Anda di halaman 1dari 5

RUSAKNYA MORAL PENERUS BANGSA

Nama : Nurhasnawati S
Stambuk : 171023
Kelas : A – Sistem Informasi

STMIK DIPANEGARA MAKASSAR


2017

Megahnya sebuah kerajaan tergantung kepada kehebatan dari pengurus dan keluarga
kerajaan. Jayanya suatu negara tergantung kepada pemimpin dan jiwa pemudanya. Mustahil
sekali kejayaan, kemegahan, dan kemakmuran dicapai apabila peran pemuda tidak bisa
memberikan nilai kontribusi kepada negaranya. Kontribusi dimaksud adalah sejauhmana
kualitas moral dan intelektual generasi muda disumbangkan kepada eksistensi negaranya.
Sudah menjadi hukum alam yang tua akan digantikan yang muda, yang patah akan ditumbuhi
tunas baru untuk terus berkembang sehingga siklus perkembangan berjalan secara hukum
alam dan kodrati.

Generasi muda merupakan harapan untuk menggantikan mereka yang sudah tua.
Sudah sepantasnya generasi mudah harus melanjutkan bahkan mengembangkan apa yang
sudah dilakukan oleh umat sebelumnya. Hal ini akan terus berjalan sesuai dengan
perkembangan zaman dan menjadi pengaruh besar dalam perkembangan sebuah bangsa dan
negara ke depan.
Generasi muda yang mempunyai moral atau dalam islam di sebut dalam akhlak
merupakan konsekuensi yang harus ada apabila sebuah bangsa ingin maju dan berkembang.
Tidak akan mungkin negara bisa berkembang apabila generasi muda dari bangsa itu sendiri
tidak memiliki akhlak yang mulia tetapi justru mengedepankan kemungkaran menuju
kerusakan.
Rasulullah SAW telah jelas mewasiatkan kepada umatnya bahwa kokohnya
kehidupan bangsa tergantung kepada moral atau akhlak generasi muda yang ada dalam
bangsa itu. Apabila generasi muda berada dalam lembah kenistaan maka kehancuran bangsa
menjadi konsekuensi yang harus di terima. Kita sering melihat dan sudah menjadi pandangan
umum, bahwa generasi mudah zaman sekarang sebagai tulang punggung negara sudah
memprihatinkan dan sudah tidak lagi seperti akhlaknya umat islam.
Banyak pemuda Islam sudah tidak lagi memperdulikan pedoman hidup Islam yaitu
Qur’an dan Hadits sebagai obor yang bisa menerangi kehidupan. Disana – sini terjadi
kerusakan moral dan akhlak, pemuda lebih suka hidup dalam gemerlapnya dunia malam yang
mengarah pada pergaulan bebas yang tentunya berujung kepada sex bebas, minuman keras,
perkelahian antar remaja, tawuran massal sampai pada LGBT. Semua itu seolah bukan lagi
masuk kategori “kenakalan”, namun lebih pada sebuah trend “gaya hidup” yang wajib
dijalani oleh para remaja kita. Mereka yang tidak melakukan beberapa kenakalan tersebut,
malah dianggap kuno, tidak gaul dan berbagai macam sebutan yang tidak masuk akal.
Mereka tidak sadar bahwa merekalah yang seharusnya dikasihani.
Pertanyaannya adalah bagaimana bisa mereka bangga dengan kebiasaan tanpa akhlak yang
mereka sebut gaul dan modern itu. Mereka kemanakan akidah islam mereka? Dimana fungsi
dan keberadaan orang tua mereka?
Tidak mudah memang melindungi diri dari perubahan zaman yang begitu pesat dan makin
gak karuan ini. Tidak sepenuhnya mereka yang menjadi pelaku beberapa kenakalan diatas
patut disalahkan. Ditengah zaman yang rusak seperti ini benteng utama yang harus kita
pegang ya agama dan akidah islam itu sendiri. Kita semua juga tahu, bahkan para remaja
nakal juga tahu bahwa islam itu sendiri melarang yang namanya zina, miras, berkelahi dan
berbagai macam tindakan tak terpuji lainnya. Jangankan zina, mendekati zina saja
diharamkan. Apa contoh perbuatan yang mendekati zina? Ya pacaran itu, apa lagi. Sekarang
ini pacaran merupakan hal wajib bagi kaula muda di seluruh penjuru Indonesia. Padahal
terjerumusnya seseorang pada perbuatan zina, pintu masuknya ya lewat pacaran itu sendiri.
Allah berfirman dalam surah Al-Isra’ : 32 “Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina,
sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek – jeleknya jalan.”
Subhanallah, Allah jelas – jelas melarang, tapi apa yang kita perbuat. Seakan – akan tak ada
yang melarang kita, seakan – akan dunia ini ciptaan dan milik kita sendiri.
Contohnya lainnya
 SD Tawuran Karena Cinta Segitiga.
Singkat cerita sekelompok bocah SD ini terekam video sedang tawuran di pinggir
jalan! Diketahui mereka merupakan anak – anak siswa SD Sudirman dan SD Gaddog
Makassar.
Dimana video tersebut diunggah oleh akun Instagram @Makassarinfo.id yang
beberapa minggu lalu menjadi viral di media sosial. Dimana bunyi caption dalam
postingan video tersebut yaitu “Siang tadi beberapa kids jaman now yang masih
menggunakan seragam sekolah berkumpul dan diduga mereka ingn melakukan aksi
tawuran”. Dalam video terlihat beberapa bocah SD yang menggenggam kayu.
Teriakan – teriakan mereka juga cukup terdengar dalam video tersebut.
 LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender )
Dimana kita tahu sendiri bahwa sekarang lagi viralnya tentang LGBT, berhubungan
dengan lawan jenis.
 Pembacokan Pelajar SMK Hingga Tewas
Di lansir dari NEW REPUBLIKA.CO.ID DEPOK. Dimana aparat kepolisisan Polsek
Bojonggede, Bogor, memburu pelaku pembacokan pelajar SMK hingga tewas saat
terjadi tawuran pelajar di kawasan Kayu Manis, Bogor, Jumat (15/12) lalu.
Berdasarkan keterangan saksi – saksi, korban berencana sepeda motor. Nasib naas
dialami korban saat berboncengan bertiga naik satu motor. Ia dikejar kelompok
pelajar dan korban yang ada di belakang menjadi sasaran dan langsung dibacok.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban salah sasaran dikira para pelajar yang sedang
tawuran,”
Tapi bagaimanapun juga ini adalah penyebab dari tawuran, sehingga orang yang tidak
bersalah dan tidak ikut jadi korban.
Pertanyaanya lagi, kenapa semua ini bisa terjadi? Apa penyebabnya?
Penyebabya yaitu :
Di mana pemikiran sesat seperti terorisme, skulerisme, liberalisme dan kesesatan sejenis
1. Media
Media? Media jika diibaratkan antara lain sesuatu yang memiliki kepribadian
ganda, satu sisi berhati malaikat, dan satu sisi berhati iblis. Kenapa saya katakan
demikian? Karena media saat ini dirasa sangat jauh dari kode etiknya, tidak bisa
memebedakan mana yang harus di konsumsi oleh public, bukannya malah menjadi
inspirasi seseorang untuk melakukan tindakan yang di rasa negative, namun tidak
semuanya media memberikan informasi yang dirasa negative terkadang juga media
memberikan sumber – sumber yang positif. Karena semuanya itu tergantung dari
pemikiran seseorang yang menyerap informasi dar media tersebut, apakah baik atau
sebaliknya.
2. Lingkungan Pergaulan
Tidak bisa dipungkiri lingkungan pergaulan juga termasuk salah satu factor
yang dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan perbuatan yang negatif maupun
positif, sebab dari lingkungan pergaulanlah kita dapat tahu sesuatu yang sebelumnya
belum kita ketahui, dari sini kita memiliki teman yang dapat menuntun kita kejalan
yang menuju kemasa depan yang cerah, namun dari sini juga kita menemukan teman
yang menuntun kita kejalan kehancuran.

3. Adanya perang pemikiran yaitu melalui 3 F ( Food, Fun, Fashion )


Dimana secara tidak langsung pemikiran – pemikiran pemuda Indonesia, di
ganti dengan pemikiran ala Barat yaitu dengan 3 F. Bagaimana perang ini telah
menjatuhkan banyak korban. Di mana mana umat manusia yang kemudian semakin
jauh dari agamanya sendiri. Orang yang kemudian menyatakan menolak pemikiran
agamanya sendiri. Menolak aturan – aturannya karena di nilai tidak sesuai
perkembangan zaman. Menolak jilbab karena dianggap kuno. Menolak diatur soal
hubungan lawan jenis. Dan masih banyak lagi.
Hingga saat ini pun, kita masih melihat kemenangan pemikiran ala Barat ini
ketimbang kemenangan pemikiran islam. Perang ini terus berlangsung hungga saat
ini. dan ada 3 hal utama yang disasar untuk memperlancar perang ini. Dia adalah
Food-Fun-Fashion.
Dengan aneka jenis makanan yang secara kesehatan merusak, namun harganya
mahal, dan bisa jadi pula kehalalannya dipertanyakan. Islam telah menyatakan bahwa
apa ang dimakan bisa membentuk seseorang. Makanan yang haram yang masuk ke
dalam tubuh akan merusak jiwanya. Orang islam saat ini, kehati – hatian terhadap apa
yang dimakan pun semakin sedikit. Tidak peduli lagi mana halal mana haram, yang
penting enak dan bergengsi. atau bahkan makanan sehari – hari tidak dipertanyakan
kehalalannya. Halal tdak hanya sekedar masalah bahan makanannya, namun juga cara
mendapatkan makanan tersebut.
Hiburan, betapa hiburan masa kini benar – benar telah menjauhkan seseoarng
dari agamaya. lupa waktu, hingga lupa shalat hanya karena sedang jalan – jalan entah
dimana atau sedang acara apa. Atau mengakhirkan shalat yang sebenarnya bisa
dilakukan ketika nonton acara, padahal penting mana coba. Jadwal film yang nabrak
waktu shalat (magrib terutama).
Fashion. Tidak hanya bicara soal pakaian. Mode. Gadge. Google dan
kendaraan sekarang telah masuk ke jenis barang fashion. Bukan lagi membeli fungsi
tapi membeli tampilan.
Apa solusinya?
1. Hindari salah dalam bergaul, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat.
Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak. Karena
kepribadian manusia akan terpengaruh dari pergaulan itu sendiri. Apabila seseorang
bergaul di lingkungan yang baik, maka ia akan timbul kepribadian yang baik juga.
Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang bergaul di lingkungan yang tidak baik maka
akan timbul kepribadian yang tidak baik juga.
2. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama
dalam mengenalkan pendidikan agama sejak kecil. Perhatian dari orang tua juga
sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat
menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
3. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk mnyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang – orang
menganggap bahwa merokok meningktkan kepercayaan diri dalam pergaulan.
Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak
penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya
akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang – orang di sekelilingnya.
4. Memegang teguh dan menerapkan nilai – nilai agama dengan meningkatkan iman dan
takwa seperti bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh dalam kehidupan sehari – hari.
Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masing – masing remaja untuk dapat
mengubah dan memperbaiki prilaku dan moralnya. Karena dengan kesadaran diri kita sendiri,
maka prilaku kita dapat diperbaiki tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Sehingga hasilnya
pasti akan lebh memuaskan dan insya Allah nasib bangsa Indonesia ke depan pasti akan lebih
makmur dan sejahtera karena dipimpin oleh orang – orang yang memiliki kpribadian dan
moral yang baik.

Anda mungkin juga menyukai