PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengembangan diri
2. Apa pengertian aktualisasi diri
3. Bagaimana hubungan pengembangan diri dan aktualisasi diri
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa pengertian aktualisasi diri
2. Agar dapat mengetahui apa itu pengembangan diri
3. Agar dapat mengetahui bagaimana hubungan aktualisasi diri dan pengembangan diri
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah usaha yang diarahkan dan dilakukan oleh diri sendiri
untuk mengembangkan potensi, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan oleh
masing-masing individu. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
seseorang untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi, dan perkembangan diri seseorang.
Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
1. ia mau berubah,
2. ia harus berubah,
3. ia dapat berubah.
Oleh karena itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk
berubah. (CHANGE)
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga
dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan,
kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan beberapa hal berikut :
2
juga menyebutkan konsep diri, ketika ditanya siapa diri kita? Konsep diri bukanlah
konsep tunggal, misalnya, Ani adalah perempuan, saya seorang guru, saya seorang
suami, dan lain – lain. Konsep diri adalah konsep jamak yang mencerminkan
keseluruhan aspirasi, keinginan dan harapan. Misalnya, “saya adalah seorang guru,
juga seorang istri, yang mempunyai dua orang anak, saya iingn bekerja untuk
mengembangkan kemampuan intelektual saya, dan saya akan tetap bekerja dan
membangun keluarga di tengah kesibukan saya, dan tetap berusaha mencurahkan
perhatian kepada anak – anak saya”.
Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian pula
sebaliknya tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan
tidak seharusnya kita meniru persis orang lan, kita adalah diri sendiri yang
mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita
berkembang dengan kekhususan dan keunikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi
modal dasar untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang
khas dan unik adalah pilihan tetap.
b. Berkembang Terus
Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita.
Kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh –
tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh – tumbuhan yang tetap mekar sepanjang
tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya. Bunga – bunga liar pun bisa
bermekaran menyemarkan keindahan alam, dan di rumah kita. Kita adalah bunga
itu kita ajak sesama kita untuk bertuka pikiran, bertukar impian, maupun bertukar
pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti
ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita
mendengarkan pengalaman oranglain itu. Pasti ada manfaatnya bagi kehidupan
kita.
c. Menjadi Menarik
Untuk menjadi menarik kita harus mengenali potensi dalam diri kita.
Menarik tidak mesti cantik, ganteng, akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang
ada di dalam diri kita, untuk menjadi seseorang yang menarik kita bisa
3
mengeksplor kemampuan kita, menyadari kekurangan kemudian menutupinya
dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi
menarik adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan memilih menjadi
menarik atau masa bodoh tergantung dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri
kita betul – betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan
ratu kecantikan dan juga bukan seorang yang paling tampan di seluruh negeri,
tetapi percayalah kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa
minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu
meyakinkan diri kita sendiri : “ Bahwa saya sungguh sangat menarik”.
Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakbatkan rasa tidak
percaya diri, tidak berani mencoba hal – hal baru, tidak berani mencoba hal yang
menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak layak untuk sukses dan
masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang
positif akan terlihat lebih optimis, perlu prcaya diri, dan selalu bersikap positif
terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya.
Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita dapat
menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut.
e. Bersahabat
Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu dapat
menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam membangun
persahabatan, Iman, Harapan, dan kasih sayang. Tuhan yang pertama kali
menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut
harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita bisa
mengasihi dan menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat
tergantung pada sikap kita terhadap diri sendiri.
4
lain akan kecewa. Oleh karena itu, kita perlu berusaha memberi dukungan dengan
maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat keirian.
g. Mengembangkan Talenta
Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang
kita inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali memang sudah terlambat untuk
belajar ‘loncat galah’ (misalnya) seusia kita, tapi itu kekecualian. Kita perlu
menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ‘kebangku sekolah atau kuliah’ ikutilah
loka karya seminar ataupun pelatihan. Kunjungila ceramah – ceramah atau kita
selenggarakan sendri. Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman
sahabat, bahwa kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya
demikian pula pendegarnya. Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing –
masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana kita
mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudia kita memetik hasilnya.
Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain? Renungkanlah!
Apapun yang kita bagi, sekecil apapun itu akan sangat bermanfaat bagi kita dan
bagi yang menerima. Apakah kita mempunyai pengalaman yang menarik, lucu,
gembira, yang bisa dibagi dengan orang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk
orang lain? Untuk lingkungan, Untuk negara? Berbagi dengan orang lain selain
membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagi tidak hanya
untuk hal – hal kesenangan saja terkadang pengalaman sedih dan gundah juga
perlu berbagi agar kita menjadi ringan, dan dapat melangka lagi, berbagai
pengalaman sedih bukan berarti mengeluh, harus dibedakan.
5
memaafkan dan melupkan. Kita mampu mendapatkan kembali kedamaiaan hati.
Kita dapat memperolehnya dengan jalan memaafkan.
Suatu saat kita dapat berjumpa dengan apa yang disebut dengan
‘kesulitan’, dalam situasi itu kita akan merasa berat. Tiba – tiba godaan: “untuk
apa mengarungi lautan kehidupaan?” adakah tidak lebih baik kalau kita
tenggelam saja di dalamnya? Demikianlah godaan yang selalu muncul manakala
kita mampu bertahan dalam situasi krisis itu.
3. Manajemen Kepribadiaan
6
4. Tujuan Pengembangan Diri
b. Kemantapan hidup
Kemantapan hidup adalah keadaan hidup dimana kita tidak mudah goyah dan
digoyahkan, baik oleh faktor-faktor yang ada didalam diri kita, seperti rekan
kerja, atasan, lembang, masyarakat, bakan dunia.
c. keyakinan
Keyakinan adalah perasaan kebenaran dan kebaikan suatu hal, nilai atau prinsip.
Keyakinan menjadi sumber tekat dan kemauaan hidup.
Sistem yang dianut. kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita,
apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada,
Tanpa disadiri menghambat pengembangan.diri kita, misalnya diberlakukannya
sistem sonioritas dalam jenjang jabatan dimana kita bekerja. Tanggapan atau
7
sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau
kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri
seseorang.
Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas faktor motivasi
dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Kadang-kadang manusia takut untuk
menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada
dirinya.
c. Faktor usia
Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan
dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia
muda lebih hebat karena produktif.
8
Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan keamanan kerja,
kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau
lingkungan yang mengancam.
Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan
terhadap persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
Kebutuhan terhadap penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status,
martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi
keberadaan diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan
kemampuan dan potensi diri.
Selain itu, Ericson membuat teori pasikososial yang merepresentasikan dikhotomi antara
kepercayaan dan ketidak-percayaan, dan otonomi versus malu dan ragu, sebagai
contohnya. Dalam terma tahap akhir perkembangan menurut Ericson, "integritas ego
versus keputus-asaan" adalah resolusi yang berhasil pada tahap ini sesuai dengan
perasaan tentang makna hidup.
Seseorang akan lebih objektif karena ia akan mampu mengenali kebohongan,
kecurangan,dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta mampu menganalisa
secara kritis dan logisterhadap fenomena yang ada. Ia juga akan mendengarkan
apa yang seharusnya didengarkan, bukan mendengar apa yang ingin diinginkan
atau ditakuti orang lain.
Dengan aktualisasi diri seseorang akan memiliki toleransi dan kesabaran yang
tinggidalam melihat dan menerima kekurangan dan kelebihan dirinya dan orang
lain. Ia juga aanmembuka diri terhadap kritik, saran, atau nasihat yang diberikan
orang lain kepada dirinya.
Karakteristik ini menunjukkan tindakan, perilaku, dan gagasan yang tidak dibuat-
buat,spontan, dan wajar. Seseorang juga mampu untuk bersikap lapang dada
terhadap kebiasaanmasyarakatnya selama tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsipnya. Apabila hal tersebut bertentangan maka ia akan berani menentang
dengan asertif.
9
d. Terpusat pada persoalan
e. Membutuhkan kesendirian
Seseorang akan cenderung memisahkan diri atas dasar persepsi tentang sesuatu
yangdianggapnya benar, tidak bergantung pada pikiran orang lain. Hal tersebut
membuatseseorang tenang dan logis dalam menghadapi masalah. Serta mampu
mengambil keputusantanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Dengan karakteristik ini seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri akan
melakukanapa saja dan dimana saja tanpa pengaruh lingkungan. Ia akan mudah
beradaptasi dan mandiriterhadap persoalan yang datang.
h. Kesadaran sosial
Seseorang yang mencapai aktualisasi diri akan timbul kesadaran sosial untuk
bersikap empati, iba, dan ingin membantu orang lain, dan bermasyarakat.
i. Hubungan interpersonal
Dengan aktualisasi diri seseorang mampu menjalin hubungan yang baik dengan
orang laindengan didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang.
j. Demokratis
Seseorang dengan aktualisasi diri memiliki rasa humor yang menghormati dan
menjunjungtinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bukan untuk menghina,
merendahkan atau menjelekkan orang lain.
10
C. Hubungan Aktualisasi Diri dan Pengembangan Diri
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat
terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah kepercayaan diri.Maslow (Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa
kebutuhan aktualisasi diri sebagai hasrat untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya bagi
seseorang, menjadi apa saja menurut kemampuan yang melekat pada dirinya. Setiap
manusia memiliki hakikat intrinsik yang baik. Itu memungkinkan untuk mewujudkan
perkembangan secara utuh dan masksimal. Aktualisasi diri juga penting dalam
pengembangan diri karena jika seseorang ingin untuk menggunakan semua kemampuan
dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan mereka harus
mengembangkan diri mereka dengan potensi yang mereka miliki. Perkembangan yang
sehat terjadi jika manusia dapat mengatualisasikan diri dan mewujudkan segenap
potensinya.
2. Saran
Kami sadar makalah yang kami kerjakan tidak sempurna dan penuh dengan
kekurangan, maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan keritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Aktualisasi_diri
https://indocentraljava.weebly.com/blog-indocentraljava/pengertian-pengembangan-diri
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_diri
http://ellopedia.blogspot.co.id/2010/09/pengembangan-diri.html
http://fatmashbdn.blogspot.co.id/2013/01/materi-pengembangan-diri.html
http://education-mantap.blogspot.co.id/2010/09/pengembangan-diri.html
13