihatan kabur. Didapatkan pada pemeriksaan fisik, pupil miosis, sel sel radang
pada bilik mata depan, dan dapat terjadi sinekia. Pada infeksi sistemik seperti
tuberculosis dapat memberikan gambaran nodul koppe dan busacca. Serta berpotensi
kearah glukoma.

Step 4

Anamnesis:
Mata merah
Kabur
Silau
Mata berair
Riwayat penggunaan lensa mata
yang jarang dilepas

Pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai