Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang


dimiliki atau aktualisasi diri merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan
seseorang. Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat
terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah kepercayaan diri. kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat penting bagi
seseorang untuk dapat mengembangkan potensinya.  Jika seseorang memiliki bekal
kepercayaan diri yang baik, maka individu tersebut akan dapat mengembangkan
potensinya dengan mantap. Pengembangan diri meliputi segala kegiatan yang
meningkatkan kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan potensi,
membangun sumber daya manusia dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas
hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak ada
batasan terhadap pengembangan diri, konsepnya melibatkan baik kegiatan formal
maupun nonformal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengembangan diri
2. Apa pengertian aktualisasi diri
3. Bagaimana hubungan pengembangan diri dan aktualisasi diri

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa pengertian aktualisasi diri
2. Agar dapat mengetahui apa itu pengembangan diri
3. Agar dapat mengetahui bagaimana hubungan aktualisasi diri dan pengembangan diri

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah usaha yang diarahkan dan dilakukan oleh diri sendiri
untuk mengembangkan potensi, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan oleh
masing-masing individu. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
seseorang untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi, dan perkembangan diri seseorang.

Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :

1. ia mau berubah,
2. ia harus berubah,
3. ia dapat berubah.

Oleh karena itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk
berubah. (CHANGE)

Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga
dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan,
kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan  beberapa hal berikut :

 Dengan cara bagaimana akan memanfaatkan kekuatan kelebihan ?


 Dengan cara bagaimana kekurangan dapat diatasi ?
 Peluang apa saja yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kelebihan dan
mengatasi kekurangan ?
 Hambatan apa yang akan dijumpai dalam memanfaatkan kelebihan dan
mengatasi kekurangan?

Berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan maka yang perlu diperhatikan :

1. Fokuskan pada kelebihan bukan pada kekurangan.


2. Sikap terhadap kekurangan :
a. Fokuskan pada kekurangan yang menimbulkan dampak negatif besar dan
memang mungkin untuk dirubah.
b. Janganlah merisaukan kekurangan yang memang tidak dapat diubah,
imbangilah dengan melihat dan mengembangkan kelebihan anda.
c. Jangan terlalu merisaukan kekurangan kecil yang tidak berdampak dalam
kehidupan anda.

1. Arti dan Pentingnya Pengembangan Diri

Pengembangan diri sangatlah penting, karena dengan mengembangkan diri


kita, akan dikenali potensi diri, motivasi diri sehingga dapat meraih kesuksesan baik
fisik, intelektual, emosi, sosial, dan spiritual. Dengan mengembangkan diri, kita dapat

2
juga menyebutkan konsep diri, ketika ditanya siapa diri kita? Konsep diri bukanlah
konsep tunggal, misalnya, Ani adalah perempuan, saya seorang guru, saya seorang
suami, dan lain – lain. Konsep diri adalah konsep jamak yang mencerminkan
keseluruhan aspirasi, keinginan dan harapan. Misalnya, “saya adalah seorang guru,
juga seorang istri, yang mempunyai dua orang anak, saya iingn bekerja untuk
mengembangkan kemampuan intelektual saya, dan saya akan tetap bekerja dan
membangun keluarga di tengah kesibukan saya, dan tetap berusaha mencurahkan
perhatian kepada anak – anak saya”.

Kapan kita harus mengembangkan diri? Dimulai sekarang juga, jangan


ditunda lagi karena kalu tidak perna dicoba untuk memulai maka kita tidak akan
pernah tahu potensi kita, tidak mengenali potensi kita atau bahkan kita tidak
memahami diri kita sendiri. Mengapa kita harus mengembangkan dir kita? Karena
semua potensi yang ada di diri kita akan dapat menunjang kesuksesan. Di mana kita
mengembangkan diri? Di mana saja, kapan saja! Siapa yang haru
mengembangkan diiri? Setiap orang harus mengembangkan dirinya!

2. Strategi Pengembangan Diri

Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan diambil dari


pendapat Martha Mary McGraw (1987 dalam bukunya 60 cara pengembangan diri :

a. Menjadi Diri Sendiri yang Khas

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian pula
sebaliknya tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan
tidak seharusnya kita meniru persis orang lan, kita adalah diri sendiri yang
mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita
berkembang dengan kekhususan dan keunikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi
modal dasar untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang
khas dan unik adalah pilihan tetap.

b. Berkembang Terus

Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita.
Kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh –
tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh – tumbuhan yang tetap mekar sepanjang
tahun, tanpa perlu ditanyakan apa sebabnya. Bunga – bunga liar pun bisa
bermekaran menyemarkan keindahan alam, dan di rumah kita. Kita adalah bunga
itu kita ajak sesama kita untuk bertuka pikiran, bertukar impian, maupun bertukar
pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti
ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita
mendengarkan pengalaman oranglain itu. Pasti ada manfaatnya bagi kehidupan
kita.

c. Menjadi Menarik

Untuk menjadi menarik kita harus mengenali potensi dalam diri kita.
Menarik tidak mesti cantik, ganteng, akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang
ada di dalam diri kita, untuk menjadi seseorang yang menarik kita bisa

3
mengeksplor kemampuan kita, menyadari kekurangan kemudian menutupinya
dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi
menarik adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan memilih menjadi
menarik atau masa bodoh tergantung dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri
kita betul – betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan
ratu kecantikan dan juga bukan seorang yang paling tampan di seluruh negeri,
tetapi percayalah kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa
minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu
meyakinkan diri kita sendiri : “ Bahwa saya sungguh sangat menarik”.
Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakbatkan rasa tidak
percaya diri, tidak berani mencoba hal – hal baru, tidak berani mencoba hal yang
menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak layak untuk sukses dan
masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang
positif akan terlihat lebih optimis, perlu prcaya diri, dan selalu bersikap positif
terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya.

d. Bertanya Pada Diri Sendiri

Bertanyalah pada diri kita : “siapa saya?” Mengapa saya diciptakan?


Bagaimana saya berhubungan dengan sang pencipta? Apa yang sangat saya
dambahkan dalam hidup ini? Hal apa yang paling berharga dalam hidup saya?
Sumbangan kecil apakah yang bisa saya buat demi dunia sekitar tempat saya
berada agar menjadi lebih baik? Jika saya berjalan, lalu melihat ke belakang, apa
yang saya lihat? Apakah saya perluh mengubah sesuatu? Apakah saya sudah
cukup puas dengan keberadaan diri saya?

Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita dapat
menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut.

e. Bersahabat

Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu dapat
menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam membangun
persahabatan, Iman, Harapan, dan kasih sayang. Tuhan yang pertama kali
menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut
harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita bisa
mengasihi dan menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat
tergantung pada sikap kita terhadap diri sendiri.

f. Mendukung Orang Lain

Jika pekerjaan kita kurang mendapatkan penghargaan barangkali kita


masih mampu bertahan untuk hidup. Tetapi kita tidak akan mampu untuk bekerja
keras dan baik kalau tidak ada seorangpun yang memperhatikan kita. Bisa jadi
kita akan menjadi macet, malas, enggen bekerja. Ini berlaku bagi siapa saja.
Kalau ada orang yang berhasil dan kita menepuk punggungnya sebagai tanda
dukungan, dia pasti akan semakin berkembang. Sebagai pemimpin atau kepala
sekolah memberikan pujian dan dukungan dengan tulus terhadap anak buah
apapun keberhasilannya, seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi semangat
yang paling ampuh. Namun jika perhatian dan dukungan kita palsu, pasti orang

4
lain akan kecewa. Oleh karena itu, kita perlu berusaha memberi dukungan dengan
maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat keirian.

g. Mengembangkan Talenta

Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang
kita inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali memang sudah terlambat untuk
belajar ‘loncat galah’ (misalnya) seusia kita, tapi itu kekecualian. Kita perlu
menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ‘kebangku sekolah atau kuliah’ ikutilah
loka karya seminar ataupun pelatihan. Kunjungila ceramah – ceramah atau kita
selenggarakan sendri. Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman
sahabat, bahwa kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya
demikian pula pendegarnya. Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing –
masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana kita
mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudia kita memetik hasilnya.

h. Menjaga Kondisi Fisik

Manusia merupakan kesatuan jiwa dan badan. Jiwa mempegaruhi badan,


sebaliknya badan juga mempegaruhi jiwa. Sadar akan kesatuan tersbut dan
berbuat sesuatu untuk itu merupakan hal yang sangat penting. Olah raga akan
membuat fisik kita tetap dalam kondisi prima. Mulailah hari – hari kita dengan
senam atau joging secara rutin, bisa pada waktu pagi atau sore hari. Buatlah diri
kita selalu merasa sehat, sekalipun kondisi badan kita sedang tidak fit. Badan kita
adalah kita, manakalah kita merasa tensis naik, marah, ataupun sedih, cucilah
mobil, potonglah rumput, berkebun, rawat bunga – bunga, lari – lai ataupun
bersepeda.

i. Berbagi dengan Orang Lain

Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain? Renungkanlah!
Apapun yang kita bagi, sekecil apapun itu akan sangat bermanfaat bagi kita dan
bagi yang menerima. Apakah kita mempunyai pengalaman yang menarik, lucu,
gembira, yang bisa dibagi dengan orang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk
orang lain? Untuk lingkungan, Untuk negara? Berbagi dengan orang lain selain
membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagi tidak hanya
untuk hal – hal kesenangan saja terkadang pengalaman sedih dan gundah juga
perlu berbagi agar kita menjadi ringan, dan dapat melangka lagi, berbagai
pengalaman sedih bukan berarti mengeluh, harus dibedakan.

j. Memaafkan dan Melupakan

Memaafkan dan berusaha melupakan adalah yang terbaik, namun


terkadang sulit untuk dilakukan. Andaikan kita seorang pelupa yang jempolan,
maka kita akan menjadi seorang pengigat yang paling bahagia. Belajarlah untuk
memaafkan dan melupakan. Tidak akan menjadikan kita bahagia jika hati terluka
satu kali dan di ingat terus selamanya sepanjang waktu. Ketika seseorang
menyakiti kita berterus teranglah dengan dia, senyumlah, barangkali amat berat,
tapi cobalah, dan apapun masalahnya ada satu hal yang harus kita buat. Yakni

5
memaafkan dan melupkan. Kita mampu mendapatkan kembali kedamaiaan hati.
Kita dapat memperolehnya dengan jalan memaafkan.

k. Berusaha Untuk Tidak Tenggelam

Suatu saat kita dapat berjumpa dengan apa yang disebut dengan
‘kesulitan’, dalam situasi itu kita akan merasa berat. Tiba – tiba godaan: “untuk
apa mengarungi lautan kehidupaan?” adakah tidak lebih baik kalau kita
tenggelam saja di dalamnya? Demikianlah godaan yang selalu muncul manakala
kita mampu bertahan dalam situasi krisis itu.

l. Bersikap Lembut Namun Tegas

Bertindak tegas kalau situasinya memang menuntut demikian. Jangan


takut untuk membela kebenaran. Jangan mudah percaya pada kebohongan. Dan
jangan biarkan hidup kita jadi berantakan. Jadilah orang yang lembut. Lembut
pada diri sendiri, pada orang lain, dan pada kebaikan yang muncul dalam diri kita
ataupun orang lain. Pupuklah kebaikan yang ada walau itu sangat kecil. Namun
hargailah pula kebaikan yang ada pada orang lain. Tetaplah tersenyum ketika kita
harus mengatakan hal yang sangat tegas dan pasti.

m. “Joke” yang Cerdas

Bercanda dan lelucon amatlah penting dalam kehidupan kita, karena


dengan hal itu kita bisa tertawa, bahkan bisa menertawakan diri kita. Kesalahan
kita bahkan kenaif-an kita sekalipun. Banyak lelucon yang dapat kita buat, namun
pilihlah lelucon yang cerdas, bukan yang porno. Banyak lelucon cerdas dan
menggelitik yang akan membuat segar ruangan. Namun kita juga harus ingat
masing – masing orang punya keterampilan ‘melucu’ yang berbeda. Sekecil
apapun berusahala membuat joke di saat – saat yang tepat untuk mengurangi
kejenuhan kerja pada diri sendiri dan rekan kita.

3. Manajemen Kepribadiaan

 keperibadiaan adalah kesatuaan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem


psikofis induvidu menentukan kemampuaan penyesuaaian diri dan unik sifatnya
terhadap lingkungannya (Alport, 1937)
 keperibadiaan itu merupakaan perangsaang atau stimulasi sosial bagi orang lain.
Reaksi orang lain terhadap saya itulah pribadi saya (pendapat May Marton dalam
kartono, 2005)
 keperibadiaan adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua tingkat
dari perkembangan. Ini mencakup setiap fase kraker manusiawinya, intelek,
temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap, yang telah terbentuk
sepanjang hidupnya, jadi mencakup seluruh kemampuan manusia dan segenap
pengalamaan pengalaman sepanjang hidupnya(Warpen dalam Kartono, 2005)

Dari tiga pengertian tentang keperibadiaan tersebut tampak bahwa kepribadian


bukanlah konsep tunggal, melainkan sangat kompleks dan semua itu ada dalam diri
kita, dalam hidup kita, oleh karenanya diperlukaan keterampilaan untuk
mengelolahnya agar kita menjadi prbadi yang menarik, bermanfaat, dan mempesona.

6
4. Tujuan Pengembangan Diri

a. Mendapatkan Rasa Aman

Menurut Abraham.maslow, keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar


manusia. Di dunia kerja, keamanan itu meliputi kondisi kerja, asuransi kesehatan,
gaji pada waktu berhalangan kerja, koperasi simpanan pinjam, program
pengembangan,danan pasien.

b. Kemantapan hidup

Kemantapan hidup adalah keadaan hidup dimana kita tidak mudah goyah dan
digoyahkan, baik oleh faktor-faktor yang ada didalam diri kita, seperti rekan
kerja, atasan, lembang, masyarakat, bakan dunia.

c. keyakinan

Keyakinan adalah perasaan kebenaran dan kebaikan suatu hal, nilai atau prinsip.
Keyakinan menjadi sumber tekat dan kemauaan hidup.

5. Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Pengembangan Diri

a. Memperluas pengetahuan mengenai fatka situasional. Jangan bersikap tak acuh


dengan lingkungan sekitar;
b. Menjalin hubungan dengan orang lain
c. Mengelola waktu secara efektif
d. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas
mencari pengetahuan baru;
e. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi;
f. Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita
menjadi teratur

Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang kita miiki:

a. Jelas agar kita dapat leluasa berkembang;


b. Mendengarkan dengan seksama;
c. Melakukan pengambilan keputusan dengan baik;
d. Membiasakan membuat teknik perencanaan (planning) yang baik.

6. Faktor Penghambat Pengembangan Diri

a. Faktor yang berasal dari lingkungan

Sistem yang dianut. kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita,
apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada,
Tanpa disadiri menghambat pengembangan.diri kita, misalnya diberlakukannya
sistem sonioritas dalam jenjang jabatan dimana kita bekerja. Tanggapan atau

7
sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau
kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri
seseorang.

b. Faktor yang berasal dari diri individu sendiri

Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas faktor motivasi
dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Kadang-kadang manusia takut untuk
menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada
dirinya.

c. Faktor usia

Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan
dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia
muda lebih hebat karena produktif.

7. Solusi Menghadapi Hambatan Dalam Pengembangan Diri

Memang banyak askep penghambat kepribadian kita, namun sebenarnya


masalah itu bisa diatasi dengan cara: Bicara adalah perkara mudah Namun, hanya
bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalah menjadi lebih
baik. Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan
sungguh-sungguh. Semakin anda lama tenggelam dalam perilaku yang merugikan
diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk mnghentikannya.
Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat
mengurangikecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini
justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya,
ketimbang menghindar. Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan
berharga setelah mengalami kegagalan,semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan insya
Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri
melakukannya.

B. Pengertian Aktualisasi Diri


Aktualisasi diri adalah keinginan seseorang untuk menggunakan semua
kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.
Aktualisasi diri merupakan daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi
individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang
mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri
unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain. Ahli jiwa Abraham Maslow,
dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self
actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia. Maslow
menemukan bahwa tanpa memandang suku asal-usul seseorang, setiap manusia
mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya
masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi:

 Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan


tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.

8
 Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan keamanan kerja,
kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau
lingkungan yang mengancam.
 Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan
terhadap persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
 Kebutuhan terhadap penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status,
martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
 Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi
keberadaan diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan
kemampuan dan potensi diri.
Selain itu, Ericson membuat teori pasikososial yang merepresentasikan dikhotomi antara
kepercayaan dan ketidak-percayaan, dan otonomi versus malu dan ragu, sebagai
contohnya. Dalam terma tahap akhir perkembangan menurut Ericson, "integritas ego
versus keputus-asaan" adalah resolusi yang berhasil pada tahap ini sesuai dengan
perasaan tentang makna hidup.

1. Karakteristik Aktualisasi Diri

Seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri memiliki kepribadian yang


berbedadengan manusia pada umumnya. Terdapat 11 karakteristik yang menunjukkan
seseorangmencapai aktualisasi diri (Schneider,K.J, dkk, 2001), diantaranya.

a. Mampu melihat realitas secara lebih efisien

Seseorang akan lebih objektif karena ia akan mampu mengenali kebohongan,
kecurangan,dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta mampu menganalisa
secara kritis dan logisterhadap fenomena yang ada. Ia juga akan mendengarkan
apa yang seharusnya didengarkan, bukan mendengar apa yang ingin diinginkan
atau ditakuti orang lain.

b. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya

 Dengan aktualisasi diri seseorang akan memiliki toleransi dan kesabaran yang
tinggidalam melihat dan menerima kekurangan dan kelebihan dirinya dan orang
lain. Ia juga aanmembuka diri terhadap kritik, saran, atau nasihat yang diberikan
orang lain kepada dirinya.

c. Spontanitas, kesederhaan dan kewajaran

Karakteristik ini menunjukkan tindakan, perilaku, dan gagasan yang tidak dibuat-
buat,spontan, dan wajar. Seseorang juga mampu untuk bersikap lapang dada
terhadap kebiasaanmasyarakatnya selama tidak bertentangan dengan prinsip-
prinsipnya. Apabila hal tersebut bertentangan maka ia akan berani menentang
dengan asertif.

9
d. Terpusat pada persoalan

Dengan aktualisasi diri maka seseorang akan memusatkan seluruh pikiran,


perilaku, dangagasan pada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia,
bukan pada persoalan- persoalan yang bersifat kepentingan diri sendiri.

e. Membutuhkan kesendirian

Seseorang akan cenderung memisahkan diri atas dasar persepsi tentang sesuatu
yangdianggapnya benar, tidak bergantung pada pikiran orang lain. Hal tersebut
membuatseseorang tenang dan logis dalam menghadapi masalah. Serta mampu
mengambil keputusantanpa dipengaruhi oleh orang lain.

f. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan)

Dengan karakteristik ini seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri akan
melakukanapa saja dan dimana saja tanpa pengaruh lingkungan. Ia akan mudah
beradaptasi dan mandiriterhadap persoalan yang datang.

g. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan

Dengan aktualisasi diri seseorang akan mempu merasa senang, mensyukuri,


menerima,dan tidak bosan terhadap apa yang dimilikinya meskipun hal tersebut
biasa saja.

h. Kesadaran sosial

Seseorang yang mencapai aktualisasi diri akan timbul kesadaran sosial untuk
bersikap empati, iba, dan ingin membantu orang lain, dan bermasyarakat.

i. Hubungan interpersonal

Dengan aktualisasi diri seseorang mampu menjalin hubungan yang baik dengan
orang laindengan didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang.

j. Demokratis

Orang yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki sifat demokratis. Sifat


inidimanifestasikan dengan perilaku yang tidak membedakan orang lain dalam
bergaul berdasarkan penggolongan, etis, agama, suku, ras, status sosial ekonomi,
partai dan lain-lain.

k. Rasa humor yang bermakna dan etis

 Seseorang dengan aktualisasi diri memiliki rasa humor yang menghormati dan
menjunjungtinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bukan untuk menghina,
merendahkan atau menjelekkan orang lain.

10
C. Hubungan Aktualisasi Diri dan Pengembangan Diri

Maslow (Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa kebutuhan


aktualisasi diri sebagai hasrat untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya bagi seseorang,
menjadi apa saja menurut kemampuan yang melekat pada dirinya. Setiap manusia
memiliki hakikat  intrinsik yang baik. Itu memungkinkan untuk mewujudkan
perkembangan secara utuh dan masksimal. Perkembangan yang sehat terjadi jika
manusia dapat mengatualisasikan diri dan mewujudkan segenap potensinya.
Keyakinan diri atau efikasi juga berhubungan dengan aktualisasi diri. efikasi diri secara
umum adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan-kemampuannya.  Orang tidak
akan dapat mengembangkan potensinya untuk mencapai keinginannya jika tidak yakin
dengan potensi atau kemampuan yang ada. Efikasi diri akan memengaruhi beberapa
aspek dari kognisi dan perilaku seseorang.

11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat
terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah kepercayaan diri.Maslow (Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa
kebutuhan aktualisasi diri sebagai hasrat untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya bagi
seseorang, menjadi apa saja menurut kemampuan yang melekat pada dirinya. Setiap
manusia memiliki hakikat  intrinsik yang baik. Itu memungkinkan untuk mewujudkan
perkembangan secara utuh dan masksimal. Aktualisasi diri juga penting dalam
pengembangan diri karena jika seseorang ingin untuk menggunakan semua kemampuan
dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan mereka harus
mengembangkan diri mereka dengan potensi yang mereka miliki. Perkembangan yang
sehat terjadi jika manusia dapat mengatualisasikan diri dan mewujudkan segenap
potensinya.

2. Saran

Kami sadar makalah yang kami kerjakan tidak sempurna dan penuh dengan
kekurangan, maka dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan keritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Aktualisasi_diri

https://indocentraljava.weebly.com/blog-indocentraljava/pengertian-pengembangan-diri

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengembangan_diri

http://ellopedia.blogspot.co.id/2010/09/pengembangan-diri.html

http://fatmashbdn.blogspot.co.id/2013/01/materi-pengembangan-diri.html

http://education-mantap.blogspot.co.id/2010/09/pengembangan-diri.html

13

Anda mungkin juga menyukai